Anda di halaman 1dari 25

Deoxyribo Nukleid Acid (DNA)

BIOTEKNOLOGI
FARMASI
WIDYA PUTRI INDAH PERMATA SARI
( 1401062) ( 1401092)

ELZA
( 1401082)
PENDAHULUAN

Bioteknologi adalah Seperangkat teknik


yang memanfaatkan organisme hidup atau
bagian dari organisme hidup, untuk
menghasilkan atau memodifikasi produk,
meningkatkan kemampuan tumbuhan dan
hewan, mengembangkan mikroorganisme
untuk penggunaan khusus yang berguna
bagi kehidupan manusia.

Bioteknologi dapat dikelompokkan sesuai dengan bidang ilmu


yang dipelajari, seperti:
1. Bioteknologi tumbuhan
2. Bioteknologi hewan
3. Bioteknologi mikroorganisme
4. Bioteknologi lingkungan
5. Bioteknologi pertanian
6. Bioteknologi manusia (kedokteran)
DNA

DNA adalah suatu asam nukleat yang menyimpan segala


informasi biologis yang unik dari setiap makhluk hidup dan
beberapa virus.
Fungsi DNA

Sebagai pembawa informasi genetic

Berperan dalam duplikasi diri dan pewarisan sifat

Ekspresi informasi genetic


Sifat DNA

• Jumlah DNA konstan dalam setiap jenis sel dan spesies.


Konstan dalam artian tetap dan tidak berubah jumlahnya.
Contohnya Jumlah DNA pada kucing berbeda dengan jumlah
DNA pada Anjing. Begitupun dengan jumlah DNA pada
manusia dan primate berbeda jumlahnya.

• Kandungan DNA dalam sel bergantung pada sifat ploidi


(genom) sel atau jumlah kromosom di dalam sel.

• Bentuk DNA pada sel eukariotik adalah seperti benang dan


tidak bercabang, sedangkan

• DNA pada sel Prokariotik, mitokondria dan plastida berbentuk


sirkuler.
MEKANISME KERJA
DNA

1. Transkripsi Transkripsi merupakan pencetakan


RNA messenger oleh DNA.

3 tahap transkripsi,
yaitu :

inisiasi elongasi terminasi


Tahap inisiasi

RNA polymerase menempel pada promoter yaitu urutan basa


nitrogen khusus pada DNA yang dapat memberikan sinyal inisiasi
transkripsi. Rantai DNA yang digunakan pada proses perekaman
gen hanya satu buah, dinamakan rantai sense. Sedangkan rantai
lainnya merupakan rantai noncoding atau antisense (tidak
digunakan dalam transkripsi).
Tahap elongasi

ditunjukkan oleh aktivitas RNA polymerase yang bergerak


sepanjang rantai DNA sehingga dihasilkan rantai RNA yang di
dalamnya mengandung urutan basa nitrogen pertama sebagai
hasil perekaman. Setelah hasil perekaman berjumlah 30 buah,
suatu senyawa kimia akan berikatan dengan ujung 5’ RNA yang
berfungsi sebagai penutup untuk memberikan sinyal inisiasi
tahap translasi, dan mencegah terjadinya degradasi RNA.
Tahap terminasi

proses perekaman (transkripsi) berhenti dan molekul DNA yang


baru terpisah dari DNA template. Segera setelah molekul RNA
terpisah, sebanyak 100-200 molekul asam adenilat berikatan
pada ujung 3’ RNA. Penambahan senyawa kimia tersebut
menghasilkan urutan nukleotida adenine dalam jumlah yang
banyak pada ujung 3’ RNA. Akhirnya dihasilkan produk transkripsi
yang lengkap dinamakan messenger RNA (mRNA).
MEKANISME KERJA
DNA
Translasi adalah Pernerjamahan kode
2. Translasi oleh tRNA berupa kode yang
dikehendaki. Translasi terjadi di
sitoplasma dan melibatkan ribosom.

3 tahap translasi,
yaitu :

inisiasi elongasi terminasi


Tahap inisiasi

ditandai dengan pengenalan kodon AUG yang terdapat pada


bagian akhir mRNA yang disebut juga kodon Start. Kodon AUG
merupakan kode pembentukan metionin. Kemudian, tRNA yang
membawa metionin akan bergabung melalui pembentukan
ikatan pada subunit besar ribosom dan terbentuklah ribosom
yang lengkap. Molekul tRNA pertama yang terikat pada ribosom
akan menempati tempat khusus, yaitu sisi P (Polipeptida) yang
akan terbentuk rantai polipeptida. tRNA berikutnya akan
berikatan dengan kodon kedua dan menempati ribosom pada
sisi A (asam amino).
Tahap elongasi

ditandai dengan masuknya tRNA pada sisi A (asam amino)


sehingga dihasilkan rangkaian asam amino yang dihubungkan
oleh rantai peptide. Ribosom akan bergerak ke kanan membawa
tRNA yang akan menerjemahkan asam amino berikutnya pada
sisi A yang kosong. Asam amino yang kosong bergerak ke sisi P
(polipeptida) dan terjadi pemutusan ikatan dengan tRNA . dengan
demikian, rantai polipeptida akan terus terbentuk.
Tahap terminasi

apabila ribosom mencapai kodon “stop” (UAG) pada mRNA.


