Kekurangan cairan/dehidrasi
Infeksi berat
Ketidak seimbanagn dengan elektrolit
Malnutrisi
Klasifikasi diare
Identitas
Perlu diperhatikan adalah usia. Episode diare terjadi pada 2
tahun pertama kehidupan. Keluhan Utama
Riwayat Penyakit Sekarang
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat Nutrisi
• Riwayat Kesehatan Keluarga
• Riwayat Kesehatan Lingkungan
Riwayat Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan
Perkembangan
Gerakan kasar dan halus, bacara, bahasa dan kecerdasan,
bergaul dan mandiri
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan Diare
Diagnosa Keperawatan
Obesitas
Obesitas merupakan suatu penyakit multifaktorial, yang terjadi
akibat akumulasi jaringan lemak berlebihan, sehingga dapat
mengganggu kesehatan. Obesitas terjadi bila besar dan
jumlah sel lemak bertambah pada tubuh seseorang
Etiologi Obesitas
Genetik
Aktivitas fisik
Tingkat pengeluaran energi tubuh sangat peka terhadap
pengendalian berat tubuh
Perilaku makan
Neurogenik
Hormonal
Dampak penyakit lain
Patofisiologi
Paha tampak besar, terutama pada bagian proximal, tangan relatif kecil dengan jari – jari
yang berbentuk runcing.
Kelainan emosi raut muka
Dada dan payudara membesar
Abdomen, membuncit
Lengan atas membesar
Pada penderita sering ditemukan gejala gangguan emosi
Komplikasi
Berhubungan erat dengan Sindrom metabolik merupakan satu
kelompok kelainan metabolik selain obesitas, meliputi
resistensi insulin, gangguan toleransi glukosa, abnormalitas
lipid dan hemostasis, disfungsi endotel dan hipertensi
Penatalaksanaan
Pengkajian
1). Identitas Pasien
2). Riwayat kesehatan
3). Pemerikasaan fisik
4). Pemeriksaan penunjang
5).Pola fungsi kesehatan
Diagnosa keperawatan yang munkin muncul
Rasional :
1. Keluarga dapat membantu merubah perilaku sosial pasien
2. Mekanisme koping yang baik dapat melindungi pasien dari
perasaan Kesepian isolasi
3. Pasien mendapat keuntungan dari keterlibatan orang
terdekat untuk memberi dukungan.
Etiologi
Wujud umum:
secara umum, penderita kwashiorkor tampak pucat, kurus,
atrofi pada ekstremitas, adanya edema pedis dan pretibial
serta asites. Muka penderita seperti moon face akibat
terjadinya edema.
Retardasi pertumbuhan
Perubahan mental
Kelainan rambut
Kelainan kulit
Kelainan gigi dan tulang
Komplikasi dan Prognosis
Kwashiorkor yang tidak cepat diatasi akan mengakibatkan
marasmus bahkan marasmus-kwashiorkor. Anak akan mudah
terserang infeksi, seperti diare, ISPA (infeksi saluran
pernapasan atas), TBC, polio, dan lain-lain. Lebih dari 40%
anak-anak yang menderita Kwashiorkor meninggal karena
gangguan elektrolit, infeksi, hipotermia, dan kegagalan jantung
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium:
penurunan kadar albumin serum merupakan perubahan yang
paling khas
glukosa dalam darah rendah
ekskresi hidroksiprolin urin yang berhubungan dengan
kreatinin dapat turun
asam amino esensial plasma turun terhadap angka asam
amino non esensial dan dapat menambah aminoasiduria.
2. Pemeriksaan air kemih menunjukkan peningkatan ekskresi
hidroksiprolin dan adanya amino asidulia.
3. Pada biopsi hati ditemukan perlemakan ringan sampai berat
4. Pemeriksaan autopsi penderita kwashiorkor menunjukkan
kelainan pada hampir semua organ tubuh
Penatalasanaan
Dalam mengatasi kwashiorkor adalah dengan memberikan
makanan bergizi secara bertahap. Bila bayi menderita
kwashiorkor, maka bayi tersebut diberi susu yang diencerkan
Pencegahan
Pengkajian
Identitas Pasien
Riwayat sakit dan Kesehatan
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat Peri natal (prenatal dan Intranatal, post natal)
Riwayat penyakit keluarga.
