*The Economist Intelligence Unit. Global food security index 2015: an annual measure of the
state of global food security
1
Penyebab Utama Keamanan Pangan
• Adanya Cemaran Mikroba karena rendahnya kondisi
higiene dan sanitasi
• Senyawa Toksin Alami
• Cemaran Kimia karena kondisi lingkungan yang
tercemar limbah industri, residu pestisida dll.
• Penyalahgunaan Bahan Berbahaya yang dilarang
untuk pangan (formalin, rhodamin B, boraks,
methanil yellow)
• Penggunaan BTP melebihi batas maksimal yang
diijinkan (pengawet, pemanis)
• Senyawa toksik yang terbentuk selama proses
pengolahan Endang S Rahayu
Universitas Gadjah Mada
2
Endang S Rahayu
3
Universitas Gadjah Mada
Endang S Rahayu
4
Universitas Gadjah Mada
Korban: Mahasiswa IPB (seminar di kampus)
dan Siswa SMA (di sekolah)
http://news.liputan6.com/read/2512392/
52-siswa-sma-labschool-keracunan-
makanan-di-istora-senayan
Korban: Balita dan Siswa SD
http://daerah.sindonews.com/read/111503
https://nasional.tempo.co/read/news/2016/0 2/191/puluhan-warga-tebing-tinggi-
2/21/058746901/balita-tewas-setelah-makan- keracunan-jajanan-bakso-1465379084
pallu-basa-dan-pisang-kipas
Endang S. Rahayu
Fak Teknologi Pertanian UGM
Korban: Karyawan dan anggota Brimob
http://nasional.republika.co.id/berita/nasi http://daerah.sindonews.com/read/1111518/
onal/daerah/16/03/16/o44f9w335- 174/makan-nasi-kotak-usai-latihan-19-
keracunan-di-kantin-kantor-65-karyawan- brimob-keracunan-1464228182
dibawa-ke-rs
Penyebab keracunan: berbagai jenis makanan
http://daerah.sindonews.com/read/110228
http://daerah.sindonews.com/read/111 4/23/minum-kopi-saat-takziah-kematian-
5032/191/puluhan-warga-tebing-tinggi- belasan-warga-keracunan-1461059637
keracunan-jajanan-bakso-1465379084
Korban: Warga di berbagai daerah - KLB
http://nasional.republika.co.id/berita/n
https://nasional.tempo.co/read/news/2015/0 asional/daerah/16/01/21/o1a65u384-
5/15/058666495/kasus-keracunan-makanan- keracunan-makanan-di-sukabumi-
di-sampang-ditetapkan-klb tertinggi-di-indonesia
Endang S Rahayu
10
Universitas Gadjah Mada
Kasus Keracunan Makanan
• Umur (bayi, anak sekolah, dewasa)
• Kelompok Masyarakat (anak sekolah,
mahasiswa, Brimob, warga masyarakat)
• Berbagai Tempat (kantin sekolah, kantin,
kantor, pesta, rumah tangga)
Molekul Aflatoksin B1
Published Desember 2005
13
Aflatoksin dan Gangguan Pertumbuhan Anak
(Afrika)
a. Kedaulatan;
b. Kemandirian;
c. Ketahanan;
d. Keamanan;
e. Manfaat;
f. Pemerataan;
g. Berkelanjutan; dan
h. Keadilan.
Kedaulatan Pangan
Kedaulatan Pangan adalah hak
negara dan bangsa yang secara
mandiri menentukan kebijakan
Pangan yang menjamin hak atas
Pangan bagi rakyat dan yang
memberikan hak bagi masyarakat
untuk menentukan sistem Pangan
yang sesuai dengan potensi
sumber daya lokal.
Kemandirian Pangan
Kemandirian Pangan adalah
kemampuan negara dan bangsa
dalam memproduksi Pangan
yang beraneka ragam dari
dalam negeri yang dapat
menjamin pemenuhan
kebutuhan Pangan yang cukup
sampai di tingkat perseorangan
dengan memanfaatkan potensi
sumber daya alam, manusia,
sosial, ekonomi, dan kearifan
lokal secara bermartabat.
