Anda di halaman 1dari 95

KONSEP MUTU

PELATIHAN PENDAMPING AKREDITASI FKTP


ARDAN HOTEL, 14 JULI 2017
Kepala Puskesmas mempresentasikan Puskesmasnya yang asri.
Kunjungan pasien di Puskesmasku banyak sekali
Penyakit Diare masih menjadi bagian 10 besar penyakit disini.
Juga penyakit kulit dan ispa pada bayi

Rasa bangga terlihat diwajahnya :.


“ Lihatlah semua kursi tunggu terisi semuanya
Rencananya akan kami tambah luas ruangnnya
Agar pasien lebih puas dan bahagia “.

Aku mendengarkan dengan merenung pilu


Apakah masyarakat punya jamban keluarga semuanya ?
Cuci tangan pakai sabun diajarkan kepada semua warga ?
Dan akses air bersih mencakup semua wilayahnya ?
Penyuluhan kepada semua lapisan masyarakat telah dilakukan ?
PHBS sudah digalakkan ?
Untuk perseorangan, keluarga dan sekolahan ?
Kebersihan diri dan lingkungan ?

Kenapa penyakit diare masih bisa berkeliaran ???????


Wakil pemda berdiri dengan gagah perkasa:
“ Kami sudah membangun RS disini tingkat lima.
Rencana semua Puksesmas demikian pula.
Semua menjadi BLUD agar bisa lebih berjaya “

Puskesmas akan dibesarkan dengan fasilitas perawatan


Untuk menampung penyakit diare yang tadi disebutkan.
Juga ispa dan kudisan
Kabupaten ini akan menjadi pelopor kesehatan digarda depan.

Aku hanya diam membisu terpana


Puskesmas BLUD akan berusaha mendapatkan dana
Dari pasien di klinik yang ada
Klinik spesialis akan menambah jaya UKP nya.
Kalau masih banyak Diare , penyakit kulit dan ispa
Apa saja yang dilakukan pelaksana UKM semuanya ?
Di era BLUD , UKM yang tidak menghasilkan uang semakin dilupakan pula.
Sekarang saja sudah menjadi tugas tambahan bagi karyawannya.

Dikerjakan kalau ada kesempatan


Sisa waktu untuk melayani pasien diare yang disebutkan
Dimasyarakat yang berak sembarangan.
Tak pernah cuci tangan pakai sabun karena Puskesmas tidak mengajarkan.

Hari ini pertemuan sukses diadakan ,


Semua bertepuk tangan
Makanan dihiidangkan dengan aneka kudapan
Para pejabat saling berpelukan.

Tiba tiba tepukan dipundak membangunkanku


Hai bung sedang ngapain pula kau ini
Mari bergembira bersama kami
Ini Era Akreditasi, jangan melamun masa lalu yang tidak perlu .

Kus Sularso
Perkenalkan ....................
Arum Wiratri
• Widyaiswara Muda
• 17 September
• Bapelkes Cikarang
• Penyuka Kucing
• Lulusan Fakultas Kedokteran
Universitas Trisakti
• Diklat Cawid, TOT Keluarga Sehat,
TOT Surveilance dalam
mendukung Advokasi, TOT TKHI,
TOT Pendamping Akreditasi FKTP
• Peminatannya pada Pelayanan
Kesehatan Haji, Hypnotherapy,
Akupunktur Medis
Apa yang kita dapat setelah mengikuti
materi ini?
• 1. Memahami Mutu
• 2. Memahami Konsep Dasar Akreditasi
• 3. Memahami Tujuan, Latar Belakang dan
Manfaat Akreditasi Puskesmas
• 4. Memahami Penyelenggaraan Mutu di
Puskesmas
• 5. Menjelaskan Persiapan Akreditasi Puskesmas
• 6. Menjelaskan Proses Penilaian dan Penetapan
Akreditasi
Crisis In Health Care

Source – The Philadelphia Inquirer


Slide: Dwiprahasto, Iwan, 2009
Slide: Dwiprahasto, Iwan, 2009

Wayne Jowett, Kehilangan Nyawa


Akibat Dokter Salah Suntik ..!

