Anda di halaman 1dari 55

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA


DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN

IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN PERKOTAAN


DALAM PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN KUMUH DAN

PERMUKIMAN KUMUH TAHUN 2016

1
OUTLINE

1 PERATURAN DAN PERUNDANGAN TERKAIT


PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH

2 PENYELENGGARAAN KEGIATAN PENINGKATAN


KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
A. PERENCANAAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
B. PELAKSANAAN FISIK KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH

3 ILUSTRASI KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS


PERMUKIMAN KUMUH

2
PERATURAN DAN PERUNDANGAN TERKAIT
PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN
KUMUH
3
Amanat Kebijakan Nasional

UU No. 1/2011 Pasal 56 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman


•Penyelenggaraan kawasan permukiman dilakukan untuk mewujudkan wilayah yang berfungsi sebagai lingkungan hunian dan tempat kegiatan
yang mendukung perikehidupan dan penghidupan yang terencana, menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan sesuai dengan rencana tata ruang.

UU NO. 17/ 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

•Kota tanpa permukiman kumuh

Perpres No. 2/2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka menengah nasional

•Program pembinaan dan pengembangan infrastruktur permukiman, dengan kegiatan pembangunan dan pengembangan
kawasan perkotaan guna mewujudkan sasaran meningkatnya kualitas permukiman di 38.431 Ha daerah perkotaan

Permen PUPR No. 15 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian PUPR

•Tugas dan Fungsi dan Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman

Permen PUPR Nomor 13.1 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian PUPR

•Sasaran Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Perkotaan melalui indiator kinerja yaitu meningkatnya kualitas
permukiman di 38.341 Ha daerah perkotaan.

Permen PUPR Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh

•Pola Penanganan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
4
Penyelenggaraan Perumahan dan Permukiman

1 Pembangunan dan pengembangan permukiman dilakukan


dengan membentuk sistem yang terencana, menyeluruh,
terpadu, dan berkelanjutan sesuai dengan rencana tata ruang

 Pemenuhan dan peningkatan pelayanan sarana dan prasarana dasar


permukiman untuk mewujudkan perkotaan/perdesaan layak huni dan
berkelanjutan;
 Pembangunan dan pengembangan permukiman dilakukan pada peruntukan
permukiman dan memenuhi persyaratan tata ruang;
 Pembangunan dan pengembangan permukiman dilakukan melalui
kolaborasi, terpadu antarsektor, antarkawasan, antarpelaku berdasarkan
arahan dan perencanaan yang terpadu dan berkelanjutan sesuai kebutuhan
daerah (demand driven);
 Pembangunan dan pengembangan permukiman dilakukan menyeluruh,
meliputi seluruh kebutuhan di kawasan perkotaan, perdesaan dan kawasan
khusus; untuk seluruh komponen pembentuk permukiman;

UU No. 1 Tahun 2011 Pasal 56


5
2 Pemerintah memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap
perumahan kumuh dan permukiman kumuh

 Pembangunan dan pengembangan perumahan dan permukiman adalah temasuk


urusan wajib pemerintah daerah;
 Agar pemerintah daerah mampu menjadi nakhoda, maka pemerintah daerah harus
memiliki kapasitas dan pengetahuan yang baik mengenai pembangunan dan
pengembangan permukiman;
 Pemerintah bertugas menciptakan kondisi yang kondusif, memberikan pembinaan
kepada pemerintah daerah dan dapat memfasilitasi tugas pemerintah daerah sesuai
dengan kewenangannya;

3 memberdayakan pemangku kepentingan dalam bidang


perumahan dan kawasan permukiman
 Diperlukan upaya peningkatan peran masyarakat untuk memastikan
keberhasilan dan keberlanjutan pembangunan;
 Masyarakat berhak mendapatkan bimbingan, penyuluhan, bantuan teknis dan
fasilitasi untuk peningkatan kesadaran dan keterlibatan dalam pembangunan
dan pengembangan kawasan permukiman;
 Untuk mendorong peran masyarakat dalam pembangunan dan pengembangan
permukiman maka dapat dibentuk Forum Pengembangan Perumahan dan
Kawasan Permukiman;

UU No. 1 Tahun 2011 Pasal 16


PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN
PERKOTAAN
RPJPN 2005-2025 RPJPN 2025-2045

Pemenuhan
Standar
Pelayanan KOTA
Perkotaan
(SPP) menuju BERKELANJUTAN
KOTA LAYAK
HUNI 100 %
Indikator
KOTA HIJAU
100 % yang berdaya
Indikator saing dan
KOTA HIJAU berbasis
terwujud di teknologi
seluruh kota terwujud di
seluruh kota
2015 2025 2035 2045
1 Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP)
Sumber : UU NO. 17/ 2007
dan indikator kota layak huni
Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN)
2 Pemenuhan indikator kota hijau berketahanan iklim dan bencana

3 Pemenuhan indikator kota cerdas berdaya berdaya saing 7


Target Pembangunan Kawasan Perkotaan
Bidang Permukiman Sumber : Perpres No. 2 Tahun 2015

TARGET
KEBUTUHAN KEBIJAKAN STRATEGI
2019
0 % Kawasan • Pencegahan dan Peningkatan Peningkatan kualitas 1. Menyusun perencanaan dan
Kumuh kualitas lingkungan perkotaan permukiman kumuh pemrograman penanganan
melalui pembangunan fisik dan perkotaan berikut kumuh perkotaan yang
non-fisik pelayanan prasarana terpadu dan komprehensif
dan sarana dasar
• Pelayanan infrastruktur 2. Melaksanakan penanganan
permukiman melalui
permukiman perkotaan yang permukiman kumuh melalui
melalui pelaksanaan
memenuhi standar pelayanan berbagai pola penanganan
pembangunan fisik
(kualitas & kuantitas) dengan prioritas pada 30
maupun pendekatan
Kab/Kota sebagai best practice
non-fisik
3. Melaksanakan penanganan
permukiman kumuh melalui
pola penanganan replikasi dari
best practice

Pemenuhan SPP • Penataan kawasan permukiman Pengembangan 1. Pembangunan infrastruktur


dan darat maupun pesisir untuk kawasan permukiman dasar sesuai SPP yang
pengembangan pemenuhan SPP perkotaan dengan diarahkan pada perwujudan
Kota Layak Huni prinsip kota yang permukiman layak huni dan
• Penyediaan lahan untuk
di 18 kota, 12 berkelanjutan berkelanjutan dalam rangka
pengembangan permukiman
kawasan dengan ditunjang membentuk struktur ruang
baru
perkotaan aspek kesiapan lahan, nasional
metropolitan, 744 • Pengembangan infrastruktur aksesibilitas, dan
kota/kawasan perkotaan yang menunjang legalitas lahan &
perkotaan, pengembangan perkotaan yang bangunan
Inkubasi 10 Kota sudah ada maupun
Baru pembangunan kawasan
permukiman baru dalam rangka
membentuk struktur ruang 8
Target Pembangunan Kawasan Perkotaan
Bidang Permukiman Sumber : Perpres No. 2 Tahun 2015

INDIKATOR
Inkubasi Kota Baru :
• Akses Jalan
• Drainase
• Pengelolaan Air Bersih dan Limbah
• Ruang Terbuka
• Tersedianya fasilitas dan utilitas
Kota
Pemenuhan SPP : • Pelayanan air bersih perpipaan,
• Pelayanan pengolahan air kotor,
• Drainase dan pengendalian banjir
• Pemadam Kebakaran
• Ruang Terbuka Hijau
• Pengelolaan Persampahan
Kota/Kab Metropolitan Kawasan

Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh : • Akses Jalan


• Drainase
• Kondisi Bangunan
• Sanitasi
• Air Minum
• Persampahan
Kota/Kab Kawasan Luas Area Kumuh • Proteksi Kebakaran dan RTH
9
523.51 Ha 186,56 Ha
Sebaran Lokasi Permukiman
529.23 Ha
98 kws
43 kws 90 kws Kumuh Nasional
1,165.36 Ha 807.44 Ha
199.05 Ha
64 kws
TOTAL = 38,431 Ha
40 kws 59 kws

