Anda di halaman 1dari 94

TUTORIAL KELOMPOK 10 A

- Tiarma S. Tobing (13-037)


- Senopati Dwi P. (13-144)
- Si Agung Bintang T. D. (13-149)
- Irene Sulinsia (13-192)
- Daniel Roberto P. (13-201)
- Dyah Kirana P. (13-232)
- Veronica Meidy (13-234)
- Daniels (13-243)
- Lydia Permata H. (12-142)
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Fisiologi sistem pencernaan
• Anatomi sistem pencernaan
• Histologi sistem pencernaan
• Gastritis
• Definisi Gastritis
• Etiologi Gastritis
• Manifestasi klinis gatritis
• Patofisiologi gastritis
• Diagnosis gastritis
• Penatalaksanaan gastritis
• Komplikasi gastritis
FISIOLOGI SISTEM
PENCERNAAN
Fungsi Saluran Pencernaan
Secara umum berfungsi :
• Jalan makanan
• Timbun makanan
• Cerna makanan
• Absorbsi zat makanan
• Ekskresi sisa makan
4 Proses Pencernaan
1. Motilitas
• Gerakan Mendorong (Propulsif)
• Gerakan Mencampur

2. Sekresi
• Sejumlah getah penceranaan disekresikan ke dalam lumen saluran cerna oleh
kelenjar eksokrin.
• Terdiri dari air, elektrolit, dan konstituen organic spesifik
3. Pencernaan
• Penguraian biokimiawi struktur kompleks makanan menjadi satuan yang lebih
kecil dan dapat diserap, oleh enzim yang diproduksi di sal. Pencernaan
• Pencernaan dilaksanakan oleh proses hidrolisis enzimatik, dengan
menambahkan H20 di tempat ikatan.
• 3 kategori biokimiawi bahan makanan kaya energi :
• Karbohidrat, Protein, Lemak

4. Penyerapan
Sistem Pencernaan
1. Saluran Cerna (traktus digestivus)
2. Organ Pencernaan Tambahan
1. Kelenjar Saliva
2. Pankreas
3. Hati
4. Kantung Empedu
Mekanisme Pencernaan
• Mengunyah akan melibatkan :
• Gigi : Mastikasi
• Lidah : Membolak balik dan mencampur makanan
• Liur (Saliva) :
• Pencernaan karbohidrat
• Permudah proses menelan
• Antibakteri
• Merangsang kuncup kecap
• Higiene mulut
• Kaya dapar bikarbonat
• Menelan :
• Tahap:
• Volunter : dengan bantuan lidah makanan secara sadar di dorong ke belakang rongga
mulut
• Faringeal : otomatis makanan masuk ke esophagus
• Esofageal : gerakan peristaltik, makanan terdorong ke lambung
• Sfingter faringoesofagus
• Sfingter gastroesofagus
• Lambung
• Fungsi :
• Tempat menyimpan makanan
• Mengeluarkan HCL dan enzim yang memulai pencernaan
• Tempat mencampur makanan

• Tahapan :
• Pengisian lambung
• Makanan di simpan di korpus lambung
• Pencampuran makanan berlangsung di antrum
• Pengosongan lambung
• Enzim - Enzim Lambung
• HCL -> membunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim pepsinogen jadi
pepsin.
• Enzim Pepsin -> menghidrolisis protein jadi molekul-molekul peptida.
• Enzim Renin -> mengubah kaseinogen menjadi kasein.
• Enzim Lipase -> mengubah trigliserida menjadi asam lemak dan protein.
Sekresi Pankreas & Hati
• Sekresi Pankreas
• Hati
• Sekresi empedu, yang mengandung garam empedu
• Garam empedu membantu pencernaan lemak melalui efek deterjen dan
mempermudah penyerapan lemak
• Empedu disimpan dan dipekatkan di kantung empedu, yang dirangsang oleh
kolesistokinin untuk berkontraksi dan mengalirkan empedunya ke dalam
duodenum
• Setelah itu garam empedu di direabsorbsi dan dikembalikan kembali melalui
system porta hati ke hati
• Usus Halus
• Duodenum, Jejenum, Ileum
• Fungsi :
• Absorbsi bahan makanan
• Absorbsi cairan elektrolit
• Terjadi pencernaan makanan dengan bantuan getah pancreas