BBC, Kamis, 02 Oktober 2003, 8:22 WIB

Wayne meninggal dunia di “Queen’s Medical Center”,


Nottingham, Inggris, tepat pukul 8 pagi, setelah obat
kemoterapi “Vincristine” yang seharusnya disuntikkan i.v,
oleh dokter disuntikkan intrathecal. Yang seharusnya
disuntikkan intrathecal adalah cytosine

Dr. Feda Mulhem dikenai hukuman 8 bulan penjara atas


pembunuhan tak direncanakan --ditambah 10 bulan
penjara atas tuduhan lainnya, menyebabkan kematian
pada pasien muda, Wayne Jowett.
Feigenbaum
Definisi absolut
Definisi individual
Definisi sosial
Defisini absolut:
Manfaat dan/atau
kemungkinan terjadinya
cedera terhadap kesehatan
sebagaimana dinilai oleh
praktisi kesehatan tanpa
mempedulikan biaya
Defisini individual:
Ekspektasi pasien terhadap manfaat dan/atau
kemungkinan terjadinya cedera/konsekuensi yang
tidak diharapkan
Definisi sosial:
Biaya pelayanan
kesehatan,
manfaat dan/atau
cedera yang
terjadi dalam
proses pelayanan
kesehatan, serta
distribusi
pelayanan
kesehatan
sebagaimana
dinilai oleh
masyarakat
secara umum
Mutu (Kemenkes)

Kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan


pelayanan kesehatan, yang disatu pihak dapat
menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai
dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta
dipihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai
dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan
Avedis Donabedian (1980),

Mutu layanan kesehatan merupakan penerapan ilmu


dan teknologi medis untuk memaksimalkan manfaatnya
terhadap kesehatan tanpa menimbulkan risiko.
Derajat mutu adalah tingkatan dimana layanan yang
diberikan dapat mencapai keseimbangan yang paling
tepat antara manfaat dan risiko.
Crosby,1984
Mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah
ditetapkan
EVOLUSI PRINSIP MANAJEMEN

DOING THINGS
CHEAPER DOING THE
(EFFICIENCY) RIGHT
THINGS
RIGHT
DOING THINGS
RIGHT
DOING THE
RIGHT THINGS
DOING THINGS RIGHT BY
BETTER DEFAULT
(QUALITY
DOING THE
IMPROVEMENT)
RIGHT THINGS
(EFFECTIVENESS)

1970 1980 1990 2000 ABAD 21


Quality
Dimensions

Access
Efficacy
Eficiency
Safety
Continuity of care
Competency
Amenities
H u m a n Re l at i o n s
Dimensi Mutu (Maxwell)
IOM Six
Dimensions
Akses pada pelayanan (Access to Services)
Pelayanan kesehatan tidak terhalang oleh keadaan
geografis, sosial, ekonomi, budaya, organisasi atau
hambatan bahasa.
Efisiensi (Efficiency)
Pelayanan yang efisien pada umumnya akan memberikan
perhatian yang optimal pada pasien dan masyarakat.

Efektivitas (Effectiveness)
Kualitas pelayanan kesehatan tergantung dari efektivitas
yang menyangkut norma pelayanan kesehatan dan
petunjuk klinis sesuai standar yang ada.
Keselamatan (Safety)
Mengurangi risiko cedera, infeksi, atau bahaya lain terkait
pelayanan kesehatan dapat dilakukan dengan melibatkan
petugas kesehatan dan pasien.

Kesinambungan/Keberlangsungan (Continuity)
Dengan adanya kesinambungan maka pasien akan
menerima pelayanan kesehatan secara lengkap namun
sesuai kebutuhan (termasuk rujukan) tanpa mengulangi
prosedur diagnosa dan terapi yang tidak perlu.

Kompetensi Teknis (Technical Competences)


Kompetensi teknis ini terkait dengan keterampilan,
kemampuan dan penampilan petugas, manajer, dan staf
pendukung.
Kenyamanan (Amenities)
Kenyamanan mempengaruhi kepuasan pasien terhadap
pelayanan kesehatan serta akan menjadi pendorong pasien
kembali ke FKTP untuk mendapat pelayanan kesehatan
berikutnya. Kenyamanan juga berkaitan dengan penampilan
fisik dari FKTP, tenaga kesehatan dan non kesehatan,
peralatan medis maupun non medis.
Hubungan Antar Manusia (Inter Personal Relationship)
Interaksi antar petugas kesehatan, antar petugas dan
pasien, manajemen dan petugas, dan antara tim kesehatan
dengan masyarakat.
Mengapa Puskesmas
Harus di Akreditasi

