Ekstremitas
Superior : Akral hangat, edema (-/-), clubbing finger (-),
Palmar eritema (-/-), Palmar anemis (-/-),
motorik 5/5, sensorik (+/+)
Inferior : Akral hangat, pitting edema pretibial (-/-),
motorik 5/5, sensorik (+/+)
Pemeriksaan Laboratorium
Darah Rutin (5 Januari 2017)
WBC 10,9 x103/mm3 (3.5-10.0)
RBC 4,69 x106/mm3 (3.8-5.8)
HGB 14,2 g/dl (11.0-16.5)
HCT 36,6 % (35.0-50.0)
PLT 169 % (150-400)
GDS 142 mg/dl
Faal Ginjal
Asam Urat : 11,5 mg/dl (2,9-6,0 mg/dL)
Faal Lemak
Cholestorol : 194 mg/dl (<200)
Trigliserida : 57 mg/dl (<150)
HDL : 50 mg/dl (>34)
LDL : 133 mg/dl (<120)
Elektrolit (8 Januari 2017)
Natrium (Na) : 142,93 mmol/L (135 – 148
mmol/L)
Kalium (K) : 3,63 mmol/L(3,5 – 5,3
mmol/L)
Chlorida (Cl) : 106,80 mmol/L (98 – 110 mmol/L)
Calsium (ca) : 1,15 (1,19-1,23 mmol/L)
Hasil EKG :
Irama : Irreguler
Heart rate : 100 x/menit
Axis : LAD
ST segmen : ditemukan ST elevasi di lead v2, v3, v4,
v5
Diagnosis Kerja
STEMI Anterior
Diagnosis Banding
N-STEMI
UAP
Tatalaksana
Non-farmakologi
Bed rest
Farmakologi
O2 nasal kanul 2 liter/menit
IVFD RL 20 tetes/ menit
Isosorbid Dinitrat 5mg 1x1
Aspilet 2 x 80mg
Clopidogrel 2 x 75 mg per oral
Sinvastatin 1x20mg
Allupurinol 1x200mg
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Anatomi Pembuluh Darah Koroner
Sindrom Koroner Akut (SKA)
Definisi
Anamnesa
Nyeri dada tipikal (angina) merupakan gejala cardinal pasien IMA, sifat
nyeri dada pada angina sebagai berikut :
Sifat nyeri : rasa sakit, seperti ditekan, rasa terbakar, ditindih benda
berat, seperti ditusuk, rasa diperas, dan dipelintir.
Faktor pencetus : latihan fisik, stress emosi, udara dingin, dan sesudah makan.
Gejala yang menyertai : mual, muntah, sulit bernapas, keringat dingin, cemas
dan lemas.
Pemeriksaan fisik
Laboratorium
Penatalaksanaan
Tatalaksana Awal
Tatalaksana prarumah sakit
Pasien STEMI dengan onset nyeri dada <12 jam dan dengan
elevasi segmen ST menetap atau diduga blok cabang berkas kiri
baru harus menjalani reperfusi mekanis Percutaneous Coronary
Intervention (PCI) atau farmakologis.
Pada pasien ini diterapi nya adalah dengan bed rest, O2 nasal
kanul 2 liter/menit, IVFD RL 20 tetes/ menit. Farmakologi berupa :
Aspilet 2 x 80mg
Sinvastatin 1x20mg
Allupurinol 1x200mg
TERIMAKASIH