Walaupun nyeri itu sendiri tidaklah fatal namun sangat mempengaruhi kualitas hidup pasien,
keluarga mampun lingkungan social.
Terbukti bahwa nyeri yang persisten dan berulang akan memperburuk status sosial dan
ekonomi pasien.
Beberapa laporan menyebutkan hubungan antara nyeri dan depresi. Prevalency depresi
berkisar antara 1,5 % sampai 100 % pada pasien dengan nyeri kronis.
Pada laporan ini, hubungan antara nyeri dan depresi diperiksa dengan menggunakan Odds
Ratio setelah melakukan kontrol terhadap umur, jenis kelamin dan faktor sociodemografik.
Tujuan dari Penelitian ini untuk mengetahui hubugan antara karakteristik nyeri dan dan
depresi pada populasi elderly khusunya di Korea Selatan
Metode
Data yang digunakan bersal dari Korean Labor Institute dan Korea Employement Institue
Information Service
Sampe berjumlah 10.254 yang dipilih secara random dengan usia diatas 45 tahun.
Kriteria Inklusi pada pasien dibawah 75 tahun (n 5617 dari total sampel 7486) Partisipan yang
didiagnosa dengan kanker, artritis atau rematik selama 6 tahun terakir di ekslusi (n = 1316).
Partisipan yang menderita nyeri dikarenakan kecelakaan mobil atau jatuh juga di ekslusi (n =
71)
Btasan umur yang dipakai adalah young old (65-74 tahun), Middle old
(75-84) dan oldest old ( lebih dari 85 tahun). Dan menunjukkan
bahwa kondisi umum pasien berumur lebih dari 75 tahun lebih rentan
dan memiliki masalah fisik yang lebih serius dan mental debilitation.
Oleh karena itu, pada penelitian ini kami memasukkan populasi young
old untuk meminimalisasi efek dari unhealthy mental condition yang
dikarenakan usia.
Secara keseluruhan sebanyak 4320 peserta ( 2164 laki laki dan 2066
perempuan) berpartisipasi pada penelitian ini.
Assesment Depresi
Depresi simptomatik diasses menggunakan 10 item Center untuk
Epidemiologik Studies Depresion (CES-d10) Scale. CES-D10 adalah alat
skrining untuk mengases gejala depresi pada rentang minggu terakir.
Total skor dari semua item semakin besar menunjukkan mental distress yang
semakin besar.
Nilai cut off untuk moderate severe dan severe depresion adalah nilai 12.
Charasteristic Pain
Pertanyaan yang digunakan :
Pada lokasi mana saat ini ada
Survey menggunakan merasakan nyeri? Tolong dicek
pertanyaan terbuka tentang apakah terdapat nyeri pada
lokasi dari nyeri dan severitas daerah : kepala, bahu,
nyeri. pergelangan tangan, wrist, jari
tangan, dada, abdomen, hip, leg,
lutut dan tumit.
Prevalensi dari depresi simtomatis dan depresi diagnostik adalah 12,2 % dan 3,1 %.
Kejadian depresi lebih tinggi pada partisipan dengan low socioeconomic status ( low
education dan low income) dan pada responden yang tinggal sendiri dan memiliki
penyakit kronis.
Sedangkan pada diagnostik depresi hasilnya none = 1,7%, mild =2,9% moderate = 4,6%,
severe = 15,8% dengan hasil signifikan p <0,0001
Discussion
Nyeri dan Depresi adalah hal yang paling sering pada lansia di outklinik.
Manusia dengan nyeri yang lokasinya single atau multisite secara signifikan akan memiliki gejala atau
terdiagnosa depresi dibandingkan dengan yang tidak memiliki nyeri.
Sedangkan pasien yang dengan gejala atau terdiagnosa depresi juga akan meningkatkan severity dari
nyeri itu sendiri.
Konsultasi dengan dokter spesialis pada pasien dengan masalah psikologikal sangat
direkomendasikan, terutama pada pasien dengan nyeri multisite dan severe pain.
Ada beberapa teori yang mendukung hubungan antara nyeri dan depresi. Teori yang paling sering
adalah nyeri dan depresi berbagi jalur yang sama di central nervous system.. Perpipheral nocicpetive
message yang ditransmisikan dan noxious stimuli mengaktivasi pathway yang sama pada depresi
yaitu serotonin dan norepineprine berperan sebagai key modulator pada pain dan depresi.
Walaupun penelitian ini sudah mempertimbangkan banyak
faktor perancu tetapi masi terdapat kekurangan yaitu,
penelitian ini menggunakan cross sectional design dimana
hubungan antara karakteristik nyeri dan masalah psiologikal
masi belum dapat dijelaskan dengan jelas.