Kulit kepala
Otak
Tulang kepala
Perubahan respon ( bingung )
Gangg nafas
Sakit kepala
Mual & muntah –proyektil
Gangguan penglihatan
Pupil tidak simetris
Perubahan tanda vital
Luka ( perubahan antomis tempat trauma)
Darah / cairan keluar dari hidung dan telinga
Memar dibelakang telinga ( battle sign)
Memar di sekeliling mata ( racoon’ Eyes)
Kehilangan kesadaran
Postur abnormal
Kerusakan jaringan otak :
Gegar otak
Cidera otak ringan dengan karakteristik :
1. disfungsi neurologis sementara,
2. hilang kesadaran < 5 menit atau tidak ada.
3. disorientasi dan bingung hanya beberapa
saat.
4. Sakit kepala, pusing, sulit konsentrasi, mual
muntah. Sering terjadi sindrom post
trauma.
1. perdarahan kapiler otak dan dapat
terjadi edema cerebral 2 – 3 hari post
trauma dapat meningkatkan tekanan
intra kranial.
2. Kontosio dapat berupa Coup atau
countracoup.
3. Defisit neurologis tergantung dari
luasnya cidera
Hematoma epidural
Perdarahan yang terjadi di ruang epidural yaitu ruang antara tulang cranial
dengan lapisan duramater. Perdarahan ini terjadi karena robekan arteri
meningeal media atau meningeal frontal. Secara klinis terjadi hilang kesadaran
dg diikuti periode luccid, kesadaran menurun sampai coma.
Hematoma sub dural
Perdarahan terjadi di ruang subdural yang terjadi karena robekan vena.
SDH akut, terjadi 24 – 48 jam dga gejala sekait kepala, ngantuk,
bingung,
dilatasi pupil & Fixed pupil ipsilateral.
SDH sub akut terjadi 2 hari – 2 minggu dengan gejala seperti pada
keadaan akut.
SDH Kronik terjadi gejala lebih dari 2 minggu.
Hematoma intracerebral
Perdarahan terjadi di parenchym otak, seringkali terjadi berkaitan
dengan rotasi, berkembang secara cepat menjadi coma, dilatasi
pupil ipsilateral
No kategory kreteria