Sporogoni (seksual)
Skizogoni (aseksual)
Gambar siklus hidup plasmodium
MANIFESTASI KLINIS
“Trias Malaria”
1. Stadium menggigil
Pasien merasa kedinginan yang dingin sekali, nadi cepat tapi
lemah, bibir dan jari-jari tangan biru, kulit kering dan pucat. Stadium ini
berlangsung 2 sampai 8 jam.
MANIFESTASI KLINIS
“Trias Malaria”
2. Stadium puncak demam
Pasien yang semula merasakan kedinginan berubah menjadi
panas sekali. Suhu tubuh naik hingga 41°C sehingga menyebabkan
pasien kehausan, wajah kemerahan, kulit kering dan terasa panas
seperti terbakar, sakit kepala makin hebat, mual muntah. Stadium ini
berlangsung 2 sampai 6 jam.
MANIFESTASI KLINIS
“Trias Malaria”
3. Stadium berkeringat
Pasien berkeringat banyak sampai basah, suhu turun drastis
bahkan mencapai dibawah ambang normal. Penderita biasanya dapat
tidur nyenyak dan saat bangun merasa lemah tapi sehat. Stadium ini
berlangsung 2 sampai 4 jam.
MANIFESTASI KLINIS
1. Anamnesis
Pada anamnesis sangat penting diperhatikan :
a. Keluhan : demam, menggigil, berkeringat dan dapat disertai sakit
kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal.
b. Riwayat sakit malaria dan riwayat minum obat malaria
c. Riwayat berkunjung ke daerah endemis malaria
d. Riwayat tinggal di daerah endemis malaria.
2. Pemeriksaan fisik
a. Suhu tubuh meningkat > 37,5°C
b. Konjungtiva atau telapak tangan pucat
c. Sklera ikterik
d. Splenomegali, hepatomegali.
3. Pemeriksaan laboratorium
a. Pemeriksaan mikroskopis
• Sediaan hapus darah tebal : hitung jumlah parasit per 200 lekosit
• Sediaan hapus darah tipis : hitung jumlah parasit per 1000 jumlah
eritrosit.
TROPOZOIT
SKIZON
GAMETOSIT
Plasmodium Vivax
TROPOZOIT
SKIZON
GAMETOSIT
Plasmodium Falciparum
TROPOZOIT
SKIZON
GAMETOSIT
Plasmodium Ovale
TROPOZOIT
SKIZON
GAMETOSIT
Plasmodium Malariae
b. Pemeriksaan uji diagnostik cepat (Rapid Diagnostic Test)
Mekanisme kerja tes ini berdasarkan deteksi antigen parasit
malaria, dengan menggunakan metoda imunokromatografi.
MALARIA BERAT
• Rawat jalan
Evaluasi pengobatan dilakukan pada hari ke 3, 7, 14, 21 dan 28
dengan pemeriksaan klinis dan sediaan darah secara mikroskopis.
Apabila terdapat perburukan gejala klinis selama masa pengobatan dan
evaluasi, penderita segera dianjurkan datang kembali.
PEMANTAUAN PENGOBATAN
• Rawat inap