BIOTEKNOLOGI
FARMASI
WIDYA PUTRI INDAH PERMATA SARI
( 1401062) ( 1401092)
ELZA
( 1401082)
PENDAHULUAN
3 tahap transkripsi,
yaitu :
3 tahap translasi,
yaitu :
Pemecahan sel
Pengendapan DNA
Pemurnian (elektroforesis)
Vaksin DNA
Jenis-jenis vaksin DNA
• Naked DNA vaccines : dibuat dari virus atau bakteri
yang bersifat patogen, dengan cara memasukkan DNA
yang sudah dimodifikasi ke dalam sel host melalui
transfeksi
Sugar glass vaccines : menggunakan trehalosa yang bersifat awet dan dapat
melindungi protein serta molekul lain dari organisme patogen, berupa
kristal gula
Teknologi DNA rekombinan
KONSEP
• Penggabungan gen-gen dengan vektor→molekul DNA
rekombinan.
• Molekul tersebut lalu di klon(propagasi) ke dalam sel host (in
vivo)
• Pembuatan DNA rekombinan tergantung pada kemampuan
enzim-enzim restriksi(endonuklease) yang dapat memotong
DNA pada sisi yang spesifik
• Diperlukan suatu vektor (plamid, bakteriofaga, comid)
sebagai→pembawa gen.
• Vektor tersebut dapat melakukan replikasi di dalam sel sambil
membawa DNA asing dan sifat-sifat fenotip yang dapat
dideteksi.
Tahapan DNA recombinan
• Plasmid dipotong menggunakan enzim restriksi (EcoRI) pada
suatu sisi→ menghasilkan 2 ujung lengket (sticky).
• Sampel DNA(dari manusia) juga dipotong menggunakan EcoRI
untuk memperoleh ujung sticky yang sama.
• DNA (manusia) atau cDNA yang dikopi dari mRNA
menggunakan reverse transkriptase (dari retovirus).
• Kedua sampel tersebut dicampur dan biarkan berhibridisasi.
• Beberapa molekul akan terbentuk dengan DNA sampel dan
tersisipkan (insert) ke dalam plasmid pada sisi pemotongan
EcoRI.
• Ligasi dengan DNA ligase untuk menggabungkan fragmen-
fragmen secara kovalent.
Replikasi DNA berlangsung pada sel-sel muda saat interfase
pada pembelahan mitosis. DNA ini melibatkan beberapa
enzim, antara lain :
• menyatakan bahwa double helix yang lama tetap (tidak berubah), dan
langsung terbentuk double helix yang baru
Teori Konservatif
• menyatakan bahwa dua pita dari double helix memisahkan diri dan masing-
masing pita yang lama mendapatkan pasangan pita baru seperti
Teori pasangannya yang lama, sehingga terbentuklah dua DNA baru yang sama
Semikonservatif persis
Aplikasi DNA
Dapat dilakukan secara :
1) In vivo : dengan teknik rekayasa genetik/kloning
dengan sel hidup→ transforman
2) In vitro : teknik kloning gen dalam tabung
reaksi→ PCR
PCR (Polimerase Chain Reaction)
Syarat dalam tabung reaksi terdapat :
1) Template (DNA yang telah diketahui
urutannya)
2) Primer (oligonukleotida, 15-20 pb)
3) Enzim polimerase → termostabil
4) Prekursor nukleotida
Tahap proses PCR
Annealing (55◦C)
Sintesis (72◦C)
Kegunaan PCR
Selain untuk amplifikasi
dapat digunakan untuk
Untuk bidang kedokteran
menentukan apakah urut-
forensik
urutan nukleotida suatu
DNA mengalami mutasi