di Indonesia dapat diartikan sebagai melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dengan cara menata ulang hal-hal yang telah menyimpang dan tidak sesuai lagi dengan kondisi dan struktur ketatanegaraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. TUJUAN REFORMASI
1. Melakukan perubahan secara
serius dan bertahap untuk menemukan nilai-nilai baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; 2. Menata kembali seluruh struktur kenegaraan, termasuk perundangan dan konstitusi yang menyimpang dari arah perjuangan dan cita-cita seluruh masyarakat bangsa; 3. Melakukan perbaikan di segenap bidang kehidupan baik politik, ekonomi, sosial budaya, maupun pertahanan keamanan; 4. Menghapus dan menghilangkan cara-cara hidup dan kebiasaan dalam masyarakat bangsa yang tidak sesuai lagi dengan tuntutan reformasi, seperti KKN, kekuasaan sewenang- wenang atau otoriter, penyimpangan, dan penyelewengan yang lain. Gerakan Reformasi
Awal dari gerakan Reformasi bangsa
Indonesia, yakni dengan mundurnya Presiden Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998, yang kemudian digantikan oleh Prof. Dr. B.J Habibie
a. Gerakan Reformasi dan Ideologi
Pancasila Secara harfiah reformasi memiliki makna yaitu suatu gerakan untuk memformat ulang, menata ulang atau menata kembali hal-hal yang menyimpang untuk dikembalikan pada format atau bentuk semula sesuai dengan nilai-nilai ideal yang dicita-citakan rakyat (Riswanda dalam Kaelan, 1998).
b. Pancasila sebagai Dasar Cita-cita
Reformasi Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Hukum Dalam era reformasi akhir-akhir ini seruan dan tuntutan rakyat terhadap pembaharuan hukum sudah merupakan suatu keharusan karena proses reformasi yang melakukan penataan kembali tidak mungkin dilakukan tanpa melakukan perubahan- perubahan terhadap peraturan perundang-undangan
A. PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI PERUBAHAN
HUKUM
B. DASAR YURIDIS REFORMASI HUKUM
C. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA REFORMASI PELAKSANAAN HUKUM Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Politik • Nilai demokrasi politik sebagaimana terkandung dalam Pancasila sebagai fondasi bangunan negara yang dikehendaki oleh para pendiri negara kita dalam kenyataannya tidak dilaksanakan berdasarkan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila Susunan Keanggotaan DPR:
Perubahan atas isi keanggotaan DPR tertuang dalam
Undang-undang No.4 Pasal 11 sebagai berikut: Pasal 4 ayat (2) menyatakan keanggotaan DPR terdiri atas: a. Anggota partai politik hasil pemilu b. Anggota ABRI yang diangkat Pasal 11 ayat (3) menyatakan keanggotaan DPR terdiri atas: a. Anggota partai politik hasil pemilu sebanyak 462 orang b. Anggota ABRI yang diangkat sebanyak 38 orang. Demi terwujudnya supra struktur yang benar- benar demokratis dan spiratif maka sangat penting untuk dilakukan penataan kembali infra struktur politik, terutama tentang partai politik. Dalam undang-undang ditentukan bahwa partai politik dan golomgan karya hanya meliputi tiga macam yaitu, Partai Paersatuan Penbangunan (PPP), Golongan Karya (Golkar), dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Ekonomi a. Kebijakan ekonomi makro b. Kebijakan ekonomi mikro di dalamnya mencakup : a. Penghapusan berbagai praktek monopoli, b. Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang, termasuk bidang perdagangan dalam dan luar negeri dan bidang investasi, c. Privatisasi BUMN d. Mendorong ekspor. permintaan dalam negeri yang menurun, maka wahana untuk memulihkan kembali perekonomian Indonesia adalah melalui promosi ekspor Sekian dan Terima kasih KELOMPOK 5