Anda di halaman 1dari 29

Anastesi Regional

dengan Hipertensi

Disusun oleh:

Cintantya Prakasita 030.13.046

Rini Risnawati 030.13.168


+ IDENTITAS PASIEN
No. RM : 00-69-48-13
Nama : Ny.NN
Umur : 38 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Sudah menikah
Pekerjaan : Perawat
Pendidikan Terakhir : Sekolah Keperawatan
Alamat : Dusun Bango, Jatisari, Cilebar
Tanggal Masuk IGD : 1 Januari 2018
Tinggi badan: 162cm
Berat Badan: 90kg
FOLLOW UP: pre operasi(02/12/2017)

KELUHAN RIWAYAT PENYAKIT RIWAYAT PENYAKIT


UTAMA SEKARANG DAHULU

Pasien G2 P0 A1 datang ke RS dengan


Keluar darah dari kemaluan Pasien memiliki riwayat
keluhan keluar darah dari
Hipertensi +1 tahun yang lalu
kemaluan sejak 3 jam SMRS. Darah
yang keluar berwarna merah segar
yang kemudian diikuti dengan
keluarnya gumpalan-gumpalan
seperti daging. Selain itu, pasien juga
KELUHAN RIWAYAT PENYAKIT
mengeluhan nyeri pada perut
TAMBAHAN bagian bawah sejak ± 2 hari SMRS KELUARGA
serta. Pasien mengeluhkan sering
Nyeri kepala nyeri kepala ± 1 tahun yang lalu . Ibu paien memiliki riwayat Hipertensi
Tidak ada riwayat trauma 6 tahun yang lalu. Asma, alergi, DM,
sebelumnya. dan penyakit jantung.
READ MORE READ MORE

3
S + Riwayat alergi obat dan makanan disangkal. Ada riwayat operasi
sebelumnya dengan anastesi umum namun tidak ada komplikasi. Pasien
terdapat riwayat Hipertensi dan DM, Pasien tidak memiliki riwayat asma
dan riwayat merokok. Pasien puasa dari jam 24.00. Saat ini pasien
mengeluh sesak.

O + Keadaan umum : Compos mentis, tampak sakit sedang - Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
Berat badan : 90 kg - Paru : SNV (+/+) Rhonki (-/-) Wheezing (-/-)
Tanda vital : TD 200/120 mmHG - Jantung : BJ I/II reguler, Murmur (-) Gallop (-)
Nadi 70x/menit - Abdomen : Bising Usus (+) Supel, Nyeri tekan (-)
RR 20x/menit - Ekstremitas Atas: AH (+/+) Oedem (+/+) CRT <2 detik
Suhu 36,7oC - Ekstremitas Bawah: AH (+/+) Oedem (+/+) CRT <2 detik,
terdapat Ulkus DM pada pedis sinistra
A + ASA II
HASIL LABORATORIUM

1 Januari 2018, pukul 13.01


PARAMETER HASIL SATUAN
Hemoglobin 13,8 g/dL
Eritrosit 4,99 x10^6/uL
Leukosit 15,89 x10^3/uL
Trombosit 343 x10^3/uL
Hematokrit 21.5 %
Basofil 0 %
Eosinofil 0 %
Neutrofil 93 %
Limposit 4 %
Monosit 3 %
MCV 80 fL
MCH 28 pg
MCHC 35 g/dL
RDW-CV 13,4 %
Gula Darah 373 mg/dL
Sewaktu
Ureum 8,7 mg/dL
Kreatinin 0,43 mg/dL
Your Hospital
HASIL LABORATORIUM

1 JAN 2018, pukul 16.17

PARAMETER HASIL SATUAN


Hemoglobin 13,4 g/dL
Eritrosit 4,62 x10^6/uL
Leukosit 14,24 x10^3/uL
Trombosit 340 x10^3/uL
Hematokrit 39,5 %
MCV 81 fL
MCH 28 pg
MCHC 35 g/dL
RDW-CV 13,3 %

Your Hospital
DIAGNOSIS
1. Pasien dengan Abortus Iminens
2. PEB
3. Diabetes Mellitus

KESIMPULAN
Status fisik pasien : ASA II (Hipertensi dan DM)
Perencanaan anestesi : Pada pasien ini akan dilakukan tindakan pengeluaran hasil konsepsi
dengan cara kuretase + MOW

Your Hospital
PRE-OPERATIF
DIAGNOSA PRE OPERASI Sisa Konsepsi + PEB
PREMEDIKASI Diberikan: Amlodipin 1 x 10mg, Valsartan 1x 160mg,
Bisoprolol 1 x5mg, Humalog 3 x 15 unit sc

TINDAKAN OPERASI Kuretase + MOW


Cek informed consent (+)
Pasien dipuasakan selama 12 jam pre-operatif
IV line terpasang pada tangan kanan pasien dengan infus NaCl
PERSIAPAN OBAT & ALAT Meja operasi, mesin dan alat anestesi,, obat
anestesi spinal: Regevell (Bupivacain HCL in
Dextrose injection 20mg), obat resusitasi, monitor,
saturasi O2, Tensi, nadi, obat obat lain nya
(TramadolKetorolac, Ondansentron, Efedrin)
KEADAAN UMUM Compos mentis, tampak sakit sedang
TANDA VITAL TD 127/82 mmHg RR 20X/menit
SpO2 100% Suhu 36,7oC
Your Hospital
INTRA OPERATIF

DIAGNOSA PRA BEDAH G2P0A2 sisa konsepsi + PEB


JENIS ANESTESI Anestesi spinal
JENIS OPERASI Kluretase + MOW
LAMA ANESTESI 14.15 – 16.15 (2 jam)
LAMA OPERASI 14.30 – 15.00 (1 jam 30 menit)
TEKNIK ANESTESI Spinal pada L3-L4
RESPIRASI Spontan
POSISI Lithotomi
INFUS Asering di tangan kiri dengan abocath no 20G
MEDIKASI Regevell (Bupivacain HCl in Dextrose injection) 20mg, Ondancentron 4mg, Ephedrin HCL bolus iv 30mg,
Metilergometrin bolus iv 0,2 g, ketorolac 30mg, drip tramadol Hcl 100mg
JUMLAH CAIRAN Asering 500cc 2 kolf

Your Hospital
INTRA OPERATIF

PERDARAHAN ± 400 cc
KEADAAN AKHIR BEDAH
TD 120/80 mmHg
N 80x/menit
RR 20x/menit
Suhu 36,7C
SpO2 99%

Your Hospital
KRONOLOGIS ANESTESI
Jam Tindakan Tek. Nadi Saturasi
Darah (x/menit) O2 (%)
(mmHg)
14.00 Pasien masuk ruang operasi, ditidurkan telentang diatas meja operasi, dipasangkan 127/82 82 100
manset tekanan darah di tangan kiri, dan pulse oksimeter di tangan kanan. Dan
pulse oksimeter di tangan kanan, dan pulse oksimeter di tangan kiri. Pasien
terpasang infus Assering 500cc pada tangan kiri
14.15 Pasien diminta duduk tegak dengan kepala menunduk dan dilakukan desinfeksi 100/70 75 99
lokal lokasi suntikan anestesi spinal. Pada posisi pasien duduk dilakukan tindakan
anestesi spinal menggunakan jarum spinal no 25G diantara L3-L4 dengan
Bupivacaine 20 mg, LCS (+), darah (-). Dipasang kanul oksigen nasal 2 LPM
14.30 Operasi dimulai 110/70 75 99
14.30 Dimasukan dengan bolus iv ondancentron 4mg 95/62 80 100
14.30 Dimasukan Ephedrin HCL bolus iv 30mg 95/63 80 100

14.45 Dimasukan Metilergometrin bolus iv 0,2g 90/54 80 100


15.45 Dimasukan analgetik bolus iv ketorolac 30mg dan drip tramadol HCL 100mg 100/60 75 99 Your Hospital
POST-OPERATIF

- Operasi berakhir pada pukul 16.15 WIB tanggal 2 Januari 2018. Diagnosa post operasi
adalah MOW dan Kuretase.
- Tindakan pembedahan amputasi cruris sinistra. Adapun instruksi post operasi sebagai
berikut :

Observasi keadaan umum, tanda vital dan perdarahan per jam

Ampicilin sulbactam 4x1,5 gr iv

Metronidazole 3x500 mg iv

Doxicyclin 3x200 mg iv

Ketorolac 3x30 mg iv

Hemobron 2x360 mg po

Ranitidin
Your Hospital
POST-OPERATIF

• Amlodipin 1x10 mg po

• Valsatran 1x160 mg po

• Bisoprolol 1x5 mg po

• Humalog 3x15 unit

• Diet TKTP

• Mobilisasi bertahap

• Aff DC 1x24 jam

Selesai operasi pasien dalam kondisi sadar lalu dipindahkan ke ruang pemulihan,
melanjutkan pemberian cairan dan di observasi pernafasan, tekanan darah serta
nadi setiap 15 menit.
Your Hospital
FOLLOW UP: post operasi (02/01/2018)

S + nyeri luka operasi (+), sesak (-), batuk (-)

O + Keadaan umum : Compos mentis, tampak sakit sedang - Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
Tanda vital : TD 127/82 mmHG (MAP 82 mmHg) - Paru : SNV (+/+) Rhonki (-/-) Wheezing (-/-)
Nadi 82x/menit - Jantung : BJ I/II reguler, Murmur (-) Gallop( -)
RR 20x/menit - Abdomen : Bising Usus (+) Supel, Nyeri tekan (+)
SpO2 100% - Ekstremitas Atas: AH (+/+) Oedem (+/+) CRT <2 detik
Suhu 36,7oC - Ekstremitas Bawah: AH (+/+) Oedem (+/-) CRT <2 detik,
Cruris sinistra telah diamputasi

A + ASA II

Bromage score: 4
P + • Observasi keadaan umum, tanda vital dan perdarahan per jam

• Ampicilin sulbactam 4x1,5 gr iv

• Metronidazole 3x500 mg iv

• Doxicyclin 3x200 mg iv

• Ketorolac 3x30 mg iv

• Hemobron 2x360 mg po

• Ranitidin 2x50 mg iv

• Amlodipin 1x10 mg po

• Valsatran 1x160 mg po

• Bisoprolol 1x5 mg po

• Humalog 3x15 unit

• Diet TKTP

• Mobilisasi bertahap

• Aff DC 1x24 jam


ANASTESI REGIONAL

Blok Sentral Blok perifer


(Blok Neuroaksial) (Blok Saraf)

Anastesi Infiltrasi
Blok spinal Epidural Kaudal
topikal lokal
BLOK SENTRAL
Neuroaksial blok meliputi anestesi spinal dan anestesi epidural, yang akan menyebabkan blok simpatis, analgesia
sensoris dan blok motoris (tergantung dari dosis, konsentrasi dan volume obat anestesi lokal).
ANESTESI SPINAL

Anestesi spinal ialah pemberian obat anestetik lokal ke dalam ruang


subarackhnoid.
Untuk mencapai cairan serebrospinal, maka jarum suntik akan menembus kutis ->
subkutis -> lig. Supraspinosum -> lig. Interspinosum -> lig. Flavum -> ruang epidural ->
durameter -> ruang subarachnoid.
Your Hospital
PENILAIAN PRE OPERATIF:
1) Jenis pendekatan medikal yang diterapkan
dalam terapi hipertensinya.
2) Penilaian ada tidaknya kerusakan atau
komplikasi target organ yang telah terjadi.
3) Penilaian yang akurat tentang status volume
cairan tubuh penderita.
4) Penentuan kelayakan penderita untuk dilakukan
tindakan teknik hipotensi, untuk prosedur
pembedahan yang memerlukan teknik hipotensi.

Your Hospital
• TDD 110 atau 115 adalah cut-off point untuk mengambil
keputusan penundaan anestesia atau operasi kecuali
operasi emergensi
• TD sistolik tidak dijadikan tolak ukur, karena akan
meningkat seiring dengan pertambahan umur
• TDS 180 mmHg dan/atau TDD 110 mmHg sebaiknya
dikontrol sebelum dilakukan operasi, terkecuali operasi
bersifat urgensi
(The American Heart Association / American College of
Cardiology (AHA/ACC)

Your Hospital
Beta – Adrenergik Blokade digunakan tunggal atau tambahan pada pasien
dengan fungsi ventrikuler yang masih baik dan
dikontra indikasikan pada bronkospastik.
digunakan pada pasien dengan penyakit bronkospastik
Nicardipine
Nifedipine refleks takikardia setelah pemberian sublingual
sering dihubungkan dengan iskemia miokard dan
antihipertensi yang mempunyai onset yang
lambat.

Nitroprusside onset cepat dan efektif untuk terapi intraoperatif


pada hipertensi sedang sampai berat.
Nitrogliserin mungkin kurang efektif, namun bisa digunakan
sebagai terapi atau pencegahan iskemia miokard.
Fenoldopam dapat digunakan untuk mempertahankan atau
menjaga fungsi ginjal.

Hydralazine bisa menjaga kestabilan TD, namun obat ini juga


punya onset yang lambat sehingga menyebabkan
Your Hospital
timbulnya respon takikardia
ANALISIS KASUS
23

ANAMNESIS PEM. FISIK DAN HASIL LAB


- Pasien G2P0A1 datang ke dengan - Tanda vital: TD 200/120 mmHg, Nadi
keluhan utama keluar darah dari 100x/menit, RR 18x/menit, suhu 36,8C
kemaluan sejak 3 jam SMRS
- PF : dalam batas normal
- Keluhan tambahan : pasien sakit kepala
- Hasil lab :
- RPD : riwayat DM dan Hipertensi
sejak 1 tahun yang lalu Leukosit 15,89 x10^3/uL,ureum 8.7
mg/dL, kreatinin 0.43 mg/dL dan GDS373
- RPK : riwayat Hipertensi mg/dL,
- Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang, pasien
Abostus imminens + PEB
didiagnosa menderita abostus imminens
+ PEB , Abortus imminens merupakan
salah satu gangguan kehamilan yang
ditandai dengan terjadinya pendarahan
kecil ketika kehamilan belum berumur 20
minggu. Keadaan ini berlangsung ketika
hasil konsepsi masih di dalam rahim dan
tidak terjadi pelebaran leher rahim.
Dengan kata lain, flek bercak
darah muncul ketika janin masih berada
di dalam Rahim sedangkan PEB adalah
preeklampsia dengan tekanan darah
sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah
diastolik ≥ 110 mmHg
Pada pasien ini dapat disimpulkan bahwa pasien termasuk dalam kategori ASA (American Society of Anesthesiologists) II yaitu pasien
dengan penyakit sistemik ringan sampai sedang, namun tidak mengganggu aktivitas, oleh karena ditemukannya riwayat hipertensi serta DM
kemudian dijumpai peningkatan kadar leukosit, GDS pada hasil laboratorium pasien.

Your Hospital
MEDICATION AND VACCINATION

Bupivakain 20 mg Bupivacain adalah obat anestesi local jenis amida yang memiliki onset
yang cepat dan durasi kerja yang panjang. Durasi analgesianya pada segmen T10 – T12
adalah 2-3 jam. Bupivakain akan menyebabkan relaksasi otot pada ekstremitas bawah yang
berlangsung selama 2-2,5 jam

Metilergometrin bolus iv 0,2 Obat ini bekerja pada otot polos rahim secara langsung
meningkatkan tonus, frekuensi, dan amplitudo dari ritme kontraksi rahim. Peningkatan
kontraksi ini berguna untuk mencegah dan mengontrol perdarahan rahim setelah
melahirkan (post partum). Methergin bekerja cepat, yaitu sekitar 5-10 menit setelah
diminum.

Tramadol. digunakan pada pasien ini karena akan dilakukan pemasangan endotracheal
tube. Dosis tramus adalah 0.5 – 0.6 mg/kgBB dimana pada pasien ini seharusnya diberikan
37,5 - 45 mg. Diberikan bertahap pada awal sebanyak 30 mg dan ditengah operasi dengan
masing-masing 20 mg.

Your Hospital
MEDICATION AND VACCINATION

PEMBERIAN CAIRAN
Kebutuhan Cairan Basal (M) : 2cc/kgBB/jam 2 cc x 90 kg = 180

Kebutuhan Cairan Operasi (O) : Operasi sedang x Berat badan

6 x 90kg = 540 cc

Kebutuhan Cairan Puasa (P) : Lama jam puasa x Kebutuhan Cairan Basal

12 jam x 180 cc = 2160 cc

Pemberian Cairan Jam Pertama: Kebutuhan Basal + Kebutuhan Operasi + 50% puasa

= 180 cc + 540 cc + 1080 cc = 1800 cc

Pemberian Cairan Jam Kedua: Kebutuhan Basal + Kebutuhan Operasi + 25% puasa

= 540 cc + 540 cc = 1260 cc

Kebutuhan cairan: Jam I + Jam II : 1800 + 1260 = 3060 CC

Your Hospital
Cairan yang masuk selama operasi = Assering 750cc + Assering 750 cc = 1050 cc

Jumlah darah keluar = 400 cc

Allowed Blood Loss (ABL) = 20 % x Estimated Blood Volume (EBV)

= 20% x (70 xBB)

= 20 % x (70 x 90kg)

= 20 % x 6300 = 1260 cc

Blood loss (%) = (400cc : 6300 cc) x 100 = 6,34 %

Perdarahan yang terjadi <20% EBV maka tidak perlu dilakukan transfusi darah.

Hanya perlu diberi cairan kristaloid saja.

Your Hospital
28

TERIMA KASIH
29

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai