Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS

KATARAK MATUR
Oleh :
INDRA FIRISMANDA DERMAWAN
NPM : 16710248
Pembimbing :
dr Bagas Kumoro, Sp.M
dr. Iwan Dewanto, Sp.M

Department of Ophtalmology
RSD. Dr. Soebandi Jember
2017

1
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Umur : 49 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Swasta
Suku : Jawa
Agama : Islam
No. RM : 12.37.46
Alamat : Krajan II Patemon
Tgl. Pemeriksaan : 11 Januari 2017

2
SUBYEKTIF
Anamnesis
• Keluhan utama : Penglihatan pada mata kanan dan kiri kabur
• Riwayat penyakit sekarang :
Pasien mengeluhkan penglihatan pada mata kanan dan kiri
kabur sejak kurang lebih satu tahun yang lalu. Mata kabur dirasakan
pertama kali pada mata kanan dan tidak lama berselang mata kiri juga
mengalami hal yang sama, namun mata kanan dirasa lebih kabur. Pasien
juga mengeluhkan seperti matanya berkabut. Mata kabur dirasakan
perlahan-lahan dan semakin lama semakin memberat. Pasien tidak
mengeluhkan mata merah, berair, ataupun terasa nyeri atau kemeng pada
matanya. Pasien juga tidak mengeluhkan penglihatan seperti gambaran
halo atau pelangi saat melihat.

3
• Riwayat Penyakit Dahulu : DM (-) HT (-) Riwayat trauma pada mata (-)
Riwayat operasi katarak pada mata kiri (-)

• Riwayat Penyakit Keluarga : tidak ada anggota keluarga yang mengalami


keluhan serupa dengan pasien.

• Riwayat Pengobatan : obat tetes dari Poli Mata

• Riwayat penggunaan kacamata (-)

4
OBYEKTIF
Pemeriksaan Fisik

Status Generalis
Keadaan umum : Cukup
Kesadaran : Compos Mentis
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 90 x/menit
Suhu : 35,4°C
RR : 20 x/menit

5
STATUS OFTALMOLOGI
Pemeriksaan OD OS

Visus 1/300 1/60

Uji Pinhole Tidak dilakukan Tidak dilakukan


Koreksi Refraksi Tidak dilakukan Tidak dilakukan

TIO 14,6 mmHg 8,5 mmHg

Palpebra Edema (-) Edema (-)

Konjugtiva Hiperemis (-) Hiperemis (-)

Kornea Jernih Jernih

BMD Kesan dalam Kesan dalam

Iris Radier (+), Iris Shadow (-) Radier (+), Iris Shadow (+)

Pupil Isokor, reguler, RC (+), diameter 3 mm, Isokor, reguler, RC (+), diameter 3 mm,

Lensa Keruh Keruh

6
OD OS
7
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi Lengkap Hasil pemeriksaan Nilai normal
Jenis pemeriksaan
Hematologi 11,2 gr/dl 13-16 gr/dl
Leukosit 7,4 x 10/ L 4,5-11 x 10 /L
Hematokrit 35,8 % 37-49 %
Trombosit 307 x 10/L 150-450 X 10/L

GULA DARAH
GDA 135

8
DASAR DIAGNOSIS
ANAMNESA
• Pasien umur 49 tahun
• keluhan penglihatan pada mata kanan dan kiri kabur sejak kurang lebih satu
tahun yang lalu. Pasien juga mengeluhkan seperti berkabut. Mata kabur
dirasakan pertama kali pada mata kanan dan tidak lama berselang mata kiri
juga mengalami hal yang sama, namun mata kanan dirasa lebih kabur. Mata
kabur dirasakan perlahan-lahan dan semakin lama semakin memberat.
• Riwayat Hipertensi (-), DM (-), Riwayat operasi katarak (-)

PEMERIKSAAN FISIK
• TTV normal
• Visus : OD 1/300 + OS 1/60
• OD lensa keruh + OS lensa keruh minimal
• TIO : OD 14,6 + OS 8,5

