FARMASI
ORGANIZATION OF THE NERVOUS SYSTEM
BRAIN CENTRAL
SPINAL CORD NERVOUS
SYSTEM (CNS)
Figure 11.1
Neurons (Nerve Cells)
Figure 11.4b
Myelin Sheath and Neurilemma: Formation
Figure 11.5a-c
Penghantaran Saltatory
Figure 11.16
• Brain stem: medulla, pons, dan midbrain
Bagian-bagian Otak:
CEREBRUM
• Terbagi atas dua yi hemisfer kiri dan kanan
yang secara anatomis berhubungan agar tetap
terjadi komunikasi.
• Pada hemisfer tsb terdapat 2 jenis jaringan yi;
– Gray matter: terdapat pada bagian terluar dari
cerebrum membentuk korteks cerebri dan
mengandung badan sel neuron
– White matter: mengandung akson neuron dan
terletak di bawah cortex, bagian tengah cerebrum
• Akson-akson neuron tersebut bergabung
membentuk traktus berdasarkan fungsinya
berupa:
– Proyeksi; berupa descending membawa impuls
motorik dari korteks serebri ke bawah atau
ascending membawa impuls sensori ke korteks
– Assosiasi; membawa impuls saraf dari satu bagian
korteks serebri ke bagian lain dalam satu hemisfer
– Kommisural; membawa impuls dari satu hemisfer
ke hemisfer yg lain (cth; corpus callosum)
• Tiap hemisfer tda 4 lobus yi: frontalis, parietalis,
occipitalis dan temporalis
KORTEKS SEREBRI
Korteks somatosensori
• Bagian korteks somatosensori terletak pada
girus postsentralis yi pd bagian anterior lobus
parietalis, mengandung jalan akhir ascending
transmisi impuls saraf thd suhu, sentuhan,
tekanan, nyeri dan propriosepsi shg
menimbulkan kesadaran akan postur, gerakan,
tekanan, perubahan keseimbangan dan posisi
satu sisi tubuh
• Melokalisir sumber stimulus sensori dan
merasakan intensitas stimulus
• Perjalanan impuls sensori bersifat menyilang
(PENGATURAN GERAK MOTORIK)
Prinsip umum kontrol gerakan
motorik volunter, ritmik, dan refleks
Mekanisme pengaturan gerak motorik
Mekanisme pengaturan postur
Mekanisme refleks dan jenis refleks
Cerebral cortex dan basal ganglia
mengatur gerakan volunter
A. Pengendali
B. Pelaksana
(untuk melangsungkan perintah motorik.)
1).daerah motorik suplementer
(mempersiapkan program rangkaian
gerakan kompleks)
2).korteks pramotorik (mengorientasikan
tubuh dan lengan ke arah sasaran tertentu)
3).korteks parietalis posterior (memproses
masukan sensorik untuk menuntun
korteks pramotorik).
Area korteks motorik primer:
mengontrol gerakan volunter otot
rangka, korteks motorik di tiap-tiap
sisi otak mengontrol otot di sisi tubuh
yang berlawanan
Serebellum : merencanakan, mengawali, dan
menentukan waktu jenis-jenis gerakan tertentu
dengan mengirim masukan ke daerah-daerah
motorik korteks.
Ganglia basal (nukleus basal) : memodifikasi /
modulasi aktivitas yang sedang berlangsung
menghasilkan aktivitas motorik yang bertujuan.
Talamus : memperkuat perilaku motorik volunter
yang dimulai oleh korteks serebri.
Korda spinalis : membawa informasi motorik dari
korteks ke neuron eferen motorik yang
mempersarafi otot rangka.
Sebagai jalur untuk kontrol otot secara
volunter
Traktus kortikobulbar : berujung pada
nuklei nervus kranialis
Traktus kortikospinal : berujung/ sinaps
dengan neuron motorik di anterior gray
horns pada spinal cord
Tampak sebagai piramid pada medulla
oblongata
Brain stem (batang
otak) dan
serebellum
mengontrol
refleks postur
Refleks adalah respon yang cepat dan
otomatis terhadap suatu stimulus
Gerak refleks diawali adanya stimulus,
terutama stimulus eksternal melalui
reseptor sensori (pada kulit, muscle spindle
dan organ tendon Golgi).
Pathway refleks (lengkung refleks) :
reseptor saraf aferen pusat integrasi
saraf eferen otot.
Figure 13.16
Figure 13.17
Monosynaptic and polysynaptic motor reflexes
Figure 13-1a
Figure 13.22
TERIMA KASIH
Referensi :
Marieb EN. Human Anatomy and Physiology. 6th Ed. Pearson Educ.2004.