Anda di halaman 1dari 12

Nausea and vomiting in pregnancy

(Mual dan Muntah pada kehamilan)


Jennifer R.Niebly,M.D
The New England Journal of Medicine
04 Oktober 2010
NEJM.ORG
Seorang wanita 25 tahun mengalami mual dan muntah secara
terus-menerus selama 8 bulan setelah periode menstruasi di hari
pertama kehamilan. Dia melakukan kunjungan pertama ke dokter
untuk mengatasi masalahnya dengan memberikan obat. Dia kehilangan
berat badan 5lb (2.3 kg) dalam 6 minggu. Bagaimana pengobatannya?
Masalah Klinik
Sekitar 50% wanita mengalami mual muntah pada awal
kehamilan selain itu 25% hanya mengalami mual. Istilah popularnya
adalah “ Morning sickness” adalah sebuah istilah yang mengisyaratkan
dimana terjadi kondisi tersebut secara terus-menerus dan berlangsung
lama pada saat hari tersebut. 35% wanita yang mengalami mual dan
muntah menyebabkan kehilangan waktu kerja (aktivitas) dan
berdampak buruk dalam hubungan berkeluarga. Pada sebagian kecil
pasien mengalami gejala dehidrasi dan dan kehilangan berat badan dan
membutuhkan pertolongan medis.
Penyebab dari mual dan muntah pda kehamilan tidak jelas,
berdasarkan observasi pada kehamilan dengan mola hidatiform
lengkap (bukan janin), gejala dari mual dan muntah disebabkan
stimulus dari produksi plasenta, bukan dari janin. Selama mual ±4
minggu. Setelah periode menstruasi. Puncak masalah kira-kira 9 bulan
pada kehamilan. Mual dan muntah berhubungan dalam menurunkan
resiko keguguran. Mual dan muntah akan berkurang pada wanita
dengan usia lanjut, multipara,dan wanita yang merokok.
Secara klinis ditemukan mual dan muntah selama kehamilan
berhubungan erat dengan level human chorionic gonadotropin (HCG).
HCG menstimulasi produksi estrogen dari induk telur. Dimana estrogen
meningkatkan mual dan muntah. Teori lain mengatakan kekurangan vit
B berkontribusi dalam mengurangi mual dan muntah.
• Pada ibu hamil yang kehilangan berat badan pada kehamilan pertama
dibandingkan dengan ibu hamil dengan obesitas atau tetap sama,
memiliki berat badan bayi dengan rata-rata rendah dan rendahnya
persentil berat badan selama kehamilan, dan mereka yang memiliki
kurang dari 10 persentil berat badan bayi.
Strategi dan Keterangan
Terapi Farmakologi
Kira-kira sebanyak 10%wanita dengan mual dan muntah pada
kehamilan membutuhkan obat. Terapi farmakologi termasuk Vit.B6,
antihistamin, agen prokinetik, dan obat-obatan lainnya
Secara random, kelompok placebo-control mencoba dan menujukkan
keefektivitasan vit.B6 (10-25 mg setiap 8 jam). Pada percobaan lainnya
“tanpa mual” diberikan skor sebagai pengukuran dari 1-10 dimana 4.3
wanita yang menerima perlakuan dengan 1.8 sebagai kontrol. Pada “The
Hungarian Family Planning Program” memberikan multivitamin, wanita
secara acak diberikan multivitamin setiap hari (Vit.B6 2.6 mg) secara
signifikan sama dengan wanita yang secara random diberikan placebo
dengan catatan mengalami mual,muntah, dan vertigo (34% dan 7,4%) atau
membutuhkan bantuan medis (3.0% dan 6,6 %). Dari prospektif penelitian
menunjukkan tidak ada hubungan kadar serum vit.B6 dengan kejadian
“morning sickness”.
Kombinasi vit.B6 dan antihistamin doxylamine (Bendectine) dari
US untuk memperbaiki kejadian di tahun 1983 karena ketidakbenaran
terjadinya gangguan pertumbuhan normal pada prenatal. Kombinasi
obat tersebut juga dilakukan di Kanada dinamakan Dicletin yang
digunakan di rumah sakit untuk menurunkan insiden mual dan muntah
pada kehamilan pada penelitian observasi. Oral vit.B6 dan doxylamine
cukup bekerja dengan baik di US. Dimana kombinasi diberikan pada
lebih dari 6000 pasien dan kontrol dengan tanpa bubkti terdapatnya
pertumbuhan tidak normal prenatal. Dimana terjadi penurunan 70%
mual dan muntah. Hal ini menjadi rekomendasi oleh American Collage
of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) sebagai lini pertama untuk
mual dan muntah.
Phenothiazine /metoclopramide biasanya diberikan jika
antihistamin gagal. Prochlorperazine (Compazine) juga dapat diberikan
secara buccal tablet / tablet buccal(Bukatel) yang biasanya
menyebabkan kurang ngantuk dan sedasi daripada tablet oral.
Area yang tidak diketahui
Penyebab mual dan muntah selama kehamilan tidak jelas
penyebabnya. Mekanisme dari VIT B6 tidak diketahui. Level vitamin B6
tidak dapat diperkirakan terhadap respon dari vitamin B6.
Guideline dari para ahli
• ACOG mempublikasikan dalam sebuah alogoritma untuk mengatasi
mual dan muntah selama kehamilan yang direkomendasikan dalam
sebuah artikel yang cocok dengan guideline adalah The Society Of
Obstetricians and Gynaecologist of Canada.
Kesimpulan dan rekomendasi
Pada wanita yang mengalami mual dan muntah pada trisemester 1
kehamilan diharap hati-hati disertai kehilangan berat badan, jadi para
ahli farmakologi juga sangat berhati-hati alam memberiikan obat.
Selain mual dan muntah apabila disertai engan migraine atau gangguan
gastrointestinal. Periksa kadar BUN, Kreatinin, alanine,
aminotransferase, aspartate aminotransferase , electrolit, dan amylase.
Pemberian diet (frekuensi kecil dalam bentuk cemilan) dapat
membantu. Pemberian Vit.B6 dan doxylamine cukup membantu. Tapi
rekomendasi dengan menggunakan kombinasi yaitu Vitamin B6
(Pyridoxine) dengan dosis 10-25 mg setiap 8 jam, dan doxylamine 25
mg sebelum tidur dan 12.5 mg setiap pagi dan siang.
• Jika regimen tidak efektif dapat diberikan phenothiazine,
metoclopramide, atau ondansetron. Metilprednisolon seharusnya
diberikan sebagai cadangan apabila pada penyakit yang sulit
disembuhkan setelah 10 minggu kehamilan. Alternatif lainnya dapat
diberikan jahe dan akupuntur kapanpun.

Anda mungkin juga menyukai