?
Program Indonesia Sehat

Jaminan Kesehatan
Paradigma Sehat Penguatan Yankes Nasional

Program Program Program


• Pengarusutamaan kesehatan dalam • Peningkatan Akses • Benefit
pembangunan • Peningkatan Mutu • Sistem pembiayaan: asuransi – azas
• Prom prev sebagai pilar utama upaya • Regionalisasi Rujukan gotong royong
kesehatan • Kendali Mutu dan Kendali Biaya
• Pemberdayaan masyarakat • Sasaran: PBI dan Non PBI

Indikator
Indikator • Jumlah Kecamatan yang
memiliki minimal 1 Tanda kepesertaan
• Kota Sehat Puskesmas yang KIS – Kartu BPJS
• Kecamatan Sehat terakreditasi
• Jumlah Kab/Kota yang memiliki Indikator:
minimal 1 RSUD yang terakreditasi Total coverage

29
KEBIJAKAN & PROGRAM PRIORITAS PENGUATAN
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

1 PENGUATAN MANAJEMEN PUSKESMAS

2 PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS MELALUI AKREDITASI

3 PENINGKATAN KOMPOTENSI TENAGA KESEHATAN

PENGUATAN SISTEM RUJUKAN MELALUI PENGUATAN PUSKESMAS, JARINGAN


4 PUSKESMAS & JEJARING PUSKESMAS

PENGUATAN SISTEM INFORMASI PUSKESMAS ( SP2TP)

PROGRAM NUSANTARA SEHAT

PEMBENTUKAN POKJA PENGUATAN MANAJMEN PUSKESMAS TINGKAT


PUSAT, PROV, DINKES KAB/KOTA
7
Apa konsep dasar
akreditasi ?
Client
Mungkinkah
Puskesmas di
Akreditasi?

Pelayanan Kesehatan
Sudah Bermutukah
Pelayanan yang kita berikan
di Puskesmas?
Apakah Sistem
Pelayanan Kita
Sudah Menjawab

Kebutuhan
Harapan
Manfaat
Masyarakat ?
MANAJEMEN
PROSES

INPUT OUTPUT
P1–P2–P3

Tidak Diukur
Tidak Dikendalikan
Tidak Di Monitor Masalah
Tidak Diperbaiki MUTU
VARIASI PROSES
Penyelenggaraan
Pelayanan
Peraturan (Produksi):
Kebijakan
Perundangan -mengukur
Pedoman Outcome
Pedoman Kr.Acuan -memonitor
Prosedur Pelayanan
Acuan -mengendalikan
Manual Kepuasan
Standar -memelihara
-menyempurnakan
-mendokumentasikan

Akreditasi

Standar
Akreditasi
Mutu pelayanan
mutu

SISTEM SISTEM
MANAJEMEN PELAYANAN
MUTU
Sistem
Manajemen
VARIASI MASALAH
PROSES MUTU
Penyebab masalah mutu:
Variasi Proses

1 Proses tidak diukur dg baik

2 Proses tidak dimonitor dg baik

3 Proses tidak dikendalikan dg baik

4 Proses tidak dipelihara dg baik

5 Proses tidak disempurnakan

6 Proses tidak didokumentasi dg baik


Mutu pelayanan
Komitmen
Leadership

SISTEM
SISTEM PELAYANAN
MANAJEMEN Mengukur -Struktur
Memonitor -Proses
MUTU Mengendalikan
Memelihara -Outcome
Menyempurnakan
Mendokumentasikan
Mengukur Indikator

Memonitor

Standar/
Mengendalikan
SPO

Ringkas, Rapih, Resik,


Memelihara
Rawat, Rajin

CQI:
Menyempurnakan
Siklus PDCA
Sistem Manajemen Mutu

mengukur
memonitor

Sistem
menyempurnakan
Manajemen
Mutu

mengendalikan

memelihara

Akred.PKM.Nas. 47
AKREDITASI
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
Definisi:

