Anda di halaman 1dari 7

UNDANG-UNDANG REPUBLIK

INDONESIA NOMOR 25 TAHUN


2009 TENTANG PELAYANAN
PUBLIK

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 6
 
ERIA AFRIANY
ETY BERLIANI
ELISABETH
IMELDA RISMEIRINA
Pelayanan Publik
Pelayanan publik dikembangkan berdasarkan client yaitu
mendudukan diri bahwa warga negaralah yang membutuhkan
pelayanan, membutuhkan bantuan birokrasi. Sehingga pelayanan
yang dikembangkan adalah pelayanan yang independen dan
menciptakan dependensi bagi warga negara dalam urusannya
sebagai warga negara. Warga negara atau masyarakat dianggap
sebagaio follower dalam setiap kebijakan, program atau
pelayanan publik. Masyarakat dianggap sebagai makhluk yang “
manut “, selalu menerima setiap aktivitas birokrasi, padahal
terkadang pemerintah melakukan aktivitas yang “ tidak selalu
menguntungkan bagi masyarakat “ ( Dwiyanto, 2006:59 ).
Dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat, pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan
dalam bentuk UU Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik,
kebijakan ini bertujuan memaksimalkan pelayanan pemerintah
sehingga menciptakan iklim pelayanan prima pada setiap instansi
pemerintah.
ISI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG
PELAYANAN PUBLIK
Menimbang :
Bahwa negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk
memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan publik yang
merupakan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun1945;
bahwa membangun kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik yang
dilakukan penyelenggara pelayanan publik merupakan kegiatan yang harus
dilakukan seiring dengan harapan dan tuntutan seluruh warga negara dan
penduduk tentang peningkatan pelayananpublik;
bahwa sebagai upaya untuk mempertegas hak dan kewajiban setiap warga
negara dan penduduk serta terwujudnya tanggung jawab negara dan korporasi
dalam penyelenggaraan pelayanan publik, diperlukan norma hukum yang
memberi pengaturan secarajelas;
bahwa sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan menjamin penyediaan
pelayanan publik sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi
yang baik serta untuk memberi perlindungan bagi setiap warga negara dan
penduduk dari penyalahgunaan wewenang di dalam penyelenggaraan pelayanan
publik, diperlukan pengaturan hukum yangmendukungnya;bahwa berdasarkan
pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf
d, perlu dibentuk Undang-Undang tentang PelayananPublik;
ISI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN
PUBLIK
 Mengingat :
Pasal 5 ayat (1), Pasal 18A ayat (2), Pasal 20, Pasal 27, Pasal 28A, Pasal 28B, Pasal 28C,
Pasal 28D, Pasal 28H, Pasal 28I ayat (2), dan Pasal 34 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara
RepubIik Indonesia Tahun1945;
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041)
sebagaimana diubah dengan Undang- Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor3890);
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor4844);
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan International Covenant on Economic,
Social, and Cultural Rights (Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya)
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor4557);
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan International Covenant on Civil and
Political Rights (Kovenan Internasional tentang Hak- Hak Sipil dan Politik) (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4558);
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor4899); Dengan Persetujuan Bersama
Bab I
Berisi ketentuan umum tentang pelayanan publik, terdiridari pasal 1

Bab II
Berisi tentang maksud, tujuan, asas dan ruang lingkup
Terdiri dari pasal 2 sampai pasal 5

Bab III
Pembina, organisasi penyelenggaraan, dan penataan pelayanan
publik
Terdiri dari pasal 6 sampai pasal 13

Bab IV
Hak, kewajiban, dan larangan, terdiri dari pasal 14 sampai pasal 19

Bab V
Penyelenggaraan pelayanan publik, terdiri dari pasal 20 sampai
pasal 38
Bab VI
Berisi tentang peran serta masyarakat, terdiri pasal 39

Bab VII
Berisi tentang penyelesaian pengaduan, terdiri dari pasal 40
sampai pasal 53

Bab VIII
Berisi tentang ketentuan sanksi, terdiri pasal 54 sampai
pasal 58

Bab IX
berisi tentang ketentuan peralihan pasal 59

Bab X
Ketentuan penutup pada pasal 60 sampai pasal 62
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai