Anda di halaman 1dari 13

DIET PADA PENYAKIT SALURAN

PENCERNAAN ATAS
Kelompok 2 :

1. Via Umi Salava (P1337420116008)


2. Widya Kurniawati (P1337420116009)
3. Dwi Sairina Wati (P1337420116010)
4. Rivati Hanifah (P1337420116011)
5. Enggar Widyaningsih (P1337420116012)
6. Reni Ariyanti (P1337420116013)
7. Rahayuning Nastiti (P1337420116014)
 Penyakit lambung atau gastrointestinal meliputi gastritis akut dan kronis, ulkus
peptikum, pasca-operasi lambung yang sering diikuti dengan “dumping syndrome” dan
kanker lambung.
 Tujuan diet penyakit lambung adalah untuk memberikan makan dan cairan secukupnya
yang tidak meberatkan lambung serta mencegah dan menetralakn sekresi asm
lambung yang berlebihan.
Syarat diet penyakit lambung adalah :
1.Mudah cerna, porsi kecil dan sering di berikan.
2.Energy dan protein cukup, sesuai kemampuan pasien untuk menerimanya.
3.Lemak rendah, yaitu 10 – 15 % dari kebutuhan energy total yang di tingkatkan secara
bertahap hingga sesuai dengan kebutuhan.
4.Rendah serat, terutama serat tidak arut air yang di tingkatkan secara bertahap.
LANJUTAN...

5.Cairan cukup, terutama bila ada muntah.


6.Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara termis,
mekanis, maupun kimia (disesuaikan daya terima perorangan).
7.Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa, umumnya tidak di anjurkan minum
susu terlalu banyak.
8.Makan secara perlahan di lingkunan yang tenang.
9.Pada fase akut dapat diberikan makan parenteral saja selama 24 – 48 jam untuk
member istirahat pada lambung.
Macam Diet Dan Indikasi Pemberian
Diet lambung diberikan pada pasien dengan gastritis, ulkus pektikum, tifus abdominalis,
dan paska bedah saluran cerna atas.
1.DIET LAMBUNG I
 Diet lambung I diberikan pada pasien gastritis akut, ulkus pektikum, paska pendarahan, dan
tifus abdominalis berat.
 2.DIET LAMBUNG II
 Diet lambung II diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung I, kepada
 pasien dengan ulkus pektikum atau gastritis kronis dan tifus abdominalis ringan.
3.DIET LAMBUNG III
 Diet lambung III diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung II pada pasien
 dengan ukus pektikum, gastritis kronis, atau tifus abdominalis yang hamper
 sembuh. Makanan yang berbentuk lunak atau yang bergantung pada toleransi
4. DIET LAMBUNG IV
 Diet lambung IV diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet lambung III
 atau kepada pasien ulkus peptikum ringan, gastritis ringan, esofagus ringan, serta tifus
 abdominalis yang hampir sembuh. Makanan diberikan dalam bentuk lunak dan biasa,
DIET PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT PADA USUS HALUS DAN
USUS BESAR
 Penyakit usus adalah peradangan terutama pada ileum dan usus besar dengan
gejala diare, disertai darah, lender, nyeri abdomen, berat badan berkurang, nafsu
makan berkurang, demam, dan kemungkinan terjadi steatorea (adanya lemak daam
feses).
 Serat makanan adalah polisakarida non pati yang terdapat daam semua makanan
nabati.
Tujuan diet penyakit usus
1. Memperbaiki ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
2. Mengganti kehilangan zat gizi dan memperbaiki status gizi kurang.
DIET SALURAN CERNA
a) Flatulensi
b) Diare
c) Gastrities
d) Tipoid (Tipes)
Faktor Seseorang Melakukan Diet
1. Kadar Lemak Tinggi
2. Hasrat Diri
3. Tekanan Darah
4. Pola Makan
5. Gangguan Penyakit
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Diet
a) Jenis Kelamin
b) Status Berat Badan
c) Kelas Sosial
Dampak Perilaku Diet
a) Dampak Biologis
b) Dampak Psikologis

Anda mungkin juga menyukai