Anda di halaman 1dari 23

PLENO

Pemicu 2
Blok Saraf dan Kejiwaan

JUMAT, 22 MEI 2015


UNIVERSITAS TARUMANAGARA
FAKULTAS KEDOKTERAN
KELOMPOK 1

 Tutor : dr. Novendy


 Ketua : Julia Jennifer M. (405120053)
 Sekretaris : Derdelina Baud (405090271)
 Penulis : Stefanus (405080021)
 Anggota :
 Eny Milyarni (405110130)
 Fiolita Indranita S. (405120045)
 Amelia Sunjaya (405120059)
 Olga Adhitya (405120112)
 Hendra Aryudi H (405120206)
 Karin S. Felicity S. (405120232)
 Rio Alexsandro (405110074)
 Margaret Melvi (405120212)
 Novi Yuliana (405120193)
SKENARIO
 Seorang laki-laki berusia 27 tahun, bekerja sebagai karyawan
swasta, dibawa ibunya ke Unit Gawat Darurat RS karena
marah-marah dan memecahkan barang-barang di rumah
setelah bertengkar dengan kakaknya. Sejak 3 bulan lalu
pasien bermasalah di kantor sehingga mendapat surat
peringatan akan dipecat bila berbuat salah lagi dan
jabatannya saat ini diturunkan satu tingkat. Sudah 2 bulan ini
pasien tidak bekerja dan mengurung diri di kamar dan hanya
keluar kamar bila ingin makan. Saat sendirian di kamar,
keluarga sering mendengar ia berbicara dan marah-marah.
Pasien merasa yakin bahwa tetangganya sering menjelek-
jelekkan dirinya dan iri dengan keberhasilannya. Pasien juga
sering mengeluh pusing dan sakit kepala. Selama ini keluarga
tidak banyak mengetahui masalah yg dialami pasien karena ia
seorang yg pendiam dan tidak banyak teman.
 Apa yg dapat kita pelajari dari kasus di atas?
Penetapan masalah

1. Apakah ada hubungan dari pekerjaan dengan keluhan


marah-marah?
2. Apakah hubungan pasien marah-marah dengan pusing
dan sakit kepala yg dialaminya
3. Ada apa dengan tingkah laku pasien ketika sendirian di
dalam kamar?
4. Apakah hubungan dari pusing dan sakit pasien dengan
tingkah laku pasien yg suka mendengar suara?
5. Apakah ada hubungan dari keluhan dengan pribadi
pasien yg pendiam dan tidak banyak teman?
6. Apa yg menyebabkan ps tidak bekerja dan mengurung
diri?
7. Pemeriksaan apa yg dapat dilakukan untuk diagnosa
keluhan pasien?
Curah pendapat
1. Kesalahan di kantor  ancaman  stres  marah-
marah dan memecahkan barang
2. Marah-marah  TD meningkat  sakit kepala,
somatoform  merasa sakit ketika diperiksa
3. pendiam  pelampiasan, waham dan halusinasi
4. Lesi di lobus otak  halusinasi, somatoform
5. pendiam  pelampiasan, waham dan halusinasi
6. Tidak percaya diri dan tidak dihargai, menjauhi sumber
permasalahan, konsentrasi menurun.
7. Diagnosa multiaksial :
1. Aksis 1: gangguan psikotik
2. Aksis 2 : gangguan kepribadian skizoid
3. Aksis 3 : sakit kepala dan pusing
4. Aksis 4 : disfungsi sosial dan pekerjaan
5. Aksis 5 : 70-61
Mind map
•Waham
•Halusinasi
•Disfungsi sosial dan Pemeriksaan
pekerjaan

