Anda di halaman 1dari 22

MALARIA

Pembimbing : dr. Maude Rena, Sp.PD


DEFINISI

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasmodium


dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles.
ETIOLOGI

• Etiologi: sporozoa genus Plasmodium


• Empat spesies plasmodium:
1. P. vivax (malaria tertiana)
2. P. falciparum (malaria tropika)
3. P. malariae (malaria quartana)
4. P. ovale (malaria ovale).
SIKLUS HIDUP PLASMODIUM

Sporogoni (seksual)

Skizogoni (aseksual)
Gambar siklus hidup plasmodium
MANIFESTASI KLINIS

“Trias Malaria”
1. Stadium menggigil
Pasien merasa kedinginan yang dingin sekali, nadi cepat tapi
lemah, bibir dan jari-jari tangan biru, kulit kering dan pucat. Stadium ini
berlangsung 2 sampai 8 jam.
MANIFESTASI KLINIS

“Trias Malaria”
2. Stadium puncak demam
Pasien yang semula merasakan kedinginan berubah menjadi
panas sekali. Suhu tubuh naik hingga 41°C sehingga menyebabkan
pasien kehausan, wajah kemerahan, kulit kering dan terasa panas
seperti terbakar, sakit kepala makin hebat, mual muntah. Stadium ini
berlangsung 2 sampai 6 jam.
MANIFESTASI KLINIS

“Trias Malaria”
3. Stadium berkeringat
Pasien berkeringat banyak sampai basah, suhu turun drastis
bahkan mencapai dibawah ambang normal. Penderita biasanya dapat
tidur nyenyak dan saat bangun merasa lemah tapi sehat. Stadium ini
berlangsung 2 sampai 4 jam.
MANIFESTASI KLINIS

Pemeriksaan fisik yang ditemukan lainnya yang merupakan gejala khas


malaria adalah adanya splenomegali, hepatomegali dan anemia.
DIAGNOSIS

1. Anamnesis
Pada anamnesis sangat penting diperhatikan :
a. Keluhan : demam, menggigil, berkeringat dan dapat disertai sakit
kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal.
b. Riwayat sakit malaria dan riwayat minum obat malaria
c. Riwayat berkunjung ke daerah endemis malaria
d. Riwayat tinggal di daerah endemis malaria.
2. Pemeriksaan fisik
a. Suhu tubuh meningkat > 37,5°C
b. Konjungtiva atau telapak tangan pucat
c. Sklera ikterik
d. Splenomegali, hepatomegali.
3. Pemeriksaan laboratorium
a. Pemeriksaan mikroskopis
• Sediaan hapus darah tebal : hitung jumlah parasit per 200 lekosit
• Sediaan hapus darah tipis : hitung jumlah parasit per 1000 jumlah
eritrosit.
TROPOZOIT
SKIZON
GAMETOSIT

Plasmodium Vivax
TROPOZOIT
SKIZON
GAMETOSIT

Plasmodium Falciparum
TROPOZOIT
SKIZON
GAMETOSIT

Plasmodium Ovale
TROPOZOIT
SKIZON
GAMETOSIT

Plasmodium Malariae
b. Pemeriksaan uji diagnostik cepat (Rapid Diagnostic Test)
Mekanisme kerja tes ini berdasarkan deteksi antigen parasit
malaria, dengan menggunakan metoda imunokromatografi.
MALARIA BERAT

Malaria berat adalah : ditemukannya Plasmodium falciparum stadium


aseksual dengan
1. Perubahan
1.Hipoglikemi kesadaranminimal
(gula darah <40satu
(GCS<11)
mg%) dari manifestasi klinis atau didapatkan
temuan metabolik
2.Asidosis
2. Kelemahanhasil laboratorium
otot (WHO,
(tak(bikarbonat 2015)<15
bisa duduk/berjalan)
plasma : mmol/L).
3. Kejang berulang-lebih
3.Anemia berat (Hb <5 gr% dari dua episode
untuk dalam
endemis 24 jam
tinggi, <7gr% untuk endemis
4. Distres pernafasan
sedang-rendah), pada dewasa Hb<7gr% atau hematokrit <15%)
5.Hiperparasitemia
4. Gagal sirkulasi atau syok: >2
(parasit pengisian kapiler
% eritrosit atau>100.000
3 detik, parasit
tekanan/μL
sistolik <80
di daerah
mmHg (pada
endemis rendahanak:
atau <70
> 5% mmHg)
eritrosit atau 100.0000 parasit /μl di daerah endemis
6. Jaundice (bilirubin>3mg/dL dan kepadatan parasit >100.000)
tinggi)
7.Hiperlaktemia
5. Hemoglobinuria (asam laktat >5 mmol/L)
8.Hemoglobinuria
6. Perdarahan spontan abnormal
9.Gangguan
7. Edema paru (radiologi,
fungsi saturasi Oksigen
ginjal (kreatinin serum >3<92%.
mg%).
PENGOBATAN

• Antimalaria tanpa komplikasi :


PENGOBATAN MALARIA BERAT

Artesunate (1 flacon= 60 mg artesunic acid)


• Dosis 2,4 mg/kgBB pada hari I tiap 12 jam, lalu dilanjutkan dosis 2,4 mg/kgBB pada hari
ke 2-7/24 jam.
PEMANTAUAN PENGOBATAN

• Rawat jalan
Evaluasi pengobatan dilakukan pada hari ke 3, 7, 14, 21 dan 28
dengan pemeriksaan klinis dan sediaan darah secara mikroskopis.
Apabila terdapat perburukan gejala klinis selama masa pengobatan dan
evaluasi, penderita segera dianjurkan datang kembali.
PEMANTAUAN PENGOBATAN

• Rawat inap

Evaluasi pengobatan etiap hari dengan pemeriksaan klinis


dan darah malaria hingga klinis membaik dan hasil mikroskopis negatif.
Evaluasi pengobatan dilanjutkan pada hari ke 7, 14, 21 dan 28 dengan
pemeriksaan klinis dan sediaan darah secara mikroskopis.

Anda mungkin juga menyukai