Anda di halaman 1dari 31

Case Report Session

HIFEMA
TRAUMATIKA

Oleh:
Yuni Asri Widyastuti, S. Ked
13 10070100 101
Preseptor:
dr. Romi Yusardi, Sp. M
Anatomi
Defenisi

Hifema merupakan keadaan


dimana terdapat darah di dalam bilik
mata depan atau camera oculi anterior
yang dapat terjadi akibat trauma atau
perdarahan spontan yang merobek
pembuluh darah iris atau badan siliar.
Etiologi

• Trauma mata
• Pasca bedah mata
• Inflamasi Berat Pada iris

• Perdarahan Spontan pada mata (Rubeo iridis)


• Keganasan pada mata ( retinoblastoma, juvenille
xantogranuloma,iris melanoma)
• Kelainan darah, kelainan pembuluh darah
(anemia sickle cell, hemofilia)
Patofisiologi
Trauma tumpul

Robekan
jaringan iris dan
badan siliar

Perdarahan di
dalam COA/Hifema

Akumulasi darah
Klasifikasi
Berdasarkan penyebabnya hifema dibagi menjadi :

Hifema traumatika

Hifema iatrogenik

Hifema spontan
Klasifikasi
Klasifikasi

A. Hifema grade I, B. Hifema grade II, C.


Hifema grade III, dan D. Hifema grade IV
Klasifikasi
Berdasarkan waktu terjadinya, hifema
dibagi atas 2 yaitu:

Hifema primer

Hifema sekunder
Diagnosis
Hasil anamnesis
Keluhan
• Nyeri pada mata
• Silau/fotofobia
• Pandangan terganggu
• Bila pasien duduk, hifema akan terlihat terkumpul di
bagian bawah COA
• Tanyakan adanya penyakit lain yang menyertai ( kelainan
darah, DM)
Pemeriksaan fisik
1. Visus umumnya turun
2. Tampak darah dibilik mata depan, darah
dapat tertampung dibagian inferior
bilikmata depan atau dapat memenuhi
seluruh bilik mata depan
3. Perhatikan apakah ada trauma pada
mata yang lain
4. Biasanya ditemukan iridoplegi dan
iridodialisis
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pengukuran tonografi
 Pemeriksaan menggunakan slit lamp
digunakan untuk menilai jumlah akumulasi
darah, memastikan tidak ada darah yang
mengeras (clot), dan penyerapan darah tetap
lancar.
 Pemeriksaan funduskopi dilakukan untuk
melihat apakah terdapat edema pada retina.
Penatalaksanaan

Perawatan Konservatif
1. Tirah baring (bed rest total)
2. Elevasi kepala 300- 45(posisi semi
fowler)
3. Pelindung mata (protective shield)
4. Pemakaian obat-obatan
• Analgesik yang tidak mengandung
NSAID
• Koagulansia untuk menekan atau
menghentikan perdarahan. Obat-obatan
yang dapat diberikan misalnya Anaroxil,
Coagulen, Transamin, vitamin K, dan
vitamin C

• Midriatika Miotika

• Ocular Hypotensive Drug


Perawatan Operatif
1. Parasentesis
2. Evakuasi viskoelastik
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
• Nama : Tn. A
• Umur : 15 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-Laki
• Pekerjaan : Pelajar
• Tempat tinggal : Bukittinggi
• Tanggal masuk RS : 3 November 2017
• Tanggal pemeriksaan: 3 November 2017
Keluhan Utama:
Mata kiri kabur.

Riwayat Penyakit Sekarang


• Mata kiri pasien kabur sejak 3 jam sebelum
masuk rumah sakit. Awalnya pasien terkena
lemparan kertas dari temannya, dan mengenai
kelopak mata. Pasien merasakan perih dan
bengkak, lalu pasien membersihkan mata
kirinya dengan air mineral. Setelah dibersihkan
penglihatan pasien mulai kabur.
• Pasien juga mengeluhkan mata kirinya bengkak,
sakit ketika membuka mata, mata merah dan
mata berair.
Riwayat Penyakit Dahulu:
• DM disangkal
• HT disangkal
• Penyakit kelainan darah disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga:


• Tidak ada kelurga yang mempunyai
riwayat penyakit yang sama dengan pasien
• DM disangkal
• HT disangkal
Status Generalisata:
• Keadaan umum : sedang
• Keadaan sakit : sakit sedang
• Kesadaran : compos mentis cooperatif
• Tekanan Darah : 110/70 mmHg
• Nadi : 89 x/menit, reguler
• Pernafasan : 18 x/menit
• Suhu : 36,0oC
Gambaran Hifema
• Status Oftalmologicus

OD OS
Visus
- Non Corrected 20/20 1/300
- Cum Corrected
Pin Hole Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Refleks Fundus Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Silia/supersilia
 Madarosis - -
 Trikhiasis - -
 Krusta/suama - -
 Distihkiasis - -
Palpebra inferior
 Hordeolum - -
 Kalazion - -
 Abses - -
 Tumor - -
 Edema - -
 Blefaritis - -
 Enteropion - -
 Ekteropion - -
 Nevus - -
 Meibomitis - -
Apparatus lakrimalis
 Hiperlakrimasi - +
 Obstruksi - -
 Epifora - -
 Dakristenosis - -
Konjungtiva tarsalis
 Folikel - -
 Papil - -
 Lithiasis - -
 Hiperemis - -
 Sikatrik - -
 Membran - -
 Pseudomembran - -
Konjungtiva bulbi
 Injeksi konjungtiva - +
 Injeksi silia - -
 Kemosis - -
 Perdarahan subkonjungtiva - -

Sklera
 Warna Putih Putih

Kornea
 Infiltrat - -
 Sikatrik - -
 Ulkus - -
 Edema - -
 Neovaskularisasi - -
 Arkus kornea - -
Kamera okuli anterior
 Kedalaman Normal Normal
 Flare (-) (-)
 Hipopion (-) (-)
 Hifema (-) (+)
 Pigmen (-) (-)
Iris
 Warna Coklat Coklat
 Rugae (+) (+)
 Atrofi iris (-) (-)
 Coloboma (-) (-)
 Sinekia (-) (-)
Pupil
 Bentuk Bulat Bulat
 Refleks pupil langung (+) (+)
 Refleks pupil tidak langsung (+) (+)
Lensa
 Bening/keruh jernih jernih
 Kelainan letak (-) (-)
Korpus vitreus TAK TAK
Funduskopi TAK TAK
- Media
- Papil N. Optikus
Warna, Batas, Cup/Disk

- Pembuluh darah
Aa : Vv

- Retina Perifer
Perdarahan, Eksudat, Pigmentasi,
Sikatrik

- Makula
Reflek
Tekanan bulbus okuli Normal Normal
Gerakan bulbus okuli Bebas kesegala arah Bebas kesegala arah
Posisi bulbus okuli Sentral Sentral
Kesimpulan
Hifema merupakan keadaan dimana
terdapat darah di dalam bilik mata depan,
yaitu daerah di antara kornea dan iris,
yang dapat terjadi akibat trauma tumpul
yang merobek pembuluh darah iris atau
badan siliar dan bercampur dengan
humor aqueus yang jernih.
Penatalaksanaan hifema pada
prinsipnya dibagi dalam 2 golongan besar yaitu
perawatan dengan cara konservatif/tanpa
operasi, dan perawatan yang disertai dengan
tindakan operasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai