“TB Paru ”
PEMBIMBING KLINIK
dr. Hj. Tenri Sa’na Rifai
drg.Tri Setyawati, M.Sc
2
PENDAHULUAN
Pendahuluan
Penyakit tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit infeksi
yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. TB
adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan bakteri
berbentuk batang (basil) yang dikenal dengan nama
Mycobacterium tuberculosis dan ditularkan melalui
perantara droplet udara.
Beberapa faktor resiko yaitu kontak langsung dengan
penderita dan kondisi lingkungan.
Prevalensi Penyakit TB
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Perkusi:
Batas jantung normal
Paru sonor di seluruh lapang paru.
Auskultasi:
Cor: S1S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: vesikuler (+), ronkhi (+/+), wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen :
Inspeksi: bentuk simetris, permukaan datar, distensi (-),
asites (-)
Auskultasi: bising usus (+) normal, bising aorta (-)
Perkusi: bunyi timpani pada seluruh lapang abdomen
Palpasi: nyeri tekan (-), massa (-),
hepatosplenomegali (-), tes undulasi (-), shifting
dullness (-).
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan spesimen hasil BTA pagi (+), sewaktu (+)
Foto Thorax : TB Paru
RESUME
Anjuran
Skrining terhadap anggota keluarga yang tinggal
serumah dengan pasien
24
PEMBAHASAN
ASPEK ILMU KESEHATAN
MASYARAKAT
Faktor lingkungan
Pencahayaan rumah
Keadaan rumah pasien pada kasus ini tergolong
lembab dan kurang pencahayaan. Kamar tidur pasien
hanya memiliki 1 jendela yang berukuran kecil.
Cahaya yang masuk ke dalam kamar sangat kurang.
Hal ini menyebabkan mikroorganisme dapat
berkembangbiak dengan pesat, termasuk kuman dan
bakteri penyebab TB. Dan untuk rumah yang masih
menggunakan papan juga bisa menjadi tempat
perkembangbiakan.
Next..
Kepadatan hunian rumah
Rumah tempat tinggal pasien dalam kasus ini memiliki
jarak yang sangat dekat dengan rumah tetangga-
tetangga sekitarnya. Dalam rumah tinggal 6 orang, 3
orang dewasa dan 3 orang anak. Hal ini tentu dapat
menjadi faktor pendukung untuk tersebarnya penyakit TB
dengan mudah.
Perilaku
Pengetahuan yang kurang tentang TB
Pasien dan keluarga sebelumnya tidak mengetahui
tentang TB, pengertian, faktor resiko, penularan, akibat
dan sebagainya. Pengetahuan yang rendah ini
mempengaruhi tindakan yang menjadi kurang tepat.
Pasien mengaku tidak segera memeriksakan diri ketika
sudah ada gejala sakit yang mengarah ke TB.
Kebiasan merokok
Pasien dalam kasus ini termasuk perokok aktif. Dengan
adanya paparan asap rokok akan mempermudah
untuk terjadinya infeksi TB paru.
29
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan
Pada penegakkan diagnosis TB Paru dilakukan dengan
pemeriksaan foto rontgen thorax PA dengan
gambaran tampak bercak berawan pada kedua paru
dan dilakukan pemeriksaan sputum BTA. Pada pasien
hanya dilakukan pemeriksaan BTA (+).
Faktor yang mempengaruhi dari pasien yaitu faktor
lingkungan dan perilaku.
SARAN
Pasien harus menyelesaikan pengobatan selama 6
bulan
Melakukan edukasi terhadap pasien tentang cara etika
batuk dan memakai masker.
Melakukan skrining terhadap keluarga terdekat.
Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar.
DOKUMENTASI
TERIMA KASIH