Introduction
Osteoporosis adalah sebuah kelainan tulang yang diasosiasikan
dengan pengurangan kekuatan tulang yang meningkatkan risiko
terjadinya fracture.
Skeletal risk factor dibedakan menjadi : BMD, bone turnover, trabecular architecture,
bone size dan skeletal geometry
Non Skeletal risk Factor : Postural Instability dan propensity for failing.
Sebuah Case Control melaporkan bahwa laki laki dengan distal forearm, symptomatic
vertebral dan hip fracture memiliki BMD yang lebih rendah. BMD pada dewasa
dipengaruhi oleh mass bone peak pada waktu anak anak dan remaja pada subsquent
rate of bone loss.
SHBG lebih besar pada laki laki dengan fractur vertebra dan osteoporosis
dibanding populasi normal.
Laki laki dengan Ca Prostat yang mendapat terapi ADT lebih cenderung
mengalami fractur dibandingkan yang tidak mendapat.
Pada sebuah study dikatakan laki laki dengan hipogand memiliki body
fat yang lebih tinggi dan BMD spine yang lebih rendah daripada
eugonad. Penggunaan testosteron enanthanate IM meningkatkan massa
otot sebesar 17 %, spine BMD 5% dan trabecular BMD 14% dan terjadi
penurunan body fat 13 % selama 18 bulan. Testosteron terapi juga
mereduksi terjadinya bone turnover pada pasien.
Prevention of Androgen Deprivation
Therapy Induced Bone Loss
Hanya sedikit penelitian tentang terapi untuk mengatasi bone loss yang diperantarai
oleh androgen deprivation terapi pada laki laki dengan Ca Prostat
Tidak terdapat data yang mendukung terjadinya bone recovery setelah pengehntian
androgen deprivation terapi.
Hanya Biphosponat oral jenis alendronat yang pernah dilaporkan meningkatkan BMD
pada laki laki eugonadal dan hipogonadal dengan osteoporosis.
Testosteron dan Oestradiol sangat penting untuk Sekeletal Health dan Sex Steroid
memiliki efek secara langsung maupun tidak langsung terhadap sel tulang dan
metabolisme tulang.