Penyakit mental Gangguan psikotik


organik :
•Tumor
•Infeksi
•Trauma akut skizophrenia
Learning objective

1. Gangguan psikotik akut dan skizophrenia


o Definisi, psikopatologi, gambaran klinis, pemeriksaan
penunjang  CT-scan, MRI, EEG, Lab, diagnosa klinis 
diagnosa multiaksial, terapi pada kegawatdaruratan,
rujukan, tindak lanjut setelah rujukan, KIE, ikhtisar &
prognosis
2. Gangguan waham menetap  gambaran klinis
 Skizoafektif
Definisi Psikotik:
G Gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan individu menilai
A kenyataan yang terjadi, misalnya halusinasi, waham, atau perilaku kacau
N atau aneh
G
G Etiologi Klasifikasi
U Stressor mental
A Kondisi fisik 1. Skizofrenia 2. Gangguan
Ingesti zat Suasana
N dan
gangguan Perasaan
P psikotik (Mood/Afektif)
Psikotik: lainnya a. E. Manik
S True or General b. G. Afektif bipolar
I a. Skizofrenia
Psikotik c. E. Depresi
b. G. Skizotipal
K Folie A Deux
c. G. Waham menetap
d. G. Depresif berulang
e. G. Suasana
O d. G. Psikotik Akut
Perasaan Menetap
T dan Sementara
(Skilotimia &
e. G. Waham Induksi
I f. G. Skizoafektif
Distimia)
f. G. Suasana perasaan
K g. G. Psikotik Non-
lainnya
organik lainnya
Gangguan Psikotik Atipikal
G GEJALA – GEJALA Lain:
A PSIKOTIK a. Psikosis Autoskopik
N b. Sindroma Cagas
c. Sindroma Cotard
G 1. Akut
Gangguan Psikotik Lain yang
a. Gambaran 2. Kronik
G utama a. Gambaran Tidak Ditentukan:
U perilaku Utama
a. Psikosis Pascapersalinan
- Mendengar - Penarikan diri
A “suara” - Pengabaian b. Gangguan Skizofreniform
N - Ketakutan diri c. Gangguan Delusional
tidak masuk - G. berpikir d. Gangguan Psikotik Singkat
akal - Perilaku aneh
P - Disorientasi b. Gambaran
- Perubahan Penyerta FARMAKOTERAPI
S perilaku - Sulit berpikir
a. Antipsikotik
I & konsentrasi
b. Anti depresan
b. Pedoman - Mendengarka
K Diagnostik n “suara” c. Anti Konvulsi
O Halusinasi, - Keyakinan
aneh
T Waham PSIKOTERAPI
Agitasi - Keluhan fisik
I Disorganisasi aneh
iritabel - Bermasalah
K MITOS
pekerjaan
F20. SKIZOFRENIA
suatu sindrom psikotik kronis yg ditandai oleh g3an pikiran&persepsi, afek
Definisi tumpul, anhedonia, deteriorasi, serta dpt ditemukan kognitif yg buruk

belum ada etiologi pasti.(bbrapa hipotesis: Faktor Biologis, Biokimia dan


Etiologi
Genetik)
Manifestsi Gangguan proses pikir, G3an isi pikir, G3an persepsi dan G3an emosi
a. Gejala karakteristik : 2 atau lebih dari gejala berikut setidaknya selama 1
bln :
Pedoman (waham,halusinasi, bicara kacau, perilaku kacau/katatonik yg nyata, gejala
diagnosis negatif)
DSM IV- b. Fungsi sosial & pekerjaan terg3 secara signifikan
TR c. Durasi : tanda g3an bertahan stdknya 6 bln
d. Bukan trmasuk g3an skizoafektif maupun g3an mood
e. Bukan krna kondisi medis umum/zat
f. Perhatikan ada atau tdknya g3an pervasif

Patofisiologi
• anatomi
• neurotransmitter
• kekebalan tubuh
TIPE SKIZOFRENIA (DSM IV-TR)
TIPE PARANOID TIPE DISORGANISASI TIPE KATATONIK
Memenuhi kriteria : Memenuhi kriteria :
••Didominasi oleh paling
•A. Preokupasi dg 1/lebih A. semua berikut ini
kurang 2 dr brikut :
waham/ halusinasi menonjol (bicara
a. Imobilitas motorik
dengar yg berulang kali kacau, perilaku
b. Aktifitas motorik >>
B. Tidak ada yg menonjol : kacau, afek datar
c. Negativisme yg
bicara kacau, perilaku atau tdk sesuai)
ekstrim
kacau, afek datar/ tidak B. Tidak memenuhi
d. Gerakan volunter yg
sesuai kriteria tipe katatonik
aneh
TIPE TIDAK e. Ekolalia/ekopraksia
TERGOLONGKAN
TIPE RESIDUAL

