Anda di halaman 1dari 18

PROSES ASUHAN GIZI

TERSTANDAR KANKER
OVARIUM
KELOMPOK 5
HANNY APRILIANI PUTRI
INDIRA PRADINI
INTAN RISNAPUTRI
1. ASSESMENT
A. Riwayat Personal
Nama : Ibu R
Usia : 47 tahun
Pekerjaan : pegawai toko kelontong
Pekerjaan suami: penjahit
Keluhan : nafsu makan menurun, mual,
muntah dan merasa cepat kenyang (penuh)
karena perut membesar, tidak dapat makan
dalam jumlah banyak.
B. Antropometri

• BB = 49,3 kg
• BB koreksi oedema = 20%(sedang) x 49,3 kg
= 39,44 kg
• TB = 146 cm
• IMT = 18,5 kg/m2 (kurus)

Diagnosa medis :
• kanker ovarium stadium IV post lapartomi
• Kanker sudah menyebar ke paru
C. Klinis
•Tampak kurus (hilangnya lemak
subkutan di bagian dada)
•Suhu 36,5c (normal)
•Tekanan darah 100/70 mmHg
(rendah)

pasien tampak kurus dan tekanan


darah rendah
D. Biokimia
Jenis Pemeriksaan Satuan Hasil Nilai Status
normal

Albumin g/dl 3,4 4-5,2 Rendah

Hematokrit % 35 40-48 Rendah

Natrium g/dl 129 135-147 Rendah

Klorida g/dl 90 100-106 Rendah

Kalsium mg/dl 7,17 8,4-11 Rendah

Hb g/dl 11 12-14 Rendah


Kesimpulan Biokimia :

• Albumin (rendah) : semakin tinggi stadium kanker yang


diderita, semakin rendah kadar albumin. Karena
berpengaruh terhadap status gizi.

• Hematokrit (rendah) : disebabkan karena pasien


mengalami malnutrisi

• Na (rendah) : disebabkan karena pasien mual dan muntah


(karena mengeluarkan cairan dalam tubuh)

• Cl (rendah) : disebabkan karena pasien mual dan muntah

• Ca (rendah) : disebabkan karena kondisi malabsorpsi


saluran cerna, kekurangan asupan kalsium dan vitamin D
E. Dietary History

• Pagi : nasi 1 piring kecil + 1 potong


tempe goreng

•Siang : nasi 1 piring kecil + lalap sayur


1 piring kecil

•Malam : nasi 1 piring kecil + tempe


goreng 1 potong
F. Analisa Dietary History

Berat Energi Protein Lemak


BM P KH (gr)
(gr) (Kkal) (gr) (gr)

nasi 1½p 150 262,5 6 0 60

tempe 2p 100 150 10 6 14

minyak 2p 10 100 0 10 0

sayur ½p 50 12,5 0,5 0 2,5

TOTAL 525 16,5 16 76,5


F. Kebutuhan SMRS

BMR = 655 + (9,6 X BB) + (1,8 X TB) – (4,7 X U)


= 655 + (9,6 x 53) + (1,8 x 146) – (4,7 x 47)
= 655 + 500,8 + 262,8 – 220,9
=1197,7 kkal

Energi = BMR x f.stess x aktivitas


= 1197,7 x 1,3 x 1,3
= 2023 kkal
F. Kebutuhan SMRS

15% X 2023
• Protein =
4
= 75,86 gr

25% X 2023
• Lemak =
9
= 56,19 gr

60% X 2023
• KH =
4
= 303,45 gr
G. Analisa Kuantitatif SMRS
• Energi = 525 kkal / 2023 kkal x 100%
= 25,95%

• Protein = 16,5 gr / 75,86 gr x 100%


= 21,75%

• Lemak = 16 gr / 56,19 gr x 100%


= 28,47%

• KH = 76,5 gr / 303,45 gr x 100%


= 25,21%
H. Analisa Kuantitatif SMRS
• Klien kurang asupan :
Energi = 25,95%
Protein = 21,75%
KH = 28,47%
Lemak = 25,21%