9
ASSESMENT
 Diagnosis Kerja :
OD Katarak Matur
OS Katarak Imatur

 Diagnosis Banding :
OD Katarak Imatur + OS Katarak Matur
ODS Glaukoma
ODS Retinopati Diabetikum
ODS Retinopati Hipertensi
ODS Degenerasi Makula Senilis
ODS Katarak Komplikata

10
PLANNING
• Teknik operasi dengan Pro OP OD ECCE + IOL dengan LA

PROGNOSIS
• Ad Vitam : dubia ad bonam
• Ad Sanationam : dubia ad bonam
• Ad Functionam : dubia ad bonam

11
PLANNING OF ACTION DIAGNOSIS

SLIT LAMP FUNDUSKOPI


TONOMETRI

12
PLANNING OF ACTION
POA Terapi
• Jika pada pemeriksaan slit lamp ditemukan kelainan segmen anterior
maka diterapi sesuai dengan penyebab kelainan yang ditemukan.
• Jika pada pemeriksaan tonometri schiotz menunjukkan adanya
peningkatan tekanan intraokuler maka diterapi sesuai dengan penyebab
peningkatan tekanan intraokuler.
• Jika pada pemeriksaan funduskopi ditemukan kelainan segmen posterior
maka diterapi sesuai dengan penemuan.

13
PLANNING OF ACTION
POA Edukasi
• Menjelaskan kepada pasien bahwa gangguan penglihatan pada mata
kanan dan kiri disebabkan oleh lensa mata yang keruh yang dipengaruhi
oleh faktor usia.
• Menjelaskan kepada pasien bahwa lensa tanam yang ditanam diberikan
untuk memberikan perbaikan pada penglihatan, namun tidak sempurna
seperti oleh orang normal.
• Menghindari trauma pada mata.
• Menghindari kontak mata dengan air selama 2 minggu agar terhindar dari
infeksi kuman.

14
PLANNING OF ACTION
POA Edukasi
• Tidak diperbolehkan menggosok mata setelah operasi.
• Konsumsi obat secara teratur sesuai anjuran dokter.
• Kontrol rutin 1 minggu untuk evaluasi mata pasca operasi.

15
PLANNING OF ACTION
POA Rehabilitasi
• Pengobatan dan kontrol rutin secara teratur untuk mengetahui
perkembangan pada penglihatan pasca operasi.
• Menjaga kesehatan mata pasca operasi.
• Penggunaan kacamata baca pasca operasi.

16
LAPORAN OPERASI
• Pasien posisi supinasi
• Pantocain tetes mata
• Desinfeksi lapangan operasi dengan povidon iodin, persempit lapang pandang dengan doek steril
• Pasang spreader, desinfeksi bola mata
• Injeksi lidocain subkonjungtiva 10.91
• Peritomi konjungtiva 10.1, rawat perdarahan dengan cauter
• Insisi kornea 11.1
• Kapsulotomi anterior
• Menggunting korneosklera 9mm
• Aspirasi sisa cortex
• Inserso visco elastis
• Implantasi lensa tanam 13.71
• Aspirasi visco
• Injeksi udara di bilik BMD 12.92
• Hidarsi korena 11.52
• Injeksi dexa-genta subkonjungtiva
• Salep mata, bebat
• Operasi selesai

17
FOLLOW UP POST OP
Pemeriksaan OD OS
Visus 2/60 1/60
Uji Pinhole Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Koreksi Refraksi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
TIO 12,2 mmHg 9,5 mmHg
Palpebra Edema (-) Edema (-)
Konjugtiva Hiperemis (+), perdarahan Hiperemis (-), perdarahan
subkonjungtiva (+) subkonjungtiva (-)

Kornea Jernih Jernih


BMD Kesan dalam Kesan dalam
Iris Radier, Iris Shadow (+) Radier, Iris Shadow (+)

Pupil Isokor, reguler, RC (+), diameter 4 mm, Isokor, reguler, RC (+), diameter 4 mm,

Lensa IOL keruh

18
19
DIAGNOSA DAN TERAPI POST OP
• OD Pseudofakia
• OS Katarak Imatur

Terapi Post Operasi


• Glaucon tab 4x1
• KSR tab 1x1
• Timolol ed 0,5% 2 dd gtt 1 OD

20
TERIMA KASIH

21

Anda mungkin juga menyukai