0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
41 tayangan10 halaman
Trauma ginjal disebabkan oleh benturan, jatuh, atau luka tusukan di daerah pinggang atau perut bagian atas yang menyebabkan kerusakan pada ginjal. Gejala utamanya adalah nyeri di daerah trauma, hematuria, distensi abdomen, dan syok. Penatalaksanaan berfokus pada stabilisasi kondisi pasien, mengontrol nyeri, dan memantau fungsi ginjal.
Trauma ginjal disebabkan oleh benturan, jatuh, atau luka tusukan di daerah pinggang atau perut bagian atas yang menyebabkan kerusakan pada ginjal. Gejala utamanya adalah nyeri di daerah trauma, hematuria, distensi abdomen, dan syok. Penatalaksanaan berfokus pada stabilisasi kondisi pasien, mengontrol nyeri, dan memantau fungsi ginjal.
Trauma ginjal disebabkan oleh benturan, jatuh, atau luka tusukan di daerah pinggang atau perut bagian atas yang menyebabkan kerusakan pada ginjal. Gejala utamanya adalah nyeri di daerah trauma, hematuria, distensi abdomen, dan syok. Penatalaksanaan berfokus pada stabilisasi kondisi pasien, mengontrol nyeri, dan memantau fungsi ginjal.
• Trauma tumpul akibat jatuh, olahraga dan kecelakaan lalu lintas
menyebabkan ginjal malposisi, dan kontak dengan iga (tulang belakang). Penetrasi benda tajam (luka tembak atau tikam) menyebabkan trauma pada ginjal sehingga terjadi syok akibat trauma multisystem ETIOLOGI • Trauma abdomen • Trauma punggung MANIFESTASI KLINIS • Trauma dicurigai di daerah pinggang, punggung, dada sebelah bawah dan perut bagian atas dengan disertai nyeri atau ditemukan jejas (tanda adanya cedera pada bagian tubuh, bisa berupa kebiruan dan memar) • Hematuria • Mual dan muntah • Distensi abdomen • Syok akibat trauma multisystem • Nyeri di daerah pinggang (berupa ekimosis) • Hematoma di daerah pinggang yang semakin lama semakin besar DATA FOKUS PENGKAJIAN • Kaji riwayat trauma dan riwayat penyakit ginjal. • Amati abrasi, laserasi, luka masuk atau keluar pada bagian atas abdomen atau bagian bawah toraks. • Monitor tekanan darah, nadi untuk mengetahui adanya perdarahan dan syok. • Kaji hematuria. DIAGNOSA KEPERAWATAN • Ketidakefektifan perfusi jaringan ginjal berhubungan dengan trauma ditandai dengan : DS : mengatakan trauma pada daerah pinggang, perut atas, bagian bawah dada dan punggung DO : terdapat tanda trauma berupa hematoma, luka robek pada daerah bawah toraks, abdomen atas, pinggang atau punggung, hematuria, mungkin syok, perdarahan hebat dan abnormal tanda- tanda vital. Tujuan : mempertahankan fungsi renal agar maksimal • Kaji tanda vital : tekanan darah, nadi, suhu tubuh, dan CVP untuk monitor jika diindikasikan. • Kaji daerah abdomen, dada dan punggung untuk mengetahui adanya pembengkakan, palpasi massa, edema, ekimosis, perdarahan atau ekstravasasi urine. • Beri tanda (lingkari massa dengan pena untuk membandingkan ukuran lanjut). • Berikan cairan intravena untuk memperbaiki tekanan darah dan perfusi ginjal. • Monitor hematuria untuk mengetahui konsentrasi perdarahan. • Gangguan eliminasi urine yang berhubungan dengan trauma ditandai dengan : DS : mengatakan mengenai kesulitan berkemih DO : tidak bisa berkemih, berkemih dengan bantuan Tujuan : eliminasi urine cukup • Amankan, inspeksi dan bandingkan setiap specimen urine untuk mengetahui aliran urine dan hematuria dengan cara : • Tandai setiap specimen dengan tanggal dan jam pengambilan. • Jika specimen tidak tampak darah, gunakan dipstick untuk darah, kirim ke laporatorium untuk pemeriksaan mikrokopik. • Monitor asupan dan keluaran urine. • Beri antibiotic • Monitor paralisisi ileus (bising usus) dengan cara : • Pasien dipuasaan hingga bising usus membaik. • Beri caian anipiretik IV untuk memonitor keluaran urine. • Nyeri akut berhubungan dengan trauma ditandai dengan : DS : mengatakan nyeri pada daerah trauma DO : ekspresi wajah meringis, menahan sakit, bertindak secara hati-hati, berusaha menghilangkan nyeri dengan minum analgesic, terdapat trauma didaerah pinggang, bagian atas abdomen, bagian bawah toraks dan punggung. Tujuan : nyeri terkontrol • Berikan analgesic sesuai dengan resep. • Bedrest dan atur posisi yang nyaman bagi pasien hingga hematuria negative untuk memfasilitasi proses penyembuhan. • Berikan antipiretik kecuali tidak demam. EVALUASI • Setelah diberikan tindakan keperawatan trauma ginjal, diharapkan : • Tanda vital stabil • Urine jernih • Nyeri terkontrol