• Vili berfungsi memperluas permukaan penyerapan, sehingga makanan dapat


diserap sempurna
• Di dalam duodenum, dihasilkan enzim dari dinding usus. Enzim
tersebut diperlukan untuk mencerna makanan secara kimiawi:
• Enterokinase, untuk mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas;
• Erepsin atau dipeptidase, untuk mengubah dipeptida atau pepton menjadi
asam amino
• Laktase, mengubah laktosa menjadi glukosa;
• Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa;
• Disakarase, mengubah disakarida menjadi monosakarida;
• Peptidase, mengubah polipeptida menjadi asam amino;
• Lipase, mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak;
• Sukrase, mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
• Usus Besar
• Fungsi :
• Menyimpan tinja sebelum defekasi
• Colon menerima sekitar 500 ml kimus
dari usus halus setiap hari
• Feses sebagian besar berasal dari selulosa
dan bahan lain yang tidak dapat dicerna di
usus halus.

• Tidak terjadi sekresi enzim pencernaan


atau penyerapan nutrien
• Rektum
• Defekasi
• Reflek defekasi : dimulai adanya regangan didinding rektum oleh masa feses
• Dorong masa feses ke rektum
• Bila keadaan telah memungkinkan, sphinkter ani akan relaksasi dan defekasi
• Anus
• Sebuah bukaan dari rektum ke lingkungan luar tubuh. Pembukaan dan
penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui
proses defekasi.
Faktor Berperan Dalam
Mengatur Fungsi Pencernan
1. Fungsi Otonom Otot Polos
2. Pleksus Saraf Intrinsik
3. Saraf Ekstrinsik
4. Hormon Pencernaan
Pengaturan Saluran Cerna
Pengaturan mekanik saluran cerna dilakukan oleh : Sistem Saraf

• Sist Saraf terdiri atas:


• Sist Saraf Pusat:
• Volunter : gerakan saluran cerna dapat diperintah dalam alam sadar, seperti mengunyah,
menelan, buang air besar.
• Involunter : Diluar kendali kesadaran, seperti peristaltik saluran cerna

• Sist Saraf otonom :


• Simpatis
• Parasimpatis
• Persarafan di saluran cerna terdiri:

• Pleksus Mientrikus <Auerbach>


• Berada antara lapisan otot
• Fungsi : Pergerakan usus

• Pleksus Submukosa <Meissner>


• Berada di Submukosa
• Fungsi :
• Pengaturan sekresi
• Aliran darah
• Sensorik (reseptor regangan )
• Pengaturan sekresi saluran cerna oleh Sistem hormon

• Hormon pencernaan dibawa oleh darah ke bagian-bagian lain saluran cerna,


tempat hormon-hormon tersebut menimbulkan efek eksitatorik atau
inhibitorik pada otot polos dan kelenjar eksokrin
• Contoh:
• Kolesistokinin
• Sekretin
ANATOMI SISTEM
PENCERNAAN
Pembagian

