Anda di halaman 1dari 43

PENGANTAR FARMAKOLOGI

Farmakokinetika dan Farmakodinamika


Pustaka Acuan Pokok
• Goodman and Gilman, The Pharmacological Basis of
Therapeutics
• Katzung, BG., Basic and Clinical Pharmacology
• Lullmann, H., et al., 2000, Color Atlas of Pharmacology,
Thieme, New York.
• dr. Jan Tambayong, Farmakologi untuk Keperawatan
• Joyce LK dan Evelyn, RH., Farmakologi Pendekatan
Proses Keperawatan
BACKGROUND
• Bencana Kasus Thalidomide tahun 1950-an membuka
mata betapa pentingnya evaluasi seutuhnya terhadap
keamanan obat
• Dalam dua dasawarsa terakhir ditemukan dan
diedarkan banyak sekali obat baru
• 1-3% pasien yang dirawat di RS adalah akibat reaksi
obat

Dokter

Perawat Farmasis
PENDAHULUAN
FARMAKOLOGI

 Pharmacon  obat
 Logos  ilmu

• Pharmacology  the study of


substances that interact with living
systems through chemical processes,
especially by binding to regulatory
molecules and activating or inhibiting
normal body processes.
CABANG ILMU FARMAKOLOGI

• Farmakodinamika
• Farmakokinetika
• Farmakologi molekuler
• Farmakoterapi
• Farmakologi klinik
• Toksikologi
• Farmakoepidemiologi
• Farmakogenetik
• Farmakogenomik
• Farmakoekonomi
Farmakodinamika
Obat Organisme
Hidup
• Farmakokinetika

FARMAKODINAMIKA FARMAKOKINETIKA

 Pengaruh obat  Pengaruh organisme


terhadap organisme hidup terhadap obat
hidup
 Penanganan obat oleh
 Studi tentang tempat organisme hidup
dan mekanisme kerja
serta efek fisiologi dan  Studi tentang
biokimia obat pada absorbsi, distribusi,
organisme hidup metabolisme dan
ekskresi
FARMAKOKINETIKA
FARMAKOKINETIKA
• Pharmacokinetics refers to activities within the body after a drug is
administered.

• These activities include :


ABSORBSI
DISTRIBUSI
ADME
METABOLISME
EKSKRESI
ABSORBSI
• Absorpsi merupakan proses penyerapan obat dari
tempat pemberian, menyangkut kelengkapan dan
kecepatan proses tersebut.
• Tempat pemberian :
a. Oral  GIT
b. Injeksi (i.v, s.c, i.m)
c. Dermal  Kulit
d. Inhalasi  paru-paru
e. Membran mukosa (sub lingual, buccal, nasal, vaginal)
Faktor-faktor yang mempengaruhi Absorbsi
• Faktor Kimia Faktor Fisiologis
 acid or base  gastric motility
 degree of ionization  pH at the absorption site
 polarity  area of absorbing surface
 lipid solubility or...  blood flow
BIOAVAILIBILITY
• Merupakan kadar obat yang mencapai sirkulasi setelah
diabsorbsi

AUC = area under the curve


plasma concentration of drug

AUC oral
Bioavailability = X 100
AUC injected i.v.

AUC
injected I.v.

AUC
oral

time
FIRST PASS EFFECT METABOLISM
• Metabolisme yang terjadi sebelum obat masuk ke
sirkulasi sistemik
• Dilakukan oleh hepar (utama), dinding usus halus
• Akibatnya :
a. Menurunkan efikasi obat per oral
Solusi : pemberian dosis lebih tinggi
ex : Propranolol
b. Extensive Metabolism  tidak memungkinkan
pemberian per oral
Misal : Lidocaine (parenteral), nitrogliserin (sub lingual)
DISTRIBUSI
• Merupakan proses dimana molekul obat yang
diabsorbsi mulai meninggalkan tempat ia diabsorbsi,
masuk sirkulasi sistemik, bersama aliran darah menuju
ke seluruh tubuh, melewati berbagai barier untuk
mencapai tempat kerjanya pd jaringan / organ target
• Dipengaruhi oleh :
a. Aliran darah  distribusi output jantung
b. Permeabilitas kapiler  struktur kapiler, sifat obat
c. Pengikatan obat pada protein
Pengikatan Obat Pada Protein

