(SARS)
Fase Kedua
Batuk (umumnya kering tanpa dahak), sesak nafas, dan
diare (diare dengan jumlah yang banyak dan cair tanpa
lendir dan darah) dan pada fase kedua ini tingkat saturasi
oksigen (oksigen yang terlarut dalam dalah) mulai
menurun.
Lanjutan
Fase Ketiga
Adanya gangguan pernapasan yang berat sehingga
memerlukan bantuan pernafasan melalui alat ventilator.
Pada fase ini, umumnya terjadi komplikasi berupa
sepsis, kerusakan organ tubuh, dan kematian.
DIAGNOSIS
Suspect case
Satu atau lebih gangguan pernafasan yaitu Kasus suspek dengan gambaran
batuk, nafas pendek dan kesulitan bernafas foto toraks menunjukkan tanda-
dengan satu atau lebih keadaan sebagai tanda pneumonia atau respirator/
berikut. distress syndrome ;
Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit Seseorang meninggal dunia karena
mempunyai riwayat kontak erat dengan penyakit saluran pernafasan yang
seseorang yang telah didiagnosis sebagai tidak jelas penyebabnya, dan pada
pasien SARS. pemeriksaan autopis ditemukan
Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit tanda patologis berupa
melakukan perjalanan ke tempat yang ‘respirator/distress syndrome’ yang
dilaporkan ada penderita SARS. tidak jelas penyebabnya.
DIAGNOSIS
Kultur Sel
Mendeteksi hidupnya sel dalam sampel yang diuji
Jika positif maka menunjukan adanya sel coronavirus yang
hidup dalam sampel
Jika negatif maka sebaliknya.
PREVALENSI
PENGOBATAN
Seseorang yang positif terkena SARS maka harus diisolasi di rumah sakit
untuk mencegah penularan ke orang lain.
3. Indikasi Rawat
Suspect SARS dengan riwayat kontak erat
Suspect SARS dengan gejala klinis berat
Probable SARS
4. Penataklasanaan terapi kasus SARS
Probable SARS
Ringan/sedang (Terap suportif dan antibiotika)
Berat (terapi suportif dan antibiotika)
PENCEGAHAN