MEMPENGARUHI PERBEDAAN ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN PADA PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI
Amelia Fitri 1311211063
Ranti Ayef Eka Putri 1311211064 Gender peran yang di konstruksikan oleh masyarakat karena seseorang tersebut sebagai perempuan atau laki-laki WHO (1998) : peran dan tanggung jawab
perempuan dan laki-laki yang ditentukan secara
sosial. Badan Pemberdayaan Masyarakat (2003) :
perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam
peran, fungsi, hak, tanggungjawab, dan perilaku yang dibentuk oleh tata nilai sosial, budaya dan adat istiadat. Analisis Gender
suatu metode atau alat untuk mendeteksi kesenjangan
atau disparitas gender melalui penyediaan data dan fakta serta informasi tentang gender yaitu data yang terpilah antara laki-laki dan perempuan dalam aspek akses, peran, kontrol dan manfaat. Dengan demikian analisis gender adalah proses menganalisis data dan informasi secara sistematis tentang laki-laki dan perempuan untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan kedudukan, fungsi, peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi. Tujuan dari analisis gender ini adalah untuk menyusun kebijakan program dan kegiatan pembangunan dengan memperhitungkan situasi dan kondisikan kebutuhan kebutuhan gender atau dikatakan sebagai perencanaanpembangunan yang berwawasan gender atauygpeka gender. Gender dalam Pengendalian Infeksi Menular Seksual 1. Kesenjangan Gender dalam Kasus IMS Disebabkan: Dominasi suami sebagai pihak yang dianggap lebih
tinggi nilainya pada sebagian masyarakat
Pengetahuan suami dan istri tentang IMS dan perilaku seksual sehat masih terbatas Masih adanya kecenderungan pada beberapa
kelompok masyarakat atau budaya yang
‘membolehkan’laki-laki melakukan semua hal yang diinginkan termasuk perilaku seksual tidak sehat. 2. Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Pengendalian IMS Keseimbangan pengetahuan, pemahaman, pengertian, kesadaran, sampai pengambilan keputusan antara suami dan istri menjadi titik tolak dari upaya pengendalian IMS sekaligus memperkecil kesenjangan dan mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam keluarga. Morbiditas dan Mortalitas Morbiditas merupakan derajat sakit yang biasanya dinyatakan dalam angka prevalensi atau insidensi yang umum. Angka kesakitan merupakan indikator penting dalam rangka penilaian dan perencanaan program untuk menurunkan kesakitan dan kematian di suatu wilayah. Mortalitas adalah kejadian kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun sebab lainnya. Mortalitas yang disajikan pada bab ini yaitu angka kematian neonatal, angka kematian bayi, dan angka kematian balita serta kematian yang disebabkan oleh penyakit dan bencana. Status Kesehatan
Suatu keadaan kedudukan orang dalam tingkatan
sehat atau sakit. Meningkatnya Status Kesehatan ditinjau dari faktor sosial adalah sejalan dengan meningkatnya derajat pendidikan pengetahuan dan tekhnologi. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka makin semakin tinggi tingkat status kesehatan seseorang. Determinan yang Mempengaruhi Status Kesehatan Dalam konsep Blum ada 4 faktor determinan: 1. Perilaku masyarakat Perilaku masyarakat dalam menjaga kesehatan sangat memegang peranan penting dikarenakan budaya hidup bersih dan sehat harus dapat dimunculkan dari dalam diri masyarakat untuk menjaga kesehatannya. 2. Lingkungan Berbicara mengenai lingkungan sering kali kita meninjau dari kondisi fisik. Lingkungan yang memiliki kondisi sanitasi buruk dapat menjadi sumber berkembangnya penyakit. 3. Pelayanan kesehatan Kondisi pelayanan kesehatan juga menunjang derajat kesehatan masyarakat.Pelayanan kesehatan yang berkualitas sangatlah dibutuhkan.Masyarakat membutuhkan posyandu, puskesmas, rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya untuk membantu dalam mendapatkan pengobatan dan perawatan kesehatan. 4. Genetik meningkatkan kualitas generasi muda kita agar mereka mampu berkompetisi dan memiliki kreatifitas tinggi dalam membangun bangsanya. Prevalensi HIV/AIDS
HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain. Sampai dengan tahun 2005 kasus baru HIV positif sebesar 859 kasus kemudian meningkat menjadi 21.511 kasus pada tahun 2012. Pemetaan epidemi HIV di Indonesia dibagi menjadi lima kategori, yaitu 440 kasus. Gambar 3.21 berikut ini memperlihatkan distribusi HIV di Indonesia. di Indonesia memiliki kasus HIV > 440, sebanyak 8 provinsi (24,2%) dengan kasus HIV < 90 kasus, sebanyak 7 provinsi (21,2%) dengan kasus HIV 206-323. Provinsi dengan jumlah HIV tertinggi yaitu DKI Jakarta, Papua, dan Jawa Timur. Sedangkan estimasi jumlah ODHA dewasa tahun 2012 sebesar 591.823. Morbiditas dan Mortalitas HIV/AIDS
Angka kematian (Case Fatality Rate) akibat AIDS
pada periode 2000-2012 secara umum cenderung menurun seperti Gambar 3.27 berikut ini. Pada tahun 2012 CFR AIDS di Indonesia sebesar 3,17%. Pola penularan HIV berdasarkan jenis kelamin memiliki pola yang hampir sama dalam 7 tahun terakhir yaitu lebih banyak terjadi pada kelompok laki-laki dibanding perempuan. Dapat dilihat data yang ada, terlihat bahwa kelompok laki-laki lebih banyak menderita HIV/AIDS. Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan pada Wanita 1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan Perempuan Kemiskinan
Kedudukan perempuan dalam keluarga dan
masyarakat Tingkat pendidikan perempuan yang belum merata dan masih rendah Akses ke fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan Kualitas pelayanan kesehatan reproduksi yang kurang memadai 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi siklus kesehatan wanita secara umum Faktor genetik
Merupakan modal utama atau dasar faktor bawaan
yang normal, contoh: jenis kelamin, suku, bangsa Faktor lingkungan
Komponen biologis, misalnya organ tubuh, gizi,
perawatan, kebersihan lingkungan, pendidikan, sosial budaya, tradisi, agama, adat, ekonomi, politik Faktor perilaku Keadaan perilaku akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. perilaku yang tertanam pada masa anak akan terbawa dalam kehidupan selanjutnya.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi siklus kesehatan
wanita dari konsepsi sampai usia lanjut Konsepsi