Anda di halaman 1dari 32

Laporan Kasus

Fraktur Tertutup Os. Femur Sinistra 1/3


Distal Transverse
Fraktur terbuka Os. Tibia Dextra 1/3
Medial Tranverse
Oleh :
Indah Wardani
30101306966

Pembimbing:
dr. Alfian, Sp.OT
BAGIAN ILMU BEDAH
RUMAH SAKIT Dr. Soedjati Soemardiardjo
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UNISSULA
2017
Tulang berfungsi untuk :
1. Melindungi struktur vital
2. Menopang tubuh
3. Mendasari gerak secara
mekanis
4. Membentuk sel darah
(sumsum tulang merah adalah
tempat dibentuknya sel darah
merah, beberapa limfosit, sel
darah putih granulosit, dan
trombosit)
5.Menyimpan berbagai mineral
(kalsium, fosfor, dan
magnesium).
Gambar 3. Tampakan klinis dan radiologi tulang panjang
Os Tibia
Os tibia adalah sebuah os longum,
mempunyai corpus, ujung proximal
dan ujung distal, berada di sisi
medial dan anterior dari crus. Pada
posisi berdiri, tibia meneruskan gaya
berat badan menuju ke pedis.
Os Fibula
Os fibula terletak di bagian lateral
crus, sejajar dengan tibia, hampir
sepanjang dengan tibia. Di bagian
proksimal membentuk persendian
dengan tibia dan di bagian distal
dengan os talus. Fibula terdiri dari
corpus, ujung proksimalis, dan ujung
distal.4,5
ANATOMI DAN FISIOLOGI FEMUR

Os femur terdiri atas Caput Corpus dan collum


dengan ujung distal dan proksimal. Tulang ini
bersendi dengan acetabulum dalam struktur
persendian panggul dan bersendi dengan
tulang tibia pada sendi lutut. Os femur atau
Tulang paha atau tungkai atas merupakan
tulang terpanjang dan terbesar pada tubuh
yang termasuk seperempat bagian dari
panjang tubuh. Tulang paha terdiri dari 3
bagian, yaitu epiphysis proximalis, diaphysis,
dan epiphysis distalis.
Definisi Fraktur
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya
kontinuitas jaringan tulang dan/atau tulang
rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa
yang bisa menjadi komplit atau inkomplit
KLASIFIKASI FRAKTUR
Fraktur Inkomplit
Fraktur inkomplit adalah patahnya tulang hanya
pada satu sisi saja (terjadi kerusakan cortex
pada satu sisi tulang). Terdapat dua tipe fraktur
inkomplit yaitu fraktur greenstick dan fraktur
torus
Fraktur torus adalah Fraktur ini terjadi apabila
adalah cedera kompresi satu sisi tulang patah dan
pada tulang anak-anak. pada sisi lain bengkok atau
Tulang elastis tidak terjadi melengkung, tulang
fraktur tapi tulang tersebut melengkung disebabkan oleh
membengkok. konsistensinya yang elastik.
Fraktur Komplit
Fraktur komplit adalah patah pada seluruh garis tengah
tulang, luas dan melintang
Berdasarkan arah fraktur tulang (Direction of the break)
Berdasarkan jumlah fragment (The degree of the
damage done to the bone)

Fraktur Kominutif
Fraktur komunitif adalah serpihan-
serpihan atau terputusnya keutuhan
Fraktur segmental jaringan dengan lebih dari dua fragment
tulang.
Fraktur Multipel
Fraktur multipel adalah fraktur tulang yang
terjadi pada beberapa bagian tulang yang
berlainan
Berdasarkan hubungan dengan dunia luar
Fraktur tertutup (Closed Fracture) bila tidak terdapat
hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar. Fraktur
tanpa adanya komplikasi, kulit masih utuh, tulang tidak
menonjol melalui kulit
Fraktur terbuka (open/ compound fracture) bila terdapat
hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar karena
adanya perlukaan di kulit. Fraktur terbuka dibagi menjadi tiga
derajat (menurut R.Gustillo), yaitu
Derajat I:
Luka <1 cm
Kerusakan jaringan lunak sedikit,
relatif tanda luka remuk
Fraktur sederhana, transversal, oblik Derajat II:
atau komunitif ringan Laserasi >1 cm
Kontaminasi minimal Kerusakan jaringan lunak,
tidak luas, flap/avulse
Derajat III: Fraktur komunitif sedang
Terjadi kerusakan jaringan lunak Kontaminasi sedang
yang luas, meliputi struktur kulit,
otot, dan neurovaskuler serta
kontaminasi derajat tinggi
PENYEMBUHAN FRAKTUR
KOMPLIKASI
Komplikasi pada fraktur yang dapat dilihat pada foto roentgen,
ialah:15
1. Osteomielitis: terutama pada fraktur terbuka

2. Nekrosis avaskular: hilangnya/terputusnya suplai darah pada


suatu bagian tulang sehingga menyebabkan kematian tulang
tersebut.
Non-union: biasanya karena imobilisasi tidak sempurna. Juga
bila ada interposisi jaringan di antara fragmen-fragmen
tulang. Radiologis terlihat adanya sklerosis pada ujung-ujung
fragmen sekitar fraktur dan garis patah menetap.
Pembentukan kalus dapat terjadi sekitar fraktur, tetapi garis
patah menetap.
Delayed union, umumnya terjadi pada: 15
Orang-orang tua karena aktivitas oteoblas menurun
Distraksi fragmen-fragmen tulang karena reposisi kurang baik,
misalnya traksi terlalu kuat atau fiksasi internal kurang baik
Defisiensi vitamin C dan D
Fraktur patologik
Adanya infeksi
Mal-union: disebabkan oleh reposisi fraktur yang kurang
baik, timbul deformitas tulang.
*
*Nama : Tn. Y
*Umur : 28 th 2 bln 18 hr
*Jeniskelamin : Laki-laki
*Pekerjaan : Swasta
*Alamat : Pojok Tawangharjo
*No. RM : 00441731
*TanggalMasuk RS : 10/08/2017
*
Bengkak dan nyeri pada paha kiri dan tidak bisa
digerakkan. Tungkai bawah kanan terasa nyeri dan
terdapat luka terbuka. Pasien juga mengeluh sakit
dibagian dadanya.
*
Pasien post KLL sekitar pukul 13.00, posisi jatuh pasien adalah
motor terpeleset oleh karena tersenggol roda tronton yang
lepas dan mengenai motor korban, kemudian pasien jatuh dan
pinggul serta paha kiri jatuh lebih dulu membentur aspal dan
tertindih badan pasien. Setelah jatuh pasien tidak dapat berdiri
karena paha kiri dan tungkai bawah sebelah kanan terasa sakit
dan kedua kaki terasa berat. Pasien juga mengeluh nyeri pada
bagian dadanya. Pasien dibawa ke RS Soedjati Soemardiardjo
pukul 14.00. Keluhan sakit pada punggung (-), kepala terbentur
(-), nyeri pada kedua tangan (-). Pasien sadar penuh. Mual dan
muntah disangkal
*
PRIMARY SURVEY :
A : jalan napas paten
B : nafas spontan, tidak sesak, pergerakan dinding
dada simetris, penggunaan otot bantu nafas (-) RR
24x/mnt
C : nadi teraba, isi dan tegangan cukup TD 70/50
mmHg
D : GCS 15
E : tidak terdapat jejas atau hematoma pada tubuh
terutama bagian tubuh yang terkena trauma.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak lemah
Status Kesadaran : E4V5M6,
composmentis
Keadaan Jiwa : Baik
Tanda vital
TD : 118/111 mmHg
HR : 110 x/m
RR : 20x/m
T : 36,5 C
Status Generalis
Kepala : Mesocepal
Mata : Konjungtivaanemis (-/-), skleraikterik (-
/-), RCL (+/+), RCTL (+/+)
Hidung : deformitas (-)
Mulut : Sianosis (-), lidahkotor (-)
Tenggorok : faring hiperemis (-), tonsil T1-T1
Telinga : normotia, deformitas (-), sekret (-/-)
Leher : pembesaran KGB (-), deviasitrakea (-)
Thorax : simetris S=D, sonor (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
Cor : ictus cordis tidak terlihat, S1-2 normal.
Abdomen : peristaltik (+) normal, Nyeri tekan (-)
Ekstremitas superior : udem (-/-), gerak (+/+), kekuatan (5/5)
Ekstremitas Inferior : udem (-/+), gerak (+/sulitdinilai),
kekuatan (5/sulitdinilai)
Status lokalis :
Regio femur sinistra
Look : Pemendekan (+), udem (+), deformitas (+),
tidak terdapat luka robek.
Feel : Nyeri tekan (+)
Movement : Nyeri gerak aktif (+), nyeri gerak pasif (+),
ROM sulit dinilai.
Regio cruris dextra
Look : vulnus laseratum (+) udem (+), deformitas (+)
Feel : Nyeri tekan (+)
Movement : Nyeri gerak aktif (+), nyeri gerak pasif (+),
ROM sulit dinilai.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
WBC : 13.920 /µL
EritrosIt : 5,14/mm3 Albumin : 4,2 g/dl
Trombosit : 252.000 Globulin : 3,0 g/dl
Hb : 14,5 g/dl Ureum darah : 35 mg/dl
PLT : 360.000 /µL Kreatinin darah : 1,53
CT : 2’27” mg/dl
BT : 1’11” Kalium : 3,33 mmol/L
GDS : 160 mg/dl Natrium : 140,5 mmol/L
Gol. Darah : A, Rh = + Chlorida : 93,6 mmol/L
Kesan : fraktur tertutup 1/3
distal os femur sinistra
komunitif disertain fraktur
os.patella sinistra

Gambar 1 foto rontgen femur dextra et sinistra


Gambar 3 foto rontgen thorak AP/Lat
Gambar 2 foto rontgen cruris dextra et sinistra
Kesan : fraktur terbuka 1/3 medial os tibia dextra Kesan : tak tampak fraktur , cor dan pulmo
tranversal dalam batas normal
Diagnosa
-Fraktur tertutup 1/3 distal os.femur sinistra
tranversal disertai fraktur os. Patella sinistra
-Fraktur terbuka 1/3 medial os.tibia dextra
tranversal
Penatalaksanaan
Konservatif
Pasangs palak
Infus RL
Inj Cefotaxim IV/12jam
Inj Ketorolac IV/12jam
Inj Ranitidin IV/12jam
Operatif Pro. Orif Femur Sinistra
Pro. Orif Tibia dextra
Konsul bedah ortopedi

Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad sanam : dubia ad bonam
Quo ad sanationem : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai