Anda di halaman 1dari 34

OPTIK METEOROLOGI

GEOMETRI SINAR
• Pada saat cahaya monokromatik mencapai bidang
pertemuan antara dua media berbeda seperti udara
dan air, maka ada bagian cahaya yang dipantulkan
kembali (reflection), ada bagian yang dibiaskan
(refraction), ada pula bagian yang diserap dan
diubah menjadi panas (Stull, 2000).

• Perlakuan tersebut akan bergantung pada jenis


medium yang dilalui apakah udara dan air, atau
udara dan kristal es, juga udara dan bentuk padatan
lain di atmosfer seperti partikel.
Hukum Snell
• Cahaya memasuki medium yang lebih rapat akan dibelokkan mendekati normal
• Cahaya memasuki medium lebih renggang akan dibelokkan menjauhi normal

Sumber
Garis normal
sin  1 c1 n 2
ci adalah
cahaya   kecepatan cahaya
Sinar pantul sin  2 c 2 n1
melalui medium i,
c0
ni 
ci ni adalah indeks
1 3 pembiasan
Medium A (Udara)
(refractive index).
Batas medium

Medium B (Air)
2

Sinar bias
FENOMENA OPTIK
Fenomena optik dapat dikelompokkan
berdasar bentuk medium yang dilalui, yaitu :
☻ butir air (liquid drop optics)
☻ kristal es (ice-crystals optics),
☻ molekul-molekul udara,
☻ partikel pencemar • pemencaran(scattering)
• difraksi (diffraction)
☻ debu
☻ butiran awan,
Liquid drop optics
(optik butiran cair)
 Pelangi merupakan fenomena optik yang terbentuk
akibat adanya cahaya matahari yang menimpa butir air
di udara.
 Teori dasar yang mengawali: teori refraksi yang secara
matematis ditemukan ilmuwan Belanda bernama
Willebrord Snell (Greenler, 1980).
 Snell tidak sempat mempublikasikan teorinya secara
resmi. Beberapa ilmuwan yang mengetahuinya
menyebut teori tersebut dengan Hukum Snell.
 Di Perancis hukum ini dikenal sebagai Hukum
Descartes, karena adanya ilmuwan lain (René
Descartes) yang menemukan hal yang sama 16 tahun
kemudian, dipublikasikan secara resmi dan lebih
dikembangkan.
TEORI DESCARTES
• René Descartes adalah orang pertama yang memberikan
penjelasan yang cukup memuaskan pada saat itu, mengenai
pelangi (rainbow) yang dipublikasikan pada tahun 1637
• Percobaannya menunjukkan bahwa pelangi primer (primary
rainbow, bright rainbow) adalah hasil dari cahaya matahari
yang memasuki butiran air, dipantulkan oleh sisi bagian
dalam, dan kemudian keluar kembali
• Descartes menyimpulkan bahwa berkas cahaya lebih banyak
keluar pada sudut 41o-42o daripada interval lain, dan
konsentrasi berkas cahaya di sekitar sudut maksimum
tersebut yang menyebabkan tampaknya pelangi.
• Pelangi dapat terlihat jika pengamat melihat ke arah langit
dengan sudut sekitar 42o terhadap titik antisolar
• Titik antisolar (antisolar point) adalah titik yang berada satu
garis lurus dengan matahari dan pengamat, yang ditandai
dengan adanya bayangan pengamat atau kamera.
PELANGI PRIMER

Sinar dari
matahari

pengamat

Antisolar point

Sketsa perkiraan tampaknya pelangi yang berpusat


pada titik antisolar (modifikasi dari Greenler, 1980)
Berkas sinar pada pembentukan
pelangi primer
(modifikasi dari Greenler, 1980)
PELANGI SEKUNDER
• Beberapa pelangi
terkadang muncul
bersamaan dengan
lengkungan
sekunder yang
terlihat di luar
pelangi primer.

• Descartes : cahaya
yang masuk ke
dalam butiran air
yang lain pada
sudut tertentu
sehingga
mengalami 2 kali
pemantulan di
dalamnya, baru
dikeluarkan pada
sudut 51o terhadap
titik antisolar
PELANGI TERTIER

• Pelangi dengan orde yang lebih tinggi jarang


diketemukan di alam
• Percobaan di laboratorium menunjukkan bahwa
pelangi tertier dapat terlihat dengan sudut
40o20’, tetapi lengkungannya sangat dekat
dengan matahari sehingga kemungkinan di alam
tidak tampak karena kondisi langit yang sangat
terang.
• Percobaan di laboratorium telah dilakukan oleh
Jearl D. Walker tahun 1976 dan ditemukan orde
pelangi hingga ke-13.
FENOMENA PELANGI
• interference atau supernumerary bows
• pelangi putih (white rainbow)
• pelangi merah (red rainbow)
• pelangi dari cahaya yang dipantulkan
(reflected-light rainbow)
• pelangi yang dipantulkan (reflected rainbow)
• pelangi dari cahaya bulan
• pelangi cahaya inframerah
• pelangi di atas permukaan air
Reflected rainbow
• Pelangi yang dipantulkan permukaan lain yang ada di
hadapan pengamat (mis. air)
• Pengamat akan melihat pelangi di langit, dan di
permukaan air.
Reflected-light rainbow

• sinar matahari
yang dipantulkan
oleh permukaan
air; menimpa
butiran air di
udara kemudian
terbentuk pelangi
yang terlihat oleh
pengamat
• Pengamat
membelakangi
permukaan air
SUPERNUMERARY BOW
Ice-crystals optics
• cahaya matahari jatuh di
permukaan kristal es,
sebagian akan masuk ke
dalam kristal dan mengalami
refraksi dan sebagian lagi
akan dipantulkan (refleksi).
• Masing-masing peristiwa itu
akan membawa fenomena
sendiri.
Refraksi : halo, arcs dan spots • Hal lain yang akan
Refleksi : pillar dan parhelic circle mempengaruhi jenis
fenomena optik kristal es ini
adalah bentuk kristal.
• Di atmosfer bentuk kristal es
yang paling sederhana adalah
bentuk pensil (prisma) dan
bentuk lempeng (plate).
Ice-crystals optics
Halo 22 derajat
60o
46° halo or supra-/infralateral arc
pillars
Scattering

• langit cerah terlihat biru


• awan putih
• warna langit malam
• awan hitam
• warna-warni awan
• crepuscular ray
• anticrepuscular ray
• twilight
Diffraction (difraksi)

Fenomena :
Corona
cloud iridescence
Heiligenschein
glory
CORONA
Diffraksi cahaya yang membentuk corona

Sun corona

Lunar corona
GLORY
Heiligenschein

Iridescent cloud
Refraction (refraksi)
• cahaya melalui medium yang sama tetapi berbeda
kerapatannya, akibat perubahan tekanan antar ketinggian

?? Superior dan inferior mirage; towering


MIRAGE
Debu di atas S. Mosel 28 Sept 2003
GREENFLASH

GREENFLASH

Anda mungkin juga menyukai