Anda di halaman 1dari 42

ANTROPOLOGI KESEHATAN

By :
Ns. Mei Rianita Sinaga, S.Kep
Fabrega , 1972
Antropologi Kesehatan :
1.menjelaskan berbagai faktor, mekanisme dan
proses yang memainkan peranan didalam atau
mempengaruhi cara saat individu dan
kelompok terkena oleh atau berespon
terhadap sakit dan penyakit.

2. Mempelajari masalah –masalah ini dengan


penekanan terhadap pola-pola tingkah laku.

2
Koentjaraningrat (1990)
Antropologi kesehatan membicarakan masalah
konsep sakit, sehat, pengobatan tradisional,
serta kebiasaan atau perilaku dan pantangan
suatu kelompok masyarakat terhadap
makanan tertentu.

3
Antropologi kesehatan mempelajari gejala :
Biobudaya → aspek biologis
sosiobudaya → tingkah laku manusia
Interaksi kesehatan dan penyakit dari
berbagai segi terutama terkait dengan
budaya

4
KEBUDAYAAN
PENGERTIAN
• Dari bahasa Sansekerta
• “ Buddayah” = budi dan akal

• Koentjaraningrat (1990)
• Kebudayaan adl keseluruhan sistem gagasan,
tindakan dan hasil karya manusia dlm rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik
manusia dengan belajar.
• Soekanto (2002)
• Kebudayaan adl keseluruhan yg kompleks
mencakup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, sosial, hukum, adat istiadat dan
kemampuan yang lain seperti kebiasaan yg
diadakan oleh manusia sbg anggota masyarakat

• Selo Sumarjan
• Kebudayaan adl semua hasil karya, rasa,
cipta manusia
WUJUD KEBUDAYAAN
(Koentjaraningrat)

 IDEAS
• Merupakan wujud ideal dari kebudayaan,
sifatnya abstrak, tak dapat diraba atau dilihat,
karena ada dalam pikiran manusia / masyarakat.
• Ex:
• Orang Jawa percaya dan yakin bahwa ketika
ari-ari bayi ditanam dan diberi lampu akan
membawa penerang bagi bayinya.
 ACTIVITIES
• Tindakan masyarakat berupa sistem sosial,
atau aktivitas masyarakat berupa interaksi,
bergaul, berhubungan selama bertahun – tahun
menurut tata hubungan, adat istiadat. Kegiatan
ini dapat dirasakan, bersifat konkret, bisa
diobservasi.

• Ex : masyarakat Jawa dalam mempertahankan


kesehatan selalu minum jamu secara rutin,
kegiatan gotong royong
 ARTIFACTS
• Wujudnya merupakan karya manusia yang
dapat dilihat , diraba, difoto karena konkret dan
bersifat fisik.

• ex : batik, candi
UNSUR – UNSUR KEBUDAYAAN

 BAHASA
 Masing-masing daerah mempunyai bahasa
sendiri-sendiri
 Petugas kesehatan perlu memahami bahasa
dalam berkomunikasi dengan klien
 SISTEM PENGETAHUAN
 Tingkat pengetahuan masyarakat yg tercermin
dari cara masyarakat menyelesaikan masalah
kesehatan
 Sistem pengetahuan mencerminkan bagaimana
kebudayaan berkembang di daerah tsb

• Ex : masyarakat kota lebih mempercayai medis,


masyarakat desa lebih mempercayai
tabib/dukun
 SISTEM KEMASYARAKATAN (ORGANISASI
SOSIAL)
 Misalnya perkumpulan adat, kelompok tani,
kelompok ibu-ibu PKK yang ada di masyarakat.
 Program kesehatan dapat diberikan /
disukseskan melalui organisasi yang ada di
masyarakat
 SISTEM PERALATAN HIDUP DAN
TEKNOLOGI
• Adl apa yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup suatu masyarakat
• ex: pakaian, perumahan, alat-alat rumah
tangga, transportasi, alat produksi
 SISTEM MATA PENCAHARIAN HIDUP
• Berhubungan dengan pertanian, peternakan,
sistem produksi, sistem distribusi pada suatu
masyarakat.

 SISTEM RELIGI
• Menyangkut agama dan kepercayaan suatu
masyarakat.