Pengakuan terhadap Puskesmas, klinik pratama,


praktik dokter dan praktik dokter gigi yang
diberikan oleh lembaga independen
penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh
Menteri setelah dinilai bahwa fasilitas kesehatan
tingkat pertama itu memenuhi standar pelayanan
fasilitas kesehatan tingkat pertama yang telah
ditetapkan untuk meningkatkan mutu pelayanan
secara berkesinambungan.
MANFAAT AKREDITASI FKTP
 BAGI DINKES PROV & KAB/KOTA : Sebagai WAHANA PEMBINAAN peningkatan mutu
kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen,
sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan klinis, serta
penerapan manajemen risiko
 BAGI BPJS KESEHATAN : Sebagai syarat recredensialing FKTP
 BAGI FKTP :
1.Memberikan keunggulan kompetitif
2.Menjamin pelayanan kesehatan primer yang berkualitas .
3.Meningkatkan pendidikan pada staf
4.Meningkatkan pengelolaan risiko
5.Membangun dan meningkatkan kerja tim antar staf
6.Meningkatkan reliabilitas dalam pelayanan, ketertiban pendokumentasian, dan
konsistensi dalam bekerja
7.Meningkatkan keamanan dalam bekerja.
 BAGI MASYARAKAT ( PENGGUNA JASA)
1. Memperkuat kepercayaan masyarakat
2. Adanya Jaminan Kualitas
Akreditasi merupakan salah satu
BENTUK audit eksternal
untuk menilai sistem pelayanan
dan sistem mutu apakah sudah
sesuai dengan standar yg
ditetapkan
Akreditasi Puskesmas

Pelayanan Klinis

Pelayanan
Yang Penyelenggaraan
Program Puskesmas
diakreditasi
Administrasi manajemen
Puskesmas
• Apakah Mutu?
• Apakah Akreditasi ?
Apakah Gambaran Puskemas Kita
Seperti ini?
Apa saran Bapak
Ibu sekalian
Terhadap Masalah
Tersebut ?
Dan Akhirnya
Disepakati bersama
Bagaimana
Penyelenggaraan
Mutu di
Puskesmas ?
Esensi
Bab III, VI, IX
&
Program mutu Puskesmas
dan Keselamatan Pasien
Pemberdayaan
sasaran
dalam
perbaikan
kinerja UKM
Bab IX.
Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien
Butir butir penting
9.1. Tanggung jawab tenaga
klinis dalam Perencanaan,
Monitoring dan Evaluasi Mutu
Layanan Klinis dan Keselamatan
Pasien
9.2. Pemahaman mutu layanan
klinis
9.3. Pengukuran mutu layanan
klinis dan sasaran keselamatan
pasien
9.4. Peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien
9.1. Tanggung jawab
tenaga klinis dalam
Perencanaan,
Monitoring dan
Evaluasi Mutu Layanan
Klinis dan Keselamatan
Pasien
9.1.1. Tenaga
klinis berperan
aktif dalam
proses
peningkatan
mutu klinis dan
KP
9.1.2. Perbaikan
perilaku dan
pemberian
pelayanan
• Penetapan budaya
mutu dan
keselamatan pasien
• indicator perilaku
dalam pemberian
pelayanan
• Inovasi perbaikan
• Evaluasi dan
perbaikan perilaku
dalam pemberian
pelayanan
9.1.3 Ketersediaan
sumber daya untuk
peningkatan mutu klinis
dan KP
• Pengalokasian sumber
daya untuk perbaikan
mutu klinis dan
keselamatan pasien
• Penyusunan,
pelaksanaan, evaluasi
dan tindak lanjut
rencana program
mutu klinis dan
keselamatan pasien
9.2. Pemahaman
Mutu Layanan
Klinis
9.2.1. Fungsi dan proses layanan klinis yang utama
diidentifikasi dan diprioritaskan untuk perbaikan dan
keselamatan
• Area prioritas
• Komitmen
• Pemahaman
• Pelaksanaan
program mutu
klinis dan KP,
evaluasi dan
tindak lanjut
9.2.2. Pembakuan standar layanan
klinis berdasar acuan jelas

