D r. H j . S i t i R a h m a h , S p . A
Pendidikan SD SMA
Pekerjaan - Wiraswasta
2
Anamnesis
• Pusing
• Nafsu makan berkurang
• Demam
Keluhan • Keringat malam
Tambahan • Batuk
• Mulut terasa pahit
• Penurunan berat badan
Perjalanan Penyakit
RPS
• Pasien datang ke IGD RSUD Kota Bekasi membawa rujukan dari
RS Hermina dengan keluhan lemas, pusing. Demam (+) sudah
beberapa bulan ini, namun demam tidak tinggi. Batuk (+) sejak ± 6
bulan yang lalu, hilang kambuh, dahak (+). Sesak nafas (-). 1
minggu yang lalu ayah pasien mengaku bahwa pasien mengalami
diare namun sudah membaik. Pasien juga mengeluh mulut terasa
pahit, nafsu makan berkurang, pasien juga mengaku bahwa
mengalami penurunan berat badan yang sangat cepat. Saat ini
BAK dan BAB tidak ada keluhan. Pasien datang membawa hasil
pemeriksaan imunologi HIV dan hasilnya reaktif.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
• Satu tahun terakhir sering berobat karena batuk, diberi obat, namun
tidak sembuh. Penyakit jantung bawaan (-).
RIWAYAT PENGOBATAN
• Pasien mengaku mengkonsumsi obat batuk dan obat penurun
panas, namun tidak menimbulkan perbaikan pada keadaan pasien.
RIWAYAT KELUARGA
• Ayah pasien mengaku bahwa Ibu pasien meninggal sudah 7 tahun
yang lalu karena terinfeksi HIV, Ibu menggunakan obat-obatan
terlarang. Diketahui Ibu pasien positif menderita HIV sejak
sebelum menikah dengan Ayah pasien.
RIWAYAT IMUNISASI
• Pasien telah diimunisasi combo (difteri, pertusis, tetanus, hepatitis
B, Hib) pada waktu baru lahir.
RIWAYAT MAKANAN
• Pasien mengkonsumsi ASI hingga usia 8 bulan kemudian
dilanjutkan dengan susu formula karena dengan alasan ibu pasien
meninggal
5
Hasil Pemeriksaan
HIV
KEADAAN UMUM
Kesadaran : CM
Kesan sakit : tsb
TANDA VITAL
Nadi : 120x/menit, regular
Suhu : 38,2ᵒC
RR : 23x/menit
ANTROPOMETRI
BB : 16 kg
PB : 130 cm
7
Status Generalis
Kepala : Normocephali, rambut hitam, distribusi merata
Paru :
Wajah : simetris, tidak ada jejas
Abdomen:
Inspeksi : Gerakan dada simetris kanan dan kiri, retraksi -
Mata : alis warna hitam, bulu mata hitam , konjugtiva anemis -
Inspeksi : Vocal
Palpasi : datar, umbilicus –
smilingsimetris
fremitus
/ -, sklera ikerik -/-, pupil bulat isokor.
Auskultasi
Perkusi : Bising
: Sonor usus
pada 3x/menit
kedua lapang paru
Hidung : nafas cuping hidung -, septum deviasi darah –
Palpasi : SNV
Auskultasi : Supel,
+/+, nyeri tekan
ronkhi pada
(+/+), –
regio epigastrium,
wheezing
Telinga : darah –
hepar
Jantung : dan lien tidak teraba
Mulut : bibir simetris, jejas -, sianosis –
Perkusi : Pulsasi
Inspeksi : Timpani pada
iktus 4 kuadran,
kordis shifting dullness –
tak terlihat
Leher : KGB tidak membesar
Genitalia
Palpasi : tidak
: iktus dilakukan
kordis teraba di ics IV, 1 cm medial dari
Ekstremitas linea
: Akralmidclavicuaris
hangat 4 ekstremitas, oedem
sinistra, thrill – –, CRT <2”
Auskultasi : S1-S2 reguler, murmur-, gallop –
20 November 2017
HEMATOLOGI
Leukosit (ribu/uL) 5,78 4,5 – 13,5
Hemoglobin (g/dL) 10,4 10,8 – 15,6
Hematokrit (%) 27,6 33 – 45
Trombosit (ribu/uL) 441 150 – 440
Laju Endap Darah (mm) 40 <= 15
IMUNOSEROLOGI
SEROLOGI
Anti HIV (3 methode)
Metode 1 : ELFA Reaktif Non Reaktif
Metode 2 : Reaktif Non Reaktif
Immunochromatography
Metode 3 : Reaktif Non Reaktif 11
01 02 03 04
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS PROGNOSIS TATALAKSANA
ANJURAN IVFD RL 300cc/24
Infeksi HIV Ad vitam : dubia
ad malam jam
•Rontgen thorax Suspek TB Paru
•Uji tuberculin IVFD KAEN 3B
•Tes CD4 Ad functionam : 50cc/jam
dubia ad malam
Sanmol drip (k/p)
Ad sanationam :
dubia ad malam
12
FOLLOW UP
21 November 2017
14
ANALISA
KASUS
An. M (8 tahun) – perempuan
Gejala Keluhan: Karakteristik
Mayor Demam lama namun
Keluhan: tidak
Berat Pemeriksaan
badan turun Penunjang
>10% dalam 1 bulan
tinggi, Diare kronik > 1 bulan
Demam berkepanjangan
Berat badan turun selama >3
Nafsu makan Demam > 1 bulan Rontgen thorax
menurun
minggu,
BB ↓ drastis Penurunan kesadaran dan gangguan saraf
Batuk > 3 minggu Susp. TB
Batuk ± 6 bulanEnsefalopati (HIV) Uji tuberkulin
Gizi buruk Batuk menetap lebih dari 1 bulan
Minor
Gizi buruk
Ronkhi basah +/+Dermatitis generalisata
Sputum BTA 3x
Riwayat
Cekpenyakit Herpes zoster
CD4 keluarga: yang berluangdgn ARV
Pengobatan
Kandidiasis orofaringeal
Ibu meninggal karena Pemeriksaan
HIV simpleks kronis progresif
Herpes
Serologi
Limfadenopati generalisata
Terkena infeksi HIV sebelum
Infeksi jamur berulang (pada alat kelamin wanita)
menikah dgn ayah pasien
Retinitis CMV
Th/:
INH 5 – 15 mg/kgBB/hari
Rifampisin 10 – 20 mg/kgBB/hari Apabila pemeriksaan penunjang +
Pirazinamid 15 – 30 mg/kgBB/hari
Infeksi HIV
Zidovudin 4 mg/kgBB/dosis,
2 x sehari, max 300mg/dosis
DEFINISI
Human Immnodeficiency
Virus
HIV → limfotropik khas → sel darah putih
H : Human spesifik yang disebut limfosit T-helper /
limfosit pembawa faktor T4 (CD4). (3)
I : Immunodeficiency
V : Virus Acquired ImmunoDeficiency Syndrome(1)
RNA
HIV-2 →virus →DNA
Lymphadenopathy Associated Virus type-2 (LAV-
2).
Abbas AK, Lichtman AH. Cellular and molecular immunology. Edisi ke-5. Philadelphia: Saunders; 2003
DIAGNOSIS PRESUMTIF
(< 18 bulan
25
o pemeriksaan limfosit CD4+ tidak tersedia
o 2 gejala mayor + 1 gejala minor = infeksi HIV
simptomatik.
ELISA
Rapid HIV test
UNAIDS &
WHO
(3 strategi)
Alur Diagnosis HIV strategi III (10,11)
Tatalaksana
Umum Khusus
Istirahat
antiretroviral therapy (ART)
dukungan nutrisi
terapi infeksi sekunder
konseling : pendekatan
sesuai jenis infeksi
psikologis dan psikososial
terapi malignansi
gaya hidup sehat
Obat Antiretroviral(12)