 KESENIAN
• Berupa seni rupa, seni suara, seni gerak
yang ada pada masyarakat.
HAKEKAT KEBUDAYAAN

• Hakekat kebudayaan adl tindakan manusia yang


berpola ( frame of reference of the theory of
action)
• Artinya tindakan yang dinilai berbudaya adl
tindakan yang berpola (sopan santun, mematuhi
peraturan / norma yang ada di masyarakat
SIFAT KEBUDAYAAN

• Kebudayaan adl hasil cipta rasa, karsa, karya


manusia maka kebudayaan atau budaya yang
dihasilkan tentunya merupakan penyaluran dari
hasrat, naluri kebutuhan manusia dalam rangka
memenuhi rasa yang ada dalam dirinya (rasa
keindahan, rasa aman, rasa sayang dsb)
CIRI KEBUDAYAAN

• Merupakan ciri / watak yang khas dari sebuah


kebudayaan. Bisa dilihat dari perilaku atau
kegemaran dari masing – masing kebudayaan
dari mana dia berasal
• Ex :
• Suku Jawa bila berbicara pelan, lembut.
• Suku Batak bila berbicara keras, apa adanya.
FUNGSI KEBUDAYAAN BAGI
MASYARAKAT
• Dengan budaya yang ada manusia dapat
mempertahankan hidup dan kehidupannya,
dengan budaya yang ada manusia dapat
menempuh jalan hidup dengan mudah untuk
mencapai cita – cita nya
PENGARUH
SOSIAL BUDAYA
terhadap
KESEHATAN
PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA
TERHADAP PERILAKU
Teori Parsons, perilaku individu dipengaruhi
sistem sosial, sistem budaya,
kepribadian individu.
Teori Weber, perilaku merupakan hasil
pengalaman, persepsi, penafsiran yg
mendapat stimulus (persepsi, motivasi,
emosi)
Teori Blum, status kesehatan dipengaruhi
lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan dan keturunan
Menurut Soekidjo Notoadmodjo, unsur pokok
perilaku :
 Perilaku pemeliharaan kesehatan ( health
promotion behavior)
ex : olahraga, konsumsi makanan bergizi

Pada masyarakat dgn pendidikan & sosial


ekonomi rendah, perilaku ini menjadi
kebutuhan terakhir disesuaikan.
 Perilaku pencegahan penyakit ( health
prevention)
ex : imunisasi, menjaga kebersihan lingkungan
, menjaga tidak menularkan penyakit.

Pada masyarakat dgn pendidikan & sosial


ekonomi rendah, belum bisa memprioritaskan
perilaku ini.
 Perilaku mencari pengobatan ( health
seeking behavior)
ex : pengobatan ke pelayanan kesehatan,
dukun, pengobatan alternatif

Bergantung pada sosial ekonomi dan


pengetahuan/pengalaman seseorang.

Tingkat pendidikan tidak menjamin seseorang


selalu ke pelayanan kesehatan.
 Perilaku pemulihan kesehatan ( health
rehabilitation behavior)
ex : upaya penyembuhan penyakit (diet, patuh
minum obat)
PENGARUH SOS-BUDAYA PADA
STATUS KESEHATAN INDIVIDU/
MASYARAKAT

Stigma Sosial Dan Kesehatan Individu


Stigma (KBBI) : ciri negatif yg menempel pd pribadi
seseorang karena pengaruh lingkungannya.

Stigma sosial yang muncul mempengaruhi perilaku


kesehatan seseorang
Ex : stigma pecandu, gangguan jiwa
Dukungan positif akan membantu seseorang untuk
berubah
Pandangan Kultur Terhadap Konsep Sehat
Sakit
 Penilaian individu tentang sehat / sakit berbeda –
beda (subjektif)
ex : diare pd balita tdk dirasakan sbg sakit, diare
sbg “ngentengi badan” “tambah pinter”
 Penyakit (disease) = gangguan fisiologis akibat
infeksi
Sakit (illnes) = penilaian individu thd pengalaman
menderita suatu penyakit, ditandai rasa tidak
enak tapi secara medis sehat.
• illnes tidak selalu bersifat disease, tapi
dikaitkan dgn hubungan sosial budaya
(ekonomi, pendidikan)

• Masyarakat tertentu memilih penyembuhan


dengan pengobat (healer), penyembuhan dgn
menyentuh spiritual dan rohani
ex : pengobatan pecandu NAPZA di pondok
pesantren.
• Pandangan Solita, individu menganalisis
kondisi tubuhnya :
- Sakit menurut orang lain (petugas medis)
- Sakit menurut diri sendiri (keputusan
mencari pengobatan)
• Penduduk desa sering tidak merasakan
sakit (disease) krn harus bekerja
• Ex : penyakit gondok merasa tidak sakit
karena mash dpt melakukan aktivitas meski
sec medis harus diobati
ASPEK SOS-BUD DALAM STATUS KESEHATAN

 Status kesehatan dipengaruhi lingkungan,


perilaku manusia.
 Lingkungan ( sistem pendidikan, sist.religius,
sist. pemerintahan, sist. norma, sist. ekonomi)
 Pengaruh aspek sos-bud. terhadap status
kesehatan bisa secara langsung / tdk
langsung
 Pengaruh langsung: ibu menyusui tdk boleh
makan ikan (ASI amis), kebiasaan mencuci
tangan
Pengaruh tidak langsung : sistem
pendidikan yang tidak merata sampai ke
pedesaan, wanita tdk mendapat prioritas
pendidikan,shg sulit mengadakan
pendi2kan kesehatan bg warga dgn
pendidikn rendah
Aspek Sos-Budaya terhadap status gizi

 Masalah gizi dapat diketahui dari


kebiasaan suatu masyarakat
mengkonsumsi makanan tertentu dan
penilaian makanan menurut persepsi
masing-masing
 Faktor ekonomi (ekonomi kurang/lebih),
menjadi faktor terjadinya masalah gizi.
MASALAH GIZI
 Ratusan juta orang menderita gizi buruk dan
kekurangan gizi, pada negara berkembang
(Indonesia)
 Bahaya kelaparan menjadi hambatan
perbaikan kesehatan di sebagian besar
negara di dunia.
 Kekurangan gizi mengakibatkan menurunnya
daya tahan tubuh terhadap infeksi
 Kelebihan gizi/obesitas, krn pergeseran
budaya masyarakat kota makan makanan
cepat saji/fastfood
 Anemia pada wanita di Indonesia
PENYEBAB :
 Ketidakmampuan negara non industri
menghasilkan cukup makanan (sektor
pertanian yang tidak berhasil)
 Kepercayaan yang salah tentang hubungan
makanan dan kesehatan (di pedesaan)
 Kepercayaan, pantangan, upacara-upacara
yang mencegah orang memanfaatkan
sebaik-baiknya makanan yang tersedia.
PEMBATASAN BUDAYA TERHADAP
KECUKUPAN GIZI
Kegagalan melihat hubungan antara makanan
dan kesehatan
• Susunan makanan yang cukup cenderung
ditafsirkan dalam kuantitas bukan
kualitas/keseimbangan yang diutamakan.
• Kegagalan menggunakan apa yang tersedia
karena kepercayaan.
• Masyarakat sering melihat hubungan yang
negatif antara makanan dengan penyakit.
ex: ketika sakit, makanan yang dibutuhkan
tdk diberikan.
• Penelitian di India, konsep makanan yang
penting dilihat dari kuantitas, secara
kualitas bahwa makanan dianggap
“memperkuat” tubuh.
• Pada banyak masyarakat usia dipakai
alasan untuk melarang makan makanan
tertentu
ex : di Jawa anak jangan makan banyak telur
karena bisa bisulan.
ASPEK SOS-BUDAYA DALAM PROGRAM KB

 Kepercayaan dan ajaran dalam agama,


yang memandang anak adl sudah
ketentuan Tuhan
 Budaya, banyak anak banyak rejeki
 Budaya patriachal (keputusan di tangan
lelaki). Shg bila suami tidak mengijinkan
maka istri harus patuh.
 NKKBS, dulu penekanan pada “kecil”
melalui pengaturan kelahiran. Sekarang
program KB dgn visi “ keluarga berkualitas
tahun 2015”
 Keluarga berkualitas ditandai antara lain
oleh keluarga yang maju, mandiri,
merencanakan dan mengatur proses
reproduksi, sejahtera lahir batin
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai