Anda di halaman 1dari 20

• Anamnesis

• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Penunjang
• Working Diagnosis
• Differential Diagnosis
• Anatomi & Fisiologi
♂ 44th, keluhan sering
• Etiologi
lemas 1,5 bulan lalu. 3-4x • Epidemiologi
miksi malam hari. Riwayat : • Patofisiologi
asma, konsumsi Prednison, • Manifestasi Klinik
RPK DM tipe II • Komplikasi
• Penatalaksanaan
• Prognosis
 KU  RPS  RPD  RPK  RSE.

 KU  ↑ BB / edema wajah, supraclavicular, punggung atas &


batang badan.

 Keluhan lain  dapat berupa manifestasi klinik atau komplikasi.

 Cushing’s Disease  gejala sama dengan Cushing’s Syndrome.

 Keganasan  perubahan karakter seksual laki-laki & perempuan.


 KU  TTV  Antropometri berhubungan kasus.
 Hipertensi + edema.
 ↑ jar. Lemak  wajah, leher belakang,
supraclavicula.
 Obesitas sentral  LPe : LPa > 1 (pria) / 0.8
(wanita).
 Kulit :
› Merah wajah  pipi + jerawat steroid (papula dan
pustula)
› Striae keunguan  abd, glut, paha atas, brachii, thorax.
› Ekimosis, telangiektasis, purpura.
› Tanda dehidrasi (turgor kulit lambat).
› Akantosis nigrikans.
 Muskuloskeletal :
› Otot melemah (proksimal).
› Osteoporosis.
› Fraktur patologis.

 Neurologi :
› Depresi.
› Emosi labil.
› Gang. Pengelihatan (kabur).

 Emergency  adrenal crisis  kurang dosis atau stop mendadak KS.


› Gejala : hipotensi, acute abd, vomittus, dan delirium.
› Bisa terjadi asidosis metabolik.
 Radiologik  CT abdomen.
› Lokasi tumor adrenal atau Dx hiperplasia bilateral.
› Semua O.S. hipersekresi ACTH hipofisis  MRI hipofisis dg
kontras gadolinium  mikroadenoma kecil bisa ditemukan.
› O.S. ACTH ektopik  CT  pilihan pertama.
› Masa adrenal (ukuran > 4-6 cm)  Ca adrenal.
 Darah
› Leukositosis > 11.000/mm3..
› Hiperglikemia, hipokalemia, alkalosis metabolik.
 Problem  membedakan sindrom Cushing ringan
dan sindrom pseudo-Cushing.
 Pseudo-Cushing  alkoholisme, penghentian
intoksikasi alkohol, anoreksia, & bulimia.
 Studi definitif  tes supresi deksametason + stimulasi
CRH.
 Diagnosis  kadar kortisol & kegagalan feedback pemberian

deksametason.

 Sekali diagnosis ditegakkan  cari etiologi.

 Skrining awal  tes supresi deksametason tengah malam.

› Pada kasus sulit  obesitas  kortisol bebas urin 24 jam  tes skrining.

› Diagnosis definitif  gagal << kortisol urin < 80 nmol/dl / kortisol plasma

<140 nmol/L setelah tes supresi deksametason dosis-rendah standar (0,5

mg/6 h  48 h).

 Tes metirapon + CRH >> ACTH pd gang. Hipotalamus-hipofisis.


Seorang laki-laki 44 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan sering lemas sejak 1,5 bulan yang lalu. Pada malam
hari terbangun 3-4 x untuk buang air kecil, tidak ada riwayat
penglihatan ganda, atau sakit kepala. Na: 135 meq/L. Ada
riwayat asma yang diterapi dengan prednison, Riwayat
keluarga DM tipe II, PF: endomorph, BB: 80 Kg, TB: 150 cm,
lingkar perut : 110 cm, lingkar pinggang : 80 cm. KPR ++. PP :
Hb 16, GDP 130mg/dL, GDS 230 mg/dL.

Cushing’s Syndrome
Cushing’s Syndrome Pembeda Cushing’s Disease

Hiperkortisol akibat berbagai Definisi Hiperkortisol akibat hipersekresi


macam faktor, endogen & ACTH hipofisis primer
eksogen

Sama Gejala Sama, tumor/hiperplasia hipofisis


besar  gang. pengelihatan

Sama PP Sama

Tergantung etiologi Treatment Operasi tumor bila mungkin.

bervariasi Prognosis Buruk bila tidak diobati, baik bila


diobati tapi tumor mungkin
tumbuh kembali
 Hiperkortisolisme  sindrom Cushing  hiperaldosteronisme & >>> androgen adrenal
(virilisme).
 Mayoritas  hiperplasia adrenal bilateral  karena hipersekresi ACTH hipofisis/ACTH
tumor non endokrin.
 Penyebab hipersekresi  ?  adenoma hipofisis, 90% O.S tumor pituitary-dependent
adrenal hyperplasia.
 Defek  hipotalamus/lebih tinggi  sekresi corticotropin releasing hormone (CRH)
>>>.
 Bedah  >> adenoma (d <10 mm).
 Mikroadenoma adrenal  tidak menyingkirkan disregulasi CRH.
 ACTH-producing pituitary tumor  Cushing Disease.
 20-25 %  neoplasma adrenal  unilateral & 50% maligna  hiperplasia nodular.
 Penyebab terbanyak CS  iatrogenik  steroid eksogen.
 Insiden hiperplasia hipofisis-adrenal  ♀ 3x ♂, usia 30-40an.

 USA  glukokortikoid eksogen.

 Dari 13 ini  70% Cushing disease (tumor hipofisis penghasil ACTH), 15%
ACTH ektopik, & 15% tumor adrenal primer.

 Sindrom Cushing tipe iatrogenic  OS RA, asma, limfoma, & gang. Kulit
 glukokortikoid sbg anti inflamasi.

 Sindrom Cushing tipe spontan  hiperfungsi korteks adrenal  oleh


rangsangan ACTH berlebih / patologi adrenal  produksi abnormal.
 Hipersekresi ACTH  hiperplasia sel kortikotrof  primer/rangsangan CRH >>> karena

tumor.

 Kelenjar adrenal  hiperplasia korteks nodular  menyebabkan hiperkortisolisme.

 Neoplasma adrenal primer & hiperplasia korteks primer  CS independen-ACTH / CS

adrenal  kortisol serum >>>, ACTH <<<<.

 Neoplasma unilateral  korteks kontralateral  atrofi krn supresi oleh sekresi ACTH.

 Mayoritas hiperplasia adrenal  sekunder.

 MMAD  nodul (d > 3 mm)  usia lanjut & bukan genetik.

 Anak  genetik  PPNAD  mikronodul bilateral difus (d <3 mm) + pigmen cokelat -

hitam.

 Sekresi ektopik ACTH  terbanyak  Ca sel kecil paru.


 Neoplasma neuroendokrin  CRH ektopik  sekresi ACTH & kortisol
>>  cepat memburuk  hiperplasia adrenal (-)  pria, 40-50an.

 Lesi utama  hipofisis & kelenjar adrenal.

 Hipofisis  glukokortikoid eksogen/endogen >>  hialin Crooke 


homogen + sedikit basofilik.

 Morfologi adrenal  atrofi korteks, hiperplasia difus/nodular, dan


adenoma, jarang Ca.

 OS glukokortikoid eksogen  supresi ACTH endogen  atrofi korteks


bilateral.

 Hiperkortisolisme endogen  hiperplastik adrenal / neoplasma


korteks.
 Manifestasi awal  hipertensi & >> BB.
 Pola jar. lemak khas tampak  obesitas badan, moon facies, dan
buffalo hump.
 Hiperkortisolisme  atrofi selektif serat otot  massa otot <<.
 Glukokortikoid  glukoneogenesis  hiperglikemia, glukosuria, dan
polidipsia.
 Katabolik protein  kolagen << & >> resorpsi tulang.
 Kolagen <<  kulit menipis, rapuh, & mudah memar,
penyembuhan luka terganggu, & ada strie di daerah perut.
 Resorpsi tulang >>  osteoporosis  nyeri punggung, & >>
kerentanan fraktur.
 Kulit tipis, striae khas, miopati, & virilisasi  lebih khas sindrom
Cushing.
 Infeksi >>  menekan respons imun.
 Lainnya  labil mental, depresi, psikosis, serta hirsutisme dan
kelainan haid.
 CS iatrogenik  kortisol plasma + urin >>, hipokalemia,
hipokloremia, & alkalosis metabolik.
 Sindroma Metabolik  resisten insulin, jar. Lemak
viscera, dislipidemia, intoleransi KH, DM tipe II,
koagulopati, hipertensi.
 hipogonadisme, oligomenorrhea/amenorrhea.
 TSH + FT3 rendah.
 Osteoporosis, fraktur patologis.
 Infeksi sering terjadi.
 Kelelahan.
 Dx = adenoma atau Ca  eksisi tumor.
 Atrofi adrenal kontralateral  obati pra dan
pascaoperatif jika adrenalektomi total.
 Obat utama Ca kortikoadrenal  mitotan  ↓ produksi
kortisol & ↓ kortisol plasma & urin.
 Mitotan
› Rutin cek kortisol krn pengaruhi kortisol ekstraadrenael juga.
› Dosis: 3-4x/hari, ditingkatkan bertahap  8-10 g/hari.
› Dosis tinggi  !! ES  anoreksia, diare, muntah, lesu, somnolen,
pusing.
› Menghambat steroidogenesis, tp regresi metastasis tumor (-).
 Mengurangi kadar ACTH  pengangkatan.
 ACTH <<< dgn deksametason dosis tinggi  bedah
hipofisis via trans-sfenoidal  harapan menemukan
mikroadenoma.
 Jika - mikroadenoma  hipofisektomi total.
 Adrenalektomi total  pilihan  kesembuhan ~100 %.

 Efek merugikan  butuh mineralokortikoid dan glukokortikoid

sepanjang hayat.

 Bila bedah gak memungkinkan  “medical” adrenalectomy.

› Penghambat steroidogenesis  ketokonazol (600 - 1200 mg/ hari).

› Mitotan (2-3 g/hari)

› Aminoglutetimid (1 g/hari) Bisa tunggal/kombinasi

› Metiraponi (2-3 g/hari).

 CS eksogen  tappering off glukokortikoid.


 Adenoma adrenal  bedah  baik & tidak kambuh.

 Prognosis tergantung efek kortisol prabedah.

 Ca adrenal  jelek sekali. 5-years-survival rate  22% & rerata 14 bulan.

 Steroid eksogen  menekan HPA Axis  sembuh total yang lama 

setelah tappering off steroid.

 Hati-hati krisis adrenal


Pasien menderita CS tipe eksogen / iatrogenik, diakibatkan konsumsi

kortikosteroid yang lama. Kemungkinan kecil pasien mengalami

gangguan di hipofisis atau di hipothalamus, karena Na dalam keadaan

normal, yang berarti aldosteron (efek ACTH) tidak ada. Terapi paling

akurat walaupun lama adalah tappering off steroid. Prognosis baik.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai