• 2. RADIASI PARTIKEL
• Radiasi partikel adalah radiasi berupa partikel yang memiliki
massa, misalnya partikel beta, alfa dan neutron.
• 1. RADIASI PENGION
• Radiasi pengion adalah radiasi yang apabila mengenai atau menabrak
sesuatu, akan muncul partikel bermuatan listrik yang disebution. Peristiwa
terjadinya ion ini disebut ionisasi. Ion ini kemudian akan menimbulkan efek
atau pengaruh pada bahan, termasuk benda hidup. Radiasi pengion disebut
juga radiasi atom atau radiasi nuklir. Termasuk ke dalam radiasi pengion
adalah sinar-X, sinar gamma, sinar kosmik, serta partikel beta, alfa dan
neutron. Partikel beta, alfa dan neutron dapat menimbulkan ionisasi secara
langsung. Meskipun tidak memiliki massa dan muatan listrik, sinar-X, sinar
gamma dan sinar kosmik juga termasuk ke dalam radiasi pengion karena
dapat menimbulkan ionisasi secara tidak langsung.
• 2. RADIASI NON PENGION
• Radiasi non-pengion adalah radiasi yang tidak dapat menimbulkan ionisasi.
Termasuk ke dalam radiasi non-pengion adalah gelombang radio,
gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak dan ultraviolet.
• RADIASI PENGION (Sinar X dan Gamma)
• Kedua jenis radiasi ini mempunyai potensi bahaya yang lebih
besar dibandingkan dengan jenis radiasi lainnya. Pengaruh
sinar kosmik hampir dapat diabaikan karena sebelum
mencapai tubuh manusia, radiasi ini telah berinteraksi terlebih
dahulu dengan atmosfir bumi. Radiasi beta hanya dapat
menembus kertas tipis, dan tidak dapat menembus tubuh
manusia, sehingga pengaruhnya dapat diabaikan. Demikian
pula dengan radiasi alfa, yang hanya dapat menembus
beberapa milimeter udara. Sedang radiasi neutron pada
umumnya hanya terdapat di reaktor nuklir.
• DAYA TEMBUS → Sinar-X dapat menembus bahan atau massa
yang padat dengan daya tembus yang sangat besar.
• PERTEBARAN → Apabila berkas sinar x melalui suatu bahan
atau suatu zat, maka berkas sinar tersebut akan bertebaran
keseluruh arah, menimbulkan radiasi sekunder (radiasi hambur)
pada bahan atau zat yang dilalui.
• PENYERAPAN → Sinar-X dalam radiografi diserap oleh
bahan atau zat sesuai dengan berat atom atau kepadatan
bahan atau zat tersebut. Makin tinggi kepadatannya atau
berat atomnya makin besar penyerapannya.
• FLUORESENSI → Sinar-X menyebabkan bahan-bahan tertentu
seperti kalsium tungstat atau zink sulfide memendarkan cahaya
(luminisensi).
• IONISASI → Efek primer dari Sinar-X apabila mengenai suatu
bahan atau zat dapat menimbulkan ionisasi partikel-partikel
atau zat tersebut.
• EFEK BIOLOGI → Sinar-X akan menimbulkan perubahan-
perubahan biologi pada jaringan. Efek biologi ini yang
dipergunakan dalam pengobatan radioterapi.
1. Katoda dipanaskan lebih dari 20.000 derajat Celcius.
2. Elektron lepas ke anoda
3. Berhenti mendadak :
- Panas lebih dari 99 %.
- Sinar x kurang dari 1 %.
4. Keluar melalui jendela.
5. Panas yg tinggi didinginkan oleh radiator pendingin
• Pada dasarnya pesawat Sinar-X terdiri dari tiga bagian utama, yaitu tabung
Sinar-X, sumber tegangan tinggi yang mencatu tegangan listrik pada kedua
elektrode dalam tabung Sinar-X, dan unit pengatur.
• Di dalam tabung roentgen ada katoda dan anoda dimana pada tabung
tersebut dalam keadaan vakum fungsinya agar elektron yang bergerak cepat
dapat bergerak bebas dan tidak bertumbukan dengan elektron lain. kemudian
pada tabung rontgen diberi sumber listrik untuk memanaskan katoda (filament)
kira-kira lebih dari 20.0000C sampai menyala dengan mengantarkan listrik dari
transformator, Karena panas maka electron-electron dari katoda (filament)
terlepas, dengan memberikan tegangan tinggi maka electron-elektron
dipercepat gerakannya menuju anoda (target), electron yang bergerak dengan
kecepatan tinggi (karena ada beda potensial 1000 Kvolt) yang mengenai
target anoda, electron tiba-tiba akan mengalami perlambatan saat mendekati
target karena pengaruh gaya inti atom (target anoda) sehingga menimbulkan
Sinar-X yang mana dinamakan Sinar-X Brehmsstrahlung, elektron-elektron
mendadak dihentikan pada anoda (target) sehingga terbentuk panas (99%)
dan Sinar-X (1%), Sinar X akan keluar dan diarahkan dari tabung melelui
jendela yang disebut diafragma, panas yang ditimbulkanpada target (sasaran)
akibat benturan electron dihilangkan dengan radiator pendingin.
• Gambaran yang berbeda dari thorax dapat diperoleh dengan
merubah orientasi relatif tubuh dan arah pancaran X-ray.
Gambaran yang paling umum adalah posteroanterior (PA),
anteroposterior (AP) dan lateral.