• Memenuhi kriteria :
Memenuhi kriteria : • A. Tdk ditemukan waham, halusinasi,
A. tdk memenuhi kriteria bicara kacau, yg menonjol, dan
untuk tipe paranoid, perilaku kacau yg nyata
disorganisasi, atau B. Trdapat bukti berlanjut, adanya
g3an spt gejala negatif / 2 atau
katatonik
lebihgejala kriteria A yg timbul
kurang jelas
Kriteria diagnosis
Menurut DSM IV

Kriteria diagnosis
u/ subtipe skizofren

INDIKASI MASUK RUMAH


Anti psikotik (mengendalikan gejala aktif SAKIT
dan mencegah kekambuhan) – Tujuan untuk diagnosis
Halloperidol 5 mg( 2-20 mg/hari) – Menstabilkan dosis obat
Klozapin 50 mg (200-900 mg/hari) – Keamanan pasien (
Anti depresi sucide/homicide)
Amitriptilin 50-300mg/hari – Perilaku yang sangat kacau
Fluoksetin 10-80 mg/hari – Perawatan diri yang buruk
Fenlafaxin 75-300 mg/hari
Anti anxietas (diberikan jika gejala muncul saja)
Buspiron 15-45 mg/hari
somatik 1. Aripiprazole* 5. Paliperidone
TERAPI 2. Chlorpromazine HCl 6. Risperidone
3. Haloperidol** 7. Quetiapine
4. Clozapine*** fumarate
psikososial 8. Trifluoperazine HCl
Terapi
kelompok
Terapi perilaku Terapi berorientasi- Manfaat :
keluarga • menurunkan isolasi sosial,
• meningkatkan rasa persatuan
Latihan keterampilan
• meningkatkan tes realitas
perilaku Penerapan strategi
menurunkan stres dan
•Permainan mengatasi masalah dan
simulasi (role pelibatan kembali
playing) dalam pasien ke dalam
terapi aktivitas
•Pekerjaan rumah
tentang Psikoterapi •Menerima
keterampilan yg individual mereka
telah dilakukan •Kesabaran
• ketulusan hati
• kepekaan
terhadap kaidah
sosial
SKIZOAFEKTIF
Klasifikasi :
Sindrom psikotik berupa gangguan • Tipe bipolar : ggn mencakup episode
afektif (perubahan mood) atau manik atau campuran
gangguan seperti skizofrenia • Tipe depresif : ggn hanya mencakup
ataupun gabungan dari keduanya. depresif mayor

Diagnosis (DSM-IV-TR) :
a) Periode penyakit tidak terputus dengan gejala seperti skizofrenia.
b) Terdapat waham/halusinasi slm kurang lebih 2 minggu tanpa gejala mood menonjol.
c) Gangguan tidak disebabkan efek fisiologis langsung suatu zat atau keadaan kesehatan
umum.
d) Gejala yg memenuhi kriteria episode mood timbul dlm jml yg bermakna pd durasi total
periode aktif dan residual penyakit.

DD : ggn terinduksi zat Farmako :


