Fevi aini
Destri Anggraini
Mardiani
Moch.Saichu
Putri Dwi S.
Siti Sayfanah
DOKUMENTASI
KEPERAWATAN
Pengertian NIC
NIC (Nursing Intervention Classification ) adalah
suatu daftar lis intervensi diagnosa
keperawatan yang menyeluruh dan
dikelompokkan berdasarkan label yang
mengurai pada aktifitas yang dibagi menjadi 7
bagian dan 30 kelas. Sistim yang digunakan
dalam berbagai diagnosa keperawatan dan
mengatur pelayanan kesehatan.NIC
digunakan perawat pada semua spesialis dan
semua area keperawatan (McClokey and
Bulecheck, 1996).
Bagian NIC
Direct care intervention
Indirect care intervention
Nurse-initiated treatment
Physician-initiated treatment
Keuntungan dan Kelebihan
NIC
1. Membantu menunjukkan aksi perawat dalam
sistem pelayanan kesehatan.
2. Menstandarisasi dan mendefinisikan dasar
pengetahuan untuk kurikulum dan praktik
keperawatan.
3. Memudahkan memilih intervensi keperawatan
yang tepat.
4. Komprehensif.
5. Berdasarkan riset.
6. Dikembangkan lebih didasarkan pada praktek
yang ada.
7. Mempunyai kemudahan untuk menggunakan
struktur organisasi (Domain, kelas, intervensi,
aktivitas).
8. Bahasa jelas dan penuh arti klinik
PENGERTIAN NOC
NOC (Nursing Outcome Classification)
adalah proses memberitahukan status klien
setelah dilakukan intervensi keperawatan.
Standar kriteria hasil dikembangkan untuk
mengukur hasil dari tindakan keperawatan
yang digunakan pada semua area
keperawatan dan semua klien (individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat).
PENGERTIAN IMPLEMENTASI
Implementasi adalah pengelolaan dan
perwujudan dari rencana keperawatan yang
telah di susun pada tahap perencanaan
TUJUAN IMPLEMENTASI
Melaksanakan hasil dari rencana
keperawatan untuk selanjutnya di evaluasi
untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien
dalam periode yang singkat
Mempertahankan daya tahan tubuh
Mencegah komplikasi
Menemukan perubahan system tubuh
PENGERTIAN EVALUASI
Evaluasi, yaitu penilaian hasil dan proses.
Penilaian hasil menentukan seberapa jauh
keberhasilan yang dicapai sebagai
keluaran dari tindakan. Penilaian proses
menentukan apakah ada kekeliruan dari
setiap tahapan proses mulai dari
pengkajian, diagnosa, perencanaan,
tindakan, dan evaluasi itu sendiri. (Ali, 2009)
TUJUAN EVALUASI
Mengakhiri rencana tindakan keperawatan
(klien telah mencapai tujuan yang
ditetapkan)
Memodifikasi rencana tindakan
keperawatan (klien mengalami kesulitan
untuk mencapai tujuan)
Meneruskan rencana tindakan
keperawatan (klien memerlukan waktu
yang lebih lama untuk mencapai tujuan)
(Lyer dalam Nursalam, 2008)
NARASI KASUS
Selama di rumah klien sudah mengalami panas
badan selama 5 hari terutama pada malam
hari, dan mengalami mual. Karena sudah
mengalami panas lebih dari 3 hari, keluarga
memutuskan untuk di bawa ke RS Bhayangkara
Sartika Asih Bandung klien langsung dibawa ke
poli umum, di poli umum dokter langsung
melakukan pemeriksaan Observasi TTV yaitu TD:
100/60mmHg, N:78x/menit R: 20x/menit, S:
38,5˚C karena klien sudah mengalami panas
lebih dari 3 hari, klien di suruh ke
LABORATORIUM untuk di ambil darah setelah di
ambil darah klien kembali ke poli dan dokter
memeriksa HASIL LABORATORIUM: Hb:15,5 g/dl,
Leukosit:
3,500/mm, Pcv: 40%, Trombosit: 3,1000/mm,
sesudah melihat hasil lab, dokter
mengatakan trombosit turun maka klien harus
di rawat, klien di bawa ke Ruang Fajar dan
perawat langsung melakukan tindakan infus
RL 30gtt/menit dan di kasih obat oral yaitu
paracetamol, maka klien di rawat di ruangan
fajar kamar 4 bed 1.
Saat di ruangan klien masih mengalami
panas di malam hari dan turun di pagi hari,
perawat memberikan obat paracetamol tapi
panas klien tidak menurun, maka perawat
mengompres klien dengan air hangat di
bagian frontal dan axila setelah di kompres
beberapa saat
kemudian panasnya klien sedikit menurun,
sesudah panasnya menurun klien
mengalami mual, maka klien tidak nafsu
makan, dan di anjurkan makan sedikit tapi
sering kurang lebih selama di RS
Bhayangkara Sartika Asih klien panasnya
terkadang turun, terkadang naik. Dan
kurang lebih 4 hari klien dirawat klien sudah
bisa pulang.
NO DIAGNOSA INTERVENSI
KEPERAWATAN
Untuk mengurangi
kebisingan
NO TANGGAL DAN DIAGNOSA KE TINDAKAN EVALUASI FORMATIF PARAF
JAM
Mengobservasi
Jum’at TTV Hasil :
26-09-2014 TD : 100/60mmHg
Jam 09:00 R : 20x/menit
N : 78x/menit
S : 38˚, 3C
2 Dx ke 2 Menganjurkan
klien untuk
minum air putih,
sehari 8 gelas(1-
1,5 l/ hari)
(intake).
Respon:
Klien mengikutii anjuran
Hasil :
Kebutuhan cairan harian klien
terpenuhi
c. kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian cairan IV : Ringer Laktat
30 gtt/ mnt
respon: klien mengikuti anjuran
hasil:
keseimbangan cairan dan elektrolit
terpenuhi
NO TANGGAL DAN DIAGNOSA KE TINDAKAN EVALUASI FORMATIF PARAF
JAM
2 Dx ke 2 Mengobservasi
Sabtu tetesan infus
26-09-2014 Respon:
Jam 09:00 Klien mengikuti anjuran
Hasil :
Mengetahui kebutuhan cairan dan
elektrolit, jika infus macet perawat
dapat mengatasinya
TTV:
TD: 110/80 mmHg
R: 20 x /mnt
N: 80 x/ mnt
S: 37, 3’ C
3 Jum’at Dx ke 3 TTV
26-09-2014 TD: 100/60 mmHg
Jam 10:00 R: 20 X / mnt
N: 78 x / mnt
S: 38, 3” C
NO TANGGAL DAN DIAGNOSA KE TINDAKAN EVALUASI FORMATIF PARAF
JAM
3 Dx ke 3 Hasil :
Klien menghabiskan ¾ porsi
makanannya
Menganjurkan klien
makan-makanan
selingan seperti biskuit
Hasil : Klien mengikuti
Sabtu anjuran perawat
27-09-2014 Dx ke 3 Memberikan obat Injeksi
Jam 10:00 Ondansentro melalui
Injeksi
Respon:
klien mengikuti anjuran
hasil:
rasa mual klien hilang
TTV:
4 Jum’at Dx ke 4 TD: 100/60 mmHg
26-09-2014 R: 20 x / mnt
Jam 11:00 N: 78 X / mnt
S: 38, 3’ C
Mengatur posisi klien yang nyaman
Respon:
Klien mengikuti anjuran
Hasil :
Klien terlihat tampak nyaman