TEORI OKSITOSIN
PENGARUH JANIN
TEORI PROSTAGLANDIN
PENURUNAN KADAR PROGESTERON
5. Fleksi
Ketika desens mengalami tahanan, baik dari serviks, dinding
panggul, atau dasar panggul, biasanya terjadi fleksi kepala.
Pada gerakan ini, dagu mendekat ke dada janin dan diameter
suboksipitobregmatika yang lebih pendek menggantikan
diameter oksipitofrontal yang lebih panjang.
5. Rotasi Interna (Putaran Paksi Dalam)
Yang dimaksud dengan putaran paksi dalam
ialah pemutaran bagian depan sedemikian
rupa sehingga bagian terendah dari bagian
depan memutar ke depan, ke bawah simfisis.
Pada presentasi belakang kepala, bagian
yang terendah adalah daerah ubun-ubun
kecil dan bagian inilah yang akan memutar
ke depan, ke bawah simfisis. Putaran paksi
dalam mutlak diperlukan untuk kelahiran
kepala, karena putaran paksi merupakan
suatu usaha untuk menyesuaikan posisi
kepala dengan bentuk jalan lahir, khususnya
bentuk bidang tengah dan pintu bawah
panggul. Putaran paksi dalam tidak terjadi
tersendiri, tetapi selalu bersamaan dengan
majunya kepala dan tidak terjadi sebelum
kepala sampai ke Hodge III kadang-kadang
baru terjadi setelah kepala sampai di dasar
panggul.2
Sebab-sebab putaran paksi dalam yakni 2:
Pada letak fleksi, bagian belakang kepala merupakan bagian
terendah dari kepala
Bagian terendah kepala ini mencari tahanan yang paling
sedikit, yaitu di sebelah depan atas tempat terdapatnya
hiatus genitalis antara antara musculus levator ani kiri dan
kanan.
Ukuran terbesar dari bidang tengah panggul ialah diameter
anteroposterior
6. Ekstensi
Setelah putaran paksi dalam selesai dan kepala
sampai di dasar panggul terjadilah ekstensi atau
defleksi kepala. Hal ini disebabkan karena sumbu
jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke
depan dan ke atas sehingga kepala harus
mengadakan ekstensi untuk melaluinya. Kalau tidak
terjadi ekstensi, kepala akan tertekan pada
perineum dan menembusnya. Pada kepala,
bekerja dua kekuatan yang satu mendesaknya ke
bawah, dan yang satunya disebabkan oleh tahanan
dasar panggul yang menolaknya ke atas.
Resultannya ialah kekuatan ke arah depan atas.2
Setelah suboksiput tertahan pada pinggir bawah
simfisis, yang dapat maju karena kekuatan tersebut
di atas ialah bagian yang berhadapan dengan
subocciput sehingga pada pinggir atas perineum,
lahirlah berturut-turut ubun-ubun besar, dahi,
hidung, mulut, dan akhirnya dagu dengan gerakan
ekstensi. Suboksiput yang menjadi pusat
pemutaran disebut hipomoklion. 2
7. Rotasi Eksterna (putaran paksi luar) 2
Setelah kepala lahir, belakang kepala anak memutar kembali
kearah punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang
terjadi karena putaran paksi dalam. Gerakan ini disebut putaran
restitusi (putaran balasan : putaran paksi luar). Selanjutnya putaran
dilanjutkan hingga belakang kepala berhadapan dengan tuber
ischiadicum sesisi. Gerakan yang terakhir ini adalah putaran paksi
luar yang sebenarnya dan disebabkan karena ukuran bahu
menempatkan diri dalam diameter anteroposterior pintu bawah
panggul.
8. Ekspulsi 2
Setelah putaran paksi luar, bahu depan sampai di bawah
simfisis dan menjadi hipomoklion untuk kelahiran bahu
belakang. Kemudian bahu depan menyusul dan selanjutnya
seluruh badan anak lahir searah dengan paksi jalan lahir.
KALA III (KALA PENGELUARAN PLASENTA)
Terdiri dari 2 fase, yaitu : (1) fase pelepasan plasenta, (2) fase
pengeluaran plasenta. Setelah anak lahir, his berhenti sebentar,
tetapi timbul lagi setelah beberapa menit. His ini dinamakan his
pelepasan plasenta yang berfungsi melepaskan plasenta,
sehingga terletak pada segmen bawah rahim atau bagian atas
vagina. Pada masa ini, uterus akan teraba sebagai tumor yang
keras, segmen atas melebar karena mengandung plasenta, dan
fundus uteri teraba sedikit di bawah pusat. 1,2