Anda di halaman 1dari 31

- Oleh -

Kelompok 1
 Penyakit infeksi (infectious disease), yang juga dikenal sebagai
communicable disease atau transmissible disease adalah penyakit yang
nyata secara klinik (yaitu, tanda-tanda dan/atau gejala-gejala medis
karakteristik penyakit) yang terjadi akibat dari infeksi, keberadan dan
pertumbuhan agen biologik patogenik pada organisme host individu
Menurut Sri Rezeki (2008) Infeksi dibagi menjadi 3 :
 Infeksi pada hospes sehat dan normal
 Infeksi dengan cara mikroorganisme memasuki tubuh hospes sehat melalui
gigitan atropoda
 Infeksi dengan syarat harus terjadi kerusakan dahulu dan menurunnya
pertahanan tubuh
 Menurut Warren (2014) berdasarkan waktu infeksi dibagi menjadi infeksi
akut dan kronis :

 Infeksi akut
Infeksi akut merupakan infeksi yang berlangsung dalam jangka waktu
cepat namun dapat juga berakibat fatal. Akibat dari infeksi akut adalah :
 Sembuh tanpa kerusakan (Sembuh total)
 Sembuh dengan kerusakan/cacat, misalnya : polio
 Berlanjut kepada infeksi kronis
 Kematian
 Infeksi Kronis
Infeksi kronis merupakan infeksi yang berkepanjangan sehingga ada
resiko gejala penyakit muncul kembali. Contoh dari infeksi kronis adalah :
 Silent subclinical infection seumur hidup, contoh : cytomegalovirus( CMV)
 Periode diam yang cukup lama sebelum munculnya penyakit, contoh : HIV
 Reaktivasi yang menyebabkan infeksi akut, contoh : shingles
 Penyakit kronis yang berulang (kambuh), contoh : HBV, HCV
 Kanker contoh : HTLV-1, HPV, HBV, HCV, HHV
Bakteri

ETIOLOGI
Virus

Jamur

Parasit
 Bakteri merupakan organisme yang memilki satu sel.
Salah satu cara bakteri untuk menginfeksi tubuh
adalah dengan mengeluarkan toksin (racun) yand dapat
merusak jaringan tubuh.
 Terdapat empat kelompok bakteri berdasarkan
bentuknya:
 Bacilli,
 Cocci,
 Spirochaetes, dan
 Vibrio.
 Virus berukuran lebih kecil dari bakteri dan
membutuhkan host, seperti orang, tanaman, atau
hewan, untuk bermultiplikasi.
 Bentuk-bentuk virus tersebut antara lain:
 Icosahedral
 Helical
 Enveloped
 Kompleks
 Jamur merupakan organisme primitif yang dapat
hidup di udara, tanah, tanaman, atau di dalam
air.
 Parasit merupakan mikroorganisme yang
membutuhkan organisme atau host lainnya untuk
bertahan. Beberapa parasit tidak mempengaruhi
host yang ia tinggali, sedangkan beberapa lainnya
mengalami pertumbuhan, reproduksi, dan bahkan
mengelurkan toksin (racun).
 Infeksi parasite disebabkan oleh 3 mikroorganisme
:
 Protozoa
 Helminth
 Ektoparasit
 Gejala dari infeksi bervariasi, bahkan ada sebuah kondisi dimana infeksi
tersebut tidak menimbulkan gejala dan sub klinis.
 Gejala paling umum dirasakan oleh orang yang terkena infeksi adalah Rubor
atau kemerahan, Kalor atau peningkatan suhu tubuh (demam) , Dolor atau
nyeri, Tumor atau pembengkakan, Functio Laesa atau gangguan fungsi
 Namun pada infeksi juga dibedakan dari beberapa penyebabnya
Gejala yang ditimbulkan oleh infeksi bakteri bervariasi tergantung bagian
tubuh mana yang diinfeksi. Namun, gejala paling umum adalah demam.

Respon imun tubuh :

Bakteri Bakteri
ekstraseluler intraseluler

Respon
imun
alami dan
speisfik
 Gejala yang ditimbulkan oleh infeksi tergantung dari tipe virus, bagian tubuh
yang terinfeksi, usia dan riwayat penyakit pasien, dan faktor lainnya. Gejala
yang biasanya ditimbulkan antara lain gejala seperti flu (demam, mudah
lelah, nyeri tenggorokan, nyeri kepala, batuk, pegal-pegal, dan sebagainya),
gangguan pencernaan (diare, mual, muntah, dsb), rash (kemerahan di kulit),
bersin-bersin, malaise, hidung berair dan tersumbat, pembesaran kelanjar
getah bening (KGB), pembengkakan tonsil, atau bahkan turunnya berat
badan.

