KELOMPOK 3
Ahmad thoriq F. (151710101001)
Sumini Ayu Setiyowati (151710101010)
Faridatul Meikhusna (151710101034)
Johan Alif Ivansyah (151710101061)
M. Faqih Alharamain (151710101136)
Coklat Batangan
Cokelat batangan ialah manisan berbentuk
batangan yang tersusun atas beberapa
komponen berikut: kakao, gula, susu,
lesitin.
Faktor Primer
• Kedekatan dg pasar/konsumen potensial
konsumen merupakan sasaran yang sangat diperlukan dalam
penentuan lokasi industri. Sasaran konsumen yang dituju oleh
produk coklat batangan yaitu kalangan menengah atas.
LOKASI 1 : BOGOR
LOKASI 3 : JEMBER
Metode Penilaian Kualitatif Subyektif
Bogor Jaksel Jember
Faktor-faktor
No
yang dinilai Kategori Skor Kategori Skor Kategori Skor
1 Bahan baku A 5 C 3 D 2
2 Pasar A 5 A 5 D 2
3 Transportasi A 5 A 5 C 3
Tenaga kerja dan
4 B 4 B 4 C 3
upah
6 Utilities B 4 B 4 B 4
Sikap
7 masyarakat A 5 A 5 B 4
setempat
Kebijakan
8 A 5 A 5 B 4
pemerintah
9 Populasi industri A 5 A 5 C 3
Biaya tanah dan
11 C 3 C 3 C 3
gedung
Total 41 39 28
Ranking 1 2 3
Pembobotan masing-masing faktor
Faktor-faktor yang
No Bobot Bogor Jaksel Jember
Dinilai
Sikap masyarakat
6 0,05 5 0,25 5 0,25 4 0,2
setempat
Kebijakan
7 0,2 5 1 5 1 4 0,8
pemerintah
Ranking 1 2 3
Metode Perbandingan Biaya
Jenis Biaya Bogor (Rp) Jaksel (Rp) Jember (Rp)
Analisa Biaya Per Unit dengan Kapasitas Produksi = 100.000 unit/ tahun ,
250 gram per pcs
100.000 Variabel
1.800.000.000 1.700.000.000 1.500.000.000
Tetap 2.287.000.000 2.187.000.000 1.987.000.000
Total 4.087.000.000 3.887.000.000 3.487.000.000
200.000 Variabel 3.600.000.000 3.400.000.000 3.000.000.000
Tetap 2.287.000.000 2.187.000.000 1.987.000.000
Total 5.887.000.000 5.587.000.000 4.987.000.000
300.000 Variabel 5.400.000.000 5.100.000.000 4.500.000.000
Tetap 2.287.000.000 2.187.000.000 1.987.000.000
Total 7.687.000.000 7.287.000.000 6.487.000.000
Lokasi 100.000 unit 200.000 unit 300.000 unit
Bogor 3 3 3
Jaksel 2 2 2
Jember 1 1 1
Alasan memilih lokasi di Bogor
• Kedekatan denggan pasar/konsumen potensial
Berdasarkan kualitatif subyektif, Bogor merupakan kota besar dengan
pendapat perkapitanya tinggi, sehingga cocok untuk jangkauan konsumen
menengah ke atas.
• Biaya Investasi
Investasi seperti pengadaan tanah dan pembangunan gedung
secara jangka panjang akan berdampak profit pada Industri.
• Kebijakan Pemerintah
Lokasi di Kota Bogor dekat dengan pusat pemerintahan,
sehingga strategi kerjasama dengan instansi pemerintah akan
mudah terealisasi.
Diagram Alir Proses Pembuatan Coklat
Batangan
Neraca Massa
Biji Kakao
I
Penjelasan
C = 10.000 – B
Bahan masuk 10.000 kg biji kakao = 10.000 – 322,5
(KA = 10%) dan setelah di roasting = 9677,5 kg
kadar air biji kakao ka=7%. D = 15 % x 9677,5 = 1451,6 kg
C= D+E
A = B+C E=C-D
E= 9677,5 – 1451,6 = 8225,9 kg
10.000 = B+C E=F
B = 10.000 – C
C = 10.000 – B • G adalah cocoa massa yang
dihasilkan. Diasumsikan pada
grinding tidak ada yang menepepada
N.M Komponen Air mesin sehingga bahan tidak ada
yang hilang. Sehingga cocoa massa
10.000 x 0,1 = B + 0,07 (10.000 – B) yang dihasilkan sebanyak 8225,9 kg.
1000 = B + 700 - 0,07 B Cocoa massa kemudian digunakan
1000 = 0,93 B + 700 dalam pembuatan Coklat Batangan.
0,93 B = 300
B = 322,5 (32,25%)
Penjelasan
Mixing berat bahan yang ditambahkan :
Proporsi Bahan yang ditambahkan : Cocoa Massa : 8225,9 kg
15
Cocoa Massa (12%) Susu : 𝑥8225,9 = 10282,4 𝑘𝑔
12
51
Susu ( 15% ) Sukrosa : 𝑥8225,9 = 34960 𝑘𝑔
12
21,6
Sukrosa ( 51% ) Butter : 𝑥8225,9 = 14806,62 𝑘𝑔
12
0,1
Butter (21,6%) Vanilin : 𝑥8225,9 = 68,5 𝑘𝑔
12
Vanilin (0,1%)
1. Proses Roasting
10.000 kg
x 10.000 x 1 unit = 10.000 Kg
10.000 jam
2. Proses Winnowing
10.000 kg
x 10.000 x 1 unit = 10.333,24 Kg
9677,5 jam
3. Proses Grinding
10.000 kg
x 10.000 x 1unit = 12.156,72 Kg
8240,5 jam
4. Proses Mixing
10.000 kg
x 6.000 x 3 unit = 2.633,75 Kg
68.343,42 jam
KAPASITAS PRODUKSI
Berdasarkan Bahan Awal
5. Proses Refining
10.000 6.000 kg
x x 3 unit = 438,9 Kg
68.343,42 6 jam
6. Proses Conching
10.000 6.000 kg
x x 3 unit = 656,46 Kg
68.549,42 4 jam
7. Proses Pencetakan
10.000 kg
x 6000 x 3 unit = 2.625,8 Kg
68.549,42 jam
1. Proses Roasting
68.549,42 kg
x 10.000 x 1 unit = 68.549,42 Kg
10.000 jam
2. Proses Winnowing
68.549,42 kg
x 10.000 x 1 unit = 70.833,4 Kg
9677,5 jam
3. Proses Grinding
68.549,42 kg
x 10.000 x 1 unit = 83.333,15 Kg
8240,5 jam
4. Proses Mixing
68.549,42 kg
x 6.000 x 3 unit = 18.054,15 Kg
68.549,42 jam
KAPASITAS PRODUKSI
Berdasarkan Bahan Akhir
5. Proses Refining
68.549,42 6.000 kg
x x 3 unit = 3.009,02 Kg
15.062,12 6 jam
6. Proses Conching
68.549,42 6.000 kg
x x 3 unit = 4.500 Kg
68.549,42 4 jam
7. Proses Pencetakan
68.549,42 kg
x 6000 x 3 unit = 18.000 Kg
68.549,42 jam