Canalis Alimentarius Organa Accessoriae

1. Cavum oris 1. Glandula


2. Pharynx salivatoriae
3. Oesophagus 2. Hepar
4. Canalis gastro 3. Vesica Fellea
intestinalis 4. Pancreas
1. Cavum oris (rongga mulut)
2. Pharynx
Bagian dari tractus digestivus yang merupakan saluran
fibromusculer.Berfungsi sebagai saluran makanan dan udara.
Dibedakan atas:
1. Nasopharynx
2. Oropharynx
3. Laryngopharynx
3. Oesophagus
• Saluran muscular berbentuk tubuler yang berhungan dengan pharynx
dan gaster
• Lanjuatan dari pharynx
• Mulai dari vert C-6 sampai TH-11
• Bedasarkan letaknya dibedakan menjadi:
1. Pars cervicalis
2. Pars Thoracalis
3. Pars abdominalis
4. Canalis Gastro- Intestinalis
B. Organa Digestive Accessoriae
• 1. Glandula Salivatoriae
2. Hepar, Vesica Fellea, Pankreas
HISTOLOGI SISTEM
PENCERNAAN
SALURAN CERNA, dimulai dari:
• MULUT
• RONGGA MULUT
• ESOFAGUS
• LAMBUNG
• USUS KECIL / USUS HALUS, yg terdiri dari: DUODENUM
YEYUNUM
ILEUM
• USUS BESAR / COLON
• REKTUM
• ANUS
• KELENJAR dan ORGAN yg berhubungan dgn sal. Cerna
• Kelenjar PAROTIS, SUB MANDIBULARIS dan SUB LINGUALIS
• Organ HEPAR, EMPEDU dan PANKREAS
STRUKTUR HISTOLOGIS SALURAN CERNA:
Ada 4 lapisan dasar pada saluran cerna, dari bag dalam keluar yaitu:
1. LAPISAN MUKOSA, yang terdiri dari 3 lapisan yaitu:
Lapisan epitel
Lapisan / lamina propria
Lapisan muskularis mukosa

2. LAPISAN SUB MUKOSA

3. LAPISAN MUSKULARIS, yang terdiri dari 2 lapisan otot, yaitu:


Lapisan otot yang jalannya melingkar / circuler
Lapisan otot yang jalannya memanjang / longitudinal

4. LAPISAN SEROSA / ADVENTITIA


Disebut Lap. Serosa bila jaringannya adalah epitel selapis
gepeng/mesotel
Disebut Lap. Adventitia bila jaringannya adalah jar ikat.
RONGGA MULUT
• Dibatasi oleh:
BIBIR
R O N G G A M U L U T, yang dibatasi oleh:
EPITEL : BERLAPIS GEPENG TANPA ZAT TANDUK
Bagian atap rongga mulut yang keras dan lunak
Bagian yang keras disebut: PALATUM DURUM
Bagian yang lunak disebut: PALATUM MOLLE
Bagian tengah ada bagian yg menonjol disebut UVULA
LIDAH
Permukaan bawahnya licin
Permukaan atasnya kasar, karena adanya PAPIL2 LIDAH
GIGI

Gigi dewasa normal berjumlah 32 gigi tetap


Gigi terletak diantara lengkung maksila ( atas ) dan
mandibula ( bawah )
Pada tiap ¼ quadran gigi ada 8 buah gigi yang terdiri dari:
- 2 buah gigi INSISIVUS
- 1 buah gigi CANINUS
- 2 buah gigi PREMOLAR
- 3 buah gigi MOLAR
STRUKTUR HISTOLOGIS GIGI
ESOFAGUS
Lapisan mukosanya, epitel nya adlh: EPITEL BERLAPIS
GEPENG TANPA ZAT TANDUK
Pada lapisan sub mukosanya banyak ditemukan kelenjar

Ada 3 bagian esophagus yaitu:


• 1/3 bagian atas ototnya terdiri dari otot rangka
• 1/3 bagian bawah tdd campuran otot polos dan otot rangka
• 1/3 bagian bawah terdiri dari otot polos saja
ESOFAGUS
LAMBUNG
BAGIAN LAMBUNG
BAGIAN LAMBUNG dan STRUKTUR HISTOLOGIS
LAMBUNG
EPITEL LAMBUNG: Epitel selapis torak tanpa sel Goblet
Lapisan mukosa lambung membentuk lekukan-lekukan yg
disebut FOVEOLA GASTRIKA
Pada dasar foveola gastrika ditemukan banyak kelenjar
lambung.

Kedalaman FOVEOLA GASTRIKA pd tiap bagian lambung


berbeda.
• Pada bag kardia gaster, foveola gastrika dangkal
• Pada bag fundus gaster, foveola gastrika 1/3 tebal lapisan
mukosa
• Pada bag pylorus gaster, foveola gastrika 2/3 tebal mukosa
BAGIAN2 LAMBUNG

KARDIA GASTER 5 A FUNDUS GASTER 5 B


USUS HALUS
Ada 3 bagian usus halus yaitu:
• DUODENUM
• YEYUNUM
• ILEUM

Merupakan tempat pencernaan makanan tahap akhir.