• Prosedur
penyusunan
standar/SOP klinis
• Penyusunan
standar dan SOP
klinis
• Tersedia acuan
yang jelas untuk
penyusunan
standar dan SOP
klinis
9.3. Pengukuran
Mutu Layanan
Klinis & KP
Implementasi Perbaikan Dan
Peningkatan Mutu
Penyelenggaraan Upaya-
upaya Kesehatan dan
Manajemen Puskesmas
Secara Berkesinambungan
STUDY/CHECK:
• Pelajari efek perubahan yg
t’jadi thd kondisi yg ada
Kumpulkan data baru dan
bandingkan dgn data dasar
dulu.
• Lihat efek perubahan,
replikasikan
• Slalu upayakan sesuatu yg
PLAN:
beda
• Kumpul data untuk identifikasi
masalah & sebabnya (gunakan ACTION:
tools)  baseline data • Bila upaya berhasi/sukses, stan-
• Rumuskan langkah darisasikan perubahan tsb,
koreksinya/perbaikan • Selanjutnya upayakan perbaikan/
DO: peningkatan terus menerus
• Laksanakan rencana perbaikan, • Bila kurang berhasil, cari jalan lain
upayakan identifikasi ulang masalah/upaya.
perbaikan/peningkatannya
(Improvement).
1. Kebijakan Mutu
2. Membangun komitmen bersama tentang
perbaikan dan peningkatan mutu
penyelenggaraan pelayanan kesehatan di
puskesmas, secara berkesinambungan
3. Pembentukan Tim Mutu
4. Menyusun pedoman serta penetapan indikator-
indikator mutu untuk semua penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dan manajemen di
puskesmas

5. Melakukan self assestment tentang tingkat mutu penyelengaraan


pelayanan kesehatan dan manajemen di bidangnya masing-masing,
berdasarkan indikator yang ditetapkan
6. Menyusun rencana kegiatan perbaikan dan peningkatan mutu
berkesinambungan secara terintegrasi
7. Melakukan pemantauan dan evaluasi
8. Melakukan tindak lanjut atas hasil pemantauan dan evaluasi
1. Meminta Pendampingan

2. Lokakarya

3. Pelatihan Pemahaman Standar dan Instrumen

4. Self Assesment

5. Penyusunan Dokumen

6. Implementasi

7. Penilaian Pra Survey


KOMISI 5
KOMISI MEMERINTAHKAN KOORDINATOR
SURVEIOR UNTUK MEMBENTUK TIM
AKREDITASI SURVEI
MENERUSKAN
4 PERMOHONAN
AKREDITASI
10
KOMISI MELAKUKAN RAPAT
PEMBERITAHUAN PENETAPAN KELULUSAN
KELULUSAN
BERDASARKAN
DINKES PROV REKOMENDASI
9

KOORDINATOR SURVEIOR
6
DI PROVINSI MEMBENTUK TIM
MENGUSULKANN
SURVEI
3 PERMOHONAN
AKREDITASI
MENERUSKAN PEMBERITAHUAN 11
KELULUSAN KE KAB/KOTA
YA

TIM SURVEIOR MENYERAHKAN


8 REKOMENDASI HASIL SURVEI
SYARAT
TIM SURVEIOR
TERPENUHI
TIDAK MELAKUKAN
SURVEI/PENILAIAN
7

MELAKUKANPERBAIKAN
DINKES KAB/KOTA MELAKUKAN
VERIFIKASI DOKUMEN &
2 LAPANGAN

FKTP
ALUR SURVEI

DINKES KAB PERMOHONAN


ALUR PENETAPAN
AKREDITASI 1
KETENTUAN KELULUSAN
AKREDITASI PUSKESMAS
•Tidak terakreditasi Bab I, II ≤ 75 %, Bab IV, V, VII ≤ 60
%, Bab III, VI, VIII, IX ≤ 20 %
•Terakreditasi dasar: Bab I, II ≥ 75 %, Bab IV, V, VII ≥
60 %, Bab III, VI, VIII, IX ≥ 20 %
•Terakreditasi madya: Bab I, II, IV, V ≥75 %, Bab VII,
VIII ≥ 60 %, Bab III, VI, IX ≥ 40 %
•Terakreditasi utama: Bab I, II, IV, V, VII, VIII ≥ 80 %,
Bab III, VI, IX ≥ 60 %
•Terakreditasi paripurna: semua Bab ≥ 80 %
Kita Lihat Video Berikut :
KESIMPULAN
• Puskesmas harus menetapkan indikator mutu
setiap pelayanan yang dilaksanakannya atau
mengikuti standar mutu pelayanan setiap
program/pelayanan yang telah ditetapkan
• Keterlibatan seluruh anggota Puskesmas adalah
hal yang harus dilakukan untuk mencapai
Akreditasi Puskesmas
• Kepala Puskesmas memiliki peran sangat penting
di dalam kepemimpinannya

Anda mungkin juga menyukai