Anda di halaman 1dari 18

KEPERAWATAN JIWA

Perkembangan psikologis, emosi , dan sosial pada remaja

Disusun Oleh :

Fitria Kanda Putri (032016039)

Retno Anesti (032016041)

Nenda Nurfenda (032016042)


Prodi Sarjana Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Vinolia Cantika Amaliyana (032016048)
Kesehatan ‘Aisyiyah Bandung
2017/2018 M Hendar Al-Faiz (032016049)

Teni Setiawati (032016057)

Agia Permata Sari (032016058)

Wika Puspikasari (032016071)

Aprilia Hannum (032016072)


Masa Remaja

Masa remaja adalah peralihan dari masa pubertas


menuju masa dewasa. selama periode ini, anak
remaja banyak mengalami perubahan baik secara
fisik,psikologi,ataupun sosial.

Sebagai remaja yang berkembang, ketergantungan


pada teman dekat dari jenis kelamin yang sama
sering disertai dengan ketergantungan hubungan
heteroseksusal.
Artikel seputar perkembangan psikologis remaja.
Oleh : drs. mardiya

Ada 8 tugas perkembangan lain pada masa remaja :


1. Memperluas hubungan antar pribadi dan
berkomunikasi secara lebih dewasa.
2. Memperoleh peranan sosial.
3. Menerima keadaan tubuhnya dan
menggunakannya secara efektif.
4. Memperoleh kebebasan emosional dari orang tua.
LANJUTAN

5. Mencapai kepastian akan kebebasan dan


kemampuan berdiri sendiri.
6. Memiliki dan mempersiapkan diri untuk suatu
pekerjaan.
7. Mempersiapkan diri untuk perkawinan dan
kehidupan berkeluarga.
8. Mengembangkan dan membentuk konsep-
konsep moral.
Perkembangan psikologis pada masa remaja yang
merupakan masa transisi dari periode anak ke
dewasa menurut G.W. Allport (dalam sarlito
wirawan sarwono,2006) menunjukkan ciri-ciri
sebagai berikut :
1. Pemekaran diri (extension of the self) yang
ditandai dengan kemampuan seorang untuk
menganggap orang atau hal lain sebagai bagian diri
sendiri juga. Perasaan egoisme (mementingkan diri
sendiri) berkurang sebaliknya tumbuh perasaan
ikut memiliki, salah satu tanda yang khas adalah
tumbuhnya kemmpuan untuk mencintai orang lain
dan alam sekitarnya.
Kemampuan untuk bertenggang rasa dengan orang
yang dicintainya untuk ikut merasakan penderitaan
yang dialami oleh orang yang dicintainya,
menunjukan adanya tanda-tanda kepribadian
dewasa (mature personality) ciri lain adalah
berkembangnya ego ideal beruba cita-cita, idola dan
sebagainya yang menggambarkan wujud ego atau
diri sendiri dimasa depan.
2. Kemampuan untuk melihat diri sendiri secara
objektif (self of objectivication) ditandai dnegan
kemampuan nuntuk mempunyai wawasan tentang
diri sendiri (self insight) dan kemampuan untuk
menangkap humor (sense of humor) termasuk yang
menjadikan dirinya sendiri sebagai sasaran.
Ia tidak marah jika dikritik pada saat-saat yang
diperlukan, ia dapat melepaskan diri dari dirinya
sendiri dan meninjau dirinya sendiri sebagai orang
luar.
3. Memiliki falsafah hidup tertentu (unifying
philoshophy of life). Hal itu dapat dilakukan tanpa
merumuskannya dan mengucapkannya dalam kata-
kata. Orang yang sudah dewasa tahu dengan tepat
dengan tempatnya dalam rangka susunan objek-
objek lain didunia. Ia tahu kedudukannya dalam
masyarakat, ia paham bagaimana ia bertingkah laku
dalam kedudukan tersebut. Dan ia berusaha
mencari jalannya sendiri menuju sasaran yang ia
tetapkan sendiri.
Artikel perkembangan masa remaja (usia 11/12-
18 tahun). Oleh : Herlina 2013

Beberapa ciri perkembangan emosional pada masa


remaja adalah : (zeman, 2001)
1. Memiliki kapasitas untuk mengembangkan hubungan
jangka panjang, sehat, dan berbalasan. Kemampuan
ini akan diperoleh jika individu memiliki dasar yang
telah diperoleh dari perkembangan sebelumnya, yaitu
trusht, pengalaman positif dimasa lalu, dan
pemahaman akan cinta.
2. Memahami perasaan sendiri dan memiliki
kemampuan untuk menganalisis mengapa mereka
merasakan perasaan dengan cara tertentu.
3. Mulai mengurangi nilai tentang penampilan dan lebih
menekankan pada nilai kepribadian.
4. Setelah memasuki masa remaja, individu memiliki
kemampuan untuk mengelola emosinya. Ia telah
mengembangkan kosa kata yang banyak sehingga dapat
mendiskusikan, dan kemudian mempengaruhi keadaan
emosional dirinya maupun orang lain. Faktor lain yang
berperan secara signifikan dalam pengaturan emosi yang
dilakukan remaja adalah meningkatnya sensitifitas remaja
terhadap evaluasi yang diberikan orang lain terhadap
mereka, sesuatu sensitifitas yang dapat memunculkan
kesadaran diri. Menurut david elkind (zeman,2001)
menggambarkan remaja menunjukan seolah olah mereka
berada dihadapan audiens imajiner yang mencatat dan
mengevaluasi setiap tindakan yang mereka lakukan.
Dengan demikian remaja menjadi sangat sadar akan
dampak dari ekspresi emosional mereka terhadap
interaksi sosial.
5. Gender berperan secara signifikan dalam penampilan
emosi remaja. Laki-laki kurang menunjukan emosi
takut selama distress dibandingkan dengan perempuan.
Hal ini didukung oleh keyakinan pada laki-laki bahwa
mereka akan kurang dimengerti dikecilkan/diremehkan
oleh orang lain bila menunjukan emosi agresif dan
mudah diserang.
Artikel perkembangan masa remaja (usia 11/12-
18 tahun). Oleh : Herlina 2013

Perkembangan sosial. pada masa ini, remaja


menunjukan beberapa ciri : (oswalt, 2010)
1. Keterlibatan dalam hubungan sosial pada masa
remaja lebih mendalam dan secara emosional lebih
intim dibandingkan dengan pada masa kanak-
kanak.
2. Jaringan sosial sangat luas, meliputi jumlah orang
yang semakin banyak dan jenis hubungan yang
berbeda (misalnya dalam hubungan dengan teman
sekolah untuk menyelesaikan tugas kelompok,
berinteraksi dengan pimpinan dalam cara penuh
penghormatan).
3. Menurut erikson, dalam perkembangan
psikososial remaja harus menyelesaikan krisis yang
terjadi pada masa remaja. Istilah krisis digunakan
oleh erikson untuk menggambarkan suatu
rangkaian konflik internal yang berkaitan dengan
tahap perkembangan; cara seseorang mengatasi
krisis akan menentukan identitas pribadinya
maupun perkembangannya dimasa datang.
Dampak perceraian terhadap psikologis,emosi
dan sosial pada anak

Dampaknya
1. rasa tidak aman
2. perasaan sedih
3. rasa kesepian
4. marah
5. tidak diinginkan/ditolak orang tua sudah pergi
6. Merasa kehilangan
7. menyendiri
Cara mengatasi dari dampak tersebut

1. Berikan kesempatan untuk anak agar dapat


membicarakan tentang kondisi penceraian yang
terjadi serta bagaimana perceraian tersebut dapat
berpengaruh dalam kehidupannya.
2. Minta dukungan pada keluarga dan teman teman
terdekat, sehingga secara tidak langsung akan
memberikan kesempatan bagi anak untuk
bertemu orang lainnya yang sama sama melewati
kondisi perceraian baik baik.
3. Dukung anak untuk selalu berpandangan positif
pada kedua orang tuanya.
4. Tetap berikan perhatian yang sama seperti
sebelumnya.
Preventif pada Masa Remaja

A. Terapi bermain
Manfaat terapi bermain adalah sebagai saran belajar
bagaimana berhubungan dengan diri sendiri,
lingkungan dan orang lain serta untuk
mengekspresikan konflik yang belum terselesaikan.
B. Terapi Individu
Hubungan anatara anak dengan terapis memberikan
kesempatan pada remaja untuk mendapatkan
pengalaman mengenai positif dengan orang dewasa
dengan penuh kasih sayang
C. Terapi Keluarga
Terapi ini melibatkan semua anggota keluarga.
Orangtua harus memahami peran mereka dalam
memecahkan masalah dan tanggung jawab
terhadap masalah yang terjadi pada remaja dan
keluarga.

Anda mungkin juga menyukai