Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK :

ASTRI AINUN ANNISA 1610701001


HANA JUNIARTI 1610701009
FAUZANTI HANIFA 1610701012
KURNIAWATI 1610701022
ASRI NURANI 1610701029
ZUZUN ZULFITA 1610701032
PENGERTIAN TOKSIKOLOGI

ApakahToksikologi ???
Merupakan studi mengenai efek-efek
yang tidak diinginkan dari zat-zat kimia
terhadap organisme hidup.
Klasifikasi Bahan Toksik
Bahan toksik dapat diklasifikasikan berdasarkan :
1. Organ tujuan : ginjal, hati, system hematopoitik, dll
2. Penggunaan : peptisida, pelarut, food additive, dll
3. Sumber : tumbuhan dan hewan
4. Efek yang ditimbulkan : kanker, mutasi, dll
5. Bentuk fisik : gas, cair, debu, dll
6. Label kegunaan : bahan peledak, oksidator, dll
7. Susunan kimia : amino aromatis, halogen, hidrokarbon,
dll
8. Potensi racun : organofosfat, lebih toksik daripada
karbamat
Karakteristik Toksikologi

Efek merugikan/ toksik pada sistem biologis


dapat disebabkan oleh bahan kimia yang
mengalami biotransformasi dan dosis serta
susunannya cocok untuk menimbulkan
keadaan toksik.
Efek toksik didalam tubuh tergantung
pada :
 Reaksi alergi
Reaksi ideosinkrasi
 Toksisitas cepat dan lambat
Toksisitas setempat dan sistemik
Jalur Masuk Dan Tempat Pemaparan

Jalur utama bahan toksik untuk dapat masuk ke dalam


tubuh manusia adalah melalui saluran pencernaan atau
gastro intestinal (menelan/ingesti, paru-paru (inhalasi),
kulit (topikal), dan jalur perenteral lainnya (selain
saluran usus/intestinal). Bahan toksik umumnya
menyebabkan respon yang paling cepat bila diberikan
melalui jalur intravena.
JALUR WAKTU DAN FREKUENSI PEMAPARAN
TOKSIKOLOGI

 Pemaparan akut adalah pemaparan terhadap suatu


kimia selama kurang dari 24 jam.

 Pemaparan subakut adalah pemaparan berulang


terhadap suatu bahan kimia untuk jangka waktu satu
bulan atau kurang.
 Pemaparan subkronik adalah
pemaparan berulang terhadap suatu bahan kimia
untuk jangka waktu satu sampai tiga bulan

 Pemaparan kronik adalah pemaparan


berulang terhadap suatu bahan kimia untuk lebih dari
tiga bulan.
INTERAKSI BAHAN KIMIA DALAM
TOKSIKOLOGI
Efek aditif adalah situasi di mana efek gabungan dari dua bahan
kimia dengan jumlah efek dari masing-masing bahan bila di berikan
sendiri-sendiri

Efek sinergistik adalah situasi di mana efek gabungan dari bahan


kimia jauh melampauhi penjumlahan dari tiap-tiap bahan kimia bila
di berikan secara sendiri-sendiri

Potensiasi adalah keadaan dimana suatu senyawa kimia tidak


mempunyai efek toksik terhadap sistem atau organ tertentu, tapi
bila di tambahkan ke bahan kimia lain akan membuat bahan
tersebut menjadi jauh lebih toksik
Antagonistis adalah situasi dimana dua bahan kimia bila di
berikan secara bersamaan efeknya saling mempengaruhi dalam
arti saling meniadakan efek toksik

Efek sinergistik adalah situasi dimana efek gabungan dari


dua baha kimia jauh melampaui penjumlahan dari tiap-tiap bahan
kimia bila di berikan secara sendiri-sendiri
Potensiasi adalah keadaan dimana suatu senyawa
kimia tidak mempunyai efek toksik terhadap sistem
organ tertentu, tapi bila di tambahkan ke bahan kimia
lain akan membuat bahan tersebut menjadi jauh lebih
toksik

Antagonistis adalah situasi dimana dua bahan


kimia bila di berikan secara bersamaan efeknya saling
mempengaruhi dalam arti saling meniadakan efek
toksik,
ABSORBSI, DISTRIBUSI, DAN EKSKRESI
TOKSIKOLOGI

Absorbsi Jalur utama bagi penyerapan toksinkan adalah


saluran cerna, paru-paru dan kulit. Namun dalam
penelitian toskikologi, sering di gunakan jalur khusus
seperti intraperitoneal, intramuskuler, dan subkutan
1. Saluran cerna
2. Saluran napas
3.Kulit
Distribusi
Setelah suatu zat kmia memasuki darah, zat kimia tersebut
didistribusikan dengan cepat ke seluruh tubuh. Laju distribusi ke
tiap-tiap organ tubuh berhungan dengan aliran darah di alat
tersebut, mudah tidaknya zat kimia itu melewati dinding kapiler
dan membrane sel dan suatu jaringan sangat ditentukan oleh
aliran darah ke organ tersebut.

Bagian Tubuh yang Berhubungan dengan Distribusi Toksikan


1. Protein plasma
2. Liver dan ginjal
3. Lemak
4. Tulang
BIOTRANSFORMASI TOKSIKOLOGI

Reaksi fase I, yang melibatkan reaksi oksidasi,


reduksi, dan hidrolisis.

Reaksi fase II, merupakan produksi suatu


senyawa melalui konjugasi toksikan atau metabolitnya
dengan suatu metabolit endogen.
EFEK TOKSIKOLOGI

Efek irreversible ( efek Nirpulih ) di antaranya


karsinoma, mutasi, kerusakan syaraf, dan sirosis hati

Efek toksikan reversible (berpulih) bila tbuh


terpajam dengan kadar yang rendah atau untuk waktu yang
singkat, sedangkan efek nirpulih terjadi bila pajanan dengan
kadar yang lebih tinggi dan waktu yang lama.
DAFTAR PUSTAKA

Frank C. Lu., 1995. Toksikologi Dasar. Jakarta: Universitas Indonesia


Press.

J. H. Koeman., 1987. Pengantar Umum Toksikologi. Terjemahan


oleh R.H. Yudono Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Manahan, Stanley E., 1994. Enviromental Chemistry. Boston: Lewis


Publisher.

Mukono H. J. (2005). Taksikologi Lingkungan. Surabaya: Airlangga


University Press.

Anda mungkin juga menyukai