405110108
Pemicu 2 Hematologi
Anemia makrositer
Definisi: anemia kronik ug ditandai secara morfologis oleh
eritrosit besar-besar.
Defek
Penyebab Defisiensi
sintesis DNA
an.megaloblastik folat
lain
Kelainan
metabolisme
vit B12 atau
folat
patofisiologi
Defisiensi vit B12 Karena :
• defisiensi makanan
Gagal membentuk • perubahan keadaan
tetrahidrofolat metabolik
• pertumbuhan bakteri
berlebihan yang perlu vit B12
Pematangan sel tidak usus untuk metabolismenya
normal sehingga terjadi perebutan vit
B12
Sel besar-besar (anemia
megaloblastik)
Vitamin B12 Asam folat
Asupan harian normal 7-30 μg 200-250 μg
Makanan utama Produk hewan saja Hati,sayuran hijau, ragi
Pemasakan Sedikit efeknya Mudah rusak
Kebutuhan harian min (dws) 1-2 μg 100-150 μg
Cadangan dalam tubuh 2-3 mg (2-4 tahun) 10-12 mg (4 bulan)
Absorbsi
Letak Ileum Duodenum dan yeyunum
Mekanisme Faktor intrinsik Konversi menjadi metiltetrahidrofolat
batas 2-3 μg / hari 50-80% kandungan makanan
Sirkulasi enterohepatik 5-10 μg / hari 90 μg / hari
Bentuk terapeutik umum hidroksokobalamin Asam folat (pteroilglutamat)
Anemia defisiensi kobalamin
Etiologi Anemia defisiensi kobalamin
Asupan tidak cukup Vegetarian (jarang)
Malabsorbsi Defek penyampain kobalamin dari makanan (gastrektomi, obat
yang menghalangi sekresi asam)
Produksi faktor intrinsik yang tak mencukupi (A.pernisiosa,
gastrektomi total, abnormalitas fungsional)
Gangguan dari ileum terminalis (spure tropikal, spure non
tropical, neoplasma, reseksi intestinum)
Kompetisi pada kobalamin (fish tapeworm, bakteri blind loop
syndrome)
Obat-obatan (kolkisin, neomisin)
Lain-lain NO (Nitrous oxidae) anesthesia, defisiensi trans-kobalamin II
(jarang), defek enzim kongenital (jarang)
Anemia pernisiosa
Anemia pernisiosa
Anemia pernisiosa
Definisi Paling lazim sebagai penyebab defisiensi kobalamin
Terjadi khas pada anak umur di bawah 10 tahun
Penyebab Tidak ada faktor intrinsik dan adanya atrofi mukosa maupun
dektruksi autoimun dari sel-sel parietal
Asupan yang tidak memadahi Peminum alkohol asupan kalori utama dari
minuman beralkohol, mengganggu met. folat
Intravaskuler Ekstravaskuler
Didapat
• Imun • Mikroangiopati
• Autoimun • Purpura trombositopenik trombotik
• Antibodi tipe hangat • Sindrom hemolitik uremik
• Sepsis menigokokal
• Antibodi tipe dingin • Pre-eklampsia
• Aloimun • Koagulasi intravaskuler diseminata
• Hemoglobinuria Mars
• Reaksi transfusi hemolitik • Infeksi
• Penyakit hemolitik neonatus • Malaria
• Clostridium
• Alograft, transplantasi sumsum tulang • Zat kimia dan fisik
• Terkait obat • Khususnya obat, zat industri/rumah tangga,
luka bakar
• Sindrom fragmentasi ertrosit • Sekunder
• ‘cangkok (graft), arteri katup jantung • Penyyakit hati dan ginjal
• Hemoglobinuria nokturnal paroksimal
Anemia Hemolitik
• Sumsum tulang dewasa normal, setelah pelebaran
maksimal, mampu menghasilkan eritrosit dengan
kecepatan enam sampai delapan kali normal asalkan
eritropoesis ini efektif. Hal ini menyebabkan
retikulosis yang bermakna, khususnya pada kasus
anemia yang lebih parah.
• Oleh karena itu, anemia hemolitik biasanya tidak
tampak sampai masa hidup eritrosit kurang dari 30
hari.
PATOLOGI
Eritrosit normal SSTL
(ANEMIA
Hemolisis (>>)
Makrofag HEMOLITIK)
(SSTL, limpa , hati)
Ginjal
PEMERIKSAAN LAB
- Bilirubin serum m↑
- Urobilinogen urine m↑
- Sterkobilinogen feses m↑
- Haptoglobin m↓
- Retukulositosis
- Hiperplasia eritroid, rasio mieloid : eritrosit SS TL normal 2:1 sampai 12:1 m↓
menjadi 1:1 atau sebaliknya.
Kelainan
membran sel
darah merah
Defek herediter
Gengguan enzim
Defek intrinsik
eritrosit herediter
Defek didapat
Klasifikasi anemia
hemolitik
Destruksi non
imun
Defek ekstrinsik
Anemia hemolitik
imun
ANEMIA HEMOLITIK INTRINSIK
• DEFEK HEREDITER
– Kelainan membran sel darah merah
Sferositosis herediter
eliptositosis herediter
Piropoikilositosis herditer
Stomatositosi herediter
Xerositosis herediter
DEFEK HEREDITER
Gangguan enzim eritrosit herediter
Defisiensi G6PD
Klinis
• BILIRUBIN sesdikit tinggi
• Urobilinogen urine cukup tinggi
• Haptoglobin rendah
Eliptositosis herediter
definisi Penyakit karena gangguan herediter yg berkaitan dengan kerangka
protein membran SDM
gejala klinis Jarang ada gejala
Temuan Darah berbentuk sel sabit
laboratorium
Krapuhan osmotik dan autohemolisis
komplikasi piropoikilositosis
Eritrosit menunjukkan banyak bentuk tetesan airmata sferosit dan
mikrosferoist sera sel2 yang terfragmentasi
Stomatositosis herediter dan
Xerositosis Herediter
makanan
transkobalamin
Penyerapan
B12 oleh ileum
Neutrofil hipersegmentasi
• Kelainan congenital
2. Gangguan transportasi akibat penurunan
kapasitas pengangkutan misalnya
hipoalbuminemia atau karena pengaruh obat-
obat tertentu misalnya sulfadiazine.
3. Gangguan fungsi hati yang disebabkan oleh
beberapa mikroorganisme atau toksin yang dapat
langsung merusak sel hati dan darah merah
seperti infeksi, toksoplasmasiss, syphilis.
4. Gangguan ekskresi yang terjadi intra atau ektra
hepatic.
Hb dibawah 7 g/dL
Anemia hemolitik ekstravaskular dengan sferositosis yang menonjol dalam darah tepi
DAT positif akibat IgG, IgG dan komplemen atau IgA pada sel, autoantibodi
memperlihatkan spesifitas dalam sistem rhesus
Antibodi dipermukaan sel dan yang bebas dalam serum paling baik di deteksi pada
suhu 37◦
Anemia megaloblastik
Penanganan anemia defisiensi kobalamin
Terapi parenteral Kobalamin 1000 μg tiap minggu
Kobalamin 1000 μg tiap bulan
Adult
2 wk 12.000 5.000-21.000 40 63
3 mo 12.000 6.000-18.000 30 48
Adult
male