Respon imun
alami
Infeksi Virus
Respon imun
spesifik
 Kebanyakan jamur menginfeksi kulit, meskipun terdapat bagian tubuh lain
yang dapat terinfeksi seperti paru-paru dan otak. Gejala infeksi kulit yang
disebabkan oleh jamur antara lain gatal, kemerahan, kadang terdapat rasa
terbakar, kulit bersisik, dan sebagainya. Gejala lainnya tergantung dari
tempat yang terinfeksi.
 Kebanyakan dari infeksi parasit menyebabkan gejala pencernaan. Gejala
spesifik berdasarkan jenis infeksinya antara lain:
 Malaria
 Trichomoniasis
 Giardiasis
 Toksoplasmosis
Kulit, saluran
cerna, saluran Menempel dan
Respon imun
Mikroorganisme pernafasan, melakukan
tubuh
saluran penetrasi
urogenital
 Rubor

 Kalor

 Dolor

 Tumor

 Functio Laesa
 Kemerahan atau rubor biasanya merupakan hal pertama yang terlihat pada
saat mengalami peradangan. Ketika reaksi peradangan mulai timbul maka
arteri yang mensuplai darah ke daerah tersebut melebar, oleh karena itu
darah mengalir lebih banyak ke dalam mikrosirkulasi lokal
 Panas merupakan reaksi pada permukaan tubuh yakni kulit yang terjadi
bersamaan dengan kemerahan akibat peradangan. Daerah peradangan pada
kulit menjadi lebih panas dari sekelilingnya, hal ini terjadi karena darah dengan
suhu 37oC lebih banyak disalurkan ke permukaan daerah yang terkena radang
lebih banyak dibandingkan ke daerah normal.

Disebabkan :
 Pirogen eksogen
 Pirogen microbial
 Bakteri
 Virus
 Jamur
 Parasit
 Fagositosis

 Steroid

 Sistem monosit – makrofag

 Interleukin
 Rasa sakit atau dolor dari reaksi peradangan dihasilkan dengan berbagai
mekanisme. Perubahan pH lokal atau konsentrasi ion-ion tertentu dapat
merangsang ujung-ujung saraf untuk mengeluarkan zat kimia tertentu
misalnya mediator histamin atau mediator lainnya yang menyebabkan
pembengkakan dan peradangan pada jaringan sehingga mengakibatkan
peningkatan tekanan lokal dapat menimbulkan rasa sakit
 Hal ini terjadi akibat peningkatan permeabilitas dinding kapiler serta adanya
penyaluran cairan dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan yang cedera.
 Functio laesa adalah reaksi peradangan yang ditandai dengan nyeri disertai
adanya sirkulasi yang abnormal akibat penumpukan dan aliran darah yang
meningkat sehingga menghasilkan lingkungan kimiawi lokal yang abnormal
dan menjadikan jaringan yang terinflamasi tersebut tidak berfungsi normal.
Respons peradangan dapat
disebabkan oleh dua
mekanisme yang berbeda.
 kiri: Bakteri piogenik
(mis., Staphylococcus
aureus) menyebabkan
peradangan melalui
mekanisme antibodi dan
komplemen-dimediasi.
 Kanan: Bakteri
intraseluler (mis.,
Mycobacterium
tuberculosis)
menyebabkan peradangan
melalui mekanisme
dimediasi sel.
Host
(pejamu)

Lingkungan Agent
Penyakit infeksi (infectious disease), yang juga dikenal sebagai
communicable disease atau transmissible disease adalah penyakit yang
nyata secara klinik (yaitu, tanda-tanda dan/atau gejala-gejala medis
karakteristik penyakit) yang terjadi akibat dari infeksi, keberadan dan
pertumbuhan agen biologik patogenik pada organisme host individu. Patogen
penginfeksi meliputi virus, bakteri, jamur, protozoa, parasit multi- seluler
dan protein yang menyimpang yang dikenal sebagai prion.
Penularan patogen terjadi dengan berbagai cara yang meliputi
kontak fisik, makanan yang terkontaminasi, cairan tubuh, benda, inhalasi
yang ada di udara atau melalui organisma vektor. Penyakit infeksi yang
sangat infektif ada kalanya disebut menular dan dapat dengan mudah
ditularkan melalui kontak dengan orang yang sakit.

Anda mungkin juga menyukai