• 1. Posteroanterior (PA)
• Pada PA, sumber X-ray diposisikan sehingga X-ray masuk
melalui posterior (back) dari thorax dan keluar dari anterior
(front) dimana X-ray tersebut terdeteksi. Untuk mendapatkan
gambaran ini, individu berdiri menghadap permukaan datar
yang merupakan detektor X-ray. Sumber radiasi diposisikan di
belakang pasien pada jarak yang standard, dan pancaran X-
ray ditransmisikan ke pasien.
• 2. Anteroposterior (AP)
• Pada AP posisi sumber X-ray dan detector berkebalikan
dengan PA. AP chest X-ray lebih sulit diinterpretasi
dibandingkan dengan PA dan oleh karena itu digunakan pada
situasi dimana sulit untuk pasien mendapatkan normal chest x-
ray seperti pada pasien yang tidak bisa bangun dari tempat
tidur. Pada situasi seperti ini, mobile X-ray digunakan untuk
mendapatkan CXR berbaring (“supine film”). Sebagai hasilnya
kebanyakan supine film adalah juga AP.
• 3. Lateral
• Gambaran lateral didapatkan dengan cara yang sama
dengan PA namun pada lateral pasien berdiri dengan kedua
lengan naik dan sisi kiri dari thorax ditekan ke permukaan
datar (flat).
• Pemanfaatan Sinar-X dalam Dunia Medis
• Radiasi sinar-X merupakan suatu gelombang elektromagnetik dengan
gelombang pendek. Sinar-X mempunyai daya tembus yang cukup tinggi
terhadap bahan yang dilaluinya. Dengan demikian sinar-X dapat
dimanfaatkan sebagai alat DIAGNOSIS dan TERAPI di bidang kedokteran
nuklir. Pemanfaatan sinar-X di bidang kedokteran nuklir merupakan salah
satu cara untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Aplikasi ini telah cukup
beragam mulai dari radiasi untuk diagnostik, pemeriksaan sinar-X gigi dan
penggunaan radiasi sinar-X untuk terapi. Radioterapi adalah suatu
pengobatan yang menggunakan sinar pengion yang banyak dipakai untuk
menangani penyakit kanker. Alat diagnosis yang banyak digunakan di
daerah adalah pesawat sinar-X (photo Rontgen) yang berfungsi untuk photo
thorax, tulang tangan atau kaki dan organ tubuh yang lainnya. Radiasi di
bidang kedokteran membawa manfaat yang cukup nyata bagi yang
menggunakannya. Dengan radiasi suatu penyakit atau kelainan organ tubuh
dapat lebih awal kita diketahui dan pendeteksiannya lebih teliti.
• Bahaya Sinar-X dan Penanganannya
• Dimana Tek Suwoto menyampaikan, bahwa sinar-X tersebut bila mengenai tubuh
manusia akan menyebabkan jaringan kulit menjadi mengering, jaringan tulang
akan keropos dan sel telor perempuan akan mati, sehingga menyebabkan
mandul. Menurutnya, radiasi dari sinar-X ini bukanlah penyakit, akan tetapi
dampak radiasi ini akan menurunkan tingkat stamina dan kekebalan tubuh
seseorang. Oleh karenanya bila seseorang terkena radiasi sinar-X disarankan
segera mengkonsumsi makanan bergizi, minum susu dan kacang hijau agar sel-
sel tubuh yang mati segera tergantikan oleh sel-sel yang baru.
• Lebih lanjut dijelaskan bahwa untuk memonitor besaran radiasi tersebut
terdapat tiga alat ukur radiasi yaitu Survey Meter adalah alat yang digunakan
untuk mengetahui apakah suatu lokasi dalam keadaan aman dari radiasi atau
belum. Kedua, Film Badge salah satu alat untuk memonitor seberapa banyak
radiasi yang mengenai tubuh manusia atau operator. Ketiga Pocket Docimeter
salah satu alat untuk mengetahui seberapa besar radiasi yang ada dalam suatu
lokasi sehingga sebelum alat ini dipakai harus dinetralkan.
• Bahaya Sinar-X Terhadap Kehamilan
• Bayi dalam perut ibu adalah sensitif terhadap sinar X karena bayi
tersebut sedang mengalami pembelahan sel-sel secara cepat untuk
menjadi jaringan dan organ yang bermacam-macam. Tergantung
pada tingkat paparannya, sinar X yang dipaparkan kepada wanita
hamil dapat berpotensi menimbulkan keguguran, atau cacat janin,
termasuk malformasi, pertumbuhan terlambat, terbentuk kanker pada
usia dewasanya, atau kelainan lainnya. Komisi pengaturan nuklir
memberikan gambaran radiasi 2-6 pada janin akan meningkatkan
resiko terbentuknya sel kanker. Namun ada pendapat lain yang
mengatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
paparan 5 – 10 rad pada wanita hamil dan cacat bawaan. Berikut
adalah tabel yang merangkum efek sinar-X terhadap janin dalam
rahim.
• Sebuah penelitian di Inggris memperkirakan jumlah paparan
sinar X pada janin setelah ibunya mengalami pemeriksaan
rontgen sebelum menyadari bahwa mereka dalam keadaan
hamil. Hasil pemeriksaannya cukup menggembirakan, bahwa
janin hanya terpapar 0.5 – 1.5 rad setelah pemeriksaan
rontgen perut atau punggung bawah ibu, sementara bagian
tubuh ibu yang jauh menerima paparan 10-100x lebih rendah.
Komisi pengaturan nuklir membatasi satuan 2 rads sebagai
ambang radiasi yang mungkin menyebabkan kerusakan janin
USIA KEHAMILAN (MINGGU EFEK
KE)
0–1 (pre-implantasi) Kematian embrio
1 R = 2,58 X 10 -4 C/ kg……….SI
Satuan Untuk Dosis Absorbsi Medium :
Bacquerel ( Bq ) …..Satuan
Internasionak ( SI )