Pengkajian Psikososial
Pengkajian lingkungan rumah dan komunitas
Riwayat nutrisi
Riwayat pertumbuhan perkembangan
Pola nutrisi dan metabolisme
Pola aktivitas dan latihan
Pola eliminasi
Pemeriksaan Fisik
Penampilan Umum
Secara umumnya penderita kwashiorkor tampak pucat,
kurus, atrofi pada ekstremitas, adanya edema pedis dan
pretibial serta asites.
Pengukuran Antopometri
Berat badan menurut usia < 80 % dari berat badan normal
usianya. LLA (Lingkar Lengan Atas) <14cm
Pemeriksaan Penunjang
Penurunan kadar albumin (Kadar Albumin normal : 3.5-5.0 g/dl)
Penurunan kadar kreatinin
Kurangnya kadar kalsium, kalium dan magnesium
Penurunan kolesterol (Kadar Kolesterol normal : < 200 mg/dl)
Kadar globulin dalam serum kadang-kadang menurun akan
tetapi tidak sebanyak menurunnya albumin serum, hingga pada
kwashiorkor terdapat rasio albumin/globulin yang biasanya 2
menjadi lebih rendah, bahkan pada kwashiorkor yang berat
ditemukan rasio yang terbalik (Kadar globulin normal: 2.0- 3.5
g/dl)
Kadar asam amino essensial dalam plasma relatif lebih rendah
dari pada asam amino non essiensial.
Diagnosa keperawatan yang
mungkin muncul
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
berhubungan dengan asupan kalori dan protein
yang tidak adekuat.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan asupan yang tidak adekuat,
anoreksia dan diare.
Gangguan kekurangan cairan berhubungan
dengan intake cairan tidak adekuat.
Gangguan persepsi sensori (penglihatan)
berhubungan dengan defisiensi vitamin A.
Diagnosa 1: Gangguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan
dengan asupan kalori dan protein yang tidak adekuat.
Tujuan/ kriteria hasil : pasien mampu bertumbuh dan berkembang
sesuai usianya.
Intervensi:
Ajarkan kepada orang tua tentang standar pertumbuhan fisik dan tugas-
tugas perkembangan sesuai uisa anak.
Kaji keadaan fisik kemampuan anak.
Lakukan pemberian makanan/minuman sesuai terapi diit pemulihan.
Lakukan program antropometrik secara berkala.
Lakukan stimulasi tingkat perkembanngan sesuai dengan usia klien.
Lakukan rujukan ke lembaga pendukung stimulasi pertumbuhan dan
perkembanagan (puskesmas/posyandu)
Rasional
• Pengkaian
Alasan Masuk
Focus pengkajian marasmus
menurut Mi Ja Kim
Diagnosa Keperawatan
Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan intake
makanan tidak adekuat (nafsu makan
berkurang).
Defisit volume cairan berhubungan
dengan diare.
Gangguan integritas kulit berhubungan
dengan gangguan nutrisi/status metabolik.
Rencana perawatan
1.
Tujuan & kriteria hasil
Tujuan : Pasien mendapat nutrisi yang adekuat
Kriteria hasil : meningkatkan masukan oral
Intervensi
1. Dapatkan riwayat diet
2. Dorong orang tua atau anggota keluarga lain untuk
menyuapi anak atau ada disaat makan.
3. Sajikan makan sedikit tapi sering.
Rasional
1.Untuk mengetahui asupan Kalori
2.untuk meningkatkan selera makan
3.meningkatkan asupan nutrisi
4. proses penyembuhan pada anak
2.
Tujuan : Tidak terjadi dehidrasi
Kriteria hasil : Mukosa bibir lembab, tidak terjadi peningkatan
suhu, turgor kulit baik.
Intervensi :
1. Monitor tanda-tanda vital dan tanda-tanda dehidrasi
2. Monitor jumlah dan tipe masukan cairan
3. Ukur haluaran urine dengan akurat
3.
Tujuan : Tidak terjadi gangguan integritas kulit
Kriteria hasil :
kulit tidak kering, tidak bersisik, elastisitas normal
Intervensi :
1. Monitor kemerahan,
pucat,ekskoriasi
2.Dorong mandi 2x sehari dan gunakan lotion setelah mandi.
3.Massage kulit Kriteria hasil ususnya diatas penonjolan tulang
Lanjutan,,,,
Rasional
1.mengetahui keadaan umum