761.29 Ha
150.15 Ha
1,014.22 Ha 55 kws
66 kws
41 kws
238.36 Ha
151.63 Ha
36 kws
18 kws
435.40 Ha
171 kws

KALTARA 503.10 Ha
63 kws

2,082.92 Ha

121 kws

1,835.02 Ha

174 kws
1,251.45 Ha
1,204.52 Ha
194 kws
257 kws 1,895.51 Ha
2,163.11 Ha
172 kws
336 kws
747.28 Ha

177 kws

864.41 Ha 480.88 Ha 276.13 Ha 237.24 Ha 646.26 Ha


4,171.02 Ha 78 kws 80 kws 53 kws 64 kws 48 kws
360 kws 5,975.78 Ha

641 kws
288.96 Ha 1,074.04 Ha

150 kws 674 kws

3,311.14 Ha 1,710.14 Ha 599.20 Ha


Sumber : Perpres No. 2 Tahun 2015
814 kws 320 kws 110 kws
406.04 Ha 725.44 Ha
107 kws 213 kws
10
SASARAN CIPTA KARYA 2015 – 2019
MENUJU 100-0-100

11
UPAYA PENCAPAIAN TARGET

12
Tugas dan Fungsi Direktorat Pengembangan
Kawasan Permukiman

Permen PUPR No.15/PRT/M/2015 Tugas :


Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan teknis, pengawasan teknis,
pengendalian dan pengaturan teknis pembangunan dan pengembangan kawasan
permukiman perkotaan, kawasan permukiman perdesaan, serta kawasan permukiman
khusus.

Fungsi:
- Permukiman Kumuh
a. Penyusunan, penyiapan, pelaksanaan
- Kampung Nelayan
kebijakan dan strategi, perencanaan Perkotaan
- Inkubasi Kota Baru
teknis, evaluasi dan pelaporan; - Kota Layak huni
b. Bimbingan teknis dan supervisi;
- Kws. Pusat Pertumbuhan
c. Norma, standar, prosedur, dan kriteria; . Agropolitan
Perdesaan
d. Kelembagaan dan pemberdayaan . Minapolitan
masyarakat; dan - Desa Nelayan

e. Tata usaha dan rumah tangga


Direktorat. - Kws. Perbatasan
Khusus - Kws. Pulau Pulau Kecil
Terluar
- Kws. Rawan Bencana

13
Renstra Kementerian PUPR Tahun 2015-2019
Kegiatan Pengembangan Kawasan Permukiman
Permen PUPR No. 13.1/PRT/M/2015
TARGET RENSTRA TOTAL
ALOKASI
SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN Pendekatan
2015 2016 2017 2018 2019 Total 2015-2019
(Rp Miliar)
Sasaran : Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak
46.448
Kegiatan : Pengaturan, Pembinaan, dan Pelaksanaan Pengembangan Kawasan Permukiman
Terselenggaranya 60 bulan layanan
pendukung kegiatan Pengaturan,
Fasilitasi Pemda
Layanan Perkantoran Pembinaan, Pengawasan, dan 12 12 12 12 12 60 456
Provinsi/Kab/Kota
Pelaksanaan pengembangan
kawasan permukiman
Peraturan Tersusunnya NSPK bidang
Fasilitasi Pemda
Pengembangan pengembangan kawasan NSPK 2 2 2 2 2 10 45
Provinsi/Kab/Kota
Kawasan Permukiman permukiman
Pembinaan dan
Terselenggaranya
pengawasan
pembinaan, dan pengawasan Fasilitasi Pemda
pengembangan kab/kota 110 100 100 100 97 507 1.197
pengembangan permukiman di 507 Provinsi/Kab/Kota
kawasan permukiman
kab/kota
Pembangunan dan
Meningkatnya kualitas permukiman Membangun Sistem
Pengembangan Ha 2.680 9.300 9.500 8.900 8.051 38.431 36.264
di 38.431 Ha daerah perkotaan Permukiman
Kawasan Perkotaan
Pembangunan dan
Meningkatnya kualitas permukiman Membangun Sistem
Pengembangan Ha 47.530 7.683 7.501 7.835 7.835 78.384 4.500
di 78.384 Ha daerah perdesaan Permukiman
Kawasan Perdesaan
Pembangunan dan
Meningkatnya kualitas permukiman Membangun Sistem
Pengembangan Ha 266 500 667 833 833 3.099 950
di 3.099 Ha kawasan khusus Permukiman
Kawasan Khusus
Pendampingan
Terselenggaranya pendampingan Memberdayakan
Pemberdayaan Kelurahan 1.477 1.483 1.633 1.620 1.470 7.683
masyarakat di 7.683 kelurahan 1.910 masyarakat
Masyarakat

Terselenggaranya fasilitasi kota dan


5 kota, 4 5 kota, 3 5 kota, 3 3 kota, 2 18 kota, 12
Fasilitasi kota dan kawasan perkotaan dalam
kawasan kawasan kawasan kawasan kawasan,
kawasan perkotaan pemenuhan SPP dan
perkotaan perkotaan perkotaan perkotaan perkotaan
dalam pemenuhan SPP pengembangan Kota Layak Huni, Kota/kab dan Ditindakjuti oleh Dit. Bina
0 metropolitan, metropolitan, metropolitan, metropolitan metropolitan, 946
dan pengembangan Kota Hijau, dan Kota kawasan Penataan Bangunan
168 188 194 , 194 744
Kota Layak Huni, Kota Cerdas di 18 kota, 12 kawasan
kota/kawasan kota/kawasan kota/kawasan kota/kawasa kota/kawasan
Hijau, dan Kota Cerdas perkotaan metropolitan, 744
perkotaan perkotaan perkotaan n perkotaan perkotaan
kota/kawasan perkotaan

Perintisan inkubasi kota Terselenggaranya perintisan Fasilitasi Pemda14


Kota/kab 0 2 3 3 2 10 180
baru inkubasi di 10 kota baru Provinsi/Kab/Kota
Pola-Pola Penanganan Permukiman
Kumuh
tindakan yang dilakukan untuk menghindari tumbuh dan
berkembangnya Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh baru
Pengawasan dan Pengendalian
Kesesuaian terhadap perizinan, standar teknis dan pemeriksaan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
POLA
PENANGANAN Pemberdayaan Masyarakat
PERMUKIMAN KUMUH
Pelaksanaan melalui pendampingan dan pelayanan informasi
Permukiman Kumuh :
permukiman yang tidak upaya untuk meningkatkan kualitas
layak huni karena bangunan, serta prasarana, sarana dan utilitas umum.
ketidakteraturan
bangunan, tingkat Pemugaran
kepadatan bangunan Perbaikan, pembangunan kembali menjadi permukiman layak huni
yang tinggi, dan
kualitas
Peremajaan
bangunan serta sarana
dan prasarana yang Mewujudkan permukiman yang lebih baik guna melindungi keselamatan dan
keamanan masyarakat sekitar dengan terlebih dahulu menyediakan tempat tinggal
tidak bagi masyarakat
memenuhi syarat
Pemukiman kembali
Pemindahan masyarakat dari lokasi yang tidak mungkin dibangun kembali/ tidak
sesuai dengan rencana tata ruang dan/ atau rawan bencana serta menimbulkan
bahaya bagi barang ataupun manusia (contoh: penyediaan Rusunawa)

Sumber : Permen PUPR No. 2 Tahun152016


AKTOR PENANGANAN PERMUKIMAN
KUMUH

PEMERINTAH
KOTA/KAB

PEMERINTAH MASYARAKAT
PUSAT

Lokasi
Kumuh
PEMERINTAH
Swasta, Donor,
PROPINSI
Univ. LSM. dll

16
Kolaborasi Tata Peran Stakeholder

• PERATURAN PERUNDANGAN DAN KEBIJAKAN NASIONAL PENANGANAN KUMUH: Peraturan


PEMERINTAH Pemugaran, Peraturan Peremajaan, Peraturan Permukiman Kembali, Pedoman Umum
Penanganan Kumuh tingkat Kota dan Pedoman Umum Penanganan Kumuh Tingkat Masyarakat:
PUSAT • PENGANGGARAN, MONITORING, SUPERVISI, PENGEMBANGAN KAPASITAS, dll

