0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
67 tayangan29 halaman
Ny. Apper mengalami sakit perut, demam dan muntah selama 10 hari. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium, didiagnosis menderita appendicitis akut dan dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut yang mungkin berupa operasi.
Ny. Apper mengalami sakit perut, demam dan muntah selama 10 hari. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium, didiagnosis menderita appendicitis akut dan dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut yang mungkin berupa operasi.
Ny. Apper mengalami sakit perut, demam dan muntah selama 10 hari. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium, didiagnosis menderita appendicitis akut dan dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut yang mungkin berupa operasi.
Takut di operasi Ny.Apper, 40 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan sakit perut, demam , dan muntah muntah sejak ±10 hari yang lalu. Dari anamnesis, di ketahui bahwa 1 minggu yang lalu ny. Apper sudah berobat ke puskesmas dengan sakit perut dan demam. Dokter puskesmas menganjurkan ny. Apper di rujuk ke RS dengan kemungkinan diagnosis acute apppendicitis, namun ny. Apper menolak untuk di rujuk karena takut di oprasi Pada pemeriksaan di dapatkan suhu 39 c, perut kembung , defans muscular, nyeri ketok , nyeri lepas pada seluruh permukaan abdomen. Hasil labolatorium , leukosit 18.000/ mm3. dokter segera memasang infus, mempuasakan pasien, memasang selang nasogastrik, kateter tetap urethra dan memberi antibiotika injeksi serta merujuk pasien ke rs. Ny. Apper Di rs, ny. Apper di periksa di IGD dan di putuskan harus segera di oprasi. Di sebelah ny. Appper, terbaring seorang pemuda yang juga menunggu untuk segera di oprasi. Menurut keterangan perawat, pemuda tersebut adalah korban ppenusukan di bagian perut waktu terjadi tawuran antara sekolah. Ny. Apper sangat cemas, apakah penyakitnya bisa di sembuhkan
bagaimana anda menjelaskan yang
terjadi pada ny. Apper Keluhan Utama Sakit perut ,demam dan muntah” sejak ±10 hari yang lalu Anamnesis 1. Identitas : Nama : Ny. Apper Umur : 40 Tahun Pekerjaan : - Alamat :-
2. Keluhan Utama : Sakit Perut
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke puskesmas dengan keluhan sakit perut, demam, dan muntah-muntah ± 10 hari yang lalu. 1 minggu yang lalu pasien sudah berobat ke puskesmas, dokter menganjurkan pasien dirujuk ke 4. Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya Riwayat penyakit ginjal dam hipertensi disangkal
5. Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada keluarga yang sakit seperti pasien Pemeriksaan Fisik Jika dilakukan palpasi pada regio iliaka kanan apabila ditekan terasa nyeri dan bila tekanan dilepas juga akan terasa nyeri Rectal toucher jika saat dilakukan pemeriksaan ini terasa nyeri, maka kemungkinan appendiks yang meradang di daerah pelvis. Uji Psoas dan Uji Obturator pemeriksaan ini dilakukan juga untuk mengetahui letak apendiks yang meradang. Uji Psoas Uji psoas dilakukan dengan rangsangan otot psoas lewat hiperekstensi sendi panggul kanan atau fleksi aktif sendi panggul kanan, kemudian paha kanan ditahan. Bila appendiks yang menempel di M. psoas mayor, maka akan menimbulkan nyeri. Uji Obturator Uji Obturator dilakukan untuk melihat apakah apendiks yang meradang, kontak dengan M.obturator internus yang merupakan dinding panggul kecil. Gerakan fleksi dan endorotasi sendi panggul pada posisi terlentang akan menimbulkan nyeri pada apendicitis pelvika. hipotesis Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, Ny. Apper, 40 tahun di diagnosis mengalami appendicitis akut. Definisi
Apendisitis adalah peradangan
pada apendiks vermiformis dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering. Penyakit ini dapat mengenai semua umur baik laki-laki maupun perempuan, tetapi lebih sering menyerang laki-laki berusia 10-30 tahun klasifikasi Klasifikasiapendisitis terbagi menjadi dua yaitu, apendisitis akut apendisitis kronik epidemiologi PUNYA LULU etiologi Appendicitis disebabkan karena adanya obstruksi pada lumen appendix sehingga terjadi kongseti vaskuler, iskemik nekrosis dan akibatnya terjadi infeksi. Appendicitis umumn ya terjadi karena infeksi bakteri Penyebab obstruksi yang paling sering adalah fecolith patofisiologi PUNYA DANDY patogenesis PUNYA LULU Tanda dan gejala apendicitis Gejala : Nyeri abdomen sekitar epigastrium dan umbilikus yang meningkat berat dan terlokalisasi pada titik Mc.Burney (setengah jarak antara umbilikus dan tulang ileum kanan), meningkat karena berjalan, bersin, batuk, atau napas dalam (nyeri berhenti tiba-tiba diduga perforasi atau infark pada apendiks). Keluhan berbagai rasa nyeri/ gejala tak jelas Tanda : Perilaku berhati-hati ; berbaring ke samping atau telentang dengan lutut ditekuk. Meningkatnya nyeri pada kuadran kanan bawah karena posisi ekstensi kaki kanan/ posisi duduk tegak : Nyeri lepas pada sisi kiri diduga inflamasi peritone Faktor resiko dibedakan menjadi empat faktor, yaitu faktor biologi, faktor lingkungan, faktor pelayanan kesehatan, dan faktor perilaku. Pemeriksaan penunjang 1. Pemeriksaan Laboratorium 2. Pemeriksaan radiologi - radiografi - ultrasonografi - CT scan
GAK ADA NGT NYA
Tatalaksana Komplikasi 1. Appendicular infiltrat: Infiltrat / massa yang terbentuk akibat mikro atau makro perforasi dari Appendix yang meradang yang kemudian ditutupi oleh omentum, usus halus atau usus besar 2. Appendicular abscess: Abses yang terbentuk akibat mikro atau makro perforasi dari Appendix yang meradang yang kemudian ditutupi oleh omentum, usus halus, atau usus besar. 3. Perforasi 4. Peritonitis 5. Syok septik Edukasi Pendidikan : Edukasi pasien untuk selalu makan makanan tinggi serat seperti sayur-sayuran yaitu brokoli, wortel, dan bayam serta buah-buahan seperti pisang, alpukat dan apel. Edukasikan kepada pasien untuk rajin Buang Air Besar (BAB) untuk mencegah terjadinya apendisitis akut
Rujukan Berikan penjelasan bahwa pada pasien ini akan dilakukan rujukan kepada dokter spesialis bedah untuk penanganan lebih lanjut Prognosis Dubia at bonam