Pembimbing :
AKBP dr. Faozan, Sp.M
Disusun oleh :
Dennis Aditya (406162132)
PENDAHULUAN
• Vernal keratoconjunctivitis (VKC) adalah penyakit
musiman berulang yang dianggap sebagai penyakit
inflamasi atau alergi pada mata.
• Sering pada anak-anak dan dewasa muda
• Negara-negara tropis
PENDAHULUAN
• Pasien biasanya mengeluh tentang iritasi mata yang
berat, fotofobia, kemosis, hiperlakrimasi, dan sekresi
mukus yang berlebihan yang menyebabkan tepi bulu
mata saling menempel.
• Terdapat banyak papila halus yang dapat dilihat pada
konjungtiva tarsal inferior.
PENDAHULUAN
• Pilihan terapi untuk penyakit ini termasuk steroid topikal,
antihistamin, dan mast cell stabilizers.
• satu dekade terakhirmencoba pengobatan alternatif
(hampir dua kali lipat)terapi alternatif telah memberikan
hasil yang menjajikan pada berbagai macam jenis
penyakit.
• Madu memiliki efek anti-bakterial dan anti-jamur pada
berbagai jenis mikroorganisme.
• Banyak hasil positive
• Peningkatan resistensi bakteria.
PENDAHULUAN
• Tujuan penelitian
• untuk mengevaluasi efek madu pada keratokonjungtivitis sehingga
dapat menurunkan penggunaan steroid, karena efek samping obat
keratokonjungtivitis dan rendahnya efek kesembuhan, penelitian ini
dirancang
MATERI DAN METODA
1. 60 pasien dirujuk ke klinik mata lalu diperiksa oleh
dokter mata berdasarkan anamnesis dan PF
2. Kriteria inklusi
• Pasien dengan keratokonjungtivitis ringan, sedang, atau berat,
• tidak memiliki penyakit okular lain
• tidak pernah menerima pengobatan untuk keratokonjungtivitis
3. Pengumpulan sampling
• convenience sampling.
• Pasien secara acak dialokasikan antara dua kelompok 30.
MATERI DAN METODA
• KELOMPOK PERTAMA (EKSPERIMEN GROUP)
• menerima obat tetes fluorometholone (1%)
• natrium cromolyn
• tetes madu (60% madu dalam artificial tears)
• KELOMPOK KEDUA (KONTROL GROUP)
• menerima obat tetes fluorometholone (1%)
• natrium cromolyn
• Artificial tears
• Penelitian dilakukan secara DOUBLE-BLIND
MATERI DAN METODA
• ATURAN PENGGUNAAN OBAT menggunakan 1 tetes
dari masing-masing obat setiap 6 jam selama 1 bulan.
(sehari 4 kali)
• Follow up diperiksa menggunakan slit lamp
• seminggu sekali untuk bulan pertama penelitian
• Bulan ke 3
• Bulan ke 6
• PENGELOLAHAN DATA
• Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan t-test independen
dan berpasangan dan uji Chi-square atau uji Fisher oleh SPSS
HASIL – LIMBAL PAPILLAE