Obat Bebas Respon


Farmakologi

Distribusi Obat

Tinggi
Berikatan
dengan
Protein
Rendah
Volume Distribusi

Makin banyak obat


terdistribusi ke organ
/jaringan  konsent obat di
plasma <<  Vd >>

Makin banyak obat terikat


prot plasma  konsent obat
di plasma >>  Vd <<
METABOLISME / BIOTRANSFORMASI
• Adalah proses perubahan komposisi kimia obat yg
dikatalisa oleh suatu enzim
• Tujuan utama : terminasi aksi obat dalam tubuh
Sec umum, senyawa yg lipofilik diubah menjadi lebih polar
shg lebih siap & mudah diekskresi.

• Hepar merupakan organ utama yang melakukan fungsi


metabolisme obat (selain oleh GIT, ginjal, paru, kulit)
The liver is the main detoxifying organ of the physicaody.

• Sebagian besar metabolisme obat terjadi sejak obat


diabsorbsi masuk ke sirkulasi sistemik s.d terekskresi
lewat ginjal.
• Sebagian kecil terjadi di lumen usus halus (aktivitas
bakteri) atau dinding usus (enzim)
 obat mengalami perubahan menjadi tidak aktif
(active drug inactive drug)

 obat menjadi lebih kuat (potent)


(pro drug  drug)

 Obat menjadi metabolit yang toksik (isoniazid)


(drug  toxic metabolite)

 Obat tidak mengalami perubahan / metabolisme


apapun di hati  diekskresi seluruhnya dalam
bentuk utuh (digoxin).
Reaksi-reaksi Metabolisme Obat
1. FASE I
 Berfungsi mengubah molekul lipofilik menjadi molekul
yang lebih polar
 Metabolisme fase I bisa meningkatkan, mengurangi,
atau tidak mengubah aktivitas farmakologi obat
 Reaksi Utama : Oksidasi (paling utama), reduksi,
hidrolisa
2. FASE II
 Fase ini terdiri dari reaksi-reaksi konjugasi

Polar Ginjal
Ekskresi

Metabolit
Metabolisme Fase II
Reaksi Konjugasi lanjutan
hasil Konjugat Obat
metabolisme baru
fase I

Tertahan
Lipofilik Tubuli Ginjal

 Jk hasil fase I metabolit toksik / reaktif, fase II harus mampu


men- detoksifikasi (  jk metabolit toksik >>>, enzim fase II
terbatas  tdk mampu detoksifikasi  INTOKSIKASI)
MIS. Parasetamol
+ Me  polaritas
Aktivitas farmakologi
stop /  (most)
Me  water-
solubility

Ekskresi lewat ginjal


Phase I and Phase II Metabolic Reactions
 tdk selalu tjd berurutan (isoniazid asetilasi (fase II)  hidrolisa (fase I)
 tdk mengalami fase I, langsung fase II

Absorption Metabolism Excretion


Phase I Phase II

Metabolite with
modified activity
Conjugate
Drug

Inactive metabolite Conjugate

Lipophilic Hydrophilic
EKSKRESI
Rute Ekskresi Obat
• Ginjal (utama)
• Biliary system
• Paru
• Sekresi eksternal : keringat, kelenjar susu

Mekanisme
• Filtrasi glomerulus
• Reabsorbsi Tubular
• Sekresi Tubular
Ekskresi Melalui Ginjal
Mekanisme
• Filtrasi glomerulus plasma
• Reabsorbsi Tubular  Tubulus distal
• Sekresi Tubular  Tubulus Proximal
Ekskresi Melalui Saluran Empedu
FARMAKODINAMIKA
Farmakodinamika
Obat Organisme
Hidup
• Farmakokinetika

FARMAKODINAMIKA FARMAKOKINETIKA

 Pengaruh obat  Pengaruh organisme


terhadap organisme hidup terhadap obat
hidup
 Penanganan obat oleh
 Studi tentang tempat organisme hidup
dan mekanisme kerja
serta efek fisiologi dan  Studi tentang
biokimia obat pada absorbsi, distribusi,
organisme hidup metabolisme dan
ekskresi
HOW DO DRUGS WORK?
a. Act on receptors
b. Act on ion channel : Ca antagonists, local anaesthetics,
cardiac glycosides,
c. Alter enzyme function : COX inhibitors, MAO
inhibitors, AChE inhibitors
d. Act on transporter system : Selective Serotonin Reuptake
Inhibitors, Inhibitors of Na-2Cl-K Symporter (Loop Diuretics)
e. Act on signal transduction protein: Tyrosine Kinase
Inhibitors, Type 5 Phosphodiesterase Inhibitors
f. Unconventional mechanism of action
Sebagian besar obat bekerja melalui
interaksinya dengan RESEPTOR
RESEPTOR
Kompleks makromolekular (protein), dimana jika berinteraksi dg suatu
obat akan menimbulkan efek biologis yang spesifik.
Obat dpt mengubah kecepatan fisiologi tubuh

Obat tidak menimbulkan fungsi baru, hanya memodulasi fungsi yg


sudah ada

Bbrp reseptor obat juga berinteraksi dengan ‘endogenous ligands’


(hormon, neurotransmitter, autakoid)
Agonis : substansi yg efeknya menyerupai senyawa endogen

Antagonis : substansi yg tdk mempunyai aktivitas intrinsik tetapi


menghambat secara kompetitif senyawa endogen / agonis untuk
berinteraksi dg reseptornya
Obat + Reseptor  Kompleks Obat – Reseptor  EFEK
Agonis
Interaksi Obat
dengan Reseptor
Antagonis

o AGONIS
• Agonis: menghasilkan efek yg mirip dg efek yg
ditimbulkan secara alami oleh substansi endogen
(hormon, neurotransmitter, dll)
• Mis : beta agonis menstimulasi sel beta (β2) di seluruh
tubuh, a.l di bronkus menyebabkan relaksasi otot polos
bronkus (Salbutamol)
Antagonis
• Antagonis: menghambat fungsi sel dg jalan menduduki
reseptornya, sehingga substansi endogen tidak dapat
berinteraksi dengan reseptor tsb dan tidak dapat
mengaktifkan fungsi sel
• Contoh : beta antagonis (beta bloker) menduduki
reseptor beta yang ada di seluruh tubuh, a.l di jantung
menyebabkan denyut jantung menurun, tekanan darah
turun, dan COP turun (Atenolol, Timolol)
Efek/respon yang ditimbulkan:
 Sebanding dengan jumlah reseptor yang berinteraksi dengan obat
 Sebanding dengan komplek obat-reseptor yang terbentuk
Apabila dibuat plot antara dosis obat vs efek/respon,
maka kurva yang dihasilkan :
Plot Dosis Obat vs Respon

High dose = more


Emax receptor occupied

50% effective
Low dose = few dose
receptor occupied
Mula, Puncak, dan Lama Kerja
• Mula Kerja Obat (ONSET of ACTION) dimulai
waktu obat memasuki plasma sampai mencapai
konsentrasi efektif minimum (MEC = minimum
effective concentration)
• Puncak Kerja Obat (PEAK of ACTION) terjadi pada
saat obat mencapai konsentrasi tertinggi dalam darah
atau plasma
• Lama Kerja Obat (DURATION of ACTION) adalah
lamanya obat mempunyai efek farmakologis
Kurva Respon - Waktu

Peak
Indeks Terapeutik (IT)
• Merupakan batas keamanan suatu obat
• ED50 (Effective Dose 50) adalah dosis yang
menimbulkan efek terapi pada 50% individu
• LD50 (Lethal Dose 50) atau TD50 (Toxic Dose 50)
adalah dosis yang menimbulkan kematian pada 50%
individu
• Indeks Terapetik merupakan rasio yang mengukur
ED50 dan TD50
• Indeks Terapeutik
Macam-macam Indeks Terapetik
1. Obat dengan Indeks Terapeutik Rendah  obat-obat
yang mempunyai batas keamanan yang sempit  perlu
pemantauan efek obat yang ketat
ex : digoxin (0,5-2 ng/mL)
2. Obat dengan Indeks terapeutik Tinggi  obat-obat
yang mempunyai batas keamanan yang lebar dan tidak
begitu berbahaya dalam menimbulkan efek toksik
A

Obat mana yang lebih aman????


naily_sifa@yahoo.com
43

Anda mungkin juga menyukai