Anda di halaman 1dari 12

 Suatu sindroma klinis yang ditandai adanya

paralisis flasid yang terjadi secara akut yang


berhubungan dengan proses autoimun
dimana targetnya adalah saraf perifer, radiks,
dan nervus kranialis.
 Polineuropati yang bersifat ascending dan
akut sering terjadi setelah 1 sampai 3 minggu
setelah infeksi akut
 2/3 ada pencetus
◦ Infeksi viral : CMV, EBV, HIV, Herpes zoster dan
simpleks, influenza, hepatitis A dan B
◦ Infeksi bakteri: C. jejuni, Mycoplasma pneumoni,
Shigella
◦ Penyakit sistemik : limfoma, tumor, SLE
◦ Pembedahan, trauma, vaksinasi.
(Belladona, 2010)
• 1/3 tanpa pencetus
 Ciri-ciri yang perlu untuk diagnosis
◦ Terjadi kelemahan yang progresif
◦ hiporefleksia
 Ciri-ciri yang secara kuat menyokong diagnosis GBS
◦ Klinis
 Progresifitas : kelemahan berjalan dg cepat maksimal 4 minggu
 Simetris
 Gangguan sensibilitas ringan
 Gangguan saraf kranial parase NVII Bilateral
 Pemulihan 2-4 minggu setelah progresifitas berhenti
 Disfungsi otonom
 Tidak ada demam saat onset gejala neurologi
 CSS
◦ Protein meningkat setelah 1 minggu dari gejala dan terjadi peningkatan
pada LP serial
◦ Jumlah sel CSS < 10 MN/mm3
 Anamnesis
◦ Parastesi
◦ Kelemahan otot
◦ disfagia, diplopia dan bicara tidak jelas
◦ Gagal nafas
 Pemeriksaan fisik
◦ kesadaran yang compos mentis
◦ suhu tubuh normal
◦ penurunan denyut nadi
◦ peningkatan frekuensi nafas
◦ tekanan darah yang ortostatik hipotensi atau
tekanan darah yang meningkat
 Pemeriksaan penunjang
◦ Pemeriksaan LCS
 kenaikan kadar protein (1-1,5 g/dl) tanpa diikuti
kenaikan jumlah sel.
 >> pasien jumlah sel pasien kurang dari 10/mm3 dan
disebut dengan istilah disosiasi albumin sitologis .
◦ Pemeriksaan EMG
 mengkonfirmasi neuropati demielinisasi
◦ Pemeriksaan MRI
 gambaran cauda equina yang membesar
 Miastenia Gravis
 Poiliomyelitis
 Miositis Akut
Monitoring disfungsi jantung dan paru
- Elektrokardiografi, tekanan darah, pulse oximetry untuk
saturasi hemoglobin (Hb), kapasitas vital dan kemampuan
menelan harus dimonitor pada pasien dengan gejala berat,
setiap 2-4 jam, atau 6-12 jam jika pasien stabil.
- Penanaman pacemaker jantung sementara, gunakan
ventilator mekanik, dan pemasangan tabung nasogastric
(NGT).

Pencegahan emboli pulmo


- Pencegahan menggunakan heparin subkutan dan kompresi
pada pasien dewasa yang tidak bisa berjalan.

Imunoterapi
- Terapi imun globulin intravena (IV) atau penggantian
plasma.
- Pada pasien yang telah stabil atau membaik, diobati dengan
imunoterapi, tapi jangan diberikan plasma jika sudah
diterapi imun, atau sebaliknya.
Fisioterapi
 Guillain-Barre Sindrom (GBS), merupakan suatu
sindroma klinis yang ditandai adanya paralisis flasid
akut berhubungan dengan proses autoimun dimana
targetnya adalah saraf perifer, radiks, dan nervus
kranialis, dan biasanya timbul setelah infeksi.
 Gejala yang paling umum pada GBS adalah parastesi
(kesemutan), paralisis, dan dapat berakhir pada gagal
napas.
 Untuk menegakkan diagnosis GBS diperlukan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang seperti pemeriksaan LCS, EMG, MRI.
 Penatalaksanakan pada GBS antara lain adalah
monitoring fungsi jantung dan paru, dan terapi
imunologis.

Anda mungkin juga menyukai