Anda di halaman 1dari 16

Penyakit Jantung Bawaan

Kelompok 3
Definisi
VSD adalah adanya hubungan (lubang)
abnormal pada sekat yang memisahkan
ventrikel kanan dan ventrikel kiri. (Heni dkk,
2001).
VSD adalah kelainan jantung berupa tidak
sempurnanya penutupan dinding pemisah
antara kedua ventrikel sehingga darah dari
ventrikel kiri ke kanan, dan sebaliknya.
Umumnya congenital dan merupakan kelainan
jantung bawaan yang paling umum ditemukan
(Junadi, 2009)
Etiologi
Faktor prenatal

▫ Ibu menderita penyakit infeksi : Rubela

▫ Ibu alkoholisme

▫ Umur ibu lebih dari 40 tahun

▫ Ibu menderita penyakit DM yang memerlukan insulin

▫ Ibu meminum obat-obatan penenang


Faktor genetic

▫ Anak yang lahir sebelumnya menderita PJB

▫ Ayah/ibu menderita PJB

▫ Kelainan kromosom misalnya sindrom down

▫ Lahir dengan kelainan bawaan yang lain


Tergantung pada besar kecilnya defek (lubang) :
 Tanda khas adalah mur-mur pansistolik keras dan
kasar, umumnya paling jelas terdengar pada tepi kiri
bawah sternum.
 Beban yang terlalu berat dari ventrikel kanan
menyebabkan hipertrofi dan pembesaran jantung
yang nyata.
 Dengan meningkatnya resistensi vascular paru,
sering terdapat dispneu dan infeksi paru.
 Mungkin terdapat tanda-tanda sianosis
 Pertumbuhan terganggu
 Kesulitan makan
Klasifikasi

VSD kecil
VSD sedang
VSD besar
Pemeriksaan Laboraturium /
Penunjang
1. Kateterisasi jantung menunjukkan adanya
hubungan abnormal antar ventrikel.
2. EKG dan foto thoraks menunjukkan adanya
hipertrofi ventrikel kiri.
3. Hitung darah lengkap untuk uji prabedah rutin.
4. Uji masa protombin (PT) dan masa tromboplastin
parsial (PTT) yang dialkukan sebelum pembedahan
dapat mengungkapkan kecenderungan perdarahan
(biasanya normal)
Komplikasi

• Gagal jantung kronik


• Endokarditis infektif
• Terjadinya insufisiensi aorta atau stenosis
pulmonar
• Penyakit vaskular paru progresif
• Kerusakan sistem konduksi ventrikelGagal
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Identitas pasien

Keluhan utama

Riwayat Kesehatan

Pola Fungsi Kesehatan

Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan Fisisk kandung kemih
• Inspeksi :Perhatikan abdomen bagian bawah, kandung kemih
adalah organ berongga yang mampu membesar u/
mengumpulkan dan mengeluarkan urin yang dibuat ginjal
• Perkusi :
 Pasien dalam posisi terlentang
 Perkusi dilakukan dari arah depan
 Lakukan pengetukan pada daerah kandung kemih, daerah suprapubis
• Palpasi:
o Normalnya kandung kemih terletak di bawah simfibis pubis tetapi
setelah membesar meregang ini dapat terlihat distensi pada area
suprapubis
o Bila kandung kemih penuh akan terdengar dullness atau redup
o Pada kondisi yang berarti urin dapat dikeluarkan secara lengkap pada
kandung kemih.
1. Penurunan curah jantung bd CO2 menurun
akibat pirau ventrikel kanan ke kiri.

2. Gangguan pertukaran gas bd sesak nafas


Intervensi keperawatan
1. Penurunan curah jantung bd CO2 menurun
akibat pirau ventrikel kanan ke kiri.

• Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan


selama 2x24 jam curah jantung membaik.
• KH : adanya tanda-tanda membaiknya curah
jantung.
INTERVENSI RASIONAL
1. Observasi kualitas dan kekuatan denyut jantung , nadi 1. Memberikan data untuk evaluasi intervensi dan

perifer, warna dan kehangatan kulit. memungkinkan deteksi dini terhadap adanya komplikasi.

2. Mengetahui perkembangan kondisi klien serta menentukan

1. Tegakkan derajat cyanosis (misal : warna membran intervensi yang tepat.

mukosa derajat finger). 3. Obat – obat digitalis memperkuat kontraktilitas otot jantung

2. Berikan obat – obat digitalis sesuai order. sehingga cardiak outpun meningkat / sekurang – kurangnya

klien bisa beradaptasi dengan keadaannya.

4. Mengurangi timbunan cairan berlebih dalam tubuh sehingga

kerja jantung akan lebih ringan.

1. Berikan obat – obat diuretik sesuai order.


2. Gangguan pertukaran gas bd sesak nafas

• Tujuan : setelah dilakukan asuhan kaperawatan


selama 1x24 jam sesak pasien barkurang.
• KH : Sesak ( - ) , Pertukaran gas tidak
terganggu, RR normal 12-20x/m
iiii INTERVENSI afsgfgfdsRASIONALvzdgsdhshaghgdhsg

1. Berikan respirasi support ( 24 jam post op ) Untuk meminimalkan resiko kekurangan oksigen.

2. Analisa gas darah


Untuk mengetahui adanya hipoksemia dan hiperkapnia.

Untuk meringankan kerja jantung.


1. Batasi cairan

Anda mungkin juga menyukai