Polipeptida akan dilepaskan dari ribosom dan sintesis protein
berakhir. Kemudian setiap sub unit ribosom akan terpisah dan
akan siap kembali untuk sintesis protein berikutnya.
Teknik isolasi DNA

Sumber DNA (mikroba, virus, tumbuhan,


hewan dan sebagainya)

Pemecahan sel

Pemisahan (DNA inti dari DNA


mitokondria)

Pengendapan DNA

Pemurnian (elektroforesis)
Vaksin DNA
Jenis-jenis vaksin DNA
• Naked DNA vaccines : dibuat dari virus atau bakteri
yang bersifat patogen, dengan cara memasukkan DNA
yang sudah dimodifikasi ke dalam sel host melalui
transfeksi

• Edible vaccines : dibuat dengan transfer gen dari


mikroba ke tanaman melalui proses transgenesis.
LANJUTAN

Trojan horses : organisme yang dirancang untuk membawa vaksin melalui


replikasi organisme yang avirulen, dimasukkan ke dalam tubuh manusia
sehingga dapat membentuk antibodi.

Sugar glass vaccines : menggunakan trehalosa yang bersifat awet dan dapat
melindungi protein serta molekul lain dari organisme patogen, berupa
kristal gula
Teknologi DNA rekombinan
KONSEP
• Penggabungan gen-gen dengan vektor→molekul DNA
rekombinan.
• Molekul tersebut lalu di klon(propagasi) ke dalam sel host (in
vivo)
• Pembuatan DNA rekombinan tergantung pada kemampuan
enzim-enzim restriksi(endonuklease) yang dapat memotong
DNA pada sisi yang spesifik
• Diperlukan suatu vektor (plamid, bakteriofaga, comid)
sebagai→pembawa gen.
• Vektor tersebut dapat melakukan replikasi di dalam sel sambil
membawa DNA asing dan sifat-sifat fenotip yang dapat
dideteksi.
Tahapan DNA recombinan
• Plasmid dipotong menggunakan enzim restriksi (EcoRI) pada
suatu sisi→ menghasilkan 2 ujung lengket (sticky).
• Sampel DNA(dari manusia) juga dipotong menggunakan EcoRI
untuk memperoleh ujung sticky yang sama.
• DNA (manusia) atau cDNA yang dikopi dari mRNA
menggunakan reverse transkriptase (dari retovirus).
• Kedua sampel tersebut dicampur dan biarkan berhibridisasi.
• Beberapa molekul akan terbentuk dengan DNA sampel dan
tersisipkan (insert) ke dalam plasmid pada sisi pemotongan
EcoRI.
• Ligasi dengan DNA ligase untuk menggabungkan fragmen-
fragmen secara kovalent.
Replikasi DNA berlangsung pada sel-sel muda saat interfase
pada pembelahan mitosis. DNA ini melibatkan beberapa
enzim, antara lain :

1. Helikase, untuk mempermudah membuka rantai ganda DNA


menjadi dua buah rantai tunggal

2. Polimerase, untuk menggabungkan deoksiribosanukleosida


trifosfa

3. Ligase, untuk menyambung bagian-bagian rantai tunggal DNA


yang baru terbentuk.
3 hipotesis terjadinya replikasi
DNA

• menyatakan bahwa double helix yang lama tetap (tidak berubah), dan
langsung terbentuk double helix yang baru
Teori Konservatif

• menyatakan bahwa double helix yang lama terputus-putus. Lalu potongan-


potongan tersebut memisah dan membentuk potongan-potongan baru yang
akan bersambungan dengan potongan- potongan yang lama; sehingga
Teori Dispersif kembali menjadi dua DNA baru yang sama persis

• menyatakan bahwa dua pita dari double helix memisahkan diri dan masing-
masing pita yang lama mendapatkan pasangan pita baru seperti
Teori pasangannya yang lama, sehingga terbentuklah dua DNA baru yang sama
Semikonservatif persis
Aplikasi DNA
Dapat dilakukan secara :
1) In vivo : dengan teknik rekayasa genetik/kloning
dengan sel hidup→ transforman
2) In vitro : teknik kloning gen dalam tabung
reaksi→ PCR
PCR (Polimerase Chain Reaction)
Syarat dalam tabung reaksi terdapat :
1) Template (DNA yang telah diketahui
urutannya)
2) Primer (oligonukleotida, 15-20 pb)
3) Enzim polimerase → termostabil
4) Prekursor nukleotida
Tahap proses PCR

Denaturasi DNA ds menjadi DNA


ss (94◦C,60”)

Annealing (55◦C)

Sintesis (72◦C)
Kegunaan PCR
Selain untuk amplifikasi
dapat digunakan untuk
Untuk bidang kedokteran
menentukan apakah urut-
forensik
urutan nukleotida suatu
DNA mengalami mutasi

Untuk melacak asal usul


seseorang dengan
membandingkan “finger
print”

Anda mungkin juga menyukai