• Klien kurang konsumsi sayur (hanya ½ P dalam


sehari) dan tidak mengonsumsi buah dalam sehari
• Klien kurang konsumsi protein nabati (hanya 2P
dalam sehari) dan tidak mengonsumsi protein hewani
dalam sehari
• Makanan klien kurang bervariasi yaitu dengan sekali
makan hanya ada sumber KH dan sayur atau sumber
KH dengan protein nabati
I. Kebutuhan RS
• Energi = 36 kkal x BB
= 36 kkal x 49,3 kg
= 1774,8 Kkal

• Protein = 1,5 gr x BB
= 1,5 gr x 49,3 kg
= 73,95 gr (17% dari total energi)

• Lemak = 20% x 1774,8 kkal / 9


= 39,44 gr

• KH = 63% x 1774,8 kkal / 4


= 279,53 gr
2. DIAGNOSA GIZI
P = Kurang asupan oral (NI – 2.1)
E = Berkaitan dengan nafsu makan kurang,
mual, muntah, dan merasa kenyang
S = Ditandai dengan asupan Energi = 25,95% ,
Protein = 21,75% KH = 28,47%,
Lemak = 25,21%

P = Malnutrisi (NI- 5.2)


E = Berkaitan dengan penyakit kanker ovarium
S = Ditandai dengan pasien yang tampak kurus
(hilangnya lemak subkutan di bagian dada)
P = Kurangnya pengetahuan tentang bahan
makanan yang bergizi (NB -1.1)
E = Berkaitan dengan bahan makanan yang
dikonsumsi
S = Ditandai dengan kurang beragamnya makanan
yang dikonsumsi (hanya mengonsumsi sumber KH
dan protein nabati atau sumber KH dengan sayur

P = Nilai lab terkait gizi (NC - 2.2)


E = Berkaitan dengan gangguan metabolisme
S = Ditandai dengan rendahnya hasil lab yaitu
albumin = 3,4 g/dl, hematokrit = 35%,
Na =129 g/dl, cl = 90 g/dl, Ca = 7,17 mg/dl
3. INTERVENSI GIZI
A. Tujuan B. Prinsip Diet
1. Meningkatkan asupan • Makanan kering
2. Menaikkan BB pasien 0,5 • Makanan lunak
kg dalam seminggu
hingga menjadi normal • Rendah serat
3. Menambah • Hindari makanan yang
pengetahuan klien berbau merangsang
tentang pemilihan
• Hindari makanan lemak
bahan makanan yang
tepat untuk penyakit tinggi
kanker ovarium • Hindari makanan dan
4. Meningkatkan nilai lab minuman terlalu manis
terkait gizi menjadi • Batasi cairan pada saat
normal
makan
Implementasi Gizi
A. Preskripsi Diet B. Edukasi
• 3x makanan utama Memberikan edukasi
• 3x selingan tentang :
• Porsi kecil 1. Diet untuk penyakit
kanker ovarium yaitu
• Makanan Lunak
makanan lunak dengan
• Batasi cairan (kurangi
• Energi = 1774,8 Kkal
makanan berkuah)
• Protein = 73,59 gr
• Energi = 1774,8 Kkal
• Lemak = 39,44 gr
• Protein= 73,59 gr
• KH = 279,53 gr
• Lemak = 39,44 gr
• KH = 279,53 gr
4. MONITORING DAN EVALUASI
A. Monitoring B. Evaluasi
1. Asupan mencapai 100%
1. Asupan pasien (setiap
dari kebutuhan
hari)
2. BB pasien mengalami
2. BB pasien (seminggu kenaikan 0,5 kg setiap
sekali) minggu
3. Pengetahuan pasien 3. Pengetahuan pasien
tentang diet pada bertambah dengan
kanker ovarium dihabiskannya makanan
yang disediakan rumah
4. Nilai lab terkait gizi (pre sakit
albumin tiap hari)
4. Nilai lab terkait gizi menjadi
normal

Anda mungkin juga menyukai