Anda di halaman 1dari 15

*

Farid Rifai
1706129920
21 September 2018
AKHLAK

ISLAM SYARIAH
AQIDAH

*
* Definisi Hukum Syar’i
* Bahasa: jalan yang dilalui manusia menuju Allah
SWT
* Istilah: Seperangkat hukum atau peraturan
berdasarkan ketentuan dari Allah SWT yang
berkaitan dengan prilaku manusia dan sifatnya
mengikat.

*
Taklifi Ada 5

Sebab
Hukum Syar’i (as-sabab)
Syarat
Wadh’i
(as-syarth)
Penghalang
(al-mani’)

*
* Definisi Hukum Wadh’i: Ketentuan-ketentuan hukum
yang mengatur tentang sebab, syarat dan mani’
(sesuatu yang menjadi penghalang kecakapan untuk
melakukan hukum taklifi).
Ciri Khas hukum Wadh’i:
1. Hukum wadh’i berupa penjelasan hubungan suatu peristiwa
dengan hukum taklifi, contoh: hukum taklifi menjelaskan
bahwa shalat itu wajib, dan hukum wadh’i menjelaskan
bahwa waktu matahari tergelincir di tengah hari adalah
sebab wajibnya shalat zuhur.
2. Hukum wadh’i sebagiannya ada di luar kemampuan
manusia dan bukan merupakan aktivitas manusia.

*
*
* Sebabsecara bahasa: sesuatu yang bisa menyampaikan seseorang
kepada sesuatu yang lain
* Sebab secara istilah: adalah suatu keadaan atau peristiwa yang
dijadikan sebagai penyebab adanya sebuah hukum, dan tidak adanya
keadaan atau peristiwa tersebut menyebabkan tidak adanya suatu
hukum.
Terdiri dari 2:
* Sebab yang bukan berasal dari perbuatan mukallaf; Sebab yang Allah
SWT jadikan sebagai pertanda atas adanya hukum. Kita tidak
mengetahui alasannya.
* Sebabyang berasal dari perbuatan manusia; perbuatan mukallaf
menjadi sebab adanya sebuah hukum.
Sebab yang bukan berasal dari perbuatan
mukallaf
Masuknya bulan
Tergelincirnya
Ramadhan Keluarga yang
matahari
menjadi menjadi sebab
sebagai sebab
pertanda lahirnya hak
masuknya
kewajiban waris
waktu zuhur
berpuasa

*
Sebab yang berasal dari
perbuatan manusia

Keadaan dalam Jual beli


perjalanan Pembunuhan menjadi sebab
menjadi sebab menjadi sebab perpindahan
bolehnya meng- adanya qishas kepemilikan
qashar shalat suatu barang

*
* Syarat secara bahasa: Sesuatu yang menghendaki adanya
sesuatu yang lain atau sebagai tanda.
* Secara istilah: Sesuatu yang tergantung kepadanya ada
sesuatu yang lain, dan berada di luar dari hakikat sesuatu
itu.

Terdiri dari 2:
* Syarat Syar’i: syarat yang datang langsung dari syariat sendiri
* Syarat Ja’ly: syarat yang datang atas kemauan mukallaf
seorang

*
Syarat yang datang dari syariat itu sendiri

Keadaan rusyd
(kemampuan
Wudhu menjadi Kehadiran 2 saksi untuk mengatur
syarat sahnya sebagai syarat harta) sebagai
shalat sahnya akad nikah syarat wajibnya
menyerahkan
harta anak yatim

*
Syarat yang datang dari kemauan
seorang mukallaf
Pernyataan seseorang bahwa
ia bersedia menjamin untuk
Perkataan: “jika engkau
membayarkan hutang si
memasuki rumah si fulan,
fulan dengan syarat si fulan
maka jatuhlah talakmu satu”
sudah tidak mampu
membayar

*
* Al-Mani’ secara bahasa: penghalang dari sesuatu
* Secara istilah: adalah sesuatu yang dengan
keberadaannya meniadakan hukum atau membatalkan
sebab.

Terdiri dari 2:
* Mani’ al-hukm: sesuatu yang ditetapkan syariat sebagai
penghalang bagi adanya hukum. Ada 3 macam.
* Mani’ al-sabab: sesuatu yang ditetapkan syariat sebagai
penghalang bagi berfungsinya suatu sebab, sehingga
sebab itu tidak lagi memiliki akibat hukum.

*
Sesuatu yang ditetapkan syariat sebagai
penghalang bagi adanya hukum
Mani’ yang membebaskan Mani’ yang membebaskan
Mani’ yang tidak
hukum taklifi; misalkan hukum taklifi sekalipun
membebaskan sama sekali
keadaan gila menjadikan masih mungkin melakukan
hukum taklifi tetapi hanya
seseorang bukan mukallaf, hukum taklifi; Keadaan haid
mendapat keringanan;
ia tidak wajib melakukan bagi wanita ditetapkan
contoh kondisi sakit
hukum-hukum taklifi dan Allah sebagai mani’ bagi
menjadi halangan wajib
tidak perlu mengqadha kecakapan wanita untuk
shalat jum’at namun tetap
hukum tersebut apabila melakukan shalat, oleh
shalat zuhur
telah sadar karena itu shalat tidak wajib

*
Sesuatu yang ditetapkan syariat sebagai
penghalang bagi berfungsinya suatu sebab
Sampainya harta minimal
suatu nisab menjadi sebab
bagi wajib mengeluarkan
Pembunuhan menghalangi
zakat, namun jika pemilik
hak waris
harta memiliki hutang, maka
keadaan berhutang menjadi
mani’ bagi wajib zakat

*
*
* Hukum wadh’I adalah hukum yang berhubungan dengan dua
hal, yaitu hubungan antara sebab dan musabab, hubungan
antara syarat dan yang disyarati, hubungan antara penghalang
dan yang dihalangi atau antara hukum yang sah dengan
hukum yang tidak sah.
* Dalam hal ibadah atau muamalah, segala sebab, syarat dan
penghalang harus diperhatikan demi keabsahan suatu ibadah.
* Ibadah yang batal secara hukum, seperti shalat tanpa diawali
wudhu menjadikan shalatnya tidak sah, hal ini tidak dapat
menggugurkan kewajiban mukallaf.

‫وهللا اعلم بالصواب‬

Anda mungkin juga menyukai