• KELEMBAGAAN POKJA PKP;


PEMERINTAH • DUKUNGAN KE PEMERINTAH KOTA/KABUPATEN: Koordinasi, Sinkronisasi, dll
PROPINSI • PENDANAAN DAN PEMROGRAMAN DI APBD: Alokasi dana dan program penanganan kumuh dan
Pencegahan Kumuh;

• PERATURAN DAERAH PENANGANAN KUMUH: Perda Kumuh, Peda BG, Perda Tata Ruang, dll.
• KELEMBAGAAN POKJA PKP;

PEMERINTAH • DOKUMEN STRATEGI & PERENCANAAN (program investasi, master plan, DED, RAB, RKS);
• PENDANAAN DAN PEMROGRAMAN DI APBD: Alokasi dana dan program Pencegahan dan
KOTA/KAB Peningkatan Kualitas ;
• PELAKSANA KEGIATAN PENATAAN KAWASAN DALAM PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH:
• DUKUNGAN KE MASYARAKAT: Informasi Kebijakan, apresiasi partisipasi, koordinasi, dll

• PERENCANAAN PARTISIPATIF: Pemetaan Swadaya Penyusunan Profil kumuh dan Perencanaan


Partisipatif Penanganan kumuh &Pencegahan kumuh di komunitas
• INTEGRASI PERENCANAAN KE DOKUMEN STRATEGI & PERENCANAAN (SIAP / RKP-KP)
MASYARAKAT • PENGUATAN KELEMBAGAAN: Penguatan Kapasitas BKM dan Pemerintah Kelurahan/Desa dalam
Penanganan Kumuh dan Pencegahan Kumuh;
• PELAKSANAAN KEGIATAN INVESTASI INFRASTRUKTUR PENINGKATAN KUALITAS DAN
PENCEGAHAN KUMUH TINGKAT KOMUNITAS:
17
PENYELENGGARAAN KEGIATAN
PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN
KUMUH

18
ALUR PROSES PENINGKATAN KUALITAS KAWASAN PERMUKIMAN
KUMUH PERKOTAAN

1 2 3 4
Penyusunan
Profil PERENCANAAN PELAKSANAAN PASCA
Kumuh FISIK PELAKSANAAN

SK Kumuh DOKUMEN 0% Kawasan


O Kab/Kota PERENCANAAN Kumuh
U
T
P Kumuh Ringan : Pemugaran
U Pola
T Penanganan Kumuh Sedang : Pemugaran dan Peremajaan

Kumuh Berat : Peremajaan dan Permukiman Kembali

19
1. PENYUSUNAN PROFIL PERMUKIMAN KUMUH

20
1 PROSES IDENTIFIKASI PERMUKIMAN KUMUH

PROSES IDENTIFIKASI PROSES PENETAPAN

IDENTIFIKASI SATUAN IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI PENILAIAN LOKASI/KAWASAN


IDENTIFIKASI LEGALITAS · Tingkat Kekumuhan
PERUMAHAN DAN PERMASALAHAN PERTIMBANGAN LAIN (N0N-
LAHAN · Pertimbangan Lain
PERMUKIMAN KEKUMUHAN FISIK)
· Legalitas Lahan

KLASIFIKASI LOKASI/
KAWASAN
(18 Klasifikasi)
Satuan Perumahan Kondisi Bangunan Nilai Strategis Lokasi Status Lahan
Bangunan Gedung
SKALA PRIORITAS
Kesesuaian dengan PENANGANAN
Satuan Permukiman Jalan Lingkungan Kepadatan Penduduk (Prioritas 1 s/d 9)
Rencana Tata Ruang

Persyaratan Administrasi
Drainase Lingkungan Potensi Sosial Ekonomi
Bangunan

1. SK. BUPATI/WALIKOTA
Pengelolaan Drainase
Penyediaan Air Minum Dukungan Masyarakat
2. DAFTAR LOKASI/KAWASAN
Proteksi Kebakaran
Pengelolaan Sanitasi Komitmen Pemda
3. PETA LOKASI/KAWASAN

Pengelolaan Persampahan

Pengamanan Kebakaran
21
1 Aspek Kekumuhan
• ketidakteraturan dalam hal dimensi, orientasi, dan bentuk
• kepadatan tinggi yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam rencana tata ruang
Bangunan Gedung
• ketidaksesuaian dengan persyaratan teknis sistem struktur, pengamananpetir,
penghawaan, pencahayaan, sanitasi dan bahan bangunan

• kondisi permukaan jalan yang tidak dapat dilalui kendaraan dengan aman dan
Jalan Lingkungan nyaman
• lebar jalan yang tidak memadai
• kelengkapan jalan yang tidak memadai

• ketidaktersediaan akses air minum


Penyediaan Air • tidak terpenuhinya kebutuhan air minum setiap individu
Minum • tidak terpenuhinya kualitas air minum sesuai standar kesehatan

Drainase • ketidakmampuan mengalirkan limpasan air hujan


Lingkungan • menimbulkan bau
• tidak terhubung dengan sistem drainase perkotaan

• ketidaktersediaan sistem pengelolaan air limbah


Pengelolaan Air • ketidaktersediaan kualitas buangan sesuai standar yang berlaku
Limbah • tercemarnya lingkungan sekitar

• ketidaktersediaan sistem pengelolaan persampahan


Pengelolaan
• ketidaktersediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan
Persampahan • tercemarnya lingkungan sekitar oleh sampah

Proteksi • ketidaktersediaan sistem pengamanan secara aktif dan pasif


Kebakaran • ketidaktersediaan pasokan air untuk pemadaman yang memadai
• ketidaktersediaan akses untuk mobil pemadam kebakaran
22
Tipologi Perumahan Kumuh & Permukiman
1 Kumuh

1 Permukiman Kumuh Atas Air


(Banjarmasin) 2 Permukiman Kumuh Tepi Air (Jakarta)

3 Permukiman Kumuh Perbukitan-


Jayapura

4 Permukiman Kumuh Rawan Bencana -


Jogjakarta 5 Permukiman Kumuh Dataran Rendah -
Jakarta
23
1 Kebutuhan Data

1. DATA SPASIAL
a) Peta delineasi kawasan permukiman kumuh (sesuai SK/hasil
verifikasi yang sudah dilegalkan)
b) Peta rencana pembangunan infrastruktur (Hasil RP2KP-KP)
c) Peta pelaksanaan kegiatan infrastruktur tahun berjalan (Hasil
tracking GPS)
d) Peta layanan/outcome per infrastruktur yang dibangun

2. DATA NUMERIK
a) Data identifikasi permasalahan 7 Aspek Kekumuhan  19 Indikator
b) Jenis infrastruktur yang dibangun  Jenis, Volume/Kapasitas

24
1 Penetapan SK Bupati/Walikota

Legitimasi/SK Bupati/Walikota
SK Kumuh Bupati/Walikota yang sudah terbit 314 kab/kota

Target penanganan kawasan kumuh 38.431Ha


di 333 kab/kota, di 4.360 kawasan

25
2. DOKUMEN PERENCANAAN

26
DOKUMEN PERENCANAAN
2 Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Perkotaan

Apa itu RP2KP-KP ??

RP2KP-KP adalah
Dokumen Perencanaan
Peningkatan Kualitas
RP2KP-KP
Permukiman Kumuh
Kota atau Kawasan
Perkotaan yang disusun
oleh Pokjanis Kab/Kota LINGKUP KAB/KOTA
Sasaran
untuk mewujudkan
permukiman tanpa
kumuh.

27
KOORDINASI ANTAR SEKTOR & MUATAN
2 DOKUMEN RP2KP-KP

KOORDINASI ANTAR SEKTOR


MUATAN DOK. RP2KPKP :
1. Hasil Verifikasi Lokasi
Permukiman Kumuh
Keterpaduan Infrastruktur 2. Profil Permukiman Kumuh
Permukiman 3. Identifikasi potensi dan
permasalahan
TATA 4. Penetapan Kawasan Prioritas
PERMUKIMAN BANGUNAN
Penanganan
RP2KPKP 5. Rencana Aksi Penanganan
( Konsep,Rumusan Strategi ,
Kebutuhan Program,
PENYEHATAN AIR MINUM Kegiatan Bidang CK dan
LINGK.
Investasi )

Dokumen RP2KPKP merupakan


produk Pemerintah Kab/kota

RPI2JM
28
LOKASI PENYUSUNAN DOKUMEN RP2KPKP
2 TA. 2015 115 KAB/KOTA
SK SK SK
N0 PROVINSI KABUPATEN / KOTA BUPATI/WALIKOTA N0 PROVINSI KABUPATEN / KOTA BUPATI/WALIKOTA N0 PROVINSI KABUPATEN / KOTA BUPATI/WALIKOTA
(Luas HA) (Luas HA)
(Luas HA)
1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4
75 Sulawesi Utara Kab. Minahasa Selatan
36 DKI Jakarta Kota Jakarta Utara
1 NAD Kab. Aceh Tamiang 61.83 76 Kota Manado
37 Jawa Barat Kab. Garut 44.83 77 Kota Bitung
2 Kota Banda Aceh 797.57
38 Kab. Kuningan 167.07 78 Gorontalo Kab. Pohuwato 21.50
3 Kota Langsa 90.14
39 Kab. Purwakarta 130.90 79 Kota Gorontalo 159.30
4 Kota Lhokseumawe 208.50 40 Kota Bandung 1460.09 80 Sulawesi Tengah Kota Palu 85.16
5 Sumatera Utara Kab. Deli Serdang 41 Kota Cirebon 81 Kab. Parigi Moutong 92.11
6 Kota Medan 200.29 42 Kota Bogor 91.64 82 Sulawesi Barat Kab. Mamuju 47.93
7 Kota Binjai Kota Sukabumi 83 Sulawesi Selatan Kab. Takalar 29.05
Kota Tanjung Balai 43 Jawa Tengah Kab. Banyumas 69.578 84 Kab. Sinjai 67.09
85 Kab. Pinrang 20.64
8 Sumatera Barat Kota Padang 107.96 44 Kab. Sukoharjo 35.278
86 Kab. Bulukumba 56.00
9 Kota Payakumbuh 59.00 45 Kota Grobogan 107.32
87 Kab. Luwu 202.06
10 Kota Solok 168.03 46 Kab. Karanganyar 74.707 88 Kota Makassar 740.02
11 Riau Kab. Rokan Hulu 163.97 47 Kab. Brebes 94.741
89 Kota Pare Pare 274.00
48 Kota Surakarta 467.61 Kota Palopo
12 Kota Pekanbaru 124.81
Kota Semarang Kab. Bone
13 Kota Dumai 127.6
Kota Pekalongan 90 Sulawesi Tenggara Kab. Kolaka 241.73
14 Kepulauan Riau Kab. Bintan 98.01
49 DI Yogyakarta Kab. Bantul 27.29 91 Kab. Wakatobi 122.77
15 Kab. Karimun 792.00 50 Kota Yogyakarta 271.07 92 Kab. Kolaka Utara 28.33
Kota Batam 51 Kab. Sleman 41.41 93 Kab. Konawe Utara 118.24
16 Jambi Kab. Bungo 82.35 52 Kab. Gunung Kidul 32.61 94 Kota Bau Bau
17 Kota Jambi 689.1 53 Kab. Kulonprogo 33.66 Kota Kendari
95 Bali Kab. Gianyar 30.84
18 Kota Sungai Penuh 26.74 54 Jawa Timur Kab. Gresik 187.88
96 Kab. Tabanan 116.35
Kab. Tanjung Jabung Barat 55 Kab. Sidoarjo
97 Kab. Buleleng
19 Kab. Kerinci 117.87 56 Kab. Tulungagung 150.05 98 Kota Denpasar
57 Kota Surabaya 99 NTB Kab. Lombok Tengah 124.29
20 Bengkulu Kab. Rejang Lebong 31.38
58 Kota Malang 608.60 100 Kota Mataram 303.57
Kota Bengkulu
59 Kota Probolinggo Kota Bima
21 Sumatera Selatan Kota Palembang 2,581.84 Kota Pasuruan 101 NTT Kab. Belu 19.00
60 Kab. Jombang 37.20 102 Kab. Alor 34.90
22 Kota Lubuk Linggau 111.82 61 Kalimantan Barat Kab. Sambas 103 Kab. Manggarai 38.42
23 Kota Pagar Alam 63.58 104 Kab. Sumba Timur 114.10
62 Kota Pontianak 70.49
105 Kota Kupang 39.10
24 Kab. Ogan Komering Ilir 153.00 63 Kota Singkawang 32.00
106 Maluku Utara Kab. Halmahera Tengah 52.68
25 Bangka Belitung Kota Pangkal Pinang 196.20 64 Kalimantan Tengah Kab. Sukamara 25.00 107 Kota Ternate 21.75
26 Lampung Kab. Lampung Selatan 55.63 65 Kab. Pulang Pisau 108 Maluku Kab. Maluku Tengah 5.82
27 Kab. Tulangbawang 244.66 66 Kab. Kotawaringin Timur 109 Kab. Seram Bagian Timur 25.26
28 Kab. Pringsewu 46.92 Kota Palangkaraya 110 Kab. Kepulauan Aru 44.74
Kab. Kapuas 111 Kab. Maluku Tenggara Barat 8.82
29 Kab. Tulangbawang Barat 79.04
67 Kalimantan Selatan Kab. Kotabaru 149.6 112 Kota Tual 63.39
30 Kab. Tanggamus 167.754 113 Kab. Maluku Tenggara 8.82
68 Kab. Hulu Sungai Tengah 61.07
31 Kab. Lampung Timur 103.68 Kota Ambon
69 Kab. Banjar Baru 349.12
32 Kab. Pesawaran 765.94 114 Papua Barat Kab. Manokwari 98.21
Kota Banjarmasin
Kota Bandar Lampung 115 Kab. Sorong 67.00
70 Kalimantan Timur Kab. Berau 116 Kota Sorong 51.70
33 Banten Kab. Pandeglang 201.63 71 Kab. Kutai Timur 117 Papua Kab. Mimika 130.53
34 Kab. Serang 287.19 72 Kota Samarinda 539.18 118 Kab. Nabire 67.60
35 Kab. Tangerang 369.28 73 Kota Balikpapan 282.20 119 Kota Jayapura
Kota Serang 74 Kota Bontang A 33 Provinsi 119 Kab/Kota 18,790.34

29
LOKASI PENYUSUNAN DOKUMEN RP2KPKP
2 TA. 2016. 96 KAB/KOTA

NO PROVINSI KAB/KOTA NO PROVINSI KAB/KOTA NO PROVINSI KAB/KOTA


1 Aceh Kab Aceh Barat 33 Jawa Barat Kota Sukabumi 65 Kab Boalemo
2 Kota Sabang 34 Kota Tasikmalaya 66 Sulawesi Tengah Kab Tolitoli
3 Kab Aceh Besar 35 Kab Indramayu 67 Kab Donggala
4 Kab Simeulue 36 Kab Bandung Barat 68 Kab Buol
5 Sumatera Utara Kab Serdang Bedagai 37 Kota Depok 69 Sulawesi Barat Kab Majene
6 Kab Batubara 38 Jawa Tengah Kab Pati 70 Kab Polewali Mandar
7 Sumatera Barat Kab Agam 39 Kab Demak 71 Kab Mamuju Utara
8 Kab Kepulauan Mentawai 40 Kab Rembang 72 Sulawesi Selatan Kab Sidenreng Rapang
9 Kota Bukittinggi 41 Kab Pekalongan 73 Kab Gowa
10 Kota Pariaman 42 Kab Banjarnegara 74 Sulawesi Tenggara Kab Konawe
11 Riau Kab Kampar 43 Jawa Timur Kab Lamongan 75 Kab Muna
12 Kab Bengkalis 44 Kab Pacitan 76 Bali Kab Jembrana
13 Kab Indragiri Hulu 45 Kab Bondowoso 77 Kab Bangli
14 Kepulauan Riau Kab Lingga 46 Kota Kediri 78 Kab Karangasem
15 Kota Tanjung Pinang 47 Kab Lumajang 79 NTB Kab Sumbawa
16 Jambi Kab Kerinci 48 Kalimantan Barat Kab Bengkayang 80 Kab Bima
17 Kab Sarolangun 49 Kab Landak 81 Kab Dompu
18 Kab Tj. Jabung Timur 50 Kab Mempawah 82 NTT Kab Manggarai Barat
19 Bengkulu Kab Bengkulu Utara 51 Kalimantan Tengah Kab Barito Selatan 83 Kab Ende
20 Kab Kepahiang 52 Kab Lamandau 84 Kab Alor
21 Sumatera Selatan Kab Ogan Komering Ilir 53 Kab Barito Timur 85 Kab Lembata
22 Kab Banyuasin 54 Kalimantan Selatan Kab Hulu Sungai Utara 86 Maluku Utara Kab Halmahera Selatan
23 Kab Empat Lawang 55 Kab Banjar 87 Kab Pulau Morotai
24 Kab Ogan Komering Ulu 56 Kab Balangan 88 Maluku Kab Seram Bagian Barat
25 Bangka Belitung Kab Bangka Barat 57 Kalimantan Timur Kab Kutai Kartanegara 89 Kab Maluku Tenggara
26 Kab Belitung Timur 58 Kalimantan Utara Kota Tarakan 90 Kab Buru
27 Kab Belitung 59 Kab Bulungan 91 Papua Barat Kab Teluk Wondama
28 Lampung Kota Metro 60 Kab Nunukan 92 Kab Teluk Bintuni
29 Kab Lampung Tengah 61 Sulawesi Utara Kab Bolang Mong Utara 93 Kab Tembrauw
30 Banten Kota Cilegon 62 Kab Kepulauan Talaud 94 Papua Kab Jayawijaya
31 Kota Tangerang 63 Kab Kepulauan Sangihe 95 Kab Biak Numfor
32 Kota Tangerang Selatan 64 Gorontalo Kab Gorontalo 96 Kab Keerom
30
3. PELAKSANAAN

31
READINESS CRITERIA
3 Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan

KRITERIA UMUM
1. Kluster A (205 Kab/Kota) dan B (85 Kab/Kota) Bidang Cipta Karya
2. Kawasan Strategis Nasional (PKN, PKSN)
3. Wilayah Pengembangan Strategis Kementerian PUPR (35 WPS)
2. Memiliki Perda RTRW
3. Memiliki Perda Bangunan Gedung
4. Tersedianya Dana Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB)/dana daerah untuk pembiayaan
komponen kegiatan
5. Institusi pengelola pasca konstruksi (KPP) terkait serah terima asset

KRITERIA KHUSUS
1. Memiliki Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)/ Sedang dalam proses
penyusunan tahun 2015
2. Memiliki SK Penetapan Lokasi Kawasan Permukiman Kumuh
3. Memiliki Profil kawasan Kumuh
4. Memiliki Surat Pernyataan Minat untuk kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Perkotaan
5. Kesiapan dan kesediaan Lahan
6. Rencana aksi Penanganan dan Pemaketan serta Jadwal Pelaksanaan (Kurva-S)
7. Sudah ada Perencanaan : Masterplan, DED yang ditandatangani Dinas Teknis Kab/Kota, serta
RAB, TOR dan RKS sudah siap lelang
32
LOKASI KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS
3 PERMUKIMAN KUMUH TA 2015. 154 KAB/KOTA
No Provinsi/Kab/Kota No Provinsi/Kab/Kota No Provinsi/Kab/Kota No Provinsi/Kab/Kota No Provinsi/Kab/Kota No Provinsi/Kab/Kota
1 NAD 7 BENGKULU 53 Kab Cilacap 84 Kab Tulungagung 26 SULAWESI SELATAN 31 MALUKU UTARA
1 Kota Banda Aceh 28 Kota Bengkulu 54 Kota Surakarta 17 KALIMANTAN UTARA 108 Kota Makassar 135 Kota Ternate
2 Kota Langsa 29 Kab Rejang Lebong 55 Kota Pekalongan 85 Kota Tarakan 109 Kota Palopo 136 Kab Halmahera Tengah
3 Kota Lhoksumawe 8 SUMATERA SELATAN 56 Kab Kendal 18 KALIMANTAN BARAT 110 Kota Pare Pare 137 Kab Halmahera Selatan
4 Kota Subulussalam 30 Kota Palembang 57 Kab Kebumen 86 Kota Pontianak 111 Kab Barru 138 Kab Pulau Morotai
5 Kab Aceh Barat 31 Kota Lubuk Linggau 58 Kota Tegal 87 Kota Singkawang 112 Kab Takalar 32 MALUKU
6 Kab Aceh Tamiang 9 BANGKA BELITUNG 59 Kab Banyumas 19 KALIMANTAN TENGAH 113 Kab Bone 139 Kota Ambon
7 Kab Aceh Tengah 32 Kota Pangkalpinang 60 Kab Klaten 88 Kota Palangkaraya 114 Kab Bulukumba 140 Kota Tual
2 SUMATERA UTARA 33 Kab Bangka Barat 61 Kab Sukoharjo 89 Kab Sukamara 115 Kab Enrekang 141 Kab Maluku Tengah
8 Kota Medan 10 LAMPUNG 62 Kab Grobogan 90 Kab Kapuas 27 SULAWESI TENGGARA 142 Kab Kepulauan Aru
9 Kota Binjai 34 Kota Bandar Lampung 63 Kab Blora 91 Kab Pulang Pisau 116 Kota Kendari 143 Kab Maluku Tenggara
10 Kota Tanjung Balai 35 Kab Lampung Timur 64 Kab Semarang 92 Kab Kotawaringin Timur 117 Kota Bau Bau 144 Kab Maluku Tenggara Barat
11 Kab Humbang Hasundutan 36 Kab Pringsewu 65 Kab Purworejo 20 KALIMANTAN SELATAN 118 Kab Kolaka 145 Kab Buru
3 SUMATERA BARAT 37 Kab Pesawaran 66 Kab Boyolali 93 Kota Banjarmasin 119 Kab Wakatobi 146 Kab Seram Bagian Timur
12 Kota Padang 11 BANTEN 67 Kab Magelang 94 Kab Kotabaru 120 Kab Kolaka Utara 147 Kab Seram Bagian Barat
13 Kota Payakumbuh 38 Kota Serang 68 Kab Karanganyar 21 KALIMANTAN TIMUR 121 Kab Konawe Utara 33 PAPUA BARAT
14 Kota Solok 39 Kab Pandeglang 69 Kab Brebes 95 Kota Samarinda 122 Kab Konawe 148 Kab Manokwari
15 Kab Agam 40 Kab Serang 70 Kab Pemalang 96 Kota Balikpapan 123 Kab Muna 149 Kab Sorong
16 Kab Kep. Mentawai 41 Kab Tangerang 71 Kab Pekalongan 97 Kota Bontang 124 Kab Buton 150 Kota Sorong
4 RIAU 12 DKI JAKARTA 72 Kab Batang 22 SULAWESI UTARA 28 BALI 151 Kab Tambraw
17 Kota Pekanbaru 42 Kota Jakarta Utara 15 D I YOGYAKARTA 98 Kota Manado 125 Kota Denpasar 34 PAPUA
18 Kab Indragiri Hulu 13 JAWA BARAT 73 Kota Yogyakarta 99 Kab Minahasa 126 Kab Gianyar 152 Kota Jayapura
5 KEPULAUAN RIAU 43 Kota Bandung 74 Kab Sleman 100 Kota Bitung 127 Kab Tabanan 153 Kab Kep. Yapen
19 Kota Batam 44 Kota Sukabumi 75 Kab Bantul 101 Kota Kotamobagu 128 Kab Buleleng 154 Kab Yahukimo
20 Kab Bintan 45 Kota Cirebon 16 JAWA TIMUR 23 GORONTALO 29 NTB
21 Kab Karimun 46 Kota Bogor 76 Kota Surabaya 102 Kota Gorontalo 129 Kota Mataram
22 Kab Natuna 47 Kab Bogor 77 Kota Pasuruan 103 Kab Pohuwato 130 Kota Bima
6 JAMBI 48 Kab Indramayu 78 Kota Malang 24 SULAWESI TENGAH 131 Kab Lombok Timur
23 Kota Jambi 49 Kab Garut 79 Kab Gresik 104 Kota Palu 132 Kab Lombok Tengah
24 Kota Sungai Penuh 50 Kab Cianjur 80 Kab Sidoarjo 105 Kab Parigi Moutong 30 NTT
25 Kab Kerinci 51 Kab Purwakarta/Kuningan 81 Kab Jombang 25 SULAWESI BARAT 133 Kota Kupang
26 Kab Tanjung Jabung Barat 14 JAWA TENGAH 82 Kota Probolinggo 106 Kab Mamuju 134 Kab Belu
27 Kab Bungo 52 Kota Semarang 83 Kab Lumajang 107 Kab Majene
33
PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
3 TA. 2016. 139 KAB/KOTA

NO PROVINSI KAB/KOTA NO PROVINSI KAB/KOTA NO PROVINSI KAB/KOTA NO PROVINSI KAB/KOTA


1 Aceh Kab. Aceh Tamiang 36 Kab. Pesawaran 71 Kota Pasuruan 106 Kota Pare Pare
2 Kota Banda Aceh 37 Kota Bandar Lampung 72 Kab. Jombang 107 Kota Palopo
3 Kota Langsa 38 Banten Kab. Pandeglang 73 Kalimantan Barat Kab. Sambas 108 Kab. Bone
4 Kota Lhokseumawe 39 Kab. Serang 74 Kota Pontianak 109 Sulawesi Tenggara Kab. Kolaka
5 Kota Sabang 40 Kab. Tangerang 75 Kota Singkawang 110 Kab. Wakatobi
6 Sumatera Utara Kab. Deli Serdang 41 Kota Serang 76 Kalimantan Tengah Kab. Sukamara 111 Kab. Kolaka Utara
7 Kota Medan 42 DKI Jakarta Kota Jakarta Utara 77 Kab. Pulang Pisau 112 Kab. Konawe Utara
8 Kota Binjai 43 Jawa Barat Kab. Garut 78 Kab. Kotawaringin Timur 113 Kota Bau Bau
9 Kota Tanjung Balai 44 Kab. Kuningan 79 Kota Palangkaraya 114 Kota Kendari
10 Sumatera Barat Kota Padang 45 Kab. Purwakarta 80 Kab. Kapuas 115 Bali Kab. Gianyar
11 Kota Payakumbuh 46 Kota Bandung 81 Kalimantan Selatan Kab. Kotabaru 116 Kab. Tabanan
12 Kota Solok 47 Kota Cirebon 82 Kab. Hulu Sungai Tengah 117 Kab. Buleleng
13 Riau Kab. Rokan Hulu 48 Kota Bogor 83 Kab. Banjar Baru 118 Kota Denpasar
14 Kota Pekanbaru 49 Kota Sukabumi 84 Kota Banjarmasin 119 NTB Kab. Lombok Tengah
15 Kota Dumai 50 Jawa Tengah Kab. Banyumas 85 Kalimantan Timur Kab. Berau 120 Kota Mataram
16 Kepulauan Riau Kab. Bintan 51 Kab. Sukoharjo 86 Kab. Kutai Timur 121 Kota Bima
17 Kab. Karimun 52 Kota Grobogan 87 Kota Samarinda 122 NTT Kab. Belu
18 Kota Batam 53 Kab. Karanganyar 88 Kota Balikpapan 123 Kab. Manggarai
19 Jambi Kab. Bungo 54 Kab. Brebes 89 Kota Bontang 124 Kab. Sumba Timur
20 Kota Jambi 55 Kota Surakarta 90 Kalimantan Utara Kota Tarakan 125 Kota Kupang
21 Kota Sungai Penuh 56 Kota Semarang 91 Kab. Nunukan 126 Maluku Utara Kab. Halmahera Tengah
22 Kab. Tanjung Jabung Barat 57 Kota Pekalongan 92 Sulawesi Utara Kab. Minahasa Selatan 127 Kota Ternate
23 Bengkulu Kab. Rejang Lebong 58 Kab. Kendal 93 Kota Manado 128 Maluku Kab. Maluku Tengah
24 Kota Bengkulu 59 Kota Tegal 94 Kota Bitung 129 Kab. Seram Bagian Timur
25 Sumatera Selatan Kota Palembang 60 DI Yogyakarta Kab. Bantul 95 Gorontalo Kab. Pohuwato 130 Kab. Kepulauan Aru
26 Kota Lubuk Linggau 61 Kab. Sleman 96 Kota Gorontalo 131 Kota Tual
27 Kota Pagar Alam 62 Kab. Gunung Kidul 97 Sulawesi Tengah Kota Palu 132 Kab. Maluku Tenggara
28 Kab. Ogan Komering Ilir 63 Kab. Kulonprogo 98 Kota Parigi Moutong 133 Kota Ambon
29 Bangka Belitung Kota Pangkal Pinang 64 Kota Yogyakarta 99 Sulawesi Barat Kab. Mamuju 134 Papua Barat Kab. Manokwari
30 Lampung Kab. Lampung Timur 65 Jawa Timur Kab. Gresik 100 Sulawesi Selatan Kab. Takalar 135 Kab. Sorong
31 Kab. Lampung Selatan 66 Kab. Sidoarjo 101 Kab. Bulukumba 136 Kota Sorong
32 Kab. Tulangbawang 67 Kab. Tulungagung 102 Kab. Sinjai 137 Papua Kab. Mimika
33 Kab. Pringsewu 68 Kota Surabaya 103 Kab. Pinrang 138 Kab. Nabire
34 Kab. Tulangbawang Barat 69 Kota Malang 104 Kab. Luwu 139 Kota Jayapura
35 Kab. Tanggamus 70 Kota Probolinggo 105 Kota Makassar
34
3 30 LOKASI PRIORITAS

SUMATERA KALIMANTAN SUMATERA SULAWESI


1. Batam* 10. Banjarmasin* 1. Lhokseumawe 12. Manado
2. Palembang* 2. Medan 13. Kendari*
SULAWESI 3. Bandar Lampung*
JAWA 11. Makasar* MALUKU
3. Bogor 12. Palu 14. Ambon*
4. Bandung DKI. JAKARTA
5. Semarang* NUSA TENGGARA 4. DKI Jakarta PAPUA
6. Surakarta 13. Mataram 15. Jayapura
7. Yogyakarta 14. Kupang JAWA
8. Malang 5. Cirebon
9. Surabaya PAPUA BARAT 6. Tegal
15. Sorong 7. Pekalongan*

KALIMANTAN
8. Balikpapan
9. Samarinda
10. Palangkaraya*
Ket : * Lokasi NUSP 11. Pontianak 35
CAPAIAN HASIL KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS
3 PERMUKIMAN KUMUH

TARGET RENSTRA TOTAL


ALOKASI
2015-
SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN Pendekatan
2015 2016 2017 2018 2019 Total 2019
(Rp
Miliar)
Pembangunan dan Meningkatnya kualitas
Membangun Sistem
Pengembangan permukiman di 38.431 Ha Ha 2.680 9.300 9.500 8.900 8.051 38.431 36.264
Permukiman
Kawasan Perkotaan daerah perkotaan

TAHUN TARGET (Ha) CAPAIAN (Ha)

2015 2.680 3.140 Ha Pencapaian kegiatan peningkatan


kualitas permukiman kumuh TA.
2016 9.300 - 2015 mencapai dan melebihi
target yang ditetapkan dalam
2017 9.500 - Renstra yaitu sebesar 3.140 Ha.
2018 8.900 -

2019 8.051 -

Total 38.431 3.140


36
ILUSTRASI KEGIATAN PENINGKATAN
KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
37
SEBARAN DAN LUASAN PERMUKIMAN KUMUH MENURUT SK

PERUKIMAN CURUP TIMUR


(KEL. KARANG ANYAR)
LUAS : 4,7 HA

PERUKIMAN CURUP
(KEL. PASAR TENGAH)
LUAS : 8,09 HA

PERUKIMAN CURUP TENGAH


(KEL. PELABUHAN BARU)
LUAS : 13,89 HA

PERUKIMAN
CURUP SELATAN
(KEL. AIR PUTIH
BARU)
LUAS : 4,7 HA

38
SEBARAN DAN LUASAN PERMUKIMAN KUMUH HASIL VERIFIKASI RKPKP

PERUKIMAN CURUP TIMUR


(KEL. KARANG ANYAR)
LUAS : 5,50 HA

PERUKIMAN CURUP
(KEL. PASAR TENGAH
DAN JALAN BARU)
LUAS : 8,09 HA

PERUKIMAN CURUP TENGAH


(KEL. PELABUHAN BARU,
TALANG RIMBO BARU,
KEPALA SIRING)
LUAS : 62,26 HA

PERUKIMAN CURUP SELATAN


(KEL. AIR PUTIH BARU)
LUAS : 30,03 HA

39
PENETAPAN KAWASAN PRIORITAS
Tabel Matrik Hasil Penentuan Prioritas Penanganan
Luas
No Prioritas Klasifikasi Kawasan (Sub Blok) Kawasan
(Ha)
Curup Tengah Sub Blok 2D (Kelurahan Kepala Siring Rt 02/02; Kelurahan 6,91
Pelabuhan Baru Rt 01/01, Rt 02/01)
1 Piroritas 1 A1
Curup Tengah Sub Blok 2E (Kelurahan Kepala Siiring Rt 05/02; Kelurahan 15,44
Talang Rimbo Baru Rt 01/01, Rt 02/01, Rt 03/01, Rt 06/02
Curup Selatan Sub Blok 1C (Kelurahan Air Putih Baru Rt 09/03, Rt 08/03, Rt 2,66
07/02)
Curup Sub Blok 2A (Kelurahan Jalan Baru Rt 01/02,Rt 02/04) 2,81
2 Prioritas 2 B1
Curup Sub Blok 2B (Kelurahan Pasar Tengah Rt 02/01, Rt 01/02, Rt 03/02) 2,72
Curup Timur Sub Blok 2C (Kelurahan Karang Anyar Rt 05/02, Rt 06/02, Rt 4,05
08/03, Rt 09/03, Rt 11/04, Rt 12/04)
Curup Tengah Sub Blok 2F (Kelurahan Talang Rimbo Baru Rt 07/03, Rt 25,07
08/03, Rt 09/03)
Curup Tengah Sub Blok 2G (Kelurahan Talang Rimbo Baru Rt 04/01, Rt 14,84
3 Prioritas 3 C1 05/02)
Curup Selatan Sub Blok 2H (Kelurahan Karang Anyar Rt 10/03, Rt 07/02) 6,93
Curup Selatan Sub Blok 2I (Kelurahan Karang Anyar Rt 05/02, Rt 06/02, Rt 20,44
03/01, Rt 02/01, Rt 04/01, Rt 01/01)
4 Prioritas 4 C4 Curup Timur Sub Blok 1A (Kelurahan Karang Anyar Rt 08/03, Rt 12/04) 1,45
Curup Sub Blok 1B (Kelurahan Jalan Baru Rt 01/03; Kelurahan Pasar Tengah 2,06
5 Prioritas 5 B6
Rt 02/01, Rt 01/02, Rt 03/02)
Total 105,88
40
CONTOH MATRIKS POTENSI DAN PERMASALAHAN
NO KAWASAN KUMUH TIPOLOGI ASPEK PERMASALAHAN STRATEGI PROGRAM DAN KEGIATAN
1 Desa Dirgahayu
Kawasan permukiman Bangunan dan Lingkungan Bangunan kurang teratur Penataan bangunan dan lingkungan Sosisalisasi ke masyarakat mengenai
kumuh yang berada di keteraturan bangunan dan program
tepian air perbaikan rumah
Bangunan kurang memenuhi persyaratan teknis Peningkatan kualitas rumah melalui perbaikan rumah Program bedah rumah
Kawasan permukiman (kurang layak huni) Biaya bergulir untuk peningkatan rumah
kumuh yang berada di Jalan Lingkungan Terdapat kondisi jalan rusak dan tidak terhubungkan Peningkatan jalan lingkungan (beton) Perbaikan dan pembangunan jalan
dataran rendah lingkungan
Air Bersih Meski sudah terpenuhi pelayanan air bersih namun Pembangunan bak penampungan air Penyediaan tandon air/ bak penampung
pada saat kemarau sulit air air
Drainase Lingkungan Belum terdapat saluran drainase Pembangunan saluran drainase dan terintegrasi Pembangunan saluran drainase
dengan jalan lingkungan lingkungan
Saluran drainase tidak berfungsi optimal dan Peningkatan kualitas jaringan drainase Perbaikan saluran drainase lingkungan
menimbulkan genangan (sering terjadi banjir ketika Sosialisasi perbaikan saluran drainase
hujan) lingkungan
Sistem Pengelolaan Persampahan Belum memiliki sistem pengelolaan sampah Sosialisasi pemilahan sampah, pengangkutan Pelaksanaan sosialisasi ke masyarakat
sampah, serta pembangunan TPST sistem 3R mengenai sistem pengelolaan sampah
Sampah cenderung di buang langsung ke bawah Penyediaan tempat sampah komunal (sampah Pengadaan tempat sampah,
rumah/sembarangan organik, non organik, beracun/berbahaya) pembangunan TPS
Pengelolaan Air Limbah Belum menggunakan septic tank Pembangunan MCK Komunal dan penyediaan kloset Pembangunan MCK Komunal dan kloset
untuk rumah tangga beserta septic tank (bio filter) rumah tangga beserta septic tank
Sistem Proteksi Kebakaran Belum tersedia prasarana sistem proteksi kebakaran Penyediaan prasarana dan sarana proteksi Penyediaan prasarana dan sarana
kebakaran untuk skala lingkungan (pos pemadam proteksi kebakaran
kebakaran, APAR, Selang, Pompa, Motor Triseda dan
Gerobak)
2 Desa Rampa
Kawasan permukiman Bangunan dan Lingkungan Bangunan kurang teratur Penataan bangunan dan lingkungan Sosisalisasi ke masyarakat mengenai
kumuh yang berada di keteraturan bangunan dan program
atas air perbaikan rumah
Bangunan kurang memenuhi persyaratan teknis Peningkatan kualitas rumah melalui perbaikan rumah Program bedah rumah
(kurang layak huni) Biaya bergulir untuk peningkatan rumah
Jalan Lingkungan Terdapat kondisi jalan rusak dan tidak terhubungkan Peningkatan dan pembangunan jalan lingkungan Perbaikan dan pembangunan jalan
(beton) lingkungan
Air Bersih Meski sudah terpenuhi pelayanan air bersih namun Pembangunan bak penampungan air Penyediaan tandon air/ bak penampung
pada saat kemarau sulit air air
Sistem Pengelolaan Persampahan Belum memiliki sistem pengelolaan sampah Sosialisasi pemilahan sampah, dan pengangkutan Pelaksanaan sosialisasi sistem
sampah persampahan
Sampah cenderung di buang langsung ke bawah Penyediaan tempat sampah komunal (sampah Pengadaan tempat sampah,
rumah/sembarangan organik, non organik, beracun/berbahaya) pembangunan TPS
Pengelolaan Air Limbah Belum menggunakan septic tank Penyediaan kloset untuk rumah tangga beserta septic Pembangunan MCK Komunal dan kloset
tank. rumah tangga beserta septic tank
MCK Komunal belum menjangkau menyeluruh dan Pembangunan dan peningkatan MCK Komunal
tidak bisa digunakan karena tidak berfungsi
3 Desa Semayap
Kawasan permukiman Jalan Lingkungan Terdapat kondisi jalan rusak Peningkatan jalan lingkungan (beton) Perbaikan dan pembangunan jalan
kumuh yang berada di lingkungan
tepian air Drainase Lingkungan Belum terdapat saluran drainase Pembangunan saluran drainase dan terintegrasi Pembangunan saluran drainase
dengan jalan lingkungan lingkungan
Saluran drainase tidak berfungsi optimal dan Peningkatan kualitas jaringan drainase Perbaikan saluran drainase lingkungan
menimbulkan genangan
Sistem Pengelolaan Persampahan Belum memiliki sistem pengelolaan sampah Sosialisasi pemilahan sampah, dan pengangkutan Pelaksanaan sosialisasi sistem
sampah persampahan
Sampah cenderung di buang langsung ke bawah Penyediaan tempat sampah komunal (sampah Pengadaan tempat sampah,
rumah/sembarangan organik, non organik, beracun/berbahaya) pembangunan TPS
Pengelolaan Air Limbah Belum menggunakan septic tank Pembangunan MCK Komunal dan penyediaan kloset Pembangunan MCK Komunal dan kloset
untuk rumah tangga beserta septic tank. rumah tangga beserta septic tank
Sistem Proteksi Kebakaran Belum tersedia prasarana sistem proteksi kebakaran Penyediaan prasarana dan sarana proteksi Penyediaan prasarana dan sarana
kebakaran untuk skala lingkungan (pos pemadam proteksi kebakaran
kebakaran, APAR, Selang, Pompa, Motor Triseda dan
Gerobak)
41
POTENSI DAN PERMASALAHAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH CURUP

42
CONTOH : MATRIK PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS
PERMUKIMAN KUMUH
ESTIMASI
VOLUME TAHUN INSTANSI SUMBER
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI BIAYA
TERKAIT PENDANAAN
(Rp 000,-) 2016 2017 2018 2019
DIRGAHAYU

Peningkatan kualitas bangunan Penataan bangunan


RT 21, 22 1 Paket
gedung gedung tidak teratur
Pembangunan/perbaikan
RT 21, 22
rumah layak huni
Perbaikan jalan titian dgn
Peningkatan Jalan Beton
RT 17 278,15 Meter PUPR CK APBN
Bertulang Lebar ROW 150
cm

Perbaikan Jalan Lingkungan


Peningkatan kualitas jalan 2,343,15
Titian Kayu dgn Jalan Beton RT 17 82,45 Meter 2,343,155 PUPR CK APBN
lingkungan 5
Lebar Row 200 cm

Perbaikan jalan titian dgn


Peningkatan Jalan Beton
RT 16 153,19 Meter PUPR CK APBN
Bertulang Lebar ROW 150
cm

Perbaikan Jalan Dan


Drainase Dengan Lebar RT 20 297,27 Meter PUPR CK APBN
Peningkatan kualitas jalan dan ROW 250cm
871,040 871,040
drainase Perbaikan Jalan Dan
Drainase Dengan Lebar RT 20 237,53 Meter PUPR CK APBN
ROW 200cm
Pembangunan MCK 1,000,
RT 15, 16, 17, 22 4 Paket 1,000,000 PUPR CK APBD PROV
Komunal 000

Sosialisasi ke masyarakat RT 15, 16, 17, 21,


1 Paket 50,000 50,000 PUPR CK APBD PROV
mengenai MCK Komunal 22
Pengembangan penanganan air
limbah
Pembentukan lembaga
RT 15, 16, 17, 21,
pembangunan dan 1 Paket 50,000 50,000 PUPR CK APBD PROV
22
pengelolaan MCK Komunal

43
CONTOH : MATRIK PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS
PERMUKIMAN KUMUH
ESTIMASI
VOLUME TAHUN
BIAYA SUMBER
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI INSTANSI TERKAIT
(Rp 000,- PENDANAAN
2016 2017 2018 2019
)
DIRGAHAYU
Pengadaan Tong Sampah Pilah (3
RT 15, 16, 17, 20, 21, 22 135 Unit 270,000 270,000 PUPR CK APBD PROV
jenis)

Pembangunan TPS (Tempat


RT 17, 20, 22 3 Paket 135,000 135,000 CKPP APBD KAB
Penampungan Sementara)

Pembangunan TPST 3 R RT 16 1 Paket 1,169,547 1,169,547 PUPR CK APBN


Penataan sistem
persampahan Pengadaan gerobak sampah RT 15, 16, 17, 20, 21, 22 6 Unit 18,000 18,000 CKPP APBD KAB
komunal
Sosialisasi ke masyarakat mengenai
sistem persampahan dan RT 15, 16, 17, 20, 21, 22 1 Paket 50,000 50,000 CKPP APBD KAB
pemilahannya

Pembentukan lembaga
pembangunan dan pengelolaan RT 15, 16, 17, 20, 21, 22 1 Paket 50,000 50,000 CKPP APBD KAB
TPST 3R

DISPERINDAG
Fasilitasi kerjasama dunia usaha RT 15, 16, 17, 20, 21, 22 1 paket 250,000 250,000 APBD PROV
KOP
Pembinaan dan DISPERINDAG
pengembangan Pelatihan usaha ekonomi kreatif RT 15, 16, 17, 20, 21, 22 6 Paket 1,500,000 1,500,000 APBD PROV
KOP
usaha ekonomi kreatif
Promosi dan peningkatan produk 1,200,0 DISPERINDAG
RT 15, 16, 17, 20, 21, 22 6 Paket 1,200,000 APBD PROV
ekonomi kreatif 00 KOP
Peningkatan
Penyediaan bak penampung RT 15, 16, 17, 20, 22 5 Paket 125,000 125,000 CKPP APBD KAB
pelayanan air bersih
Pembangunan pos pemadam
RT 17 1 Paket 100,000 100,000 BPBD APBD KAB
kebakaran

Pengadaan sarana APAR, Selang,


RT 17 1 Paket 15,000 15,000 BPBD APBD KAB
Pompa Air

Proteksi Kebakaran Pengadaan Gerobak pemadam


RT 15, 16, 17, 20, 22 5 Unit 25,000 25,000 BPBD APBD KAB
kebakaran

Pengadaan motor Triseda RT 15, 16, 17, 20, 22 1 Unit 40,000 40,000 BPBD APBD KAB

Sosialisasi terhadap proteksi


44
RT 15, 16, 17, 20, 22 1 Paket 50,000 50,000 BPBD APBD KAB
kebakaran
RENCANA PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH CURUP TENGAH

45
GAMBAR RENCANA

46
GAMBAR RENCANA

47
ILUSTRASI JALAN LINGKUNGAN DAN DRAINASE LINGKUNGAN

Perbaikan drainase beton

Pembangunan Jalan dan


drainase beton

Lampu taman

Jalan paving
bermotif

48
ILUSTRASI IPAL KOMUNAL

49
ILUSTRASI MCK KOMUNAL

MCK Komunal

50
ILUSTRASI RUANG TERBUKA PUBLIK & RTH

Ruang Terbuka Hijau

Ruang Terbuka Publik

51
ILUSTRASI TPST 3R

TPST 3R

Tempat Pembuangan Sampah


Terpadu dengan sistem 3 R
(Reduse, Reuse, Recycle)

TPST 3R
52
ILUSTRASI SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH

IPA Sederhana

Penampungan Air
Hujan PAH
53
ILUSTRASI PENANGANAN KAWASAN CURUP TENGAH

BEFORE AFTER BEFORE AFTER

54
TERIMA KASIH

55

Anda mungkin juga menyukai