Bordatella pertusis
• Mengenai pejamu rentan
• Batuk spasmodik yang panjang, berakhir dengan batuk
disertai suara keras (whoop) dan muntah
• Penularan terjadi melalui percikan ludah (droplet
infection)
• Masa penularan 2 hari sebelum sampai 3 minggu setelah
munculnya gejala (anak tidak boleh sekolah sampai 3
minggu setelah munculnya gejala)
Insiden terbanyak pada negara berkembang
Risiko tertinggi: anak kurang 5 th, mortalitas pada
bayi < 1 th
Penurunan kekebalan setelah remaja, dewasa
Musiman, kontak di rumah, wanita lebih banya
Radiologi
- Infiltrat perihiler, atelektase, emfisema
Patologi anatomi
- Mukosa dan folikel kelenjar limfe peribronkial
membesar dan hiperseluler
Anamneisi, Pemeriksaan fisik, Labopratorium
Riwayat kontak , imunisasi
Batuk paroksismal, khas disertai suara whoop pada
akhirnya
Tanda klinis tergantung stadium
Ringan tidak bisa didengar suara whoop, mengalami
batuk-batuk cukup lama (beberapa minggu).
Bayi seringkali mengalami henti nafas lebih kurang 1
menit (sianosis), dapat menimbulkan kematian (bayi
di bawah 6 bulan dirawat)
Commond cold, influenza
Morbili
Pseudopertusis
(B.parapertusis/B.bronchispetica)
Pneumonia interstitialis
Suportif
Eradikasi
Pencegahan
Suportif
Diet bergizi tinggi dan mudah dicerna, tidak mampu
makan beri porsi kecil sering (small but frequent)
Beri makanan setelah muntah (lendir kental telah
keluar dari lambungnya)
Asupan cairan harus cukup untuk mencegah
dehidrasi
Kompres hangat bila demam
Penghisapan lendir secara teratur
Berikan oksigen bila perlu
Eradikasi
Antibiotik
- Eritromisin : 50mg/kgBB/hr dibagi 3-4
dosis→14hr
- Klarithromisin 15 mg/kgBB/hr dibagi 2 dosis ,
7 hari
- Azithromisin 10 mg/kgBB/hr, 1x, 3 hari
- TMP 8 mg/kg/BB/hr,SMX 40 mg/kgBB/hr,
dibagi 2 dosis, 14 hari
• Mukolitik
- Bromheksin :
Bayi : 3x0,8 mg (3x10 tts)
Anak <5 th : 2x4mg
Anak 5-10 th : 4x4mg
Anak >10 th : 3x8mg