LAPORAN PENDAHULUAN THALASEMIA DI RUMAH SAKIT DADI KELUARGA PURWOKERTO
OLEH: TRI RATNA NINGSIH
PERAWAT ZONA 2 DEFINISI
Thalasemia adalah kelainan kongenital, anomali
pada eritropoeisis yang diturunkan dimana hemoglobin dalam eritrosit sangat berkurang, oleh karenanya akan terbentuk eritrosit yang relatif mempunyai fungsi yang sedikit berkurang (Supardiman, 2011). Thalasemia merupakan kelompok kelainan genetik heterogen yang timbul akibat berkurangnya kecepatan sintesis rantai alpha atau beta (Hoffbrand, 2010). KLASIFIKASI
Thalassemia diklasifikasikan berdasarkan rantai globin mana
yang mengalami defek, yaitu Thalassemia α dan Thalassemia β. Pelbagai defek secara delesi dan nondelesi dapat menyebabkan Thalassemia (Rodak, 2007).
Menurut NUCLEUS PRECISE, 2010) Secara umum,
terdapat 2 (dua) jenis thalasemia yaitu : a. Thalasemia Mayor b. Thalasemia Minor ETIOLOGI
Penyakit ini diturunkan melalui gen yang
disebut sebagai gen globin beta yang terletak pada kromosom 11. Pada manusia kromosom selalu ditemukan berpasangan. Gen globin beta ini yang mengatur pembentukan salah satu komponen pembentuk hemoglobin. Bila hanya sebelah gen globin beta yang mengalami kelainan disebut pembawa sifat thalassemia- beta. menurut (Suriadi, 2001) Penyakit thalassemia merupakan penyakit keturunan yang tidak dapat ditularkan. Banyak diturunkan oleh pasangan suami isteri yang mengidap thalassemia dalam sel – selnya, Faktor genetik. Jika kedua orang tua tidak menderita Thalassaemia atau pembawa sifat Thalassaemia, maka tidak mungkin mereka menurunkan sifat pembawa Thalassaemia atau Thalassaemia mayor kepada anak-anak mereka. Apabila salah seorang dari orang tua menderita Thalassaemia pembawa sifat sedangkan yang lainnya tidak, maka satu dibanding dua (50%) kemungkinannya bahwa setiap anak- anak mereka akan menderita Thalassaemia. PATOFISIOLOGI
Selama kehamilan, thalasemia mayor tidak
mempengaruhi si janin. Hal ini terjadi karena janin mempunyai susunan haemoglobin yang khusus, disebut haemoglobin-janin (“feotal haemoglobin”, disingkat HbF). Anak-anak dan orang dewasa mempunyai susunan haemoglobin yang lain disebut haemoglobin dewasa (“adult haemoglobin”, disingkat HbA) masalah pada thalasemia adalah si anak tak dapat membuat haemoglobin dewasa yang cukup. Oleh karena itu anak dengan thalasemia mayor berada dalam kondisi baik saat kelahiran, umumnya menjadi sakit sebelum mereka berumur 2 tahun. Masing-masing Hb A yang normal terdiri dari empat rantai globin sebagai rantai polipeptida, di mana rantai tersebut terdiri dari dua rantai polipeptida alpa dan dua rantai polipeptida beta. Empat rantai tersebut bergabung dengan empat komplek untuk membentuk molekul hemoglobin, pada thalasemia beta sisntesis rantai globin beta mengalami kerusakan Eritropoesis menjadi tidak efektif, hanya sebagian kecil eritrosit yang mencapai sirkulasi perifer dan timbul anemia. Pathway Tanda dan gejala Thalasemia Mayor: Pucat Thalasemia Minor Lemah Pucat Anoreksia Sesak napas Hitung sel darah merah Pembesaran hati dan limpa / normal hepatosplenomegali Kadar konsentrasi Menipisnya tulang kartilago, nyeri tulang Epistaksis hemoglobin menurun 2 Kadar Hb kurang dari 5gram/100 ml sampai 3 gram/ 100ml di Kadar besi serum tinggi bawah kadar normal Sel Ikterik darah merah mikrositik dan Peningkatan pertumbuhan fasial hipokromik sedang mandibular; mata sipit, dasar hidung lebar dan datar PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah tepi : kadar Hb rendah, retikulosit tinggi,
jumlah trombosit dalam batas normal Hapusan darah tepi : hipokrom mikrositer,anisofolkilositosis, polikromasia sel target, normoblas,pregmentosit Fungsi sum sum tulang : hyperplasia normoblastik Kadar besi serum Bilirubin indirect Kadar Hb Fe meningkat pada thalassemia mayor Kadar Hb A2 meningkat pada thalassemia minor PENCEGAHAN
Menurut WHO menganjurkan dua cara
pencegahan yakni pemeriksaan kehamilan dan penapisan (screening) penduduk untuk mencari pembawa sifat Talasemia. Program itulah yang diharapkan dimasukkan ke program nasional pemerintah. PENATALAKSANAAN MEDIS Menurut (Suriadi, 2001) Penatalaksaan Medis Thalasemia antara lain : Pemberian transfusi hingga Hb mencapai 9-10g/dl. Splenectomy : dilakukan untuk mengurangi penekanan pada abdomen dan meningkatkan rentang hidup sel darah merah yang berasal dari suplemen (transfusi). Pada thalasemia yang berat diperlukan transfusi darah rutin dan pemberian tambahan asam folat. PENGKAJIAN Asal keturunan Umur Riwayat kesehatan anak Pertumbuhan dan perkembangan Pola makan Pola akativitas Riwayat kesehatan keluarga Riwayat ibu saat hamil (Ante Natal Core – ANC) DIAGNOSA KEPERAWATAN Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan berkurangnya komponen seluler yang menghantarkan oksigen/nutrisi Intoleransi aktifitas b.d tidak seimbangnya kebutuhan dan suplai oksigen Ketidakseimbangan nitrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia Kelelahan b.d malnutrisi NANDA NIC - NOC