Ketahanan Pangan
Penyakit
Toksin bawaan
makanan Alergen
alami
Miko Cemaran
toksin bahan kimia
(pestisida)
Gejala umum
Akut – Kerusakan hati, kanker, dll
Nausea, muntah-muntah, diare
Kronis
Sumber-Sumber Kontaminan Pangan
Penjamah
Mikroflora asli Makanan
Hewan yang
terinfeksi Pangan Lalat/Serangga
Kotoran (Mentah/Olahan)
Hewan/Manusia Air Terpolusi
Tanah
Hewan Kontaminasi Peralatan Selama
peliharaan Silang Preparasi
350
300
250
Pewarna yang dilarang Staphylococcus aureus
200
150 Formalin
100
50 Boraks
0
2002 2003 3004 2005 Cemaran mikrobia
Sumber RANPG 2006-2010
Tahun
Hasil Pemeriksaan
60
Baik
(%)
Pedoman Cara 40
Cukup
Produksi Pangan 20
Kurang
yang Baik (CPPB) 0
Untuk IRT 2000 2001 2002 2003 2004 2005
(2003,BPOM) Tahun
20 Cukup
Kurang
0
2000 2001 2002 2003 2004 2005
Tahun
Lain- lain
( M alnut r isi, T B , Lain-lain (TB,
C amp ak)
T et anus 5%
Malaria,
3% Leukemia), 9.7
Sep sis
Kel Jant ung 4%
ko ng enit al & Tenggelam, 4.9 Diare, 25.2
hid r o sef alus
6%
D iar e
Kel Sal 42%
p encer naan
7%
Campak, 5.8
Meningitis/ense Pneumonia,
falitis, 8.8 15.5
Pneumo nia
24%
NEC, 10.7
RISKESDAS, 2007
Etiology of < 5 diarrhea in indonesia
Shigella 5%
Aeromonas 1%
Salmonella 5%
Campylobacter 3%
S. Enteritidis 1%
Giardia Lamblia 5%
Rotavirus 80%
Kasus
Jumlah Pasien
No. Daftar Tabulasi Dasar (DTD) Meninggal CRF
Laki-laki Perempuan Keluar
GMP
CPPB-IRT
Higiene
Sanitasi
Bahan Jenjang Mencapai
Dasar
yang Baik Keamanan Pangan
Penyakit akibat patogen pada makanan
• Foodborne intoxication / Intoksikasi : gejala penyakit yang
muncul akibat toksin dari patogen yang dihasilkan selama
pertumbuhannya pada makanan
• Foodborne infection / Infeksi : gejala penyakit yang muncul
akibat tumbuhnya patogen enterik pada saluran pencernaan
• Invasif – menyerang sel epitel intestin
• Noninvasif – melakukan kolonisasi
• Foodbore toxico-infection / Toksiko-infeksi : gejala penyakit
yang muncul akibat tumbuhnya patogen pada saluran
pencernaan dan menghasilkan toksin
Endang S. Rahayu
Fak. Teknologi Pertanian UGM
Foodborne Foodborne Infections Foodborne
Intoxications Toxicoinfection
Staphylococcus aureus Salmonella spp Clostridium perfringes
Clostridium botulinum Listeria monocytogenes Bacillus cereus
Molds Pathogenis Escherichia coli – Vibrio cholera
EPEC, ETEC, EIEC, EHEC
Shigella spp E.coli gastroenteritis (EPEC,
ETEC)
Campylobacter jejuni
Yersinia enterocolitica
Vibrio parahaemolyticus,
Vibrio fulnificus
Brucella spp
Streptococcus pyogenes
Coxiella burnetii (Q fever)
Enteric Viruses
(Ray, 1996)
Hepatitis A (oral – feces)
Kontaminasi Silang
Mikroorganisme
Orange-yellow reverse
at AFPA media
(red arrows)
suspected to be
potential aflatoxigenic
fungi
(A. flavus/A.parasiticus )
Hybrid Dryer
Endang S.Rahayu
Fak.Teknologi Pertanian UGM
Sample 1
Atas:
dilution 10x
Bawah:
Direct plating
Kiri : DG-18
Kanan : MEA
Jenis jamur
yg tumbuh
Bervariasi
Dilution and
Plating DG18 –
Walemia sebi
Production of Dried Salted Fish
Aflatoxin B1 – positive detected with the level up to 20 ppb
Main causes: Limited facilities, low application of good practices including HACCP
51
Ten Golden Rules for Safe Food Preparation
(WHO)
• Pilih makanan yang diolah demi keamanan
• Masak makanan dengan seksama
• Makan makanan matang dengan segera
• Simpan makanan matang dengan hati-hati
• Panaskan kembali makanan matang dengan seksama
• Hindari kontak antara makanan mentah dan makanan matang
• Cuci tangan berulang kali
• Jaga kebersihan seluruh permukaan dapur
• Lindungi makanan dari serangga, binatang pengerat, dan
binatang lain
• Gunakan air yang aman
UGM