Anda di halaman 1dari 7

Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis spondilitis tuberkulosa antara lain :

01 Badan lemah/lesu, nafsu makan berkurang, berat badan


menurun.

Suhu subfebril terutama pada malam hari serta sakit pada punggung,
Pada anak-anak sering disertai dengan menangis pada malam hari. 02
03 Pada awal dapat dijumpai nyeri intercostal yaitu nyeri yang menjalar
dari tulang belakang ke garis tengah keatas dada melalui ruang
intercosta, hal ini karena tertekannya radiks dorsalis ditingkat thoracal

Nyeri spinal yang menetap, terbatasnya pergerakan spinal.


04
Manifestasi Klinis
Kelainan neurologis terjadi pada sekitar 50% kasus karena proses destruksi lanjut berupa :

Paraplegia, paraparesis, ataupun nyeri radix saraf, akibat


penekanan medulla spinalis yang menyebabkan
kekakuan pada gerakan berjalan dan nyeri.

Gambaran paraplegia inferior kedua tungkai bersifat


UMN dan adanya batas deficit sensorik setinggi tempat
gibus/lokalisasi nyeri interkostal .
Diagnosis
Gambaran klinis spondilitis tuberkulosa bervariasi dan tergantung pada banyak faktor.
Anamnesa dan pemeriksaan fisik :

Gambaran adanya penyakit sistemik : kehilangan berat badan, keringat


01 malam, demam yang berlangsung secara intermitten terutama sore dan
malam hari serta cachexia.

Nyeri terlokalisir satu regio tulang belakang atau berupa nyeri yang
02 menjalar.
Diagnosis

Kesegarisan tulang belakang diperiksa secara seksama. Infeksi TB spinal


menyebar membentuk abses paravertebra yang dapat teraba. Permukaan
03 kulit harus diperiksa untuk mencari muara sinus/fistel hingga regio gluteal
dan di bawah inguinal (trigonum femorale).
Diagnosis

Pemeriksaan neurologis didapatkan gangguan fungsi motorik, sensorik, dan


autonom. Kelumpuhan upper motor neuron (UMN), namun pada presentasi
awal akan didapatkan paralisis flaksid, setelahnya akan muncul spastisitas
dan refleks patologis yang positif. Kelumpuhan lower motor neuron (LMN)
mononeuropati mungkin saja terjadi jika radiks spinalis anterior ikut
04 terkompresi. Sensibilitas dapat diperiksa pada tiap dermatom untuk
protopatis (raba, nyeri, suhu), dibandingkan ekstremitas atas dan bawah
untuk proprioseptif (gerak, arah, rasa getar, diskriminasi 2 titik). Evaluasi
sekresi keringat rutin dikerjakan untuk menilai fungsi saraf autonom.
Diagnosis

Tampak adanya deformitas, dapat berupa : kifosis (gibbus/angulasi tulang


05 belakang), skoliosis, bayonet deformity, subluksasi, spondilolistesis, dan
dislokasi.

Bila terdapat abses maka akan teraba massa yang berfluktuasi dan kulit di
06 atasnya terasa sedikit hangat (disebut cold abcess, yang membedakan
dengan abses piogenik yang teraba panas).
Diagnosis Banding
Infeksi piogenik (contoh : karena staphylococcal/ suppurative
01 spondylitis). Adanya sklerosis atau pembentukan tulang baru
pada foto rontgen menunjukkan adanya infeksi piogenik.

Tumor / penyakit keganasan (leukemia, Hodgkin‟s disease, eosinophilic


02 granuloma, aneurysma bone cyst dan Ewing‟s sarcoma). Metastase
menyebabkan destruksidan kolapsnya corpus vertebra

Scheuermann’s disease mudah dibedakan dari spondilitis tuberkulosis oleh karena


03 tidak adanya penipisan korpus vertebrae kecuali di bagian sudut superior dan
inferior bagian anterior dan tidak terbentuk abses paraspinal.

Anda mungkin juga menyukai