ggn psikotik dan mood • mood stabilizer : litium
ggn bangkitan (epilepsi lobus karbamazepin
temporalis ) • Antidepresan (SSRI)
Prognosis : Pengobatan psikososial :
Setelah 1 tahun, pasien dengan ggn • Terapi keluarga
skizoafektif punya prognosis berbeda • Latihan ketrampilan sosial
tergantung gejala dominannya afektif • Rehabilitasi kognitif
(baik) atau skizofrenik (buruk)
Gambaran Utama
(tunggal + continue + aktif/residual +
S min.1 bulan) Kriteria Diagnosa (DSM-IV-TR)
a.Selama periode penyakit
2. E. Manik
K 1. E. Depresi
Mayor
Suasana perasaan
(Continue) pada suatu saat, episode
depresi mayor atau episode manik,
I Mood
terdepresi yang
melambung,
meningkat,
atau episode campuran terdapat
bersamaan dengan gejala-gejala
Z perpasif
(min:2w)
ekspansif atau
iritabel (min:1w)
yang memenuhi kriteria A
skizofrenia
O 3. Campuran w/ gejala
b.Selama periode penyakit, terdapat
waham atau halusinasi paling sedikit
A Skizofrenia
Kriteria A: Waham, halusinasi,
dua minggu tanpa adanya simtom
mood yahng menonjol
F perilaku aneh, gejala negatif c.Dari total durasi periode akut dan
Kriteria B: Gejala psikosis tanpa residual penyakit, gejala yang
E adanya gejala mood memenuhi kriteria episdoe mood
Kriteria C: Gejala mood terjadi mempunyai porsi yang relatif cukup
K dalam waktu yang cukup lama/ “a lama atau “a substansial portion of
T substansial portion of time”)
Anamnesis perasaan sedih,
time”
d.Gangguan bukan akibat langsung
I hilang minat, halusinasi, bicara pengaruh zat fisiologik zat
(penyalahgunaan zat atau medikasi)
kacau, waham, perilaku kacau,
F atau gejala negatif atau kondisi medik umum.
Pemeriksaan  mood depresi
atau tanda-tanda mania
Subtipe Skizoafektif: Skor Tata Laksana
Tipe bipolar dan Tipe depresif PANSS-EC (min:70), ACES, YMRS,
S CGI-SI, MADRS (min: 20)
Farmakoterapi Fase
K Akut:
Psikofarmaka Fase Akut:
Injeksi:
I Injeksi:
Olanzapin + diazepam
Olanzepin + diazepam
Oral (Kombinasi):
Z Oral (Kombinasi):
Olanzapin / quetoapin/
Litium. Divaproat/ Karbamazepin/
Lamotrigin
O aripirazol Antidepresan, SSRI,
Antipsikotik generasi kedua Olanzapin/
Litium karbonat/ divalproat
A Lorazepam
risperidone/ quetiapin/ Aripirazol

F Kriteria Remisi:
Evaluasi Risiko Bunuh Diri:
1. Adanya ide, keinginan yang kuat,
E 1.Total skor YMRS 8 disertai satu skor 2
pada butir iritabilitas, pembicaraan, isi,
atau rencana bunuh diri
2. Aksesnya ke sarana-sarana bunuh

K dan perilaku agresif


2.Total skor MADRS ≤ 10
diri tersebut atau letalitasnya
3. Adanya halusinasi komando, gejala

T 3.Total skor PANNS adalah ≤ 40


4.Skor masing-masing butir PANSS-EC
psikotik lain atau anksietas yang
berat
4. Adanya penyalahgunaan zat atau
I adalah ≤ 3
5.Skor ACES adalah 8 yaitu tidak ada
alkohol
5. Riwayat atau pernah melakukan
F aktivitas verbal dan fisik dan dapat tidur
nyenyak
usaha-usaha bunuh diri sebelumnya
6. Riwayat bunuh diri dalam keluarga
6.CGI-SI ≤ 2
Gangguan waham Gangguan waham menetap yang tidak memenuhi kriteria
untuk gangguan waham.
Gangguan waham menetap
-Gangguan waham dengan halusinasi yang tidak
Gangguan waham yg berlangsung lama.
memenuhi kriteria skizofrenia
sebagai satu-satunya gejala klinis yang khas
-Gangguan waham menetap kurang dari 3 bulan
atau paling mencolok.
tidak dapat digolongkan sebagai gangguan
Prognosis ke arah baik :
mental organik, skizofrenia, atau gangguan riwayat pekerjaan dan hubungan sosial yang baik
kemampuan penyesuaian yang tinggi
afektif. Wanita
onset sebelum 30 tahun
onset tiba-tiba
lamanya sakit singkat
Pedoman diagnosis; adanya faktor pencetus
Waham merupakan satu-satunya ciri
khas klinis: CARA PENANGANAN PASIEN GANGGUAN WAHAM
telah ada selama minimal 3 bulan, MENETAP
bersifat khas pribadi, 1. Indikasi rawat nginap
bukan budaya setempat. 2. Farmakoterapi
Gejala-gejala depresif mungkin terjadi
3. Psikoterapi
intermiten, dengan syarat waham itu
menetap. 4. Terapi keluarga
Tidak ada bukti adanya penyakit otak. Catatan
Tidak boleh ada halusinasi audio/ hanya 1. Kalau waham menetap lebih dari 3 bulan, menjadi :
kadang2 saja & sementara. Gangguan waham menetap.
Tidak ada riwayat skizofrenia 2. Kalau halusinasi menetap lebih dari 3 bulan, menjadi :
psikosis nonorganik lainnya.
Gangguan waham

Gangguan waham terinduksi


Gangguan waham yang terjadi pada dua orang atau lebih, satu
individu memang menderita gangguan psikotik, yang
lainnya menderita waham karena terinduksi penderita
pertama tadi.
Orang-orang yang terlibat dalam waham terinduksi ini biasanya
mempunyai hubungan yang sangat erat.

Pedoman Diagnosis
Dua orang atau lebih mengalami waham yang
sama dan saling meyakinkan
Mereka mempunyai hubungan yang sangat erat
Terdapat bukti bahwa waham tersebut terinduksi
pada orang yang pasif dari orang yang aktif.
Gangguan Kriteria Diagnosis

Skizofren (A)Dua dari: waham, halusinasi, bicara tidak jelas, gerakan/ postur tubuh yang tidak terkontrol,
perasaan negatif setidaknya selama 1 bulan (atau kurang pada pasien yang di berikan tata laksana
dgn baik)
(B) Penurunan fungsi (seperti pekerjaan atau sekolah  tidak berlangsung dengan baik
(C) tanda-tanda gangguan terjadi terus menerus selama setidaknya 6 bulan
(D) Gangguan skizoafektif, psikotik lainnya, bipolar harus sudah dipastikan tidak ada (DD
disingkirkan)
(E) Gangguan bukan karena pengaruh medis lain seperti penggunaan obat yg dapat menyebabkan
halusinasi sebagai efek samping.
(F) Jika ada riwayat autisme atau gangguan bicara pada masa kanak2, diagnosa skizofren
ditegakkan apabila adanya waham dan halusinasi yang terus menerus dan kriteria skizofren lainnya
setidaknya selama 1 bulan (atau kurang pada pasien yang diberikan terapi)

Skizoafektif (A)Gangguan mood yg terus menerus beserta adanya kriteria (A) skizofrenia
(B)Adanya waham dan halusinasi saat tidak terjadi perubahan mood
(C)Gejala yg memenuhi kriteria major mood episode muncul pada mayoritas porsi durasi aktif dan
residual dari penyakit tsb
(D) bukan merupakan efek tambahan dari substansi tertentu (penggunaan narkoba), ataupun
kondisi medis lainnya

Waham (A)Adanya 1 atau lebih waham setidaknya selama 1 bulan


(B)Tidak ditemukan kriteria (A) Skizofren
(C)Di lluar dari waham, tidak terdapat kelainan fungsi ataupun perilaku yang tidak jelas
(D)Jika terdapat episode manik ataupun depresi mayor, ada hubungan dengan durasi waham
(E) bukan merupakan efek tambahan dari substansi tertentu (penggunaan narkoba), ataupun
kondisi medis lainnya
Jenis: erotomanic type, grandiose type, jealous type, persecutory type, somatic type, mixed type,
unspecified type, with bizarre content
Kesimpulan

Berdasarkan diagnosa multiaksial :


 Aksis 1: gangguan psikotik
 Aksis 2 : gangguan kepribadian skizoid
 Aksis 3 : sakit kepala dan pusing
 Aksis 4 : disfungsi sosial dan pekerjaan
 Aksis 5 : 70-61
Saran

 Rujuk ke dokter spesialis kejiwaan


Daftar pustaka

 Kaplan-Sadock, sinopsis psikiatri


 MIMS, edisi 13, BIP

Anda mungkin juga menyukai