Pada usus halus adalah tempat penyerapan/absorpsi
makanan
Epitel pada usus halus adlh: EPITEL SELAPIS TORAK DGN
SEL GOBLET
Makin kearah bawah, sel Goblet bertambah banyak.
DUODENUM
( PERALIHAN DARI PILORUS ke DUODENUM)
YEYUNUM
ILEUM
USUS BESAR
COLON

Pada colon tidak mempunyai lipatan vili intestinalis, karena tidak


berfungsi untuk penyerapan makanan, hanya terjadi penyerapan air
untuk mbtk massa faeces.

Pada lamina propria tunika mukosa banyak ditemukan sel2 limfosit


yg berfungsi utk pertahanan thd kuman /bakteri.

Lapisan muskularis baik yang sirkuler maupun longitudinal


membentuk untaian berupa pita yang disebut T A E N I A. C O L L I.
KOLON 9A dan APPENDIKS 9 B
REKTUM
Pada rectum terdapat VENA2 BESAR yang disebut VENA2
HAEMORHOID
90 – 95 % tumor ganas di usus berasal dari sel2 usus
penghasil mucous pada usus besar / colon. Dan penyakit
keganasan ini sering menyebabkan kematian.
ORGAN ORGAN PADA SALURAN CERNA.
HATI / H E PAR
Merupakan organ kelenjar terbesar dlm tubuh kt, seberat
kira2 1,5 kg.
Nutrisi yg telah diserap akan disimpan didlm hepar, melewati
VENA PORTA
Letak nya di rongga abdomen sebelah kanan, di bwh
diafragma
Hati merupakan KELENJAR ENDOKRIN dan EKSOKRIN
.
SATUAN FUNGSIONAL HATI
KANDUNG EMPEDU / VESICA FELEA

Merupakan organ yg berfungsi untuk menyimpan empedu


Daya tampung kantong empedu adalah kira2 30 – 50 cc

Organ ini melekat pada permukaan bawah hepar.


Antara hepar dan kantong empedu ada saluran yg dsbt
DUKTUS SISTIKUS
KANDUNG EMPEDU/VESIKA FELEA
PANKREAS
Merupakan kelenjar ENDOKRIN dan EKSOKRIN
GASTRITIS
Definisi
• Gastritis adalah proses inflamasi pada mukosa dan sub mukosa
lambung. (Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi V).
• Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung
yang akut dengan kerusakan erosi pada superficial.
• Gastritis kronik adalah suatu peradangan permukaan mukosa
lambung yang bersifat menahun. Gastritis kronis diklasifikasikan
dengan 3 perbedaan; gastritis superficial, gastritis atrofik, dan gastritis
hipertrofik.
ETIOLOGI GASTRITIS
Etiologi Gastritis
• Infeksi kuman Helicobacter pylori
• Penggunaan antibiotika
• Gangguan fungsi sistem imun dihubungkan dengan gastritis kronik
• Virus yang menginfeksi mukosa lambung misal; enteric rotavirus dan
calicivirus
• Jamur Candida spesies, Histoplasma capsulatum dan Mukonaceae
• Obat anti-inflamasi
MANIFESTASI KLINIS
GASTRITIS
Faktor defensif Faktor agresif
IV. Manifestasi Klinik

