Anda di halaman 1dari 8

KERACUNAN PESTISIDA

KELOMPOK 1
DEFINISI PESTISIDA

Pestisida berasal dari kata pest yang berarti hama dan sida yang berasal dari
kata cide berarti pembunuh. Pestisida dapat diartikan secara sederhana
sebagai pembunuh hama. Secara umum pestisida dapat didefenisikan
sebagai bahan yang digunakan untuk mengendalikan populasi jasad yang
dianggap sebagai pest (hama) yang secara langsung maupun tidak langsung
merugikan kepentingan manusia.
PENGGOLONGAN PESTISIDA

Penggolongan pestisida berdasarkan sasaran yaitu :


• Insektisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia yang bisa
mematikan semua jenis serangga.
• Fungisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun dan bisa
digunakan untuk memberantas dan mencegah fungsi/cendawan
• Bakterisida. Disebut bakterisida karena senyawa ini mengandung bahan aktif
beracun yang bisa membunuh bakteri.
• Nermatisida, digunakan untuk mengendalikan nematoda.
• Akarisida atau mitisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia yang
digunakan untuk membunuh tungau, caplak dan laba-laba
• Rodenstisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang
digunakan untuk mematikan berbagai jenis binatang pengerat, misalnya tikus
• Moluskisida adalah pestisida untuk membunuh moluska, yaitu : siput, bekicot
serta tripisan yang banyak dijumpai di tambak.
• Herbisida adalah senyawa kimia beracun yang dimanfaatkan untuk membunuh
tumbuhan pengganggu yang disebut gulma.
DAMPAK PENGGUNAAN
PESTISIDA

Pengaruh Pestisida Terhadap Lingkungan


• Keracunan terhadap ternak dan hewan piaraan
• Keracunan terhadap biota air (ikan).
• Keracunan terhadap satwa liar
• Keracunan terhadap tanaman
Pengaruh Pestisida Terhadap Kesehatan Manusia
 Keracunan Kronis
 Keracunan akut.

Cara pestisida masuk kedalam tubuh :


1. Kulit, apabila pestisida kontak dengan kulit.
2. Pernafasan, bila terhisap
3. Mulut, bila terminum/tertelan.
TINDAKAN DALAM
PERTOLONGAN PERTAMA

 Umum
Penderita perlu dirawat dengan tenang karena penderita dapat kembali
mengalami agitasi. Tempatkan penderita dalam posisi sebaik mungkin yang
akan membantu mencegah penderita dari bahaya komplikasi.

 Posisi
Tempatkan penderita dalam posisi miring kesamping dengan kepala lebih
rendah dari tubuh dan kepala menoleh kesamping. Bila pasien tidak sadar jaga
agar saluran nafas tetap terbuka dengan menarik dagu ke depan dan kepala ke
belakang.

 Suhu tubuh
Perawatan harus lebih berhati-hati dengan mengontrol suhu pada penderita yang
tidak sadar. Bila suhu tubuh penderita tinggi sekali dan keringat berlebihan,
dinginkan dengan menggunakan spon air dingin. Bila penderita merasa
kedinginan, dapat ditutupi dengan selimut untuk mempertahankan suhu normal.
Pestisida yang tertelan
 Induksi muntah umumnya tidak dianjurkan sebagai pertolongan pertama.
Baca label produk untuk indikasi apakah induksi muntah boleh atau tidak
dilakukan atau bila produk sangat toksik, seperti tanda tengkorak dengan
tulang bersilang atau tanda "tangan merah".
 Induksi muntah hanya dilakukan pada penderita yang sadar.
 Pernafasan
Bila terjadi henti nafas (muka atau lidah pasien dapat diputar) dan kemudian
dagu ditarik ke depan untuk mencegah lidah terdorong kebelakang yang
akan menutup jalan nafas.
 Kejang-kejang
Tempatkan pengganjal padat diantara gigi-gigi dan cegah agar penderita
jangan sampai terluka.
PENCEGAHAN PESTISIDA

• Pada saat melakukan penyemprotan menggunakan alat pelindung diri


dan menyemprot searah mata angin
• Mencuci sayur-sayuran dan buah-buahan dengan air mengalir dan bahan
pencuci yang bisa melunturkan pestisida
• Tidak menggunakan pestisida yang telah dilarang
• Tempat penyimpanan jauh dari jangkauan anak-anak, diberi peringatan
dan memiliki ventilasi yang baik
• Tanggalkan seluruh pakaian yang digunakan untuk menyemprot, dan
mandilah sampai bersih dengan memberikan perhatian khusus pada
bagian-bagian yang mungkin terkena pestisida, seperti tangan /lengan
dan wajah.
• Pakaian yang digunakan untuk aplikasi dicuci dengan sabun atau
detergen, terpisah dengan pakaian sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai