Anda di halaman 1dari 20

KAMPUNG

BATIK
KAUMAN
Alamat Kampung Batik Kauman

Kampung batik kauman yang terletak di Jln.


Trisula, Kauman, Timur ; Jln. Yos Sudarso
Nonongan, Surakarta, Jawa Tengah .
Kampung Batik Kauman sendiri tempatnya
sangat strategis karena dikelilingi oleh Jalan
Rajiman, Jalan Nonongan, Jalan Slamet Riyadi, dan
juga dikelilingi oleh tempat ramai lain seperti Pasar
Klewer, Beteng dan Gladak.
Sejarah Kampung Batik Kauman

Keberadaan Kampung batik Kauman berkaitan dengan


perjalanan sejarah perpindahan Keraton Kartosuro ke Solo,
yang disebut dengan Keraton Kasunanan.
Di Kauman, masyarakatnya terdiri dari berbagai
lapisan masyarakat, mulai dari modin, penghulu tafsir
anom, suronoto, ketip, dan kaum atau pejabat. Para abdi
dalem keraron banyak yang tiggal di kampung ini sehingga
kampung ini pun bernama Kauman atau kampung
pejabat.
Para abdi dalem yang tinggal di kampung ini
diberi tugas khusus untuk membuat batik bagi
keluarga keraton, baik berupa jarik atau selendang
atau pun yang lainnya. Motif batiknya pun
menyerupai dengan motif batik yang digunakan
oleh Ndalem Kraton Kasunanan Surakarta
Hadiningrat. Lambat laut, masyarakat Kauman yang
lain juga memiliki keahlian membatik ini. Sehingga
kampung Kauman menjadi Kampung sentra batik.
Ciri – Ciri Khas Kampung Batik Kauman

Bangunan yang ada di kampung batik kauman


mempunyai beberapa bentuk seperti kombinasi gaya
arsitektur Kolonial – Jawa, rumah Joglo, gaya Kolonial,
serta Limasan. Saat mulai menyusuri Kampung Batik
Kauman, semakin ke dalam maka bisa menemukan hasil
produksi batik yang mereka buat terpajang di rumah yang
merangkap sebagai butik.
Akses jalan yang dilalui pun sempit, berbeda dengan
kampung batik laweyan. Hal ini dapat mengingatkan
kembali pada saat dulu kota surakarta yang belum ada
kendaraan untuk alat transportasi. Sehingga untuk
berpergian pun harus berjalan kaki.
Disana ada beberapa showroom yang dapat
temukan, seperti Batik Sekar Tadji, Batik Sekar Melati,
Batik Kaoeman, Batik Gunawan Setiawan, Bagik
Pratama, Panama Taylor & Busana Jawi, Batik Noer,
Batik Somokartosono, Tisik Batik Halus Kartika,
Rumah Mode Batik Sabrina, Batik Dakon Mas, dan
Batik Qisti Mas’adi.
Teknik Pembuatan Batik di Kampung Batik
Kauman

Dalam pembatikan ada tiga macam teknik yang


dilakukan di Kampung Batik Kauman ini,yaitu :

1. Batik klasik dengan motif pakem (batik


tulis) yang dipengaruhi oleh seni batik dari
dalam keraton dan termasuk dalam kain batik
unggulan di Kauman.
2. Batik murni cap.
3. Motif kombinasi antara batik tulis dan batik
cap
Ciri Khas Batik Keraton Surakarta

Warna putih merupakan ciri khas batik Kasultanan


Yogyakarta. Sedangkan warna putih kecoklatan atau krem menjadi
ciri khas batik Keraton Surakarta. Perpaduan ini dimulai sejak
adanya hubungan keluarga yang erat antara Puro Pakualaman
dengan Keraton Surakarta ketika Sri Paku Alam VII
mempersunting putri Sri Susuhunan Pakubuwono X. Putri
Keraton Surakarta inilah yang memberi warna dan nuansa
Surakarta pada batik Pakualaman, hingga akhirnya terjadi
perpaduan keduanya.
Filosofi Motif Batik

Gusti Murdhokusumo mengatakan bahwa batik


akan selalu menandai setiap peristiwa penting dalam
kehidupan manusia Jawa sejak lahir hingga ajal tiba.
Menurutnya, ada beberapa motif batik yang sebaiknya
dikenakan pada peristiwa-peristiwa penting yang
dialami masyarakat Jawa.
1. Peristiwa kelahiran misalnya, sebaiknya jabang
bayi dialasi dengan kain batik tua milik neneknya
atau kopohan yang berarti basah. Ini mengandung
harapan agar si bayi berumur panjang seperti sang
nenek.
2. Pernikahan
mempelai mengenakan kain batik dengan motif
yang berawalan dengan “sida”, seperti
Sidamulya, Sidaluhur, Sida Asih, dan
Sidomukti. Atau kalau tidak, bisa mengenakan
motif Truntum, Wahyu Tumurun, Semen
Gurdha, Semen Rama dan Semen Jlekithet.
Masing-masing mengandung maksud agar kedua
mempelai mendapat kebahagiaan, kemakmuran
dan menjadi orang terpandang.
Contoh Motif Batik Pernikahan

1. Nama motif : Sido Luhur.


Jenis: Batik Kraton.
Daerah : Kraton Surakarta.
Dikenakan : Temanten Putri (malam pengantin).
Makna : Mengandung makna keluhuran. Bagi orang
Jawa, hidup memang untuk mencari keluhuran materi
dan non materi. Keluhuran materi artinya bisa
tercukupi segala kebutuhan ragawi dengan bekerja
keras sesuai profesinya. Sementara keluhuran budi,
ucapan, dan tindakan adalah bentuk keluhuran non
materi. Orang Jawa sangat berharap hidupnya kelak
dapat mencapai hidup yang penuh dengan nilai
keluhuran.
Sido Luhur
Contoh Motif Batik Pernikahan

2. Nama motif : Sido Asih.


Daerah : Kraton Surakarta.
Jenis: Batik Kraton.
Dikenakan : Temanten Putri (malam pengantin).
Makna : Sido berarti jadi, asih berarti sayang,
ragam hias ini mempunyai makna agar hidup
berumah tangga selalu penuh kasih sayang.
Sido Asih
Contoh Motif Batik Pernikahan

3. Nama motif : Parang Kusumo .


Daerah : Surakarta.
Jenis : Batik Kraton.
Dikenakan : Calon temanten putri (tukar cincin).
Makna : Hidup harus dilandasi oleh perjuangan
untuk mencari keharuman lahir dan batin,
ibaratnya keharuman bunga (kusuma).
Parang Kusumo
Contoh Motif Batik Pernikahan

4. Nama motif : Truntum.


Daerah : Kraton Surakarta.
Jenis : Batik Kraton.
Dikenakan : Orang tua temanten.
Makna : Menuntun, yang maknanya menuntun
kedua mempelai dalam memasuki liku-liku
kehidupan baru yaitu berumah tangga.
Truntum
Untuk pengantin tidak dianjurkan memakai motif
Parang Rusak, supaya kehidupan rumah tangganya
terhindar dari kerusakan dan malapetaka.
3. Layatan
ketika akan melayat ke tempat keluarga yang sedang
kesripahan (meninggal dunia) maka sebaiknya
mengenakan kain batik yang berwarna dasar
hitam dan menghindari batik dengan warna
dominan putih seperti motif parang. Jenis batik yang
cocok untuk melayat, misalnya motif Semen Gurda
atau motif lain yang warna dasar senada.
Parang Rusak

Anda mungkin juga menyukai