• Pada gastritis akut manifestasi klinisnya sindrom dyspepsia


berupa :
• Nyeri epigastrium
• Kembung
• Mual
• Muntah
• Pendarahan saluran cerna  hematemesis dan melena  tanda-
tanda anemia pasca pendarahan.
• Pada gastritis kronik
• Kebanyakan tidak mempunyai keluhan atau terlambat diketahui.
• Nyeri epigastrium
• Anoreksia
• Nausea
 pada pemeriksaan fisik biasanya tidak dijumpai kelainan.
PATOFISIOLOGI GASTRITIS
GASTRITIS SUPERFISIALIS AKUT
• Bersifat jinak dan swasirna
• Merupakan respon lambung terhadap berbagai iritan lokal
• Endotoksin bacteri, kafein, alkohol dan aspirin merupkan agen
pencetus yang lazim
• Infeksi H.pylori lwbih sering dianggap sebagai penyeban gastrtis akut.
• Organisme melekat pada epitel lambung dan menghancurkan lapisan
mukosa pelindung, meninggalkan daerah epitel yang gundul.
• Mukosa memerah, edema, dan ditutupi mukus yang melekat
• Sering terjadi erosi kecil dan pendarahan.
GASTRITIS ATROFIK KRONIK
• Ditandai dengan atrofi epitel kelenjar disertai kehilangan sel parietal
dan chief cell
• Dinding lambung menjadi tipis, dan mukosa mempunyai permukaan
yang rata
• Penyebab utama gastritis kronik adalah infeksi kronis oleh bakteri H.
pylori
• Faktor lain adalah seperti merokok, refluks empedu yang kronik
denga kofaktor H.pylori
DIAGNOSIS
Pendekatan Diagnostik pada Dispepsia

• Anamnesis : gambaran, karakteristik dan lokasi keluhan


• Pemeriksaan fisik abdomen:
• Nyeri tekan/lepas, organomegali,massa tumor
• Labor:
• jml lekosit (infeksi)
• Serologi (helicobacter pylori)
• Amilase & lipase (pankreatitis)
• Marker tumor (keganasan sal.cerna)

78
• Endoskopi (esofagoduodenoskopi),
diindikasikan bila:
• Dispepsia :
• Petunjuk awal akan kemungkinan adanya
kelainan organik: BB, anemia, muntah2 hebat,
dugaan obstruksi, hematemesis,melena,
keluhan berulang, umur > 45 th.
• Endoskopi dpt mengidentifikasi kelainan
organik pada lumen sal.cerna, biopsi dan
pengambilan spesimen untuk biakan kuman H.
pylori

79
• USG : batu empedu, kolesistitis,
sirosis hati, hepatoma dsb

• Radiologi (Barium meal) :


• Dapat mengidentifikasi kelainan
mukosa

80
PENATALAKSANAAN
GASTRITIS
TATALAKSANA GASTRITIS
NON MEDIKAMENTOSA
• Hindari makanan/minum sebagai pencetus, makanan
merangsang sepert:
• Pedas
• Asam
• tinggi lemak
• mengandung gas
• Kopi
• alkohol dll
• Bila muntah hebat, jangan makan dulu
• Makan teratur, tidak berlebihan, porsi kecil tapi sering
• Hindari stress, olah raga
85
Terapi Medikamentosa
• ANTACIDA :
• penetralisir faktor asam sesaat, pe nyeri sesaat
• Paling umum digunakan
• Study metaanalisis  manfaat (-), efektifitas = plasebo

• Penyekat H2 reseptor: pesekresi asam lambung


• Telah umum juga dikonsumsi
• Study : manfaat 20% diatas plasebo
• Generik : cimetidin, ranitidin, famotidin

86
• Prokinetik (anti mual-muntah):
• dimenhidrinat, metoklopramid,
domperidon, cisapride, ondansetron
• Antagonis reseptor dopamin2 dan
reseptor serotonin
• Untuk tipe dismotilitas efektif
dibanding plasebo

87
• Penghambat pompa proton / proton
pump inhibitor (PPI) menghambat
produksi asam lambung :
• Paling efektif dan superior dalam
menghambat produksi asam lambung
• omeprazol, lansoprazol, pantoprazol,
rabeprazol, esomeprazol
• mahal

88
•Sitoprotektor :
• sukralfat, teprenon, rebamipid
• Mucopromotor
• me prostaglandin
• me aliran darah mukosa

89
• Antibiotik:
• bila terbukti terlibatnya H.pylori (+)
• Amoxicillin, claritromisin, tetrasiklin,
metronidazol, bismuth

• Tranguilizer antianxietas,
antidepresan
• Bila ada faktor psikik

90
KOMPLIKASI
KOMPLIKASI GASTRITIS
• Pendarahan gatrointestinal
• Perforasi gaster
• Anemia defisiensi besi
• Carcinoma gaster
DAFTAR PUSTAKA
• Gastroenterilogi & hepatologi Harrison 2002.
• Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi V
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai