Anda di halaman 1dari 24

Pemicu 1 ISK 1

Maraknya kemunculan Mainan


beracun di beberapa koota di
Indonesia
TOGOS SAMUEL LT
405110098
LO 1
Norma Sosial
• Norma  aturan dari masyarakat dan memiliki kaidah
tertentu
• Norma sosial  kebiasaan umum yang menjadi patokan
perilaku dalam suatu kelompok
masyarakat dan batasan wilayah tertentu
• Tujuan : agar masyarakat taat dan tertib dalam
kehidupan bermasyarakat
• Fungsi :
-Sebagai pedoman atau patokan perilaku dalam
masyarakat.
-Merupakan wujud konkret dari nilai-nilai yang ada di
masyarakat.
-Suatu standar atau skala dari berbagai kategori tingkah
laku suatu masyarakat
Tingkatan norma sosial
Cara (usage)
• Cara adalah suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan
individu dalam suatu masyarakat tetapi tidak secara terus-
menerus.
• Contoh: cara makan yang wajar dan baik apabila tidak
mengeluarkan suara seperti hewan.
Kebiasaan (Folkways)
• Kebiasaan merupakan suatu bentuk perbuatan berulang-ulang
dengan bentuk yang sama yang dilakukan secara sadar dan
mempunyai tujuan-tujuan jelas dan dianggap baik dan benar.
• Contoh: Memberi hadiah kepada orang-orang yang berprestasi
dalam suatu kegiatan atau kedudukan, memakai baju yang
bagus pada waktu pesta.
Tata kelakuan (Mores)=
• Tata kelakuan adalah sekumpulan perbuatan yang
mencerminkan sifat-sifat hidup dari sekelompok manusia yang
dilakukan secara sadar guna melaksanakan pengawasan oleh
sekelompok masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Dalam
tata kelakuan terdapat unsur memaksa atau melarang suatu
perbuatan.
• Contoh: Melarang pembunuhan, pemerkosaan, atau menikahi
saudara kandung.
Adat istiadat (Custom)
• Adat istiadat adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi
kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat
kuat terhadap masyarakat yang memilikinya.
Hukum (law).
• Hukum merupakan norma berupa aturan tertulis, ketentuan
sanksi terhadap siapa saja yang melanggar dirumuskan secara
tegas. Berbeda dengan norma-norma yang lain, pelaksanaan
norma hukum didukung oleh adanya aparat, sehingga
memungkinkan pelaksanaan yang tegas.
Menurut sumbernya
Norma agama
• Norma agama berasal dari Tuhan, pelanggarannya disebut dosa
• Norma agama adalah peraturan sosial yang sifatnya mutlak sebagaimana
penafsirannya dan tidak dapat ditawar-tawar atau diubah ukurannya karena
berasal dari Tuhan. Contoh: Melakukan sembahyang kepada Tuhan, tidak
berbohong, tidak boleh mencuri, dan lain sebagainya.

Norma kesusilaan
• Norma kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani
yang menghasilkan akhlak, sehingga seseorang dapat membedakan apa
yang dianggap baik dan apa pula yang dianggap buruk. Pelanggaran
terhadap norma ini berakibat sanksi pengucilan secara fisik (dipenjara,
diusir) ataupun batin (dijauhi).
• Contoh: Orang yang berhubungan intim di tempat umum akan dicap tidak
susila,melecehkan wanita atau laki-laki di depan orang.
Norma kesopanan
• Norma kesopanan adalah peraturan sosial yang mengarah pada hal-hal
yang berkenaan dengan bagaimana seseorang harus bertingkah laku yang
wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Contoh: Tidak meludah di
sembarang tempat, memberi atau menerima sesuatu dengan tangan kanan,
tidak kencing di sembarang tempat.

Norma kebiasaan
• Norma kebiasaan adalah sekumpulan peraturan sosial yang berisi petunjuk
atau peraturan yang dibuat secara sadar atau tidak tentang perilaku yang
diulang-ulang sehingga perilaku tersebut menjadi kebiasaan individu.
Pelanggaran terhadap norma ini berakibat celaan, kritik, sampai pengucilan
secara batin.
• Contoh: Membawa oleh-oleh apabila pulang dari suatu tempat, bersalaman
ketika bertemu.
Kasus
• YLKI termasuk norma sosial pada lembaga
swasta karena YLKI adalah organisasi non-
pemerintah
LO2
Bentuk Pelanggaran Norma Sosial
• Perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-
nilai kesusilaan atau kepatutan, baik dalam sudut
pandang kemanusiaan (agama) secara individu
maupun pembenarannya sebagai bagian
daripada makhluk sosial

• Pelanggaran sosial diartikan sebagai tingkah laku,


perbuatan, atau tanggapan seseorang
terhadap lingkungan yang bertentangan
dengan norma-norma dan hukum yang ada di
dalam masyarakat (KBBI)
• Sebab-sebab penyimpangan/pelanggaran :
-Faktor subjektif : faktor yang berasal dari
seseorang itu sendiri (sifat pembawaan yang
dibawa sejak lahir)
-Faktor objektif : faktor yang berasal dari luar
(lingkungan).
• Bentuk penyimpangan yang bersifat negatif :
-Penyimpangan primer (primary deviation)
penyimpangan yang dilakukan seseorang yang
hanya bersifat
temporer dan tidak berulang-ulang.
-Penyimpangan sekunder (secondary deviation)
perilaku menyimpang yang nyata dan seringkali
terjadi, sehingga
berakibat cukup parah serta menganggu orang lain
• Pemberontakan (rebellions)
konflik sosial berkepanjangan yang biasanya digagas dan
direncanakan lebih konstruktif dan terorganisasikan dengan
baik. Pemberontakan bisa menyangkut perjuangan atas suatu
kedaulatan atau mempertahankan “kawasan” termasuk
eksistensi ideologi tertentu
• Aksi radikalisme-revolusioner (revolutions)
gerakan penentangan yang menginginkan perubahan sosial
secara cepat atas suatu keadaan tertentu
• Perang
bentuk konflik antar negara yang sangat tidak dikehendaki
oleh masyarakat dunia karena dampaknya yang sangat luas
terhadap kemanusiaan

11
Sanksi
• Tata cara (usage)
Suatu pelanggaran atau penyimpangan terhadapnya tidak akan
mengakibatkan hukuman yang berat, tetapi hanya sekedar celaan atau
dinyatakan tidak sopan oleh orang lain
• Kebiasaan (folkways)
Penyimpangan terhadap kebiasaan umum dalam masyarakat dan orang
akan menyalahkannya akan mendapat sanksi berupa celaan, cemoohan,
teguran, sindiran, atau bahkan digunjingkan masyrakat (gosip)
• Tata kelakuan (mores)
Pelanggarnya disebut penjahat. Sanksi berupa hukuman
• Adat istiadat (customs)
Sanksi atas pelanggaran adat istiadat dapat berupa pengucilan,
dikeluarkan dari masyarakat/kastanya, atau harus memenuhi persyaratan
tertentu, seperti melakukan upacara tertentu untuk media rehabilitasi diri
• Norma agama
Pelanggaran terhadap norma agama disebut dosa
• Norma kesopanan atau etika
Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapatkan celaan,
kritik, dan lain-lain tergantung pada tingkat pelanggaran
• Norma kesusilaan
Pelanggaran terhadap norma ini berakibat sanksi
pengucilan secara fisik (dipenjara, diusir) ataupun batin
(dijauhi).
• Norma hukum
Pelanggaran terhadap norma ini berupa sanksi denda
sampai hukuman fisik (dipenjara, hukuman mati).
Unjuk rasa/demontrasi
Kasus :
• Bentuk penyimpangan sekunder karena mainan
tersebut mengandung bahan beracun seperti
timbal (Pb), mercuri (Hg), cadmium (Cd) dan
chromim (Cr) yang merugikan pembelinya, sanksi
yang harus diberikan berupa hukuman karena
melanggar norma hukum
UU No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen menyatakan bahwa konsumen berhak
mendapatkan informasi yang benar, jelas dan
jujur; berhak atas kenyamanan, keamanan dan
keselamatan dalam mengkonsumsi barang
LO 3 Tatanan masyarakat
• Organisasi yang diatur oleh norma-norma tertentu, yang
memiliki azas, aturan, hukum yang mengatur proses kinerja
organissai tersebut.
• Di dalam tatanan masyarakat ada unsur yang membentuk
struktur dan sistem masyarakat.
• Tatanan masyarakat diatur mulai dari struktur terendah
hingga struktur tertinggi, seperti RT RW.
• Apabila diperlukan dan tatanan masyarakat tersebut semakin
meluas, namun masih dalam satu pola pemikiran, perasaan,
dan minat yang sama, maka dibentuk lage tatanan masyarakat
yang lebih luas yaitu, kelurahan, kota.
Kasus :
• Tatanan masyarakat dari yang terendah ke
tertinggi :
produsen  importir  distributor penjual
pembeli
LO 4 Struktur Masyarakat
• Suatu pola yang membentuk tatanan
masyarakat dan memiliki hubungan tertentu
• Sifat struktur masyarakat:
-Hierarkis : atas dasar senioritas dan
ketergantungan atas kekuasaan dan bersifat
hubungan atasan bawahan
-Non hierarkis : setara
Kasus :
• Struktur masyarakat : non hierarkis

Produsen Importir Distributor Penjual Pembeli


Sistem masyarakat
• Suatu pola yang berasal dari tatanan
masyarakat dan terdiri dari beberapa elemen
serta membentuk hubungan yang sedemikian
rupa sehingga memunculkan jejaring.
• Masing-masing elemen memiliki fungsi,
tujuan, kebutuhan yang saling bersinergi dan
memiliki kinerja tertentu.
LO 5 Solusi
• YLKI
-Menyeleksi mainan yang dapat beredar di masyarakat
-Menarik kembali mainan yang berbahaya
-Mensosialisasikan tentang mainan yang baik
• Dokter
-Penyuluhan kepada masyarakat
-Mensosialisasikan tentang mainan yang baik
• Masyarakat
-Memilih mainan yang baik sesuai standar nasional
-Mengawasi anak-anak saat bermain
• Standar Nasional Indonesia untuk mainan
anak
-tidak boleh berbentuk tajam
-tidak beracun atau mengandung bahan
beracun
-tidak mengandung zat warna yang dapat
mengganggu kesehatan
-tidak mengandung bahan yang mudah
terbakar
• Tips dalam memilih mainan yang aman :
-Pilihlah mainan sesuai dengan umur anak, kebutuhan
dan minatnya
-Jangan memilih mainan dengan warna yang mencolok
-Untuk anak kurang dari 3 tahun, sebaiknya jangan
diberi mainan yang terdiri dari bagian-bagian kecil
-Cermat memilih dan memberi mainan
-Hindari membeli mainan yang mengandung larutan,
seperti teether(untuk perangsang pertumbuhan gigi),
karena tidak diketahui dengan jelas, komposisi larutan
tersebut
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai